Prinsip umum terapi oksigen
• Memperbaiki oksigenasi
• Meningkatkan efisiensi kerja pernafasan
• AGD :
– hipoksemia berkurang – pCO2 menurun
• Penggunaan oksigen (O2) yang sangat cermat melalui pemantauan saturasi oksigen pada saat resusitasi bayi
prematur mempunyai dampak yang besar terhadap penurunan angka Retinopathy Of Prematurity (ROP).
• Pasca-resusitasi di kamar bersalin, bayi yang bermasalah harus distabilisasi untuk selanjutnya dirujuk ke perawatan yang lebih memadai.
Terapi oksigen (O2) merupakan suatu intervensi medis berupa upaya pengobatan dengan pemberian oksigen (O2) untuk mencegah atau memerbaiki hipoksia jaringan dan mempertahankan oksigenasi
jaringan agar tetap adekuat dengan cara meningkatkan masukan oksigen (O2) ke dalam sistem respirasi, meningkatkan daya angkut oksigen (O2) ke dalam sirkulasi dan meningkatkan pelepasan atau ekstraksi oksigen (O2) ke jaringan
VENTILATOR
HEAD BOX
NASAL CPAP INCUBATOR. NASAL CANULA.
Flow 5-7 L/menit hanya pada bayi yang
membutuhkan FiO2 < 35%
Pemberian oksigen > 2 litre/menit melalui kanula nasal dapat meningkatkan risiko hiperoksemi ‘lung injury
Continuous positive airwaypressure (CPAP) adalah alat yang dapat
memberikan udara dengan tekanan
positif ke dalam saluran napas pada bayi yang masih dapat bernapasspontan
Low Flow Nasal Canula :
• Bayi prematur dengan
‘AOP’
• Bayi dengan proses
‘weaning’ oksigen (fase penyembuhan, CLD)
Apabila hanya metode NASAL CANULA yang dipunyai, maka ..,
• Dapat sebagai alat untuk menghasilkan PEEP namun oksigen 100% tidak dapat dihindari
• Namun tidak efektif untuk bayi dengan Respirasi Distress fase akut
• Jika kondisi membaik segera weaning flow , untuk menurunkan kadar
oksigen
• Terapi oksigen adalah terapan terapi
kedokteran
• Perawat – fasilitator yg adekuat
BAG MASK VALVE
JIKA TERSAMBUNG O2 --MAKA
OKSIGEN YG DIBERIKAN KE PASIEN 90 - 100%
Upaya stabilisasi dapat dicapai dengan dengan menerapkan program STABLE ---
SAFE care (keselamatan bayi) TEMPERATURE (suhu)
AIRWAY (jalan napas)
BLOOD PRESSURE (tekanan darah)
LAB WORK (pemeriksaan laboratorium) EMOTIONAL SUPPORT
• Saat bayi melewati jalan lahir selama persalinan, sekitar sepertiga cairan ini diperas keluar dari paru-paru
• Bayi yang dilahirkan secara sectio sesaria kehilangan keuntungan dari kompresi rongga dada dan dapat menderita paru-paru basah dalam jangka waktu lebih lama.
Sebelum lahir paru janin penuh dengan cairan yang diekskresikan oleh paru itu sendiri.
Selama kelahiran, cairan ini meninggalkan paru baik karena dipompa menuju jalan napas dan keluar dari mulut dan hidung, atau karena bergerak melintasi dinding alveolar menuju
pembuluh limve paru dan menuju duktus toraksis
Sebelum lahir, Oksigen dan nutrisi lain dari ibu akan
terhubung ke janin melalui plasenta (ari-ari) dan tali pusat hingga akhirnya masuk ke jantung janin dan dipompa ke seluruh tubuh. Dalam tali pusar itulah, terjadi pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida.
Saat lahir tiba, janin bergantung pada pertukaran gas daerah maternal melalui paru maternal dan placenta.
Setelah pelepasan placenta setelah kelahiran, adaptasi yang sangat cepat terjadi untuk memastikan
Pernafasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 10 detik pertama sesudah lahir 1. Sistem pernafasan pada janin saat di
dalam kandungan mendapatkan oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta.
2. Setelah bayi lahir dan plasenta lahir bernafas menggunakan paru paru.
3. Sebelum janin lahir melakukan
pematangan paru-paru, menghasilkan surfaktan dan mempunyai alveolus sebagai pertukaran gas.
• Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak.
• Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru - paru selama persalinan, yang merangsang masuknya udara ke dalam paru - paru secara mekanis
• Interaksi antara system pernapasan, kardiovaskuler dan susunan saraf pusat menimbulkan pernapasan yang teratur dan berkesinambungan
• Setelah bayi lahir, keadaan kadar CO2 dalam darah &
terjadinya perubahan suhu (dingin) akan merangsang pernafasan.
• Tidak adanya surfaktan menyebabkan alveoli kolaps setiap
saat akhir pernapasan, yang menyebabkan sulit bernafas.
•
Mengeluarkan cairan dalam paru-paru
•
Mengembangkan jaringan alveolus paru-paru untuk pertama kali.
•
Agar alveolus dapat berfungsi, harus terdapat survaktan (lemak lesitin /sfingomielin) yang cukup dan aliran darah ke paru - paru.
•
Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan, dan
jumlahnya meningkat sampai paru-paru matang (sekitar 30-34
minggu kehamilan).
STIMULASI MEKANIK
STIMULASI SENSORIK
STIMULASI KIMIAWI REFLEK
DEFLASI
Periode neonatal
merupakan periode transisi antara kehidupan di dalam kandungan ke kehidupan di luar kandungan,
perubahan tersebut terjadi
secara drastis
….
Balikkan dan lakukan hentakan pd dada sebagaimana melakukan pijat jantung luar sebanyak 5 kali
Pada neonatus dilakukan tdk seperti penatalaksanaan pasien anak/ dewasa,
• Jika terdapat hipoksia, pembuluh darah paru-paru akan mengalami vasokontriksi.
• Jika hal ini terjadi, berarti tidak ada pembuluh darah yang terbuka guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli, sehingga menyebabkan
penurunan oksigen jaringan, yang akan memperburuk hipoksia.
• Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar
pertukaran gas dalam alveolus dan menghilangkan cairan paru- paru.
• Peningkatan aliran darah ke paru-paru akan mendorong terjadinya peningkatan sirkulasi limfe dan membantu menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi
sirkulasi luar rahim
HMD
Stage 1-Reticular/reticulogranular
Stage 2-Reticular/reticulogranular + air bronchogram
Stage 3-Reticular/reticulogranular + airbronchogram + kaburnya batas diafragma dan jantung
Stage 4-Semua putih homogen
0.0 Melihat ketepatan nya
CORAKAN KASAR, GAMBARAN MAS
• Bayi Ny. A , aterm, 3500 gram , pasca MAS, Riwayat ventilator dengan PIP 40.
• Saat ini bayi sulit disapih terhadap oksigen.
• Oksigen yang dibutuhkan sekitar 35-40%.
• Terapi oksigen apa yang sebaiknya diberikan?
CONCLUSION
• Pengembangan paru bayi prematur berperan penting untuk masa transisi di luar rahim dan kemudian disusul dengan pernafasan teratur.
• The First Golden Hour adalah waktu satu jam pertama yang sangat kritis pada kehidupan neonatus yang baru lahir.
• Tata laksana yang tepat oleh Tenaga Kesehatan yang kompeten
• Perawat dan ahli terapi harus mengerti kebutuhan pernafasan yang spesifik atau manajemen lanjut sesuai dengan jenis atau derajat