• Tidak ada hasil yang ditemukan

TESIS - Digilib UIN SUKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TESIS - Digilib UIN SUKA"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

DIALOG MUSA DENGAN TUHAN DAN FIRAT DALAM SURAH ESY-SYU'ARA' (Analisis Stilistika Strudi). Judul skripsi ini adalah “DIALOG MUSA DENGAN ALLAH DAN PIR'AUN DALAM SURAH ASY-SYU'ARA" (Kajian Analisis Stilistika) Nabi Musa merupakan salah satu nabi yang menurut para ahli tafsir Al-Qur'an berdialog langsung dengannya. Allah SWT dan sebaliknya Nabi Musa adalah manusia biasa yang bergaul dengan orang lain tanpa terkecuali Fir'aun. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana gaya bahasa Musa ketika berdialog dengan Allah dan Fir'aun dan apakah ada perbedaan dan persamaan kedua dialog tersebut baik sebagai komunikasi horizontal maupun vertikal.

Pembacaan dialog Nabi Musa dengan Allah dan Fir'aun dalam Al-Qur'an, khususnya surah Asy-Syu'ara', menggunakan ilmu tambahan berupa stilistika dan intertekstualitas. Penelitian ini dibatasi pada analisis fonologi, leksikal, cara bertutur, konteks dan konteks serta bagaimana kelima hal tersebut digunakan sebagai alat komunikasi. Analisis ayat percakapan Musa dengan Allah dan percakapan Musa dengan Fir'aun menggunakan kalimat langsung yang dibingkai dalam susunan tekstual yang informatif.

Gaya bahasa saat Musa berdialog dengan Tuhan sangat hiperbolik karena Musa mengalami tekanan psikologis dan diperkuat dengan penggunaan pola pantun “un”. Hal ini berbalik dengan gaya bahasa pada dialog Musa dengan Firaun, Musa mampu menguasai tekanan psikologisnya dengan tidak menggunakan bahasa hiperbolik dan hal ini diperkuat dengan penggunaan rima “dalam”. Berdasarkan hasil penggunaan intertekstualitas, ditemukan bahwa ayat-ayat yang tidak lazim pada surat Asy-Syu'ara' kompilasi bahasa Arab banyak ditemukan pada surat Taha kompilasi bahasa Arab. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan dan kemampuan intelektual sehingga mampu menulis skripsi ini dalam upaya memaksimalkan potensi pikiran dan kesempatan belajar. Skripsi ini berjudul, “Dialog Musa dengan Allah dan Fir’aun dalam Surat Asy-Syuara (Studi Analisis Stilistika).” Tesis ini ditulis dengan melihat dialog-dialog Musa secara horizontal dan vertikal dari sudut pandang stilistika.

Hum selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Reaksi para pemerhati bahasa terhadap gaya Al-Qur'an hampir seluruhnya konsisten, terutama surah-surah yang masuk dalam kategori surah Makkiah. Dalam bukunya “The Jesus of the Quran”, Karel Steenbrink memberikan penilaian bahwa bahasa Al-Quran yang digunakan di Mekkah lebih bersifat puitik dibandingkan gaya bahasa yang digunakan di Madinah yang lebih prosaik.5 Adapun Muhammad Kalafullah dalam bukunya “ al-Fann al-Qashash fi al-Qur'an al-Karim”. Menurutnya seni ini lebih menitikberatkan pada keindahan gaya bahasa.

Dengan penjelasan di atas, peneliti berpendapat bahwa stilistika merupakan pisau bedah yang ideal untuk menganalisis dan mengekstraksi serta memahami makna dalam keindahan kata dan struktur kalimat Al-Qur'an, khususnya surah asy-Syu'ara' yang mengandung komunikasi horizontal. Dan. Untuk memperoleh hasil penelitian yang optimal, maka penelitian ini akan fokus pada kisah Nabi Musa sebagaimana yang dipaparkan dalam Al-Qur’an khususnya surah Asy-Syu’ara’ ayat 10-68, karena ayat-ayat tersebut menceritakan dialog-dialog horizontal dan vertikal antar Nabi. Musa dan penulis mempunyai dua pendekatan besar dalam komunikasi dua arah tersebut. Kedua, kisah Nabi Musa dan Fir'aun dalam surah asy-Syu'ara' adalah tentang ketakutan, keberanian dan keragu-raguan seseorang yang diangkat menjadi rasul tanpa pernah mengacu pada perkataan atau perkataan tentang keberanian dan kebimbangan dan itu dan hanya pada menyampaikan perasaan dari seorang nabi Musa.

Mengingat kenyataan di atas, bukankah hal ini bertentangan dengan kaidah nahvu, karena yang diperintahkan Allah adalah Nabi Musa dan Harun. Memang benar Nabi Musa meminta kepada Allah agar menjadikan Harun sebagai rasul untuk mendampinginya karena Musa merasa tidak mampu dan merasa dirinya tidak mampu, hal ini terlihat dari perkataan Musa pada ayat sebelumnya.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Kajian Pustaka

Dalam hal ini tampak suatu etika yang membentuk suatu struktur etika tertentu, berpusat pada ajaran-ajaran yang terkandung dalam agama serta refleksi sejarah dari ayat-ayat Al-Qur’an, sehingga menimbulkan persepsi sosial yang luas. Telah banyak pembahasan mengenai kisah Nabi Musa sendiri, antara lain: Makalah penelitian tentang kisah Musa> dan Fir'aun dalam Al-Qur'an surah al-al-Qasas ayat 1-22 oleh M. Agus Mushodiq, Adapun formalnya Objek yang digunakannya adalah stilistika dan kecerdasan emosional dengan hasil penelitiannya, sebagai pilihan Al-Qur’an dalam menceritakan tokoh.

Perbezaan antara penelitian yang dilakukan oleh saudara Agus Musodiq dengan penelitian yang dilakukan oleh pengkaji terletak pada objek material, pengkaji meneliti dialog dua hala yang dilakukan Musa dengan Tuhan dan Musa dengan Firaun dalam surah asy-Syu'ara', manakala Agus Mushodiq hanya berdialog dengan Musa dengan Firaun dalam surah al-Qashas. Adapun kajian literatur dalam bentuk tulisan (buku yang sudah diterbitkan) perbincangan tentang nabi Musa dan Fir’aun pernah dilakukan oleh Amanullah Halim dengan judul kitab Musa lawan Firaun terbitan Tangerang oleh penerbit Lentera Hati pada tahun 2011, dalam buku itu dibincangkan. tentang nabi Kisah hidup Musa dan Firaun sehingga permusuhan antara keduanya ditinjau dari kisah yang terdapat dalam al-Quran. Adapun penggunaan benda material dalam kisah Musa dan Fir’aun dalam surah asy-Syu’ara’, pernah dilakukan pada Lailatul Fitriyah dengan judul “Kisah Musa dalam surah asy-Syu’ara”, sebuah kajian semiotik. oleh Roland Barthes.” Dalam kajian yang dijalankan oleh Saudari Lailatul Fitriyah cuba meneliti struktur pembina sejarah dan.

Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian Lailatul Fitriyah adalah perkembangan stilistika Al-Qur'an dan penerapannya pada kisah Musa dan Fir'aun. Berkenaan dengan Al-Qur'an, kajian Uslubiyah dapat dilakukan karena Al-Qur'an mempunyai aspek yang sama. Klasifikasi kata keterangan yang lebih sistematis dan rinci akan dibahas dalam Bab 7 dan 8, Leech, Geoffrey, dan Michael H. Short, Style in Fiction A Linguistic Pengantar Prosa Fiksi Inggris, hal. ii) subordinasi/ketergantungan, atau parataksis (menempatkan klausa dependen atau struktur setara lainnya bersebelahan), pada bagian kalimat manakah kompleksitas tersebut terjadi? Apakah terdapat struktur antisipatif yang penting?21.

Adakah terdapat pengulangan formal dan struktur (anafora, persamaan/kesamaan dll.) atau chiasmus (puncak yang terdiri daripada dua atau lebih klausa yang berkaitan antara satu sama lain melalui penyongsangan struktur untuk mewujudkan makna yang lebih luas). Rekod utama adalah komunikasi antara Nabi Musa, Allah dan Firaun dalam Surah asy-Shuara' al-Qur'an. Bagi data sekunder pula, terdapat kitab-kitab tentang sejarah Nabi Musa, Allah dan Firaun, kitab-kitab tafsir, kitab-kitab al-Qur'an kashas dan sumber-sumber lain yang masih relevan untuk kajian penyelidikan.

Pokok bahasan formal kajian ini adalah stilistika Al-Qur’an, fungsi dan kegunaannya dalam kisah Nabi Musa dan Fir’aun, serta ekspresi gaya bahasa yang dikandungnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah stilistika, mengacu pada bidang kajian yang dirumuskan oleh Leech dan Short serta dibantu dengan pendekatan intertekstual. Prinsip dasar pendekatan ini adalah bahwa suatu teks yang sudah ada (dalam bentuk apa pun) tidak dapat dipisahkan dari teks-teks lain yang ada di sekitarnya.

Berdasarkan asumsi di atas, berarti analisis dialog Nabi Musa dengan Allah dan Fir'aun tidak lepas dari nash di atas. Sedangkan pengertian teks yang lebih luas dalam konteks komunikasi Nabi Musa dengan Allah dan Fir'aun yang pernah ada, dan teks-teks di luarnya, seperti kondisi budaya ketika Al-Qur'an diturunkan, asbab al-Nuzul, atau kitab tafsir. sejauh mana mereka dapat ditemukan.

Sistematika Pembahasan

PENUTUP

Dalam dialog antara Musa dan Fir'aun, Musa menunjukkan kepiawaiannya dalam beretorika sehingga Fir'aun mengalami tekanan dengan bukti penggunaan pantun "un" dan klimaks dari tekanan psikologis Fir'aun ketika ia mengatakan bahwa Musa hanyalah orang gila. Dialog Musa dengan Allah yang lebih panjang menunjukkan bahwa Musa mengalami tekanan psikologis yang sangat kuat, sedangkan dialog Musa dengan Firaun lebih pendek dibandingkan dialog Musa dengan Allah, karena Musa> sudah dapat mengendalikan gejolak yang ada dalam dirinya. Al-Hasan, Abu Ibn 'ali Mu'min Ibn Usfur, Al-Mutama' fi al-Tasrif, Bagdad: Dar al-Ma'rifah, vol.

Alfi Jihad, Zayyin, Pendekatan Sastra dalam Membaca Cerita Al-Qur'an, Essensia, VII, Januari 2006. Ali Musyafak, Muhammad, Makalah Semester III Mahasiswa Pascasarjana IBA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada mata kuliah Stilistika dibimbing oleh Prof . Khasannah, makalah mahasiswa semester III Jurusan Pascasarjana IBA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada mata kuliah Stilistika yang diampu oleh Prof.

Quraish Shihab Muhammad, Wawasan Al-Qur'an Tafsir Tematik Berbagai Isu Ummah, Bandung: PT. Radiy al-Din muhammad Ibn al-hasan al-Istirababazi, syarah Syafiyah ibn al-Hajib, (Bejrut; Dar al-Kutub, 1975. Ya'qub, Emil Badi', Fiqh al-Lugah al-Arabiyyah wa khasaisuha, Bejrut: Dar al-Saqafah al-Islamiyyah, 1982.

ﻢﺴﻃ )

ﲔِﻤِﻟﺎﱠﻈﻟا )

ﻞﻴِﺋاَﺮْﺳِإ ِﲏَﺑ )

نﻮُﻨْﺠَﻤَﻟ )

ﺴَﻤْﻟا َﲔِﻧﻮُﺠ

ﲔِﺒُﻣ ٌنﺎَﺒْﻌُـﺛ )

٣٤ ْنَأ ُﺪﻳِﺮُﻳ (

٣٦ ﱢﻞُﻜِﺑ َكﻮُﺗْﺄَﻳ (

ﻢﻴِﻠَﻋ ٍرﺎﱠﺤَﺳ )

٣٧ َﺮَﺤﱠﺴﻟٱ َﻊِﻤُﺠَﻓ (

نﻮُﺒِﻠٰـَﻐﻟٱ)

ﲔِﻤَﻠٰـَﻌﻟٱ)

٥٥ ﺎﱠﻧِإَو (

٦٠ َﺮَـﺗ ﺎﱠﻤَﻠَـﻓ (

ﻦﻳِﺪْﻬَـﻴَﺳ )

٦٣ ﱠَﰒ ﺎَﻨﻔَﻟزَأَو (

ﻦﻳِﺮَﺧَﻷٱ)

٦٤ ﺎَﻨﻴَﳒَأَو (

٧٣ ْاﻮُﻟﺎَﻗ (

٧٦ ﱞوُﺪَﻋ ْﻢُﻬﱠـﻧِإ (

ﲔِﻔﺸَﻳ )

ﻪﱠﻧِإ

٩٢ ِﻪﱠﻠﻟٱ ِنوُد ﻦِﻣ (

نﻮُﻤِﺼَﺘ َْﳜ )

نﻮُﻘﱠـﺘَـﺗ َﻻَأ ٌحﻮُﻧ)

١٠٦ ﱢﱏِإ (

١١١ ﺎَﻣَو َلﺎَﻗ (

١١٤ ﱠﻻِإ ﺎَﻧَأ نِإ (

ﲔِﺒﱡﻣ ٌﺮﻳِﺬَﻧ)

١١٧ ْﺢَﺘْـﻓﺎَﻓ (

ﲔِﻗﺎَﺒﻟٱ)

١٢٢ ٌدﺎَﻋ ﺖَﺑﱠﺬَﻛ (

ﲔِﻠَﺳﺮُﳌٱ)

١٢٩ ﻢُﺘﺸَﻄَﺑ اَذِإَو (

١٣١ ْاﻮُﻘﱠـﺗٱَو (

ﻢﻴِﻈَﻋ)

ﲔِﺑﱠﺬَﻌُِﲟ)

ﲔِﻨِﻣاَء)

١٥٢ ْاﻮُﻟﺎَﻗ (

١٥٤ ِﻩِﺬٰـَﻫ َلﺎَﻗ (

١٦٢ َﻪﱠﻠﻟٱ ْاﻮُﻘﱠـﺗﭑَﻓ (

نﻮُﻌﻴِﻃَأَو)

ﲔ ِﺟَﺮْﺨُﻤْﻟا )

١٨١ ْاﻮُﻧِزَو (

ﺔﱠﻠِﺒِﳉٱَو َﲔِﻟﱠوَﻷٱ

١٨٧ ﱢﰊَر َلﺎَﻗ (

١٩١ ُﻪﱠﻧِإَو (

ﻦﻳِرِﺬْﻨُﻤْﻟا )

ﻞﻴِﺋاَﺮْﺳِإ )

ﻳ َنوُﺪَﻋﻮ

ﲔِﻤِﻟﺎَﻇ )

٢١٩ ُﻪﱠﻧِإ (

٢٢٣ ُءاَﺮَﻌﱡﺸﻟاَو (

٢٢٦ اﻮُﻨَﻣآ َﻦﻳِﺬﱠﻟا ﱠﻻِإ (

١٦ ﺎَﻨﻴَﺣوَأَو (

٢٥ ْﻢُﻜﱡﺑَر َلﺎَﻗ (

٢٧ ﱡبَر َلﺎَﻗ (

Curriculum Vitae

Referensi

Dokumen terkait

from unimolecular decomposition, atom abstraction, radical decomposition / isomerization, formation of ketohydroperoxide Nomenclature ID Ignition delay IDphys Physical ignition delay