• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perjanjian Kerjasama Pengadaan Obat

N/A
N/A
Revano Argiyan Giovan

Academic year: 2024

Membagikan "Perjanjian Kerjasama Pengadaan Obat"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mempunyai maksud dan tujuan untuk melakukan perjanjian kerjasama pengadaan obat, yang akan disediakan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA.

Pasal 2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup perjanjian kerjasama ini meliputi:

1. PIHAK PERTAMA bersedia memenuhi kebutuhan obat-obatan untuk operasional ditempat PIHAK KEDUA.

2. PIHAK KEDUA bersedia membeli obat-obatan dan alat-alat kesehatan kepada PIHAK PERTAMA sesuai dengan pesanan PIHAK KEDUA.

Pasal 3

Prosedur Pelaksanaan

1. PIHAK PERTAMA akan meyerahkan barang berupa obat yang telah dipesan oleh PIHAK KEDUA.

2. PIHAK PERTAMA akan menyerahkan bukti pengiriman obat yang ditandatangani oleh petugas dari PIHAK PERTAMA berupa faktur/invoice.

3. PIHAK KEDUA akan melakukan evaluasi pelayanan PIHAK PERTAMA setiap 3 (tiga) bulan

4. PIHAK PERTAMA akan menginformasikan kekosongan barang selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelumnya.

(2)

Pasal 4

Jaminan Atas Kualitas Obat dan Alat Kesehatan

1.PIHAK PERTAMA menjamin bahwa obat yang sewaktu-waktu dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA harus asli dari pabrik dan dalam keadaan baik.

2. Dalam hal terjadi kerusakan obat dan alat kesehatan yang diserahkan, maka PIHAK PERTAMA wajib mengganti obat dan alat kesehatan sesuai dengan jenis, dosis dan jumlahnya.

Pasal 5

Harga Obat dan Alat Kesehatan

1. Pembelian obat-obatan kesehatan berdasarkan pesanan dari PIHAK KEDUA disepakati dan ditetapkan harganya oleh PIHAK PERTAMA.

2. Penetapan harga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sudah termasuk Pajak penambahan nilai (Ppn 11%).

(3)

Pasal 6

Tata Cara Pengajuan Pembayaran

1. PIHAK KEDUA akan melakukan pembayaran kepada PIHAK PERTAMA atas pembelian obat dan alat kesehatan selambat- lambatnya 1 (satu) minggu setelah tagihan yang diajukan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.

2. Penagihan pembayaran atas pembelian obat harus dilengkapi dengan invoice.

3. Metode pembayaran non tunai.

Pasal 7

Hak dan Kewajiban 1. PIHAK PERTAMA

a. Berhak atas pembayaran obat yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA yang telah dikirim ke PIHAK KEDUA.

b. Berkewajiban menjamin persediaan obat yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA untuk memenuhi operasional kegiatan PIHAK KEDUA.

2. PIHAK KEDUA

a. Berhak mendapatkan obat sesuai pesanan

b. Berhak untuk mendapatkan laporan pengambilan dan penyerahan obat sesuai dengan pesanan PIHAK KEDUA.

c. Berkewajiban membayar tagihan obat sesuai dengan tagihan yang disampaikan PIHAK PERTAMA.

(4)

Pasal 8 Lain – lain

1. Pelanggaran terhadap ketentuan dalam perjanjian oleh salah satu pihak dapat berakibat putusnya perjanjian ini apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal diterimanya surat pemberitahuan dari pihak lainnya tentang pelanggaran tersebut tidak ada tanggapan.

2. Pembatalan perjanjian kerja sama ini tidak membebaskan PARA PIHAK untuk menyelesaikan kewajibannya yang sedang berjalan.

Pasal 9

Jangka Waktu Kerja Sama

1. Perjanjian kerjas sama ini berlaku 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal 24 Februari 2024 sampai dengan 24 Februari 2025 dan dapat diperbaharui/diperpanjang apabila dikehendaki oleh PARA PIHAK

2. Pihak yang menghendaki perjanjian kerja sama ini diperbaharui/diperpanjang sebagaimana tersebut pada ayat 1 Pasal ini harus menyampaikan secara tertulis kepada pihak lainnya paling lambat 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya Perjanjian kerja sama ini.

3. Pengakhiran kerja sama ini tidak membebaskan PARA PIHAK untuk menyelesaikan kewajibannya yang sedang berjalan.

Pasal 10

Penyelesaian Perselisihan

1. Apabila timbul perbedaan pendapat atau perselisihan antara PARA PIHAK mengenai perjanjian kerja sama ini, maka diutamakan penyelesaiannya untuk dilakukan secara musyawarah dan mufakat.

2. Apabila tidak diperoleh penyelesaiannya melalui musyawarah dan mufakat, maka pihak yang merasa dirugikan dapat mengajukan perselisihan ini untuk diselesaikan melalui jalan hukum yang ada.

(5)

3. PARA PIHAK setuju untuk penyelesaian ini telah memilih tempat kedudukan yang tetap dan sah di Kantor Pengadilan Negeri Kota Magelang.

Pasal 11 Force Majeure

1. Yang dimaksud Force Majeure dalam perjanjian kerja sama ini adalah peristiwa-peristiwa yang diuar kekuasaan PARA PIHAK yang berakibat tidak dapat dipenuhinya perjanjian kerja sama ini. Peristiw yang dimaksud seperti : gempa bumi, banjir, kebakaran, wabah penyakit, pemogokan masal, huru-hara, sabotase, perang, pemberontakan, dan peraturan kebijaksanaan pemerintah.

2. Apabila terjadi Force Majeure seperti tersebut pada ayat 1 Pasal ini, maka pihak yang terkena Force Majeure harus memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan sejak terjadinya peristiwa atau berakhirnya kejadian sebagai mana pada ayat 1 Pasal ini.

3. Setiap terjadinya Force Majeure, semua surat keterangan yang menyatakan terjadinya peristiwa keadaan Force Majeure tersebut dibuat oleh pihak yang mengalami peristiwa keadaan Force Majeure, wajib disahkan oleh instansi pemerintah setempat yang berwenang,yang menyatakan apa, kapan, Dimana, mengapa, siapa dan bagaimana Force Majeure tersebut terjadi.

4. PARA PIHAK dibebaskan untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban yang diatur dalam perjanjian kerja sama ini apabila hal tersebut diakibatkan oleh Force Majeure.

Pasal 12 Ketentuan Lain-lain

(6)

1. Tanggung jawab dalam melaksanakan perjanian kerja sama ini tidak dapat dilimpahkan kepada pihak lain, baik secara keseluruhan maupun Sebagian tanpa persetujuan PARA PIHAK.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerja sama ini akan ditetapkan dan diatur berdasarkan persetujuan PARA PIHAK yang dituangkan dalam suatu addendum perjanjian, yang merupakan bagian tidak terpisah dari Perjanjian kerja sama ini.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai suatu bentuk dari perikatan, perjanjian kerjasama pengadaan barang mengandung hak dan kewajiban dari para pihak yang membuatnya, sehingga apabila hal-hal yang telah

Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melaksanakan sebagian atau seluruhnya isi perjanjian ini, PIHAK PERTAMA akan mengenakan Sanksi berupa sanksi administratif sampai

Tanpa mengurangi ketentuan hukum yang berlaku, kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian kerjasama dengan ketentuan – ketentuan yang diatur dalam pasal – pasal berikut :2.

Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melaksanakan sebagian atau seluruhnya isi perjanjian ini, PIHAK PERTAMA akan mengenakan Sanksi berupa sanksi administratif sampai dengan sanksi

Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melaksanakan sebagian atau seluruhnya isi perjanjian ini, PIHAK PERTAMA akan mengenakan Sanksi berupa sanksi administratif sampai

Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melaksanakan sebagian atau seluruhnya isi perjanjian ini, PIHAK PERTAMA akan mengenakan Sanksi berupa sanksi administratif sampai dengan

perjanjian lengkap : antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA tidak terdapat syarat-syarat lain yang mereka setujui berkenan dengan pekerjaan pihak kedua selain dari yang telah

Keduabelah pihak sepakat melakukan kerjasama dimana pihak kedua, Lambe Solo, menawarkan kerjasama kepada pihak pertama untuk menjadi tim pemasaran