• Tidak ada hasil yang ditemukan

ThemeGallery PowerTemplate - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ThemeGallery PowerTemplate - Spada UNS"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

Prof. Dr. Didik Widyatmoko, M.Sc

UMS Semnas Pendidikan Biologi, 27 April 2019

STRATEGI DAN INOVASI KONSERVASI

TUMBUHAN INDONESIA UNTUK PEMANFAATAN

SECARA BERKELANJUTAN

(2)

INDONESIA

From Megadiversity Country to Biodiversity Hotspot

#

#

### #

## ## # #

# #

# #

## # #

## #

# ##

# ## #

## #

#### # # ##### ##

## # ##

## # # ## #####

# ### # # # #

## # #

## ### # # ##

## ## ############# # # ## ## # ###

# # ##

# #

# #

# ## #

# # #

#

# # #

# #

# #

#

##

# #

#

#

# ##

#

# #

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

##

#

# #

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

# #

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

## #

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

##

##

#

1st SEABG TC - BGCI

Hotspot

High Richness

High Endemicity

High Threats

2

(3)

Mengapa kehati Indonesia sangat beragam?

3 Lydekker’s Line

Wallace’s Line

Weber’s Line

Equator

A S I A

AUSTRALIA

Samudera Hindia

Samudera Pasifik

Di lintasan distribusi kehati Asia-Australia, Pasifik-Hindia, wilayah peralihan Wallacea

(4)

Perbandingan Jumlah dan Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Indonesia dengan Dunia

Keanekaragaman Spesies Tumbuhan

Indonesia Dunia Persentase

A. Spermatophyta 19.232 370.110 5

1. Angiospermae 19.112* 369.000 5

2. Gymnospermae 120 1.110 11

B. Tumbuhan Berspora 89.326 1.526.067 6

1. Kriptogam

a. Jamur 86.000 1.500.000 6

b. Lichen 723 9.084 8

c. Hepaticae 385 6.433 6

d. Musci 21** 50** -

2. Paku-pakuan 2.197 10.500 21

Sumber: 1) Modifikasi dari KPPN/Bappenas, 2016 2) Willis, 2017

* Data spesies yang sudah teridentifikasi. ** Data Musci belum lengkap

(5)

Taksa tumbuhan Indonesia dengan kontribusi

besar terhadap keanekaragaman tumbuhan dunia

Takson Indonesia

(Spesies)

Dunia

(Spesies)

Persentase

Dipterocarpaceae 238 700 34

Paku 2.197 10.461 21

Anggrek 5.500 26.829 20,5

Palem 477 2.385 20

Bambu 159 1.223 13

Lichen (Lumut Kerak) 723 9.084 8

Jamur 86.000 1.500.000 6

(6)

Jumlah Spesies Tumbuhan Indonesia Terancam Punah Selama 10 Tahun Terakhir

350 360 370 380 390 400 410 420 430 440 450

2009 2010 2011 2012 2013

1

2014 2015 2016 2017 2018

(7)
(8)

Kategori

Kelangkaan Dunia Indonesia

Persentase Kontribusi

Indonesia

Punah (EX) 103 4 3,9

Kritis (CR) 1443 116 8,0

Genting (EN) 2114 94 4,4

Rawan (VU) 4342 227 5,2

Total

(CR+EN+VU)

7899 437 5,5

Kontribusi Indonesia terhadap Kepunahan

dan Kelangkaan Tumbuhan Dunia

(9)

Tumbuhan Indonesia Terancam Punah

yang dikoleksikan di Kebun Raya Indonesia

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Ju mla h Spesies

Kebun Raya LIPI Kebun Raya Daerah

 28,5% (122 spesies) Tumbuhan Indonesia Terancam Punah (Target 8 GSPC-CBD)

 Mengelola 104.761 spesimen (7.365 spesies): sekitar 34,4% tumbuhan

berbunga dan paku Indonesia

(10)

Kepunahan dan Tingkat Keterancaman Spesies

Diperkirakan beberapa spesies punah setiap hari di Indonesia 10

Kepunahan dan keterancaman spesies lebih sulit ditentukan daripada pengukuran kerusakan ekosistem

Penetapan punah50 tahun

Dipterocarpus cinereus

(WCMC 1997; IUCN 2000, 2002, 2006)

Ditemukan kembali 2013

Nepenthes campanulata

(IUCN 2000)

Mangifera rubropetala

(EW; IUCN 2000 - 2018)

Calamus spectabilis

(WCMC 1997)

Mangifera casturi

(EW; IUCN 2000 - 2018)

(11)

Persentase tumbuhan Indonesia terancam punah berdasarkan suku

DIPTEROCARPACEAE 33%

MYRISTICACEAE 12%

NEPENTHACEAE 7%

MELIACEAE ORCHIDACEAE 5%

5%

LEGUMINOSAE 3%

ANACARDIACEAE 3%

SAPINDACEAE 3%

THYMELAEACEAE 3%

GUTTIFERAE 2%

SUKU LAINNYA

24%

(12)

Jumlah Spesies dan Tingkat Endemisitas Angiospermae

pada masing-masing bioregion di Indonesia

Sumber: KPPN/Bappenas, 2016 (dimodifikasi) 12

Σ 8.391 1.891

Σ 6.305 2.906

Σ 9.956

3.936 Σ 5.972

2.225

Σ 2.442 1.343

Σ 9.518 4.380

22,5%

46,0%

39,5%

37,3%

55,0%

46,0%

(13)

The world’s botanic gardens & arboreta maintain:

A third of the world’s known flowering plants

45% of the world’s threatened palms

30% of the world’s threatened orchids

85% of the world’s threatened cacti

RBG Kew2000 threatened plant species

KRI28,5% of the Indonesian threatened plants

Hambler 2004

(14)

Penyebab Utama Kepunahan Tumbuhan Indonesia

14

Konversi Habitat Pencemaran Lingkungan

Perubahan Iklim

Pemanfaatan Berlebihan

Biologi Spesies

IAS

(15)

Sumber: Kementerian

Pertanian 2015, *Estimasi 15

(16)

16

(17)
(18)

18

STRATEGI PENGEMBANGAN

KONSERVASI TUMBUHAN

(19)

LANDASAN ILMIAH DAN FILOSOFI

NILAI DAN FUNGSI VITAL TUMBUHAN BAGI KEHIDUPAN

Sumberdaya tumbuhan

berbagai alternatif pemanfaatan

Kepunahan spesies kerugian besar mewujudkan kemakmuran

Evolusi = proses alamiah positif

tumbuhan jadi adaptif

Keanekaragaman tumbuhan

= nilai intrinsik manusia tidak berhak merusak

Tumbuhansumberdaya dapat diperbarui (pemanfaatan berkelanjutan)

19

(20)

Without plants, there is no

life. The functioning of the

planet, and our survival,

depends upon plants. The

Strategy seeks to halt the

continuing loss of plant

diversity... GSPC VISION

(21)

21

Abad 21 Era Bioekonomi

Sumberdaya hayati, kemajuan biosains dan bioteknologi

Pilar ekonomi

Industri yang akan maju pesat

Farmasi, kesehatan, pangan, pertanian dan kosmetik

Keanekaragaman hayati sebagai bahan baku, dengan pengetahuan dan teknologi yang terus diperbarui

Peran Kebun Raya untuk Pembangunan Berkelanjutan

(Pertanian, kehutanan, perlindungan lingkungan, industri, dan kesehatan)

(22)

Title

• content

TUMBUHAN KEBUN RAYA TANAMAN

Eksplorasi

Reintroduksi

Introduksi

Hulu Hilir

Peran Strategis Kebun Raya Sebagai Cadangan Genetik

MANFAAT EKONOMI-SOSIAL

Pangan

Obat

Tanaman hias

Energi

Biomassa Restorasi, Reforestasi, Rehabilitasi

Modal Besar Pembangunan Ekonomi dan Sosial

P E N E L I T I A N

KEBUN RAYA BARU:

Pemda dan Kementerian PUPR

SAVE STUDY USE

(23)

Pengayaan Koleksi Melalui Eksplorasi

23

(24)

Pengayaan koleksi dari berbagai tipe ekoregion

(25)

Hasil eksplorasi ditumbuhkembangkan di KRI

Koleksi anggrek dan non anggrek

(26)

Tumbuhan endemik dikoleksikan di Kebun Raya

Alstonia

beatricis Schefflera

apiculata Nepenthes danseri

Guioa

waigeoensis

Calophyllum parvifolium

N. danseri

N. danseri

(27)

PENGEMBANGAN KEBUN RAYA DAERAH BERAPA & DI MANA LOKASI KEBUN RAYA

Untuk Merespons Penyusutan Ekosistem Alami

Ekoregion : Wilayah geografis  kesamaan ciri iklim, tanah, air, tumbuhan dan satwa asli

 pola interaksi manusia dengan alam

yang menggambarkan integritas sistem alam dan lingkungan hidup

(UU No. 32 Tahun 2009 Pasal 1 butir 29 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH)

27

(28)

KONTRIBUSI EKONOMI KEBUN RAYA

BAGI MASYARAKAT SEKITAR (Studi Kasus KR Cibodas)

28

(29)

Case of Cibodas Botanic Garden:

o 15 local guides (translators) o 2 outbond teams (8 people)

o 1,022 kiosks (souvenirs and foods) o 220 vendors

o 237 mat suppliers/providers o 16 parking men

o 62 hotels, villas and motels

o 107 nurseries & ornamental plants o 2 travel agents

o 1 money changer o 45 restaurants o 97 transport cars

ROLES OF BOTANIC GARDENS IN CREATING

LIVELIHOODS/JOBS/BUSINESS OPPORTUNITIES

(30)

PENYUSUNAN STRATEGI DAN RENCANA AKSI KONSERVASI Rafflesia dan Amorphophallus

+ 12 SAP

on progress

(31)

PENGGUNAAN SPESIES IKONIK INDONESIA

Rafflesia patma

A. titanum

(32)

Display informatif, atraktif

(33)

Pengembangan Jejaring dan

Kerjasama

Missouri Botanic Garden, USA

Padova Botanic Garden, Italy

Tsukuba Botanic Garden, Japan

(34)

34

INOVASI KONSERVASI TUMBUHAN

INDONESIA YANG DILAKUKAN KEBUN RAYA

(35)

Capaian Aksi Konservasi Signifikan

Rafflesia patma telah berhasil ditumbuhkan secara

ex situ di Kebun Raya Bogor-LIPI

(36)

Keterangan:

1 1a Hutan hujan pamah Kepulauan Nias 17 14 Hutan hujan pamah Kalimantan 33 26 Hutan hujan pegunungan Vogelkop

2 1b Hutan hujan pamah Sumatera 18 15 Hutan tropis pinus Sumatera 34 27a Hutan hujan pamah Vogelkop;

3 2 Hutan hujan pegunungan Sumatera 19 16a Hutan mangrove Sumatera bagian utara 35 27b Hutan hujan pamah Pulau Aru

4 3 Hutan hujan Kepulauan Mentawai 20 16b Hutan mangrove Sumatera bagian selatan 36 28 Hutan hujan Biak-Numfoor

5 4 Hutan rawa gambut Sumatera 21 16c Hutan mangrove Kalimantan bagian timur 37 29 Hutan hujan Yapen

6 5a Hutan rawa gambut Kalimantan bagian barat 22 17a Hutan hujan pamah Kepulauan Sangihe-Talaud 38 30 Hutan hujan pegunungan Papua bagian Utara 7 5b Hutan rawa gambut Kalimantan bagian timur 23 17b Hutan hujan pamah Sulawesi 39 31 Hutan hujan pamah dan hutan rawa air tawar

Papua bagian utara

8 6 Hutan rawa air tawar Sumatera 24 17c Hutan hujan pamah Kepulauan Banggai-Sula 40 32 Hutan pegunungan Papua bagian Tengah 9 7 Hutan rawa air tawar Kalimantan bagian Selatan 25 18 Hutan hujan pegunungan Sulawesi 41 33 Hutan rawa air tawar Papua bagian selatan 10 8a Hutan kerangas Bangka Belitung 26 19 Hutan gugur daun Kepulauan Sunda Kecil 42 34 Hutan hujan pamah Papua bagian Selatan

11 8b Hutan kerangas Kalimantan 27 20 Hutan gugur daun Pulau Timor dan Wetar 43 35a Hutan mangrove Papua bagian utara

12 9 Hutan hujan Jawa bagian barat 28 21 Hutan gugur daun Pulau Sumba 44 35b Hutan mangrove Papua bagian selatan

13 10 Hutan hujan Jawa bagian timur 29 22 Hutan hujan Pulau Halmahera 45 36 Savana dan padang rumput

14 11 Hutan hujan pegunungan Jawa bagian Barat 30 23 Hutan hujan Pulau Buru 46 37 Padang rumput sub-alpine bagian tengah

15 12 Hutan hujan pegunungan Jawa bagian Timur-Bali 31 24 Hutan hujan Pulau Seram 47 38 Hutan hujan Kepulauan Riau

16 13 Hutan hujan pegunungan Kalimantan 32 25 Hutan gugur daun lembab Kepulauan Banda Sumber: Olson et al.(2001) dimodifikasi

Pembangunan Kebun Raya Berbasis Ekoregion

Minimal 47 kebun raya mewakili 47 tipe ekoregion Indonesia

(37)

Menuju Konservasi Tumbuhan

pada 47 Tipe Ekoregion Indonesia

(38)

KEBUN RAYA INDONESIA - LIPI

Tipe Dataran Tinggi- Tropika Basah

KR Cibodas–86 ha

11 April 1852; J. E. Teijsmann

KR Bali-157,5 ha

Tipe Dataran Tinggi

Tropika Kering/lembab 15 Juli 1959 Koesnoto S.

30 Januari 1941 L.G.M. Baas Becking

KR. Purwodadi-85 ha

Tipe Dataran Rendah- Tropika Kering

34,4% Tumbuhan berbunga Indonesia 28,5% Tumbuhan terancam punah

37 Kebun Raya mewakili 17 ekoregion di 21 provinsi

Tipe Dataran Rendah - Tropika Basah

KR Bogor-87 ha

18 Mei 1817

C.G.C. Reinwardt

(39)

Bank Biji Modern

Status Koleksi Biji 2018 894 nomor koleksi

543 spesies 334 marga 115 suku

Kerjasama dengan Kew Botanic Garden

39

Kapasitas

20.000 Koleksi Biji

(40)

Pengembangan

Bank Biji Modern

(41)

Program REINTRODUKSI

Tumbuhan Terancam Punah

41

Pinanga javana Blume (Pinang Jawa) TN Gunung Halimun Salak (2005)

5.200 bibit

(42)

Dari Reintroduksi ke Restorasi ( Recovery )

(43)

43

Alstonia scholaris (L.) R.Br.

(Pule/Lame)

TN Ujung Kulon (2007) 1.000 bibit

Parkia timoriana (DC.) Merr.

(Kedawung) TN Ujung Kulon (2007)

1.000 bibit

Intsia bijuga (Colebr.) O.

Kuntze (Merbau) TN Ujung Kulon (2007)

500 bibit Diospyros macrophylla

Blume

(Ki Calung)

TN Ujung Kulon (2007)

100 bibit

(44)
(45)

Penentuan Spesies Prioritas untuk Aksi Konservasi

100 spesies diprioritaskan untuk aksi konservasi di kategori A, 36 spesies telah dikoleksi

45

(46)
(47)

Pendidikan Lingkungan

Fungsi Strategis Kebun Raya

(48)

48

Gedung Pendidikan Konservasi KRB

(49)

49

(50)

Aplikasi Pemanduan Mandiri

JAWARA = Jelajah, belajAr, dan WisatA di Kebun Raya

Aplikasi untuk pemanduan mandiri di KRB dibangun untuk memperluas layanan

pemanduan pengunjung KRB.

Aplikasi ini dibuat berbasis Android, real time.

Aplikasi JAWARA kini dapat

diunduh langsung di Google

Play Store secara gratis.

(51)

Mobile Access

Database using GIS & Smartphone (SIG it )

Bogor Botanic Garden

(52)

Display di ECODOME KRB

Pendidikan Lingkungan

(53)

Mainan Edukatif

Siram pot tumbuh bibit

53

(54)

Perangko Anggrek

Anggrek dari 34 Provinsi Koleksi Kebun Raya Bogor

(55)

LEAFLET EDUKATIF

(56)

56

PEMANFAATAN TUMBUHAN

SECARA BERKELANJUTAN

(57)

Perbanyakan dan Domestikasi

Amorphophallus paeoniifolius

Baccaurea reticulata

Baccaurea dulcis

Durio graveolens

(58)

Anggrek dan Kantong Semar

58

(59)

krbogor.lipi.go.id

5 Varietas Baru Bersertifikat PVT

Aeschynanthus Mahligai”

Begonia “Lovely Jo”

Hoya “Kusnoto”

59

(60)

PENUTUP

60

(61)

KONSERVASI KONSERVATIF

Pengembangan Inovasi & Strategi

KEBUN RAYA

Manajemen Konservasi In Situ

Kementerian LHK Pemerintah Daerah

PENGURANGAN LAJU KEPUNAHAN

Mengamankan Aset Vital Nasional

Masyarakat/Pemangku Kepentingan

Pertumbuhan Ekonomi Pilihan Pemanfaatan

Tersedia Pemanfaatan

Berkelanjutan

 Kebun Raya Daerah

 Reintroduksi

 Penentuan Spesies Prioritas

 Pengayaan Koleksi

 Perbanyakan & Domestikasi

 Pendidikan Lingkungan

 Jejaring & Kerjasama

(62)
(63)

KEPEDULIAN MASYARAKAT

KEBERHASILAN KONSERVASI

(64)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

On the other hand, the latter reduces the estimated value of SðzÞ, and hence, the estimation of shock dissipation see the Fig.5.—Top panels: Inverse of the mean comoving distance

Faktor iklim yang relevan dengan pertumbuhan kakao adalah curah hujan tahunan dan sebarannya sepanjang tahun Lingkungan alami tanaman kakao adalah hutan tropis dengan curah hujan yang