• Tidak ada hasil yang ditemukan

TIM PENYUSUNAN KOMPENDIUM HUKUM KESEHATAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan " TIM PENYUSUNAN KOMPENDIUM HUKUM KESEHATAN "

Copied!
128
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang

Pokok Pembahasan

Tujuan dan Kegunaan

Metode Kerja

Organisasi Tim

Jadwal Kegiatan

TINJAUAN TENTANG HUKUM KESEHATAN DI INDONESIA 9

Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan

Fungsi Peraturan Gubernur Provinsi adalah untuk lebih melaksanakan ketentuan-ketentuan di dalam Provinsi Tirai atau dalam kewenangan peraturan perundang-undangan (lainnya) yang lebih tinggi, sesuai dengan ruang lingkup kewenangan provinsi sebagai daerah otonom, serta sebagai wilayah administratif (perwakilan pemerintah pusat/dekonsentrasi). Perda Kabupaten/Kota berfungsi untuk lebih melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kota atau melaksanakan peraturan perundang-undangan (lain) yang lebih tinggi.

Pokok-pokok Pengaturan Undang-Undang No. 36 Tahun 2009

Pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu (pasal 63 ayat empat). Transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu, dan pada institusi kesehatan tertentu (pasal 65 alinea pertama). Penanaman obat dan/atau alat kesehatan ke dalam tubuh hanya dapat dilakukan dilakukan oleh tenaga medis profesional yang mempunyai pengetahuan dan kewenangan profesi dan dilakukan di institusi kesehatan tertentu (ayat pertama Pasal 68).

penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan/atau keamanan dan/atau khasiat/manfaat.

Perbandingan Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 dengan

Berdasarkan hal tersebut, UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan untuk menyesuaikan diri dengan semangat otonomi daerah. 54 dengan undang-undang baru tentang kesehatan, yang akan menggantikan undang-undang no. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, mampu menjawab tantangan era globalisasi dan masalah kesehatan yang semakin kompleks. Pada saat undang-undang ini mulai berlaku, pada tanggal 30 Oktober 2009, Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. .

Landasan hukum kesehatan dapat dilihat dari undang-undang kesehatan yang baru, yang secara konseptual mencerminkan asas hukum kesehatan berdasarkan hak atas pelayanan kesehatan sebagai hak sosial dasar (the right to health care) yang didukung oleh 2 (dua) orang. hak dasar yang terdiri dari: hak atas informasi dan hak untuk menentukan nasib sendiri. Jika diperhatikan secara detail, ada beberapa perbedaan antara undang-undang kesehatan yang baru dengan yang lama. dr. Ribka Tjiptaning dengan keterangan Ketua Pansus UU Kesehatan mengatakan bahwa UU Kesehatan yang lama sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan, otonomi daerah dan masyarakat saat ini, oleh karena itu diperlukan perubahan untuk memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat. miskin.

Hal lain yang harus diperhatikan dari undang-undang kesehatan yang baru mengatur beberapa poin penting atau sama sekali berbeda dengan undang-undang yang lama yaitu undang-undang kesehatan No. undang-undang kesehatan yang baru, terdapat 4 (empat) ciri penanganannya, yaitu: 1. Undang-undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 merupakan salah satu undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menjalankan kewajibannya di bidang kesehatan.

KETENTUAN HUKUM UPAYA KESEHATAN DAN TENAGA KESEHATAN

Upaya Kesehatan

Pengambilan dan pengiriman spesimen atau bagian organ hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan kewenangan serta dilakukan di fasilitas kesehatan tertentu. Angka 2 Pasal 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, serta sarana dan teknologi pelayanan kesehatan yang digunakan untuk memajukan upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Angka 7 : Sarana kesehatan adalah sarana dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif, yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat.

Dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp. satu miliar lima ratus juta rupiah). Setiap orang berhak untuk menuntut ganti rugi terhadap setiap orang, profesional kesehatan dan/atau pengasuh yang menyebabkan kerugian melalui kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang mereka terima. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan jenis pelayanan kesehatan tradisional diatur dengan peraturan pemerintah.

Setiap orang yang melakukan pelayanan kesehatan tradisional dengan menggunakan alat dan teknologi harus mendapat izin dari instansi kesehatan yang berwenang. Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan pengendalian, pengobatan dan/atau perawatan, dengan ketentuan. Pemasangan implan obat dan/atau alat kesehatan pada tubuh manusia hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan kewenangan serta dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan tertentu.

Fasilitas pelayanan kesehatan pada saat bencana dilarang memulangkan pasien dan/atau meminta uang muka.

Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang kesehatan yang dinyatakan dalam surat keterangan dari lembaga pendidikan atau Tenaga kesehatan hanya dapat melakukan kegiatan kesehatan apabila tenaga kesehatan yang bersangkutan mendapat izin dari Menteri. Perencanaan, pemesanan dan penjadwalan tenaga kesehatan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang merata dan tersebar di semua jenis fasilitas pelayanan kesehatan baik negeri maupun swasta.

Tenaga kesehatan yang demikian memang dibutuhkan oleh fasilitas dan institusi kesehatan yang ada. Walaupun tidak semua tenaga kesehatan yang dibutuhkan masyarakat tersedia pada jenis pelayanan kesehatan yang ada, seperti teknisi gigi, akupunktur, dan mungkin lainnya. Ketentuan mengenai pengadaan tenaga kesehatan yang dibutuhkan oleh berbagai jenis fasilitas dan pelayanan kesehatan di Indonesia, sesuai dengan.

Sedangkan pemerintah daerah dapat melakukan pengadaan dan pendayagunaan tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan daerahnya masing-masing. Harus diingat juga bahwa penempatan tenaga kesehatan dilakukan sebagaimana dimaksud dengan tetap memperhatikan hak-hak tenaga kesehatan dan hak masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan yang merata. Untuk tujuan hukum, tenaga kesehatan diharuskan melakukan pemeriksaan medis atas permintaan penegak hukum atas biaya negara.

Hubungan Hukum Penyelenggaraan Kesehatan

Dalam pelayanan medis, khususnya di Rumah Sakit/Unit Pelayanan Kesehatan, pelaksanaannya dilakukan secara terpadu, yang dalam hal ini terkadang menimbulkan perselisihan. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan telah mengatur dua hal penting, yaitu47: Pelayanan kesehatan perseorangan; dan pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan perorangan ini dilakukan oleh dokter praktik atau tenaga kesehatan yang dibantu oleh pemerintah, daerah dan swasta.

Dalam pelayanan kesehatan perorangan ini belum diperoleh izin dari pemerintah sesuai dengan UU No. Dan pelayanan kesehatan perorangan ini dilakukan oleh dokter praktik atau tenaga kesehatan yang dibantu oleh pemerintah baik daerah maupun swasta. Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada alinea pertama diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan swasta.

Sesuai dengan pasal 30 alinea pertama, pelayanan kesehatan perseorangan dimaksudkan untuk mengobati penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan dan keluarga. Sedangkan pelayanan kesehatan masyarakat ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta pencegahan penyakit kelompok dan masyarakat. Dalam pelayanan kesehatan dan kesehatan pada umumnya tidak dikenal adanya kesepakatan hasil pemberian pelayanan kesehatan (kontrak pelayanan kesehatan bukan resultverbintennis), sehingga kerugian dari hasil pelayanan tidak sesuai.

PERMASALAHAN HUKUM DALAM PELAYANAN KESEHATAN 99

Pelayanan Kesehatan

Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta sarana dan teknologi pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Promosi pelayanan kesehatan adalah kegiatan dan/atau rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang mengutamakan kegiatan promosi kesehatan.

Informasi Kesehatan dan Persetujuan Pasien

Jika merugikan hubungan antara tenaga kesehatan, hak atas Pendapat Kedua dapat diberikan secara objektif, tanpa komentar yang tidak perlu. Hak persetujuan pasien merupakan hal yang harus dipahami, misalnya apakah seorang pasien yang datang ke fasilitas kesehatan dan diberitahu tentang kondisinya berarti ia telah menyetujui apa yang akan terjadi pada dirinya. Yang penting adalah bahwa pasien memberikan izin untuk tindakan medis yang akan diambil terhadap dirinya, setelah informasi yang jelas dari pemberi perawatan52.

Persetujuan Tindakan Kedokteran dan Gigi diatur dalam UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran pada pasal 45 mengatakan: Namun, jika pasien yang bersangkutan berada di bawah perwalian (under guardianship), persetujuan atau penolakan tindakan medis dapat diberikan oleh keluarga terdekat, termasuk suami/istri, ayah/ibu kandung, anak kandung atau saudara kandung. Yang dimaksud dengan "Prosedur Medis Berisiko Tinggi" adalah seperti pembedahan atau prosedur invasif lainnya.

Jadi pastikan bahwa yang menandatangani persetujuan atau penolakan tindakan medis adalah orang yang benar-benar mewakili pasien. Jika pasien menolak tindakan medis atau menolak dirujuk ke rumah sakit karena, misalnya fasilitas klinik atau puskesmas tidak mencukupi, mintalah pasien dan keluarganya untuk membuat surat pernyataan penolakan. Sebaiknya dibuat format standar di fasilitas kesehatan untuk persetujuan dan juga penolakan tindakan medis (dalam dua format berbeda), serta untuk penolakan rujukan.

Kelalaian Medik dan Malpraktek Kedokteran

Sebagaimana diuraikan di atas, dalam suatu pelayanan medis terdapat tuntutan atas kerugian yang disebabkan oleh kelalaian medis. Kerugian material dapat berupa kerugian aktual dan kerugian akibat hilangnya kesempatan. Kerugian aktual adalah "biaya aktual" atau biaya yang dikeluarkan untuk perawatan/perawatan atas penyakit atau cedera yang diakibatkannya, baik yang dikeluarkan sampai dengan waktu tuntutan dan biaya yang masih harus dikeluarkan untuk perawatan/penyembuhan.

Dalam hal ini harus ada hubungan sebab akibat antara penyimpangan kewajiban dengan kerugian yang paling kecil. Pasal 1366 KUHPerdata: Setiap orang bertanggung jawab tidak hanya atas kerugian yang disebabkan oleh perbuatannya, tetapi juga atas kerugian yang disebabkan oleh kelalaian atau kecerobohannya. Pada prinsipnya, ada dua jenis kerugian yang menjadi dasar tuntutan ganti rugi yang paling umum terhadap penyedia jasa, yaitu pertama kerugian sebagai akibat langsung (atau setidak-tidaknya “penyebab langsung”) dari kelalaian; jenis kedua adalah kerugian akibat pemberian jasa yang tidak sesuai dengan akad (wanprestasi).

Namun, kerugian dari penyediaan barang (obat-obatan atau obat-obatan dan nutrisi medis) masih merupakan kerugian yang dapat ditanggung, terutama dari penyedia jasa. Sulit untuk mengukur kerugian secara finansial, berapa kerugian sebenarnya, terutama jika kita juga memperhitungkan fungsi yang hilang atau terganggu dan apakah itu cedera psikologis atau bukan. Rekam medis juga menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh pemberi pelayanan kesehatan (das sein) yang sebanding dengan apa yang seharusnya dilakukan, sebagaimana tercantum dalam standar profesi dan standar prosedur operasi (das sollen), yang menjadi bukti apakah hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap tugas dan ada tidaknya kerugian.

Referensi

Dokumen terkait

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah selain dilaksanakan melalui kegiatan pokok kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas juga diselenggarakan secara terpadu dengan

Keputusan Menteri Kesehatan No.1457 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota.

PKPP diselenggarakan oleh tenaga kesehatan yang dibutuhkan dan mempunyai kompetensi seperti yang ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku serta dapat dilaksanakan

Bapelkes Batam sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan di bidang pelatihan kesehatan telah melaksanakan tugas dan fungsinya

Buku Pedoman Pelaksanaan Akreditasi Pelatihan di Bidang Kesehatan ini disusun sebagai acuan bagi penyelenggara pelatihan dalam melaksanakan akreditasi pelatihan, dengan tujuan

Peraturan tersebut kemudian direvisi dengan menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 39 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang

Perlindungan hukum bagi tenaga kerja outsourcing di bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kota Balikpapan meliputi Perlindungan persyaratan hubungan kerja,

Hukum kesehatan adalah semua ketentuan-ketentuan atau peraturan- peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan yang mengatur hak dan kewajiban individu, kelompok atau masyarakat