• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tindak Tutur Kritik pada Kolom Komentar Fumio Kishida dan Mikene

N/A
N/A
nnn@nia_nnn

Academic year: 2025

Membagikan "Tindak Tutur Kritik pada Kolom Komentar Fumio Kishida dan Mikene"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

TINDAK TUTUR MENGKRITIK PADA KOLOM KOMENTAR FUMIO KISHIDA (POLITIKUS) DAN MIKENEKO (VTUBER) DI APLIKASI X

Delfina Kayla Rahma, Ghifarie Aulia Rahmat, Hana Ashia Tsabitah, Muhamad Al Rasyid, Nathania

Universitas Pendidikan Indonesia

Email:[email protected],[email protected],[email protected], [email protected],[email protected]

ABSTRAK

Media sosial telah menjadi ruang publik yang dinamis di mana berbagai bentuk ekspresi dan kritik berkembang, termasuk kritik terhadap politisi dan Vtuber (Virtual Youtuber). Penelitian ini mengkaji tindak tutur kritik pada platform sosial media X untuk memahami pola komunikasi yang digunakan oleh warganet terhadap kedua subjek tersebut. Penelitian ini memanfaatkan pendekatan kualitatif dengan analisis data komentar warganet yang relevan.

Teori tindak tutur dari Austin dan Searle digunakan sebagai dasar analisis, dengan menelaah lima jenis ilokusi: asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa warganet cenderung menggunakan tindak tutur direktif dan asertif saat mengkritik politisi, yang sering berorientasi pada isu politik dan kebijakan. Sebaliknya, tindak tutur ekspresif lebih dominan dalam kritik terhadap Vtuber, terkait dengan preferensi estetika dan kepuasan terhadap konten.

Hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang perbedaan pola kritik di media sosial terhadap figur publik dari latar belakang yang berbeda. Studi ini juga memperlihatkan bagaimana karakteristik hubungan antara warganet dan subjek kritik memengaruhi jenis tindak tutur yang digunakan.

Kata Kunci: kritik, tindak tutur, politisi, Vtuber, media sosial X, komunikasi digital

(2)

ABSTRACT

Social media has become a dynamic public space where various forms of expression and criticism emerge, including critiques directed at politicians and Vtubers (Virtual YouTubers).

This study examines the speech acts of criticism on the social media platform X to understand the communication patterns employed by users toward these two subjects. A qualitative approach was used to analyze relevant user comments.

Austin and Searle’s speech act theory served as the analytical framework, focusing on five illocutionary acts: assertive, directive, commissive, expressive, and declarative. The findings reveal that users predominantly employ directive and assertive speech acts when criticizing politicians, often addressing political and policy-related issues. In contrast, expressive speech acts are more common in criticisms of Vtubers, reflecting personal preferences and satisfaction with their content.

This study provides insights into the differing patterns of criticism on social media toward public figures from diverse backgrounds. It also highlights how the nature of the relationship between users and the criticized subjects influences the types of speech acts employed.

Keywords: criticism, speech acts, politicians, Vtubers, social media X, digital communication

(3)

1. PENDAHULUAN

Komunikasi merupakan salah satu aspek utama dalam interaksi sosial yang mencakup berbagai bentuk tindak tutur. Salah satu tindak tutur yang paling kompleks dan sensitif adalah kritik, karena sering kali melibatkan ancaman terhadap muka (face-threatening acts). Kritik dapat memiliki dampak yang berbeda tergantung pada konteks budaya, hubungan sosial, serta strategi penyampaian yang digunakan. Dalam laporan ini, kami menganalisis tindak tutur kritik berdasarkan data yang dikumpulkan dari enam tangkapan layar komentar di media sosial. Analisis ini akan merujuk pada teori tindak tutur dari Brown dan Levinson (1987), serta kerangka kerja Nguyen (2005) yang membahas strategi kritik. Selain itu, kami menggunakan referensi dari dua artikel penelitian terkait, yaitu Haristiani, dkk. (2023) dan Haristiani & Qanita (2022).

1. Identifikasi Jenis Tindak Tutur

Berdasarkan data yang dianalisis, terdapat beberapa jenis tindak tutur yang dominan:

● Tindak Tutur Direktif: Komentar yang meminta perubahan perilaku atau tindakan, seperti "Anda seharusnya menyembunyikan nama orang lain dalam situasi seperti ini."

● Tindak Tutur Ekspresif: Mengungkapkan perasaan tidak setuju atau mengevaluasi perilaku, seperti "Saya pikir Anda gagal sebagai pribadi."

● Tindak Tutur Representatif: Memberikan evaluasi terhadap fakta atau situasi, misalnya, "Mafumafu merahasiakan namanya, tetapi Anda malah mengungkapkannya."

Jenis tindak tutur ini mencerminkan intensitas kritik dan hubungan sosial antara penutur dan pendengar.

2. Analisis Strategi Kritik a. Strategi Kritik Langsung

Beberapa komentar menggunakan strategi kritik langsung yang eksplisit, seperti:

(4)

● "Saya pikir Anda gagal sebagai pribadi!" Strategi ini mencerminkan evaluasi negatif tanpa upaya mitigasi atau penyamaran.

● "Pasanganmu menyembunyikan namamu, tetapi Anda malah menyebutkannya."

Kalimat ini menyampaikan kritik secara tegas tanpa menggunakan elemen kesopanan tambahan.

Strategi ini sering digunakan ketika hubungan sosial antara penutur dan pendengar berada pada tingkat yang formal atau saat kritik dianggap mendesak.

b. Strategi Kritik Tidak Langsung

Strategi tidak langsung ditemukan pada komentar seperti:

● "Orang macam apa yang memfitnah orang lain di balasan?" Pernyataan ini menggunakan retorika untuk menyampaikan kritik tanpa menyebutkan tindakan spesifik.

● "Anda selalu buruk dalam membuat alasan." Sindiran ini menunjukkan kritik secara implisit dan menghindari konfrontasi langsung.

Strategi tidak langsung lebih sering digunakan dalam konteks sosial yang sensitif atau untuk menjaga harmoni dalam interaksi.

3. Konteks Budaya dan Hubungan Sosial a. Konsep Uchi-Soto

Berdasarkan teori Uchi-Soto dari Haristiani & Qanita (2022), kritik dalam hubungan Uchi (kelompok dalam) cenderung lebih langsung karena adanya keakraban. Sebaliknya, kritik dalam hubungan Soto (kelompok luar) menggunakan strategi tidak langsung untuk menjaga kesopanan.

b. Strategi Kesopanan

Mengacu pada Brown dan Levinson (1987), strategi kesopanan yang ditemukan dalam data meliputi:

(5)

● Negative Politeness: Menghindari konfrontasi dengan menggunakan frasa tidak langsung, seperti "Menurut saya, Anda seharusnya mempertimbangkan hal ini."

● Bald on Record: Kritik disampaikan langsung tanpa mitigasi, seperti "Anda salah besar dalam situasi ini."

Tujuan dari laporan ini adalah untuk:

1. Mengidentifikasi jenis tindak tutur kritik yang digunakan.

2. Menganalisis strategi kritik yang diterapkan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

3. Menghubungkan hasil analisis dengan konsep budaya seperti kesopanan dan hubungan sosial (Uchi-Soto).

2. METODE

Metode yang digunakan dalam laporan ini adalah deskriptif kualitatif. Data utama diperoleh dari enam tangkapan layar komentar di media sosial, yang dianalisis menggunakan teknik pencatatan dan klasifikasi. Setiap komentar dikategorikan berdasarkan jenis tindak tutur dan strategi kritik yang digunakan. Referensi teori dari Brown dan Levinson (1987) digunakan untuk memahami strategi kesopanan, sementara Nguyen (2005) memberikan kerangka kerja untuk mengidentifikasi subkategori strategi kritik.

(6)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Politikus Kishida Fumio dalam akun X @kishida230 (岸田文雄) Tabel 1: Frekuensi dan Persentase Tindak Tutur Mengkritik Pada Postingan Fumio Kishida

Strategy Frekuensi Persentase

Direct Strategies

Negative Evaluation 5 25%

Disapproval 0 0%

Identification Of the Problem

0 0%

Consequences 0 0%

Expression of disagreement 2 10%

Statement Of Faculty 0 0%

Threats 0 0%

Severe Criticism 4 20%

Total 11 55%

Indirect Strategies

Correction 1 5%

Preaching 1 5%

Indicating Standard 1 5%

Advice and change 0 0%

Demand of change 1 5%

Request for change 0 0%

(7)

Suggestion for change 1 5%

Expression of uncertainty 1 5%

Asking/presupposing 0 0%

Say nothing 0 0%

Other hints 2 10%

Total 9 45%

Total of direct and indirect strategies

20 100%

1.「当たり前のようにどこに行っても歓迎の声ばかり。ここで反岸田さんやっる 見るのが可哀想になってき ました。」

(Atarimae no yō ni doko ni itte mo kangei no koe bakari. Koko de han Kishida-san yatteru hito miru no ga kawaisō ni natte kimashita.)

"Ke mana pun saya pergi, saya selalu disambut dengan suara sambutan. Saya mulai kasihan dengan orang-orang yang anti Kishida di sini"

Jenis kritik : Direct Strategies - Severe Criticism

Analisis :Kritik yang bersifat direct seperti ini biasanya termasuk paling keras antara beberapa kritik lainnya dengan memulai dengan kata-kata yang kuat seperti "saya sangat terkejut bahwa" dan "saya sangat kecewa dengan" dan mungkin diakhiri dengan pernyataan yang sangat keras mengenai ketidakpuasan seseorang.

2. 「次からちゃんと助けれるのか..?出来るのか?心配(´;ω;`)でも頑張って!」 (Tsugi kara chanto tasuke reru no ka.. ? Dekirunoka? Shinpai Demo ganbatte)

(8)

"Bisakah kamu membantuku dengan baik lain kali? Bisakah itu dilakukan? Khawatir (´;ω;`) Tapi semoga berhasil!"

Jenis kritik : Indirect Strategies – Correction

Analisis : Kritik yang bersifat indirect seperti ini sering digunakan karena lebih lembut daripada kritik yang langsung, dan fokus pada tindakan yang salah daripada tindakan/hal yang dibenci. Namun, ia juga membawa makna bahwa si penulis kritik berharap terjadi suatu perubahan kepada pihak yang dikritisi.

3. 「嘘つき垢」

(Usotsuki aka)

"Kotoran pembohong"

Jenis kritik : Direct Strategies - Negative evaluation

Analisis : Kritik yang bersifat direct seperti ini biasanya lebih langsung dalam menyampaikannya. Kritik positif atau konstruktif seperti yang ditampilkan dalam kalimat tersebut sering digunakan untuk memberikan pandangan atau untuk memberikan saran atau pendapat yang lebih positif.

4. 「憲政史上初、本格的移民政策を開始し (弟の会社利益)狂ったように外国人を入れ 込み。憲政史上初、日本人超過死亡数十万人を超え狂ったよう に日本人を減らし。憲 政史上初、日本人出生率1.20まで落とし、日本人を増 やさないようにしている岸田自民 党さんが何をおっ しゃっているのでしょうか」

(Kensei shijō hatsu, honkaku-teki imin seisaku o kaishi shi (otōto no kaisha rieki) kurutta yō ni gaikoku hito o ire-komi. Kensei shijō hatsu, nihonjin chōka shibō sūjūman hito o koe kurutta yō ni nihonjin o herashi. Kensei shijō hatsu, nihonjin shusseiritsu 1. 20 Made otoshi, nihonjin o zōya sa nai yō ni shite iru Kishida Jimintō-san ga nani o ossha tte iru nodeshou ka)

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah Konstitusi, kebijakan imigrasi penuh diluncurkan (perusahaan saudara saya mendapat untung) dan orang asing didatangkan secara gila-gilaan.

(9)

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Konstitusi, jumlah penduduk Jepang telah berkurang pada tingkat yang mengkhawatirkan, melebihi ratusan ribu kematian."

Jenis kritik : Direct Strategies - Negative evaluation

Analisis : Kritik bersifat langsung memakai kata-kata yang kuat untuk menunjukkan ketidaksukaan dan tidak setuju kepada masalah yang ada, sehingga terlihat jelas dari mana pandangan kritikus, yaitu bahwa perusahaan saudara yang mendapat untung dari imigrasi.

kritik tersebut langsung menunjukkan masalah yang terjadi yaitu penurunan jumlah penduduk Jepang akibat imigrasi berlebihan. Kritik tersebut juga menunjukkan akibat yang terjadi akibat imigrasi tersebut yaitu meningkatkan kematian di Jepang.

5.「岸田さん…誰ももう自民党に期待していませんよ」

(Kishida-san… dare mo mou jimintou ni kitai shite imasen yo)

“Tuan Kishida... tidak ada lagi yang menaruh harapan pada Partai Demokrat Liberal.”

Jenis kritik: Direct Strategies, Negative Evaluation

Analisis: Pada kritik tersebut tidak disampaikan secara langsung mengenai kesalahan yang diperbuat oleh Kishida dan Partai Demokrat Liberal yang tersirat mengenai ketidakpuasan public terhadap kinerjanya. Frase 「誰ももう自民党に期待していませんよ」menyiratkan suatu rasa frustasi atau kekecewaan, tanpa menyebutkam alasan konkret. Kritik ini dapat digunakan untuk mendorong perubahan tanpa langsung menyerang individu.

6.「岩盤保守は、 反安倍、 媚中、 移民受け入れ推進派が大嫌いです。」

(Ganban hoshu wa, han Abe, bichuu, imin ukeire suishin ha ga daikirai desu)

“Kaum konservatif mendasar membenci pendukung yang anti-Abe, suka menjilat, dan pro-imigrasi.”

Jenis kritik: Direct Strategies, Expression of Disagreement

(10)

Analisis : Kritik disampaikan secara eksplisit dengan tegas menyatakan sikap negatif dari kelompok "岩盤保守" (konservatif keras) terhadap pihak-pihak tertentu yaitu "反安倍"

(anti-Abe), "媚中" (pro-China), dan "移民受け入れ推進派" (pendukung kebijakan penerimaan imigran). Dengan menyatakan langsung ketidaksukaannya terhadap kelompok tersebut pada frase “大嫌いです” (sangat tidak suka). Kalimat kritikan ini lebih tegas dan konfrontatif daripada sindiran, yang memungkinkan bermaksud untuk menekankan suatu urgensi terhadap kelompok konservatif keras.

7.「嫌どす」

(Iya dosu)

“Benci”

Jenis kritik: Indirect Strategies, Other Hints

Analisis : Kritikan yang menggunakan dialek Kansai yang mengartikan ‘tidak suka’ atau

‘benci’. Frase ini singkat dan tidak spesifik, namun tidak juga menyerang secara eksplisit dengan detail. Dalam konteks budaya Jepang, ekspresi seperti ini digunakan untuk menyampaikan ketidaksukaan dengan cara tersirat. Dengan begitu memungkinkan penutur menyampaikan ketidaksukaannya tanpa memicu konflik langsung.

8.「消え失せろ!」 (Kie usero!)

“Menghilanglah!”

Jenis kritik: Direct Strategies, Severe Criticism

Analisis : Kritik ini termasuk perintah langsung yang sangat kasar dan merendahkan. Bersifat agresif dan destruktif. Ditujukan unutk menunjukkan ketidaksukaan atau rasa jijik yang kuat terhadap seseorang. Merupakan face-threatening karena ini mengancam harga diri dengan diberikan perintah yang kasar dan merendahkan tanpa memberi opsi atau solusi.

(11)

9.「売国奴が何を言っても信用されないよ」

(Baikokudo ga nani o ittemo shinyou sarenai yo)

“Pengkhianat mau bicara seperti apapun tidak akan dipercayai lho”

Jenis kritik: Direct Strategies, Severe Criticism

Analisis : Kritik ini menuduh kepada Fumio Kishida bahwa ia telah mengkhianati kepercayaan pendukungnya karena tidak memperhatikan rakyat Jepang itu sendiri dan justru lebih mementingkan urusan dengan Amerika Serikat, Tiongkok, dan kelompok internal seperti Kōchikai (fraksi politik yang dipimpinnya), ketimbang memperhatikan rakyat Jepang secara keseluruhan.

10.「嫌だね」

(Iya da ne)

“Rasanya kurang suka”

Jenis kritik: Indirect Strategies, Other Hints Analisis:

Kritik ini memberikan nuansa ketidaksetujuan pihak pengkritik terhadap Fumio Kishida.

Tampaknya pihak pengkritik cukup membenci apa yang telah dilakukan oleh Fumio Kishida.

Kritik ini menggunakan kata tidak langsung yang menyiratkan bahwa pengkritik tidak menyukai apa yang Fumio Kishida lakukan.

11.「無理です」

(Muri desu)

“Mustahil.”

Jenis kritik: Indirect Strategies, Expression of Uncertainty

(12)

Analisis : Kritik ini mengungkapkan keraguan dari pihak pengkritik terhadap tindakan atau situasi Fumio Kishida. Pengkritik merasa mustahil/tidak akan pernah mendukung Fumio Kishida kembali.

12.「岸田さん、貴方のチグハグさに日本国民は翻弄されました。保守層を蔑にする政権運 営や総裁選は怒りさえ覚えました。貴方は私利私欲の人になりました。また、米国や中 国や宏池会しかみていないようで完全に善良な日本国民を裏切ったと思います。全く国 民と歩んでいないことがわかる選挙結果となるでしょう」

(Kishida-san, anata no chiguhagu-sa ni Nihon kokumin wa honrō saremashita. Hosusō o naigashiro ni suru seiken unei ya sōsaisen wa ikari sae oboemashita. Anata wa shirisiyoku no hito ni narimashita. Mata, Beikoku ya Chūgoku ya Kōchikai shika mite inai yō de kanzen ni zenryōna Nihon kokumin o uragitta to omoimasu. Mattaku kokumin to arunde inai koto ga wakaru senkyo kekka to naru deshō.)

“Kishida-san, ketidakkonsistenan Anda telah membuat rakyat Jepang kebingungan. Gaya pemerintahan Anda yang mengabaikan kalangan konservatif, serta pemilihan ketua partai, bahkan memunculkan kemarahan. Anda telah menjadi seseorang yang hanya mementingkan kepentingan pribadi. Selain itu, tampaknya Anda hanya fokus pada Amerika Serikat, Tiongkok, dan kelompok Kōchikai, sehingga sepenuhnya mengkhianati rakyat Jepang yang tulus. Hasil pemilu nanti akan menunjukkan bahwa Anda sama sekali tidak berjalan seiring dengan rakyat.

Jenis kritik: Direct Strategies, Negative Evaluation

Analisis :Kritik ini dilontarkan secara explisit kepada Fumio Kishida, yang mana pengkritik memberikan penilaian langsung yang negatif dan mengungkapkan rasa ketidaksukaannya terhadap tindakan Fumio Kishida. Disini diungkapkan pula secara langsung bahwa Fumio Kishida diduga mengabaikan kalangan konservatif, lalu hanya berfokus pada kepentingan orang luar dibanding rakyatnya sendiri, serta pengkritik merasa terkhianati akibat dari perlakuan Fumio Kishida tersebut.

(13)

13.「ノーサンキュー"」

(Noo sankyuu)

“Tidak, terima kasih.”

Jenis kritik : Direct Strategy - Disapproval

Analisis : Secara langsung menunjukkan ketidaksetujuan atau penolakan dengan kata singkat

14.「このサムネデザインの名刺が欲しい!

(Kono samune dezain no meishi ga hoshii!)

“Saya ingin kartu nama dengan desain thumbnail ini!”

Jenis Strategi: Indirect Strategy - Suggestion for Change

Analisis: Komentar ini tidak mengandung kritik politik melainkan fokus pada aspek visual.

Pengguna menyampaikan saran yang ringan terkait desain, menggunakan strategi

"Suggestion for Change" untuk menyampaikan keinginan pribadi dengan nada positif.

15.「貴方は戦後史で最も卑劣で日本を無茶苦茶にしたA級戦犯です。

(Anata wa sengoshi de mottomo hiretsu de nihon o muchakucha ni shita A-kyuu senpan desu)

“Anda adalah penjahat kelas A yang paling keji dalam sejarah pascaperang Jepang, menghancurkan negara ini.”

Jenis Strategi: Direct Strategy - Negative Evaluation

Analisis: Komentar ini adalah evaluasi negatif ekstrem yang menuduh Kishida sebagai

"penjahat kelas A" yang menyebabkan kerusakan besar pada Jepang. Strategi ini digunakan untuk menyerang reputasi pribadi dan politik target dengan keras.

(14)

16.「なんーんにも心には響かないですね! 絶対比例は自民党って書かないです。

(Nan-nimo kokoro ni wa hibikanai desu ne! Zettai hirei wa jimintou tte kakanai desu.)

“Tidak ada yang menyentuh hati saya! Saya tidak akan pernah menulis "Partai Demokrat Liberal" pada pemilihan proporsional.”

Jenis Strategi: Direct Strategy - Expression of Disagreement

Analisis: Komentar ini mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap Partai Demokrat Liberal secara langsung. Strategi "Expression of Disagreement" digunakan untuk menunjukkan penolakan tanpa menggunakan kritik yang sangat tajam, namun tetap menyampaikan kekecewaan.

17.「国民の現状を無視して」

(Kokumin no genjō o mushi shite)

“Mengabaikan kondisi masyarakat saat ini”

Jenis kritik: Indirect Strategy -Preaching

Analisis: Memberikan petuah bahwa seorang pemimpin seharusnya memperhatikan keadaan rakyat.

18.「 国民とともに歩んだという印象はありません。」

(Kokumin to tomoni ayunda to iu inshou wa arimasen.)

“Saya tidak mendapat kesan bahwa mereka berjalan bersama dengan orang-orang.”

Jenis kritik: Indirect Strategy -Indicating Standard

Analisis :Menunjukkan standar bahwa pemimpin harus berjalan bersama rakyat.

19.「国民の声を聞かなかった奴」

(15)

(Kokumin no koe wo kikanakatta yakko)

“Mereka yang tidak mendengarkan suara rakyat”

Jenis kritik: Indirect Strategy -Demand of Change

Analisis: Secara implisit menuntut perubahan perilaku pemimpin agar lebih mendengarkan rakyat.

20.「物事を強引に推し進めていたような記憶ばかりあります。」

(Monogoto o gōin ni oshisusumete ita yōna kioku bakari arimasu.)

“Saya hanya ingat hal-hal yang dipaksakan ke depan.”

Jenis kritik: Indirect Strategy -Suggestion for Change

Analisis : Memberi saran agar pemimpin tidak bertindak secara sepihak.

(16)

b. Artis Mikeneko dalam akun X @95rn16 (みけねこ🥞活動再開)

Tabel 2: Frekuensi dan Persentase Tindak Tutur Mengkritik Pada Postingan Mikeneko

Strategy Frekuensi Persentase

Direct Strategies

Negative Evaluation 3 15%

Disapproval 0 0%

Identification Of the Problem

2 10%

Consequences 0 0%

Expression of disagreement 2 10%

Statement Of Faculty 0 0%

Threats 0 0%

Severe Criticism 3 15%

Total 10 50%

Indirect Strategies

Correction 0 0%

Preaching 1 5%

Indicating Standard 0 0%

Advice and change 0 0%

Demand of change 0 0%

Request for change 1 5%

Suggestion for change 1 5%

(17)

1. 「目やにひどいですね。毎日ちゃんと手入れしていますか?」 (Meyani hidoidesu ne. Mainichi chanto teire shite imasu ka?)

“Ini buruk bagi mata Anda. Apakah Anda merawat mata Anda dengan baik setiap hari?"

Jenis kritik : Indirect Strategies - Request for change.

Analisis : Pernyataan tersebut secara halus menunjukkan bahwa perilaku atau tindakan seseorang memiliki dampak negatif terhadap matanya dan secara implisit meminta agar seseorang tersebut merawat dan menangani matanya dengan lebih baik untuk mencegah kerusakan lebih lanjut."

2. 「風呂上がりすぐに化粧するんだ、意識高い ね(笑)」 (Furoagari sugu ni keshō surunda, ishiki takai ne (Emi))

“Kamu merias wajahmu setelah mandi, kamu sangat sadar (lol)"

Jenis kritik : Direct Strategies - Negative evaluation

Analisis : Frasa tersebut membawa nada sarkastik atau humor kepada pembaca, menunjukkan bahwa seseorang memiliki kesadaran tinggi tentang penampilan fisiknya dan mungkin

Expression of uncertainly 1 5%

Asking/presupposing 2 10%

Say nothing 1 5%

Other hints 3 15%

Total 10 50%

Total of direct and indirect strategies

20 100%

(18)

bahkan sombong. Frasa tersebut mungkin menunjukkan bahwa seseorang memiliki harga diri yang tinggi dan ingin terlihat sempurna sepanjang waktu. Frasa tersebut mungkin juga menunjukkan bahwa seseorang menghabiskan banyak waktu untuk merias wajahnya setelah mandi.

3. 「お風呂上がりに化粧しててクカなんよ」

(Ofuroagari ni keshō shitete kuka nan yo)

“Tidak ada gunanya jika Anda merias wajah setelah mandi."

Jenis kritik : Direct Strategies - Negative evaluation

Analisis : Frasa tersebut menunjukkan komentar negatif tentang tindakan seseorang yang merias wajah setelah mandi, menunjukkan bahwa tindakan tersebut tidak berguna atau tidak berarti. Frasa tersebut bisa dimulai dengan ekspresi seperti "Seharusnya Anda tidak..." atau

"Jangan lakukan hal-seperti ini karena...", yang menunjukkan kekecewaan atau kurangnya apresiasi akan tindakan tersebut.

4. 「まふまふさん側はみけさんの名前伏せてたの にみけさんがまふまふさんの名前した ら意味ないですよ」

(Mafu mafu-san-gawa wa mike-san no namae fuseteta no ni mike-san ga mafu mafu-san no namae shitara imi nai desu yo)

“Pihak Mafumafu-san selama ini merahasiakan nama Mike-san, tapi jika Mike-san menamai Mafumafu-san, itu tidak ada artinya kan."

Jenis kritik : Direct Strategies - Identification of the problem

Analisis : Mike-san langsung menunjukkan bahwa dia memiliki masalah dengan fakta bahwa Mafumafu-san tidak memanggilnya dengan nama aslinya, dan bahwa tindakan itu tidak membawa artinya apa-apa. Kritik Mike-san adalah bentuk ekspresi ketidaksetujuan terhadap tindakan Mafumafu-san."

(19)

5.「もうVTuber辞めてもいんじゃね」

(Mou VTuber yamete mo i-n ja ne)

“Bukannya sudah waktunya kamu berhenti jadi VTuber?”

Jenis kritik: Indirect Strategies, Other Hints

Analisis : Kritik yang menggunakan frasa 「~もいんじゃね」secara tersirat menunjukkan seseorang memang seharusnya sudah berhenti atau gagal pada konteks kritik ini. Pada jenis kritik ini menggabungkan saran dan evaluasi negative dengan menyiratkan kekecewaan atau ketidakyakinan terhadap kemampuan Mikoneko menjadi VTuber, tanpa secara langsung menyerang atau memerintah.

6.「裁判中に何してんの?」

(Saibanchuu ni nani shi ten no?)

“Apa yang kamu lakukan selama persidangan?”

Jenis kritik: Indirect Strategies, Other Hints

Analisis : Kritikan ini tidak dengan langsung menyatakan Mikoneko melakukan sesuatu yang salah, tapi dengan mempertanyakan tindakan yang dilakukannya ada implikasi kuat bahwa perilaku tersebut tidak pantas dengan situasi atau konteks sidang. Hal tersebut memberikan kesan kuat terhadap evaluasi negatif.

7. 「どんなにひどい人でも、かわいい女の子な ら、このやり方でまた人気になれるんだ ね。

これがうまくいかなくなったら、AV 業界での活躍が楽しみだよ(おまえには無 理だろうけ ど)。この世界は腐っていて、 悪いことをする人が楽に生きているんだ。 まふまふが本当に かわいそうだ。絶望的に 君の最悪を願ってい」

(Donna ni hidoi hito demo, kawaii onna no ko nara, kono yari kata de mata ninki ni nareru nda ne. Kore ga umaku ika na-ku nattara, AV gyoukai de no katsuyaku ga tanoshi mi da yo (omae ni wa mu Satoru darou kedo). Kono sekai wa kusatte ite, warui koto o suru hito ga

(20)

raku ni ikite iru nda. Mafu mafu ga hontouni kawai souda. Zetsubouteki ni kimi no saiaku o negattei)

“Meskipun orang seburuk apa pun, jika dia seorang gadis cantik, dia bisa menjadi populer lagi dengan cara ini. Jika ini gagal, saya menantikan kariermu di industri AV (tapi itu mungkin mustahil untukmu). Dunia ini busuk, dan orang jahat hidup dengan mudah. Saya merasa sangat kasihan pada Mafumafu. Saya berharap yang terburuk untukmu.”

Jenis kritik: Direct Strategies, Severe Criticism

Analisis : Kritikan ini mengungkapkan ketidaksukaan dan penghinaan secara langsung. Pada kritik ini juga mengancam dan merendahkan harga diri yang mengarahkan pada perasaan malu atau defensif. Seperti pada frase「おまえには無 理だろうけど」dan 「絶望的に 君の最 悪を願ってい」. Dalam hal tersebut dapat terlihat bahwa penutur menggunakan hinaan yang cukup kasar dan mengharapkan kegagalan dari Mikoneko.

8.「加工さえあれば三十路でもいけますねぇ」

(Kakou sae areba misoji demo ike masu nee)

“Jika ada editan, bahkan di usia tiga puluh pun bisa, ya”

Jenis kritik: Indirect Strategies, Other Hints

Analisis : Pada kritik ini mengungkapkan ketidaksukaan secara implisit dengan memberikan petunjuk tentang masalah yang ada. Kalimat diatas menyiratkan bahwa tanpa pengeditan, penampilan Mikoneko tersebut mungkin kurang menarik. Secara tidak langsung, penutur ingin mengatakan “kamu jelek” namun menggunakan petunjuk dengan ‘pengeditan’

9.「みけねこってあの状況から復活してて凄い と思うシンプルに」

(mikenekotte ano joukyou kara fukkatsu shitete sugoi to omou shinpuru ni)

“Mikeneko menurutku cukup hebat bisa bangkit dari situasi itu”

(21)

Jenis kritik: Indirect Strategies, Preaching

Analisis : Kritik ini bisa diartikan sebagai dukungan terhadap Mikeneko karena telah berhasil bangkit dari keadaan yang buruk. Disisi lain juga ini bisa diartikan sebagai sarkasme Kritik ini termasuk jenis Preaching karena memberikan nasihat/

10.「無理やで」

(Muri ya de)

“Mustahil sih”

Jenis kritik: Indirect Strategies, Expression of Uncertainty

Analisis : Kritik ini memberikan ungkapan rasa keraguan atau ketidaksukaan terhadap Mikeneko. Kritikan tersebut menggunakan dialek kansai-ben dimana huruf やmewakili arti dari です dan huruf でdigunakan untuk memberikan nuansa tambahan seperti menegaskan, meyakinkan, atau menyampaikan nada yang lebih ramah/informal.

11.「ぱちぱちぱち」

(Pachi pachi pachi)

“prok prok prok”

Jenis kritik: Indirect Strategies, Say Nothing

Analisis : Komentar ini diberikan kepada Mikeneko yang telah menyatakan permintaan maafnya terhadap penggemar. Kritik tersebut tidak menyiratkan arti secara tekstual, namun arti “prok prok prok” itu sendiri adalah tepuk tangan, yang dimana bisa diartikan bahwa pengkritik menyanjung tindakan dari Mikeneko atau sebaliknya, menyatakan ketidaksukaan/sarkasme terhadap Mikeneko itu sendiri.

(22)

12.「充分でしょ」

(Juubun desho)

“Bukankah itu cukup”

Jenis kritik: Indirect Strategies, Asking/Presupposing

Analisis : Pernyataan ini menyiratkan kritik secara tidak langsung, mengandaikan bahwa tindakan tambahan bagi Mikeneko mungkin tidak diperlukan atau dirasa sudah dicukupkan.

Kritik ini dilontarkan terhadap pernyataan permintaan maaf dari Mikeneko, dimana sang pengkritik merasa sudah tercukupkan dengan pernyataan dari Mikeneko tersebut.

13.「この文の短さ、雑さなどの違いからmfさんの道徳心や人間性の方がより良く見えます ね!人として負けていらっしゃるかと…!」

Kono bun no mijikasa, zatsusa nado no chigai kara MF-san no doutokushin ya ningensei no hou ga yori yoku miemasu ne! Hito to shite makete irassharu ka to...!

"Dari perbedaan panjang dan kerumitan teks ini, moralitas dan kemanusiaan MF-san terlihat jauh lebih baik! Saya pikir Anda kalah sebagai manusia...!"

Jenis Kritik: Direct Strategies - Severe Criticism

Analisis: Kritik ini menggunakan evaluasi negatif tajam terhadap moralitas individu. Dengan menyatakan "kalah sebagai manusia," kritik ini mengandung penilaian yang sangat menyerang karakter subjek secara personal, tanpa menawarkan solusi atau perbaikan.

14,「まふまふは名前伏せてたのにお前は名前出すんかいほんと、そういうとこだぞ」

(Mafumafu wa namae fusete ta noni omae wa namae dasu n kai honto, sou iu toko da zo)

"Mafumafu sudah merahasiakan namanya, tetapi Anda malah menyebutkannya. Serius, itulah yang jadi masalah!"

Jenis Kritik : Direct Strategies - Identification of the Problem

(23)

Analisis : Komentar ini menunjukkan pelanggaran privasi dengan mengungkapkan nama yang seharusnya dirahasiakan. Kritikus mengidentifikasi masalah secara spesifik, tetapi tidak menawarkan saran untuk memperbaiki situasi.

15. 「リプ欄で誹謗中傷してる人はなんなの…?」

(Ripuran de hibou chuushou shiteru hito wa nan na no...?)

"Orang macam apa yang mengirimkan penghinaan dan fitnah di kolom balasan...?"

Jenis Kritik : Indirect Strategies - Asking/presupposing

Analisis : Komentar ini bersifat retorik dan menyampaikan ketidaksetujuan secara implisit.

Pendekatan ini tidak langsung mengkritik, tetapi memberikan ruang refleksi bagi penerima kritik.

16. 「お相手は貴方の名前を伏せてますが、貴方は明言するところに人としての差を感じま す」

(Oaite wa anata no namae o fusete masu ga, anata wa meigen suru tokoro ni hito to shite no sa o kanjimasu)

"Pasangan Anda telah menyembunyikan nama Anda, tetapi Anda dengan terang-terangan menyebutkannya. Saya merasa ini menunjukkan perbedaan sebagai manusia."

Jenis Kritik: Direct Strategies - Expression of Disagreement

Analisis : Kritik ini menyoroti perbedaan antara perilaku yang diharapkan dan tindakan yang dilakukan. Penulis menyatakan ketidaksetujuan terhadap pelanggaran norma yang dianggap penting.

(24)

17.「羨ましいです...僕ァ貧乏で、牛肉をたべれる日はほぼ2年で一度くらいですね...どんな 味がするか想像さえできないんですよ」

(Urayamashii desu... Bokuwa binbou de, gyuuniku wo tabereru hi wa hobo 2-nen de ichido kurai desu ne... Donna aji ga suru ka souzou sae dekinain desu yo)

"Aku iri... Aku ini miskin, bisa makan daging sapi itu mungkin hanya sekali dalam dua tahun... Aku bahkan tidak bisa membayangkan seperti apa rasanya."

Jenis Kritik: Indirect Strategies- Asking/presupposing

Analisis: Komentar ini menyampaikan rasa iri secara tidak langsung melalui cerita pengalaman pribadi. Penulis komentar ini menggunakan pendekatan halus dengan menggambarkan kondisi hidupnya yang serba kekurangan, seperti jarangnya bisa menikmati daging sapi. Hal ini secara tidak langsung menggarisbawahi ketimpangan sosial yang dirasakannya. Dengan menggunakan frasa seperti "羨ましい" (iri) dan "想像さえできない"

(bahkan tidak bisa membayangkan), komentar ini memperlihatkan perasaan putus asa yang mendalam. Meski demikian, cara penyampaiannya tidak bersifat menyerang dan tetap sopan, namun cukup menyentuh untuk menggugah emosi pembaca.

18.「僕は知っている、これはみけねこさんが歌っていないということを……

(Boku wa shitte iru, kore wa mikeneko-san ga utatte inai to iu koto o……)

"Aku tahu, ini bukan sesuatu yang dinyanyikan oleh Mikeneko-san…"

Jenis Kritik: Direct Strategies - Negative Evaluation

Analisis: Komentar ini menyampaikan kritik secara langsung dengan nada evaluasi negatif.

Penulisnya menegaskan bahwa karya tersebut bukan hasil dari Mikeneko-san, yang mungkin adalah seorang artis atau tokoh publik yang dikenal. Hal ini mengindikasikan rasa kecewa karena ekspektasi tertentu terhadap kualitas atau keaslian karya tidak terpenuhi. Nada pernyataan ini cukup kuat meskipun tidak menyerang secara personal. Tanda elipsis ("...") di akhir kalimat menciptakan kesan dramatis, seolah-olah ada hal lain yang ingin disampaikan, namun sengaja dibiarkan menggantung untuk memberikan efek emosional tambahan.

(25)

19.「30歳半ばのオバサンが何しとんのや」

(30-sai nakaba no obasan ga nani shiton no ya)

"Perempuan di usia pertengahan 30-an, apa yang sedang kamu lakukan?"

Jenis Kritik: Direct Strategies - Severe Criticism

Analisis: Komentar ini adalah kritik langsung yang sangat tajam dan menyerang secara personal. Penggunaan kata "オバサン" (obasan, yang berarti "ibu-ibu" atau "tante") menyiratkan ejekan berdasarkan usia, yang sering kali memiliki konotasi negatif di budaya Jepang, terutama terhadap perempuan yang dianggap sudah tidak muda lagi.

Dengan mempertanyakan tindakan orang tersebut, komentar ini tidak hanya menunjukkan ketidaksetujuan, tetapi juga memberikan kesan merendahkan. Kritik seperti ini lebih bersifat menyerang identitas personal daripada membahas tindakan atau konteksnya secara spesifik.

Hal ini membuatnya kurang konstruktif dan dapat dirasakan sebagai hinaan langsung.

20.「えっ無理ゲーより無理でしょ笑」

(Eh, murige yori muri desho warai)

"Eh, ini lebih mustahil daripada game yang mustahil lol."

Jenis Kritik: Direct Strategies - Expression of disagreement

Analisis: Komentar ini menggunakan humor untuk menyampaikan ketidaksetujuan. Frasa "無 理ゲー" (murige, game yang mustahil untuk diselesaikan) dijadikan perbandingan untuk menggambarkan situasi yang dianggap lebih tidak masuk akal daripada hal yang sudah dikenal sulit. Penggunaan "笑" (warai, tertawa) di akhir kalimat memberikan kesan santai dan lucu, tetapi tetap menunjukkan bahwa komentator merasa situasi tersebut tidak masuk akal atau tidak dapat diterima. Nada humor ini mungkin membuat kritik terasa lebih ringan, namun tetap mengandung kesan meremehkan terhadap hal yang sedang dibahas.

(26)

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis, kritik dalam data yang dianalisis mencerminkan variasi strategi yang dipengaruhi oleh konteks budaya, hubungan sosial, dan tujuan komunikasi. Strategi langsung lebih sering digunakan dalam hubungan yang lebih dekat (Uchi), sedangkan strategi tidak langsung digunakan dalam konteks formal atau hubungan luar (Soto). Dalam konteks media sosial, perbedaan ini menjadi semakin kompleks karena sifat anonimitas dan terbatasnya isyarat nonverbal.

Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana budaya memengaruhi penyampaian kritik. Dengan memahami variasi strategi kritik, diharapkan komunikasi dapat lebih efektif dan mengurangi potensi konflik.

(27)

LAMPIRAN

Politikus Kishida Fumio dalam akun X @kishida230 (岸田文雄) https://x.com/kishida230/status/1850166438419648868

Artis Mikeneko dalam akun X @95rn16 (みけねこ🥞活動再開)

https://x.com/95rn16/status/1843563364573950463?t=cdZGtqpT1stap8ou2VfKZQ&s=08

Link screenshot Google Drive komentar Artis Mikeneko dan Politikus Kishida Fumio https://drive.google.com/drive/folders/1BZTUUj5EZbw8n_Hm4y55L6L0H-lbG6F5

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Brown, P., & Levinson, S. C. (1987). Politeness: Some Universals in Language Usage.

Cambridge University Press.

Haristiani, N., dkk. (2023). The Politeness of Criticism Speech Acts in Japanese and Minangkabau Films. Indonesian Journal of Applied Linguistics, 13(1), 131-148.

https://doi.org/10.17509/ijal.v13i1.58272

Haristiani, N., & Qanita, A. (2022). How Do the Japanese Criticize? The Analysis of Criticizing Speech Act Based on Uchi-Soto Concept. ICOLLITE 2022 Proceedings.

https://doi.org/10.2991/978-2-494069-91-6_4

Nguyen, T. T. M. (2005). Criticizing and Responding to Criticism in a Foreign Language: A Study of Vietnamese Learners of English. Asian EFL Journal, 7(4), 75-98.

Blum-Kulka, S., House, J., & Kasper, G. (1989). Cross-Cultural Pragmatics: Requests and Apologies. Ablex Publishing Corporation.

Gambar

Tabel 2: Frekuensi dan Persentase Tindak Tutur Mengkritik Pada Postingan Mikeneko

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu pola komunikasi antara dokter dan pasien dalam interaksi medis, maka data dianalisis dengan pemilihan jenis tindak tutur dan

Sumber data dalam penelitian ini adalah tindak tutur ilokusi yang ada pada kolom olahraga di surat kabar solopos edisi juni-juli 2013. Teknik pengumpulan data dalam

Penelitian ini bermaksud mengungkapkan bentuk tindak tutur ilokusi dan fungsi tindak tutur ilokusi yang digunakan pada kolom olahraga di surat kabar Solopos edisi Juni-Juli

Peneliti tertarik mengkaji tindak tutur tidak langsung tidak literal, yaitu tindak tutur yang diutarakan dengan modus kalimat dan makna yang tidak sesuai

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah realisasi tindak tutur yang terdapat dalam sesi komentar ajang pencarian bakat. D’Academy Asia ?,

Untuk itulah penulis melakukan penelitian sederhana mengenai wujud pemakaian tindak tutur direktif menyuruh yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari sebuah

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan dua hal yang merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya. Berikut ini merupakan simpulan dari penelitian

Bertolak dari uraian di atas, penulis bertujuan membahas pola tindak tutur di komunitas gamer, mengungkapkan seluk beluk penggunaan jenis dan fungsi tindak tutur pada