• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT KEDISIPLINAN MASYARAKAT DALAM MENINGKTAKAN BUDAYA HIDUP BERSIH TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR (Studi Kasus Pada Masyarakat Padatuo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TINGKAT KEDISIPLINAN MASYARAKAT DALAM MENINGKTAKAN BUDAYA HIDUP BERSIH TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR (Studi Kasus Pada Masyarakat Padatuo "

Copied!
104
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Kedisiplinan

Oleh karena itu, sikap disiplin dalam diri individu sebagai anggota masyarakat harus benar-benar dikembangkan, guna mencapai tujuan pembangunan dan menciptakan kondisi lingkungan yang tertib dan aman sesuai dengan aturan yang berlaku dalam masyarakat. Dalam hal ini Abdillah (1994:33) membagi disiplin dalam bentuk tingkatan disiplin, yaitu: (a) disiplin diri, (b) disiplin sosial atau kemasyarakatan, dan (c) disiplin nasional.

Lingkungan

Manusia sebagai anggota masyarakat hidup dalam lingkungan yang kompleks, lingkungan tersebut akan menjadi semakin kompleks sesuai dengan perkembangan kebudayaan manusia. Yang dimaksud dengan kebersihan lingkungan adalah pengendalian terhadap lingkungan fisik, biologi, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan yang bermanfaat ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan (Indan Sanitasi lingkungan merupakan bagian dari kesehatan masyarakat umum yang meliputi prinsip-prinsip upaya menghilangkan atau mengendalikan faktor lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit melalui kegiatan yang ditujukan untuk a) sanitasi air, b) sanitasi makanan, c) pembuangan limbah dan kotoran, d) sanitasi udara e) pengendalian vektor dan hewan pengerat serta kebersihan perumahan dan taman .

Budaya Hidup Bersih

Pengertian kebudayaan dalam kaitannya dengan menjaga budaya hidup bersih dan sehat, Ben Handoyo dalam bukunya (1995:27) menekankan bahwa kesehatan merupakan unsur penting dalam kehidupan masyarakat. Menurut Dacana (1996:51) dalam kaitannya dengan masalah kebersihan lingkungan dikatakan bahwa masalah pola hidup sehat erat kaitannya dengan masalah kebersihan lingkungan. Lingkungan yang bersih dapat terwujud bila sikap dan perilaku individu dalam masyarakat peduli terhadap lingkungan alam.

Hal ini senada dengan pernyataan Djoyomartono (2004: 10) bahwa budaya hidup sehat erat kaitannya dengan perilaku seseorang dan persepsi seseorang serta lingkungan yang ada, sedangkan persepsi terhadap kondisi kesehatan seseorang melalui budaya atau kebudayaannya dipengaruhi. Pengertian hidup sehat menurut masyarakat Padatuo pada umumnya diidentikkan dengan gagasan tentang kondisi lingkungan yang tidak sakit (masih mampu melakukan atau beraktivitas seperti biasa dengan baik).

Hubungan Masyarakat dan Lingkungan

Hal ini tercermin dari kesadaran mereka untuk menaati peraturan dan mentaati peraturan yang telah ditetapkan, serta kebiasaan mereka dalam menciptakan lingkungan yang nyaman, tertib dan bersih. Disiplin individu sebagai anggota masyarakat dalam pengertian sosiokultural terletak pada pengembangan sistem nilai dan sikap mental yang mempengaruhi tingkah laku dan tingkah laku anggota masyarakat dalam wilayah tertentu. Selain itu, sikap mental masyarakat Indonesia yang majemuk tidak cocok atau kurang mendukung pembangunan (Alfin, 1998:11).

Masyarakat dan Kebersihan Lingkungan

Sikap disiplin masyarakat dalam menjaga kondisi lingkungan salah satunya juga dapat dicapai dengan menjaga ketertiban dan kenyamanan lingkungan disekitarnya. Lingkungan yang bersih tercapai bila sikap dan perilaku warga masyarakat terhadap kebersihan, salah satunya limbah yang dihasilkan dari setiap aktivitasnya, baik dan benar. Mashhur dalam Sujarwa (1998:1) mengatakan bahwa menciptakan budaya hidup bersih dan lingkungan bersih harus ditanamkan dalam kehidupan masyarakat karena menyangkut kesehatan.

Oleh karena itu, salah satu upaya masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang aman dan nyaman dapat diwujudkan melalui kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup, yaitu menjaga dan melestarikan ekosistem disekitarnya serta memperhatikan lingkungan hidup. Kesadaran ini semakin meningkat seiring dengan semakin banyaknya informasi yang terserap di lingkungan yang terus dibina.

Kerangka Pikir

Sikap kesadaran ini harus digalakkan secara luas dan berkesinambungan dalam lingkup nasional secara bertahap, sehingga dapat terbentuk budaya hidup bersih pada lingkungan, yaitu melalui semacam program perbaikan terpadu yaitu kesadaran terhadap lingkungan hidup (Hirnawan, 1998). :97). Kita ketahui bersama bahwa untuk mewujudkan pembangunan nasional, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya atau upaya mulai dari peningkatan kesejahteraan masyarakat, pemberian pelayanan kesehatan, pendidikan, serta pemerataan sumber daya alam yang ada berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, selain itu dari situ pula kita sering mendengar dan melihat slogan-slogan tentang kedisiplinan misalnya menaati peraturan lalu lintas, keteraturan dalam membayar pajak, dan tentang kebersihan lingkungan misalnya “jaga kebersihan”. Disiplin Nitisemito diartikan sebagai sikap, perilaku dan tindakan yang sesuai dengan kaidah tertulis maupun tidak tertulis, dengan indikator perilaku, tindakan individu yang teratur dan penggunaan waktu yang teratur untuk menjaga budaya hidup bersih terhadap lingkungan.

Oleh karena itu diperlukan tindakan, perilaku yang sadar dan peduli terhadap kondisi lingkungan, yaitu menjaga kebersihan lingkungan. Dari uraian di atas dapat digarisbawahi bahwa tingkat kedisiplinan masyarakat dalam meningkatkan budaya hidup bersih terhadap lingkungannya memerlukan kesadaran, tanggung jawab dan upaya melalui tindakan atau perilaku untuk meningkatkan budaya hidup bersih di lingkungannya.

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian

Lokasi Dan Fokus Penelitian

Deskripsi Fokus Penelitian

Persepsi masyarakat terkait peningkatan budaya hidup bersih yaitu tentang: 1) disiplin : keteraturan dalam penggunaan waktu untuk membersihkan dan menjaga lingkungan, 2) kebersihan lingkungan dengan indikator lingkungan bersih, kebersihan rumah (mencakup sekitar lingkungan rumah, taman, dapur, air dan toilet, tempat pembuangan sampah, selokan). Sikap masyarakat dalam mewujudkan kedisiplinan menuju budaya hidup bersih yaitu: a) kesadaran untuk membersihkan lingkungan, b) tanggung jawab terhadap kondisi kebersihan lingkungan, yang keduanya mencakup menjaga kebersihan lingkungan yaitu membersihkan lingkungan yang ada, meliputi : lingkungan keluarga atau rumah seperti dapur, selokan, sampah dan sisa pembakaran, toilet dan lingkungan sekitar. Perilaku yaitu tindakan masyarakat untuk menumbuhkan budaya hidup bersih di lingkungannya yaitu kebiasaan sehari-hari; Adapun indikator perilakunya: a) kebiasaan membersihkan lingkungan sekitar rumah, seperti taman, ruang tamu, tempat tidur, dapur, dan ruang toilet, b) kebiasaan membuang sampah, c) pengabdian kepada masyarakat.

Sumber Data

Alasan pemilihan informan adalah orang atau anggota masyarakat yang benar-benar dapat memberikan informasi, sehingga peneliti memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Dokumen berupa foto dapat memberikan atau menggambarkan kondisi lingkungan serta perilaku atau aktivitas dan karakteristik masyarakat Tonra, baik melalui wawancara maupun observasi di lapangan. Dokumen-dokumen berupa foto-foto dalam penelitian ini merupakan foto-foto yang dihasilkan sendiri oleh peneliti pada saat berada di lapangan, yaitu.

Dalam penelitian kualitatif juga diperlukan dokumen berupa peta wilayah dan data monogami penduduk yang menggambarkan karakteristik masyarakat Padatuo. Dengan data monografi tersebut peneliti memperoleh gambaran mengenai batas dan karakteristik masyarakat Tonra Kabupaten Bone.

Metode Pengumpulan Data

Adapun yang menjadi fokus observasi dalam penelitian adalah: 1) Gambaran Umum Masyarakat Padatuo Kecamatan Tonra Kabupaten. Sebagai pertanyaan awal mengenai kepribadian informan, kemudian berkembang menjadi sebuah permasalahan yang menjadi pusat permasalahan dalam penelitian. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Maleong, dokumen fotografi dalam penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif yang cukup bernilai dan digunakan untuk mengkaji aspek subjektif, dan hasilnya dianalisis secara induktif.

Ada dua kategori yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan oleh orang lain dan foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri. Dalam penelitian ini dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang diperlukan yaitu data yang diperoleh dari wawancara, data kegiatan observasi, data monografi kependudukan, peta keluarga (KK) dan peta wilayah Padatuo serta data foto yang dihasilkan peneliti mengenai perilaku tersebut. , tindakan dan situasi serta keadaan lingkungan masyarakat yang berkaitan dengan disiplin masyarakat dalam meningkatkan budaya hidup bersih di lingkungannya.

Validitas Data

Data yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan penelitian untuk memperoleh data yang relevan mengenai tingkat kedisiplinan masyarakat dalam menjaga budaya hidup bersih di lingkungannya. Menurut Patton dalam Moleong mengatakan dengan menggunakan triangulasi diperoleh hasil data yang benar-benar diketahui hasilnya. Data yang diperoleh dari lapangan tidak akan bermakna jika tidak ditindaklanjuti dengan analisis data.

Dengan maksud apabila data yang ada kurang mencukupi, segera melengkapi dan memahami data yang diungkapkan agar dapat diverifikasi. Dalam hal ini data diperoleh atau dikumpulkan setelah dilakukan reduksi data yang dilanjutkan dengan penyajian data yaitu.

Analisis Data

Tahap Pelaksanaan Penelitian

  • Daftar Pertanyaan

Untuk memperoleh data yang diperlukan, kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan dan teknik triangulasi sehingga dapat dipertimbangkan kredibilitasnya. Selain itu, untuk kelancaran pengumpulan data digunakan pedoman observasi dan wawancara, serta banyak dokumen dan rekaman gambar yang lebih banyak sebagai data yang dapat mendukung dan berhubungan dengan topik yang dibahas. Pada saat pengumpulan data dilakukan kegiatan verifikasi yaitu konfirmasi terhadap informasi yang diperoleh pada tahap penelitian, agar hasil penelitian dapat dipercaya.

Data yang dikumpul dikaji dan ditulis dalam bentuk laporan lapangan dan kemudiannya disampaikan kepada informan untuk dibaca dan diteliti sesuai dengan maklumat yang diberikan atau pernyataan yang sedia ada. Selanjutnya maklumat yang tidak sesuai disingkirkan, sekiranya terdapat kekurangan data yang diperoleh, boleh ditambah tanpa mengurangkan makna data yang ada, agar data yang diperoleh sentiasa diperbaiki, sekali gus mengesahkan kebenarannya. bahawa ia boleh dipercayai.

Jadwal Penelitian

Hal ini disebabkan banyaknya sampah dan ketidaktertiban masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan disekitarnya. Kurangnya disiplin masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga disebabkan oleh perbedaan kemampuan individu dalam memahami masalah kebersihan. Faktor-faktor tersebut membuat masyarakat Padatuo kesulitan menerapkan perilaku disiplin untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Salah satu bentuk upaya masyarakat Padatuo dalam meningkatkan budaya hidup bersih adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan, meskipun pada umumnya masyarakat belum memiliki sikap disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan. Keikutsertaan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dilakukan atas dasar tanggung jawab dan kesadaran sebagai anggota masyarakat. Kurangnya kedisiplinan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan pengetahuan, serta perbedaan perilaku mengenai kebersihan lingkungan.

Kurangnya kedisiplinan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan pengetahuan, serta perbedaan sikap terhadap kebersihan lingkungan.

Gambar 1 : Keadaan samping rumah penduduk padatuo terdapat sumur n bangunan wc yang  sederhana
Gambar 1 : Keadaan samping rumah penduduk padatuo terdapat sumur n bangunan wc yang sederhana

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pembahasan

Kebiasaan masyarakat Padatuo pada umumnya dalam menjaga kebersihan lingkungan berbeda-beda antara individu yang satu dengan yang lainnya, hal ini disebabkan adanya perbedaan pemahaman dan pengetahuan. Pemanfaatan lahan masyarakat merupakan suatu sikap dan perilaku yang umum dan merupakan kebiasaan yang diwariskan, sedangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kebersihan lingkungan di lingkungannya. Kedisiplinan masyarakat Padatuo dalam meningkatkan kebersihan lingkungan tidak tumbuh dengan sendirinya, namun ada upaya untuk meningkatkan sikap dan perilaku dalam menjaga kebersihan lingkungan, yaitu melalui pendidikan.

Selain itu, kondisi lingkungan masyarakat yang kurang mendukung terciptanya keindahan lingkungan, sehingga sangat sulit menerapkan disiplin dalam meningkatkan keindahan lingkungan. Selain itu, tidak adanya fasilitas kebersihan seperti petugas kebersihan, tempat pembuangan sampah, dan kondisi lingkungan membuat disiplin masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan menjadi terhambat.

PENUTUP

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, diharapkan pihak kesehatan masyarakat memperhatikan masalah kebersihan lingkungan masyarakat, dan juga memberikan bantuan, berupa fasilitas yang dapat mendorong masyarakat untuk menjaga dan memelihara masyarakat. . lingkungan yang bersih karena sangat penting bagi kesehatan mereka dan lingkungan. Sedangkan untuk penelitian dengan tema yang sama, sebaiknya lebih fokus pada penelitian tentang kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.

Gambar

Gambar 1 : Keadaan samping rumah penduduk padatuo terdapat sumur n bangunan wc yang  sederhana
Gambar 2 : Keadaan salah satu rumah penduduk yang memiliki tempat pembuangan sampah  di belakang rumah
Gambar  4 : Tata lingkungan salah satu rumah penduduk padatuo yang tidak teratur terdapat  kandang hewan
Gambar 5 : wawancara salah satu penduduk padatuo
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dari dataset yang di uji hasil yang didapatkan akurasi tertinggi sebesar 79,45% pada nilai K=1, dengan rata-rata akurasi 73,696%, dan nilai AUC tertinggi didapat pada K=9 dengan nilai