• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola di SMP Negeri 1 Kretek Kabupaten Bantul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tingkat Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola di SMP Negeri 1 Kretek Kabupaten Bantul"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kegiatan ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 1 Kretek dilaksanakan 3 kali dalam seminggu pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu di lapangan Mojo Kretek. Setiap ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Kretek mempunyai pelatih atau coach, pelatih ekstrakurikuler sepak bola tersebut adalah Mas’ud Yasin. Ekstrakurikuler sepak bola mempunyai sarana dan prasarana penunjang yang memadai. Tersedia lapangan sepak bola yang memadai dan lokasinya dekat dengan sekolah, tepatnya di sebelah selatan SMP Negeri 1 Kretek.

Ekstrakurikuler Sepak Bola SMP Negeri 1 Kretek selalu mengikuti acara tahunan yang diadakan setahun sekali yaitu siswa POR se-Kabupaten Bantul. Untuk kegiatan ekstrakurikuler ini belum diketahui tingkat kemampuan teknik dasar sepak bola siswa yang mengikuti ekstrakurikuler tersebut.

Tabel 1. Sarana dan Prasarana Ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Kretek
Tabel 1. Sarana dan Prasarana Ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Kretek

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Deskripsi Teori

  • Hakikat Keterampilan Sepakbola
  • Teknik Dasar Permainan Sepakbola
  • Tes-Tes Keterampilan Sepakbola
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan
  • Hakikat Ekstrakurikuler
  • Karakteristik Siswa SMP

Dalam upaya mencapai prestasi sepak bola terdapat beberapa komponen dan faktor yang mendukungnya, yaitu: keterampilan teknik dasar sepak bola. Salah satu tujuan pemberian program pendidikan jasmani kepada siswa adalah agar siswa mahir dalam melakukan aktivitas jasmani (Sugiyanto. 2008: 8). Guru hendaknya memfasilitasi dan memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran motorik sehingga menimbulkan berbagai perubahan perilaku anak.

Salah satu faktor yang mempengaruhi keterampilan motorik adalah umpan balik yang terdiri dari dua jenis, yang pertama adalah umpan balik internal, yaitu informasi yang diterima untuk menampilkan keterampilan motorik dalam suatu latihan tertentu. Menurut Asmani, kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan di luar jam sekolah yang bertujuan untuk memantapkan kepribadian siswa. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengembangkan aspek-aspek tertentu dari apa yang terdapat dalam kurikulum yang berlaku saat ini, termasuk yang berkaitan dengan bagaimana penerapan sebenarnya ilmu yang dipelajari siswa agar sesuai dengan kebutuhan kebutuhan hidupnya dan lingkungan sekitarnya (Wiyani .

Noor menyatakan, setelah sekian lama kegiatan rekreasi dilaksanakan di sekolah-sekolah, mulai dari SD hingga perguruan tinggi, dampaknya belum signifikan terhadap perkembangan keterampilan siswa, hal ini disebabkan pengelolaan kegiatan rekreasi di sekolah belum optimal. . dan hanya cenderung mendorong pengembangan bakat dan minat siswa. Dalam Depdiknas (2004:1) dijelaskan bahwa kegiatan rekreasi adalah kursus sekolah, berupa kegiatan siswa yang bertujuan untuk memperdalam dan. Kegiatan rekreasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional (Kemendikbud, 2014). Jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diprogramkan di sekolah dijelaskan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai berikut: 1) Latihan pramuka, 2) Pasukan pengibar bendera (PASKIBRA), 3) Palang Merah Remaja (PMR), 4) Pasukan pengamanan sekolah (PKS ) ), 5 ) Gema Pecinta Alam, 6) Filateli, 7) Koperasi Sekolah, 8) Badan Kesehatan Sekolah (UKS), 9) Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), 10) Olah Raga dan 11) Seni.

Kegiatan ekstrakurikuler ini sifatnya berbeda-beda, ada yang bersifat jangka pendek dan ada pula yang berkesinambungan, kegiatan yang bersifat jangka pendek seperti tamasya dan bakti sosial, dilaksanakan hanya dalam waktu singkat dan komitmen waktunya terbatas tergantung kebutuhan, sedangkan kegiatan yang sifatnya terus menerus hanya berumur pendek. bahwa kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan pada hari itu saja, namun kegiatan tersebut diprogram sedemikian rupa sehingga dapat diikuti terus menerus hingga berakhirnya kegiatan sekolah. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) 1 Kretek disebutkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler olahraga meliputi: sepak bola, bola voli, silat, tenis meja, dan bola basket. Kegiatan ekstrakurikuler sepak bola di SMP Negeri 1 Kretek merupakan salah satu ekstrakurikuler olahraga yang diminati siswa.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler dapat mengajarkan siswa nilai-nilai pendidikan karakter bagi siswa, dalam upaya mengembangkan pribadi seutuhnya. Pendidikan karakter memang sangat diperlukan bagi semua negara karena merupakan bagian penting dalam membangun jati diri suatu bangsa. Selain itu kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menyalurkan bakat dan minat siswa sehingga menjadi siswa yang sukses.

Gambar 1. Mengoper bola (Sucipto, 2000)
Gambar 1. Mengoper bola (Sucipto, 2000)

Penelitian yang Relevan

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes Rangkaian Potensi Sepak Bola David Lee Hasil penelitian terhadap ketiga butir tes menunjukkan bahwa 1 siswa (3,33%) berada pada kategori sangat baik, dan 26 siswa (34,67%) berada pada kategori sangat baik. kategori baik, terdapat 30 siswa (40%) dalam kategori sedang, 11 siswa (14,67%) dalam kategori kurang, dan 7 siswa (9,33%) dalam kategori sangat kurang. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa termasuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 40%. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa siswi sebagian besar termasuk dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 39,39%.

Andi Lala (2011) berjudul “Keterampilan Dasar Permainan Sepak Bola Siswa Putra SD Negeri Wanutengah Usia 10 – 12 Tahun di Parakan Temanggung”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan dasar sepak bola siswa putra usia 10-12 tahun SD Negeri Wanutengah Parakan. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 25 data yang menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang tergolong sangat baik dan baik, terdapat 6 anak yang tergolong di dalamnya.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa laki-laki SD Negeri Wanutengah usia 10-12 tahun berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 76,47%. Anang Bagas Prakosa (2016) dengan judul “Tingkat Kemampuan Motorik Siswa yang Mengikuti Permainan Sepak Bola Outdoor di SMP N 2 Mlati”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan motorik siswa peserta olahraga sepak bola outdoor di SMP Negeri 2 Mlati.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode menggunakan metode survei dengan teknik tes dan pengukuran untuk memperoleh data. Penelitian ini menggunakan tes kemampuan motorik Barrow yang terdiri dari lompat jauh berdiri, wall hop, lari zig-zag, lempar Medicine Ball, lempar soft ball, dan lari 60 meter. Hasil penelitian tingkat kemampuan motorik siswa peserta ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 2 Mlati adalah sebagai berikut: 1 siswa (6,25%) berada pada kategori sangat tinggi, 4 siswa (25%) berada pada kategori tinggi , 6 siswa (37,50) berada pada kategori sedang, 4 siswa (25%) berada pada kategori lemah, 1 siswa (6,25%) berada pada kategori sangat lemah.

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

  • Desain Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel Penelitian
  • Subjek Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisa Data

Seluruh komponen keterampilan dasar bermain sepak bola di atas diukur dengan tes potensi keterampilan dasar bermain sepak bola dari tes pengembangan keterampilan “David Lee” oleh Subagyo Irianto (2010). Yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai realita yang ada mengenai keterampilan dasar bermain sepak bola pada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan dasar bermain sepak bola siswa ekstrakurikuler sepak bola di SMP Negeri 1 Kretek.

Tingkat keterampilan dasar sepak bola diukur dengan menggunakan tes keterampilan sepak bola yang dikembangkan oleh David Lee. Berdasarkan tabel dan gambar di atas dapat diketahui bahwa tingkat keterampilan dasar permainan sepak bola siswa ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 1 Kretek berada pada kategori sangat baik dengan persentase 10% (3 anak), berada pada kategori baik. dengan persentase anak), pada kategori tepat sebagai anak), pada kategori kurang dari ukuran anak), pada kategori jauh lebih kecil dari ukuran anak). Berdasarkan hasil penelitian ternyata tingkat keterampilan dasar bermain sepak bola siswa ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 1 Kretek berada pada kategori sangat baik dengan persentase 10% (3 anak), dalam kategori baik dengan persentase anak) , pada kategori ukuran anak cukup), pada kategori ukuran anak kurang), pada kategori kurang dari ukuran anak).

Untuk bermain sepak bola dengan baik, pemain dibekali dengan kemampuan gerak dasar atau teknik dasar yang baik. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa tingkat dasar keterampilan bermain sepak bola siswa ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 1 Kretek berada pada kategori sangat baik sebesar 10% (3 anak) dan berada pada kategori baik. persentasenya setinggi anak-anak ), pada kategori cukup sebesar anak-anak), pada kategori kurang dari anak-anak), pada kategori kurang dari anak-anak). Menjadi kontributor SMP Negeri 1 Kretek mengenai data keterampilan dasar bermain sepak bola siswa putus sekolah.

Pelatih hendaknya meningkatkan pengetahuannya tentang metode latihan dan menggunakan sistem latihan yang terbukti secara ilmiah untuk meningkatkan keterampilan dasar bermain sepak bola siswa agar proses latihan efisien dan efektif. Pelatih harus melakukan tes rutin untuk menentukan seberapa jauh kemajuan siswa dalam keterampilan dasar sepak bola mereka. Bagi siswa agar menambah latihan-latihan lain yang menunjang pengembangan keterampilan dasar bermain sepak bola pada siswa ekstrakurikuler sepak bola di SMP Negeri 1 Kretek.

Tabel 3. Jumlah Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola Putra SMP Negeri 1 Kretek
Tabel 3. Jumlah Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola Putra SMP Negeri 1 Kretek

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pembahasan

Hasil penelitian siswa ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 1 Kretek berada pada kategori sangat baik dengan persentase 10% (3 anak). Hasil penelitian pada siswa ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 1 Kretek yang berada pada kategori baik adalah sebesar anak-anak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 1 Kretek berada pada kategori anak-anak).

Oleh karena itu, kegiatan ekstrakurikuler sepak bola di SMP Negeri 1 Kretek harus mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi fisik maupun mental. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa di SMP Negeri 1 Kretek terdapat cukup banyak siswa ekstrakurikuler sepak bola yang masuk kategori kurang baik yaitu 26,67% (8 anak). Berdasarkan pendapat Sumantri agar keterampilan dapat diperoleh dengan baik salah satunya adalah faktor proses pembelajaran.Proses pembelajaran dalam pembelajaran keterampilan hendaknya diciptakan berdasarkan tahapan-tahapan yang dijelaskan oleh teori pembelajaran. , guru harus memfasilitasi dan memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga membawa perubahan.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa siswa ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 1 Kretek berada pada kategori anak sangat sedikit). Siswa hanya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah untuk meningkatkan minat dan kesenangannya terhadap sepak bola, tetapi dalam artian. Berdasarkan berbagai penjelasan, hal ini berarti proses latihan yang dilakukan pada siswa peserta ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 1 Kretek tidak hanya pada saat kegiatan ekstrakurikuler saja, namun ada pula anak yang mengikuti kegiatan latihan ekstrakurikuler bahkan sebagian besar mengikuti klub sepak bola.

Faktor lain yang mempengaruhi adalah banyaknya metode pelatihan yang diterima siswa, sehingga hal ini jelas mempengaruhi keterampilan. Dengan begitu, dari hasil diskusi kita bisa mengetahui sejauh mana siswa tersebut cocok menjadi pemain inti. Dan setelah mengetahui hasilnya, siswa dapat termotivasi untuk mengembangkan potensinya dan meningkatkan kemampuan sepak bolanya agar lebih mahir.

Keterbatasan Hasil Penelitian

Sehingga, setelah mengetahui hasil tes tersebut dapat menjadi nilai bagi para pelatih untuk meningkatkan kemampuannya lebih baik lagi. Bagi pelatih, hal tersebut menjadi pertimbangan dalam meningkatkan keterampilan bermain sepak bola dan memperbaiki program latihan agar upaya mencapai prestasi yang optimal dapat tercapai. Bagi siswa sebagai sumbangsihnya dalam pembelajaran sepak bola dapat memperluas pengetahuan siswa tentang teknik sepak bola dan meningkatkan keseriusannya dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepak bola, tidak hanya sekedar iseng saja.

Hal ini penting karena jika siswa menguasai keterampilan dasar sepak bola maka akan lebih mudah baginya untuk menguasai teknik selanjutnya. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Dasar dan Menengah. Validitas dan Reliabilitas “Uji Baterai Kondisi Fisik” Atlet Sekolah Sepak Bola (SSB) Kota Padang.

Analisis Indeks Keterampilan Bermain Bola Voli Siswa Luar Sekolah Bola Voli SMP Negeri 1 Maniangpajo Kecamatan Maniangpajo Kabupaten Wajo.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Implikasi Hasil Penelitian

Saran-saran

Review Keterampilan Teknis Sepak Bola Junior di Garuda FC Soccer Club Kabupaten Pasaman.

Gambar 8 Dokumentasi Peserta Penelitian  (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 8 Dokumentasi Peserta Penelitian (Sumber: Dokumen Pribadi)

Gambar

Tabel 1. Sarana dan Prasarana Ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Kretek
Tabel 2. Pencapain Ekstrakurikuler Sepakbola SMP Negeri 1 Kretek
Gambar 1. Mengoper bola (Sucipto, 2000)
Gambar 2. Menggiring bola (Sucipto, 2000)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagi perserta ekstrakurikuler futsal di SMP Negeri 6 Yogyakarta dapat mengetahui tingkat keterampilan dasar bermain futsal dan setelah mengetahui hasil dari

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keterampilan dasar bermain sepak bola dan daya tahan jantung & paru peserta ekstrakurikuler sepakbola di SMP Negeri

Penelitian dengan judul “Evaluasi Tingkat Keterampilan Bermain Dan Teknik Dasar Bolavoli Peserta Ekstrakurikuler Putri Di SMP Negeri 3 Gresik” bertujuan untuk mengevaluasi

Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat keterampilan bermain futsal peserta ekstrakurikuler futsal di SMP Negeri 3 Gresik yang meliputi

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan diperoleh hasil bahwa keterampilan dasar gerak sepakbola siswa peserta ekstrakulikuler sepakbola di SMP Negeri

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan maka dapat dimbil kesimpulan bahwa tingkat keterampilan teknik dasar bermain futsal peserta

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang dilakukan tentang tingkat keterampilan dasar sepakbola dan profil kondisi fisik siswa peserta ekstrakurikuler sepakbola

KESIMPULAN Setelah dari pembahasan di atas analisis yang dilakukan maka kesimpulan penelitian ini yaitu: Keterampilan teknik dasar passing peserta ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri