• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT KONSUMSI ZAT GIZI MAKRO DAN STATUS GIZI SISWA SMP NEGERI 1 ABIANSEMAL - Repository Politeknik Kesehatan Denpasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "TINGKAT KONSUMSI ZAT GIZI MAKRO DAN STATUS GIZI SISWA SMP NEGERI 1 ABIANSEMAL - Repository Politeknik Kesehatan Denpasar"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

24 BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu observasional karena peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap tingkat konsumsi zat gizi makro dan status gizi siswa SMP N 1 Abiansemal. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional. Rancangan cross-sectional merupakan rancangan penelitian observasional deskriptif yang menggunakan individu sebagai unit analisis dengan cara melakukan pengamatan atau pengukuran variabel sekaligus pada waktu yang sama (Rachmat, 2016).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di sekolah menengah pertama Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali yaitu di SMP 1 Abiansemal. Tempat ini dipilih berdasarkan pertimbangan yaitu, adanya izin dari pihak sekolah untuk melakukan penelitian, dan belum pernah dilakukan penelitian yang sejenis di Kecamatan Abiansemal.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 April 3. Populasi dan sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A yang berjumblah 36 siswa dengan umur 13-15 tahun.

4. Kriteria pemilihan sampel a. Siswa umur 13-15 tahun

(2)

25 b. Bersekolah di SMP N 1 Abiansemal C. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan yaitu random sampling

a. Data primer

Data primer yaitu data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti terhadap sampel meliputi data identitas sampel, antropometri, tingkat konsumsi gizi makro dan status gizi

1) Data identitas sampel berupa nama, umur, jenis kelamin, kelas.

2) Data antropometri meliputi BB dan TB sampel 3) Data tingkat konsumsi gizi makro

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu dari catatan yang telah ada meliputi gambaran umum sekolah dan jumlah siswa/siswi SMP 1 Abiansemal.

c. Cara pengumpulan data

1. Data identitas sampel dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan form identitas sampel secara langsung.

2. Data antropometri diambil secara langsung dengan menggunakan timbangan injak untuk menimbang berat badan dan microtoise untuk mengukur tinggi badan.

3. Data tingkat konsumsi gizi makro dikumpulkan dengan pengisian kuesioner recall 1x24 jam secara langsung.

(3)

26

4. Gambaran umum lokasi penelitian dan jumlah siswa/siswi dikumpulkan dengan pencatatan di lokasi penelitian dan dokumentasi.

d. Instrumen dan alat pengumpulan data

1. Instrumen pengumpulan data yang akan digunakan yaitu kuesioner identitas sampel, kuesioner recall 1 x 24 jam, kuesioner aktivitas fisik.

2. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu timbangan injak merk household weighing scale dengan ketelitian 0,1 kg kapasitas 180 kg, dan microtoise kapasitas 200,0 cm dengan ketelitian 0,1 cm, buku foto makanan (food model) dan alat tulis.

D. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

a) Data identitas sampel meliputi nama, umur, jenis kelamin dan kelas diolah secara deskriptif. Untuk kelas diambil dari kelas VIII, umur dikategorikan dari 13 sampai 15 tahun, jenis kelamin laki-laki dan perempuan

b) Data antropometri dikumpulkan dengan mengukur BB dan TB sampel kemudian menghitung IMT dengan rumus :

Kemudian hasil yang diperoleh dari perhitungan dikategorikan sebagai berikut: Kategori : IMT/U

- Gizi Kurang < -2 SD - Normal -2SD sampai +2SD - Gizi Lebih +1SD sampai +2SD (Kategori z score menurut WHO)

(4)

27

c) Data tingkat konsumsi dikumpulkan dengan pengisian kuesioner recall 24 jam dan diolah menggunakan DKBM pada aplikasi software excel dan nutrisurvey untuk menghitung kandungan gizi makro yang dikonsumsi, kemudian dibandingkan dengan AKG dikalikan 100%. Hasil perhitungan akan dikategorikan menjadi:

- Tinggi (>110% AKG) - Normal (80-110% AKG) - Rendah (<80% AKG) E. Etika Penelitian

Penelitian ini menghormati hak-hak subyek, untuk itu prinsip etika diterapkan pada penelitian ini yaitu:

1. Respect for persons

Peneliti menghormati harkat dan martabat manusia, otonomi, perbedaan nilai budaya dan menjamin kerahasiaan sebagai subyek peneliti. Untuk itu peneliti melakukan persetujuan setelah penjelasan (PSP).

2. Beneficence

Beneficence yaitu tidak berbuat merugikan subjek. Peneliti telah mempertimbangkan bahwa penelitian ini lebih banyak manfaat daripada kerugian dari penelitian ini. Peneliti juga memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko dengan penelaahan hasil penelitian terdahulu.

3. Justice

Berlaku adil. Peneliti berlaku adil tanpa membedakan antara subjek penelitian. Semua subjek akan mendapatkan perlakukan yang sama.

Referensi

Dokumen terkait

dan status gizi dengan aktivitas fisik Polisi Dalmas di Polres Wonogiri. Mengetahui tingkat konsumsi

Konsumsi zat gizi makro kaitannya dengan status gizi anak usia sekolah dasar pada keluarga penerima BLSM.. Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri

Data primer yang dikumpulkan meliputi identitas keluarga, data antropometri anak (BBfU), data faktor keluarga (pendidikan ibu, besar keluarga, pendapatan keluarga,

Uji hubungan dilakukan dengan uji rank spearman dan diketahui dari p-value 0,001 maka terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi protein dengan status gizi

Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsumsi zat gizi bagi manula, konsumsi zat gizi rata-rata, status gizi manula melalui BB dan TB,

Data Primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti terhadap sampel yang meliputi : Data identitas sampel yang meliputi : nama , tanggal lahir, umur, jenis kelamin , alamat

Hasil penelitian menunjukan bahwa evaluasi konsumsi zat gizi makro dari subjek berupa energi dengan kategori kategori defisit tingkat berat sebanyak 16 orang dengan persentase 94,12%,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lansia memiliki asupan zat gizi makro yang kurang karbohidrat 84%, protein 94% dan lemak 64% dengan status gizi terbanyak sangat kurus