Khutbah I
ٍدّم َحُم ىَلَع ُم َلّسلا َو ُة َلّصلا َو ،ِناّيّدلا ِكِلَمْلا ِل ُدْمَحْلَا
ِرَم ىَلَع ِهْيِعِباَت َو ِهِب ْحَص َو ِهِلآ ىَلَع َو ، َناَنْدَع ِدَل َو ِدِيَس
ُهَل َكْي ِرَش َل ُهَد ْح َو ُا ّلِإ َهلِإ ّل ْنَأ ُدَهْشَأ َو .ِناَمّزلا
ُدَهْشَأ َو ،ِناَكَمْلا َو ِناَمّزلا َو ِةَهِجْلا َو ِةّيِمْسِجْلا ِنَع ُهّزـَنُمْلا اّمَأ َنآ ْرُقْلا ُهُقُلُخ َناَك ْيِذّلا ُهُل ْوُس َر َو ُهُدْبَع اًدّم َحُم اَنَدِيَس ّنَأ
ِا ى َوْقَتِب ي ِسْفَن َو ْمُكْي ِص ْوُأ يِنإَف ،ِن ٰم ْحّرلا َداَبِع ،ُدْعَب ىَلَع ا ْوُماَقَت ْسا ِوّل ْنَا ّو :ِنآ ْرُقْلا ِهِباَتِك يِف ِلِئاَقْلا ،ِناّنَمْلا
ۙاًقَدَغ ًءۤاّم ْمُه ٰنْيَقْسَ َل ِةَقْي ِرّطلا
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta'ala
Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, marilah kita bersama-sama senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt. Takwa dalam artian sesungguhnya, yaitu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Semoga dengan ketakwaan yang senantiasa kita jaga, akan menjadi syafaat di hari akhir kelak. Amiin ya rabbal ‘alamin.
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala
Bulan suci Ramadhan telah berlalu, kini kita semua memasuki bulan syawal, tentu alangkah baiknya jika kita dapat terus menjaga semangat dan spirit beribadah selama bulan ramadhan hingga ke bulan-bulan selanjutnya. Kita lanjutkan pola hidup positif kita di bulan Ramadhan kemarin. Dengan demikian, kesempurnaan Ramadhan pun akan kita raih.
Langkah pertama yang dapat kita lakukan untuk menyambung kegiatan positif di bulan Syawal ini adalah dengan berpuasa sunnah Syawal. Puasa Syawal disunnahkan bagi kita, terlebih apabila dilaksanakan pasca lebaran 6 hari berturut-turut tanpa terputus sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw:
ِماَي ِصَك َناَك ،ٍلا ّوَش ْنِم ًاّتِس ُهَعَبْتَأ َو َناَضَمَر َماَص ْنَم
ِر ْهّدلا
Artinya, “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim)
Meskipun puasa Syawal lebih utama dilaksanakan langsung pasca-Idul Fitri selama enam hari berturut-turut, akan tetapi bagi kita yang belum melaksanakannya hingga saat ini, tetap disunnahkan untuk melakukan puasa Syawal.
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala
Langkah kedua yang dapat kita lakukan untuk menjaga pola hidup positif pasca-Ramadhan adalah dengan senantiasa menghidupkan waktu malam untuk beribadah, khususnya waktu sahur menjelang subuh.
Pada bulan Ramadhan, aktivitas di malam hari seperti tarawih, itikaf hingga sahur menjadi salah satu motivasi yang dapat menuntun kita melakukan ibadah-ibadah sunnah lainnya seperti shalat-shalat sunnah hingga berzikir menyebut asma Allah. Kebiasaan ini tentunya sangat baik apabila kita lanjutkan pasca lebaran hingga bulan-bulan selanjutnya.
Kita dirikan shalat malam, berzikir dan melantunkan zikir serta melazimkan diri membaca Al-Quran untuk qiyamullail.
Qiyamullail atau menghidupkan malam hari dengan beribadah tentu memiliki banyak keutamaan, satu di antaranya adalah ampunan yang dihamparkan oleh Allah swt untuk hamba- hambaNya yang memohon di malam hari.
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta'ala
Pola hidup positif Ramadhan yang mesti terus kita lazimkan juga adalah membaca Al-Qur'an. Barangkali tidak setiap Muslim membaca Al-Qur'an di setiap harinya. Hanya saja saat Ramadhan datang, semangat membaca Al-Qur'an hadir dan kian meningkat hingga mengkhatamkannya.
Kebiasaan membaca Al-Qur'an yang diterapkan ketika bulan Ramadhan sudah selayaknya tidak redup semangatnya meskipun kita telah melewati hari raya dan bulan suci. Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi kita semua mesti terus kita lantunkan.
Tentu juga tidak lupa untuk mengkaji substansi dari ayat-ayat Al- Quran yang kita baca untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita.
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala
Rasulullah saw sendiri pernah menjelaskan keutamaan membaca Al-Qur'an dalam hadits-hadits. Di antaranya adalah Al- Qur'an yang dapat memberikan syafaat di akhirat nanti.
Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Umamah al- Bahili:
؛ َنآ ْرُقْلا اوُء َرْقا :َمّلَس َو ِهْيَلَع ُا ىّلَص ِا ُلوُس َر َلاَق
ِهِبِحاَصِل ِةَماَيِقْلا َم ْوَي اًعيِفَش يِتْأَي ُهّنِإَف
Artinya, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
‘Bacalah Al-Qur’an. Sebab, ia akan datang memberikan syafaat pada hari kiamat kepada pembaca/pengamalnya.” (HR. Ahmad).
Kemudian, dalam hadits lain juga disebutkan keutamaan membaca Al-Quran di antaranya adalah pahala yang melimpah pada setiap huruf yang kita baca. ‘Abdullah bin Mas’ud bersabda:
ْنِم اًف ْر َح َأ َرَق ْنَم :َمّلَس َو ِهْيَلَع ُ ّا ىّلَص ِ ّا ُلوُس َر َلاَق
ُلوُقَأ َل ،اَهِلاَثْمَأ ِرْشَعِب ُةَنَسَحلا َو ،ٌةَنَسَح ِهِب ُهَلَف ِ ّا ِباَتِك
ٌف ْر َح ٌميِم َو ٌف ْر َح ٌم َل َو ٌف ْر َح ٌفِلَأ ْنِكَل َو ، ٌف ْر َح ملا
Artinya, "Rasulullah saw bersabda, ‘Siapa saja yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an) maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf’." (HR At-Tirmidzi).
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala
Demikianlah beberapa amalan yang senantiasa kita laksanakan di bulan suci Ramadhan, yang perlu kita jadikan rutinitas berharga pasca-lebaran hingga bulan-bulan selanjutnya, bahkan sampai Ramadhan tahun selanjutnya datang. Tidak perlu tergesa-gesa dengan melaksanakan semuanya dalam satu waktu, namun meninggalkannya di hari esok.
Amalan yang disukai Allah ada pada ketersinambungannya, meskipun amalan tersebut dipandang sederhana. Rasulullah pernah bersabda:
ّلَق ْنِإ َو اَهُم َوْدَأ ىَلاَعَت ِ ّا ىَلِإ ِلاَمْعَلا ّبَحَأ
Artinya, “Amalan yang paling disukai Allah Ta’ala adalah yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR Muslim)
Sebagaimana mengutip dari Tafsir Ibnu Katsir, bahwa di antara tanda suatu kebaikan diterima di sisi Allah adalah munculnya kebaikan-kebaikan lain yang dilakukannya.
Orang yang berhasil istiqamah dalam kataatan kepada Allah, maka surga-lah tempatnya di akhirat. Allah ta’ala
berfirman:
ُةَكِئ َلَمْلا ُمِهْيَلَع ُلّزَنَتَت اوُماَقَتْسا ّمُث ُ ّا اَنّبَر اوُلاَق َنيِذّلا ّنِإ
ْمُتْنُك يِتّلا ِةّن َجْلاِب اوُر ِشْبَأ َو اوُنَز ْحَت َل َو اوُفاَخَت ّلَأ :تلصف) َنوُدَعوُت
٣٠ )
Maknanya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘Tuhan kami ialah Allah’, kemudian mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, ‘Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu’,” (QS Fushshilat: 30).
Semoga kita semua dapat menjadi hamba yang senantiasa diberikan hidayah dan dibimbing istiqamah berada di jalan yang diridhai Allah ta’ala. Amiin
ْمُكاَيِا َو ْيِنَعَفَن َو ،ِمْي ِرَكْلا ِم ْوَيْلا اَذَه ْيِف ْمُكَل َو ْيِل ُا َكَراَب
،ِتاَعاّطلا ِعْيِمَج َو ِنَا ْرُقْلا ِة َو َلِت َو ِة َلّصلا َنِم ِهْيِف اَمِب
ُمْيِلَعْلا ُمْيِك َحْلا َوُه ُهّنِإ اَنِلاَمْعَأ َعْيِمَج ْمُكْنِم َو ْيِنِم َلّبَقَت َو،
،ُه ْوُرِف ْغَت ْساَف ،ْمُكَل َو ْيِل َا ُرِفْغَتْسَأ َو اَذ ٰه ْيِل ْوَق ُل ْوُقَأ
ُمْيِح ّرلا ُر ْوُفَغْلا َوُه ُهّنِإ
Khutbah II