• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Aplikasi Simpus Terhadap Kebutuhan Pelaporan Sp2tp Di Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta - Repository Unjaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Tinjauan Aplikasi Simpus Terhadap Kebutuhan Pelaporan Sp2tp Di Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta - Repository Unjaya"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas pada Pasal 1 ayat (2) yang menyatakan bahwa Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerja.

Setiap puskesmas wajib menyelenggarakan rekam medis. Puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada pasien wajib mendokumentasikan rekam medis dengan lengkap. Mengacu pada Permenkes Nomor 269 Tahun 2008 pasal 2 yang berisi (1) rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap, dan jelas atau secara elektronik (2) Penyelenggaraan rekam medis dengan menggunakan teknologi informasi (TI) elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri.

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Mengacu kepada Surat Keputusan (SK) Menteri kesehatan NO.63/II/98 adalah Data rekam medis yang dibuat dapat digunakan sebagai bahan dalam membuat laporan morbiditas maupun mortalitas. Data morbiditas yang dimaksud di puskesmas adalah pembuatan Pelaporan dan Pencatatan Terpadu Puskesmas (P3) yaitu laporan LB1. SP2TP merupakan kegiatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga, dan upaya pelayanan kesehatan di masyarakat terkait Sistem Pelaporan dan Pencatatan Terpadu Puskesmas (SP2TP) sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat No.590/BM/DJ/V/96 telah diberlakukan formulir laporan yang ada. Sedangkan untuk kebutuhan Dati II dan Dati I diberikan kesempatan mengembangkan variabel laporan sesuai dengan kebutuhan, dengan memperhatikan kemampuan atau beban kerja petugas di puskesmas (Departemen Kesehatan, Nomor 63 Tahun 1997 Tentang Sistem Pelaporan dan Pencatatan Terpadu Puskesmas).

PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

(2)

2

Menurut penelitian Marantika (2012) menyebutkan hasil Simpus mudah digunakan (64,9%) dan bermanfaat dalam pengelolaan data, tetapi sulit untuk mendapatkan informasi dalam membuat laporan.

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan kabupaten/kota, setiap puskesmas wajib melakukan kegiatan Simpus agar mempermudah dalam proses kegiatan pendaftaran rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, dan pelaporan (Peraturan Menteri Kesehatan 2014 Nomor 511 Tentang Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional).

Sedangkan Hasil penelitian Thenu (2016) menunjukkan bahwa Simpus DKK Purworejo dari sisi aplikasi yang digunakan telah setara dengan SIKDA Generik.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 22 Januari 2019 di Puskesmas Mantijeron, mendapatkan informasi bahwa pelaksanaan pelaporan SP2TP dengan menggunakan Simpus masih memilki kelemahan, salah satunya adalah belum semua laporan puskesmas dibuat menggunakan Simpus. Sehingga berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian tentang “Tinjauan Aplikasi Simpus Terhadap Kebutuhan Pelaporan SP2TP di Puskesmas Mantrijeron

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana aplikasi Simpus dalam menunjang pelaksanaan pelaporan SP2TP di Puskesmas Mantrijeron?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Simpus dalam menunjang kegiatan pelaporan SP2TP di Puskesmas Mantrijeron.

2. Tujuan Khusus

PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

(3)

3

a. Mengetahui penggunaan Simpus terkait pembuatan laporan SP2TP di Puskesmas Mantrijeron.

b. Mengetahui kendala yang dialami petugas pelaporan dalam membuat laporan menggunakan Simpus di Puskesmas Mantrijeron.

c. Mengetahui solusi apa saja yang dilakukan oleh petugas untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan pelaporan SP2TP menggunakan Simpus.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat antara lain:

1. Manfaat Praktis a. Bagi Puskesmas

Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak puskesmas dalam upaya peningkatan pengelolaan data pelayanan sehingga dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat, terutama pada pelaksanaan pelaporan SP2TP dengan menggunakan Simpus.

b. Bagi Peneliti

Peneliti dapat memperoleh wawasan dan kemampuan serta memperoleh ilmu dan pengalaman yang berharga secara langsuung dari puskesmas dengan menerapkan teori yang peneliti peroleh dari institusi pendidikan, khususnya penggunaan Simpus dalam pelaksanaan pelaporan puskesmas.

PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

(4)

4 2. Manfaat Teoritis

a. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan ilmu yang berguna sebagai bahan pembelajaran dan memperkaya ilmu pengetahuan khususnya tentang analisis Simpus.

b. Bagi Penelitian lain

Dapat dijadikan acuan atau referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya yang sesuai dengan materi yang berhubungan dengan materi yang diambil.

PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS KETEPATAN WAKTU PELAPORAN DALAM SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP3).. DI DINAS KESEHATAN

Berdasarkan survei awal di Puskesmas Mijen Semarang, yang dilakukan pada bulan Maret 2014 untuk pencatatan dan pelaporan di Puskesmas Mijen Semarang

Muhamad Fadhillah, Kinerja Aparatur Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dalam Memberdayakan Sistem Informasi Manajemen Sistem Pencatatan Dan Pelaporan Puskesmas(SIM SP3)

SP2TP adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yang bertujuan agar didapatnya semua data

Berdasarkan hasul studi pendahuluan dan wawancara dengan pengurus sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) di Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, yang

Hasil penelitian diperoleh bahwa pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan terpadu (SP2TP) di wilayah kerja Puskesmas Terjun sudah terlaksana meskipun belum

Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) merupakan kegiatan pencatatan dan pelaporan puskesmas secara menyeluruh (terpadu) dengan konsep wilayah