• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Buku Praktikum Teknik Tegangan dan Arus Tinggi

N/A
N/A
Krisyanto Satria

Academic year: 2025

Membagikan "Tinjauan Buku Praktikum Teknik Tegangan dan Arus Tinggi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

CRITICAL BOOK REVIEW

MODUL PRATIKUM TEKNIK TEGANGAN DAN ARUS TINGGI

Disusun Oleh:

Heru Vandy Samosir Nim:

TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN T.A 2024/2025

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penyusunan buku yang berjudul Pengantar Teknik Tegangan dan Arus Tinggi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Buku ini disusun sebagai referensi bagi mahasiswa, teknisi, dan profesional dalam bidang teknik elektro, khususnya yang mendalami teknik tegangan tinggi dan aplikasi praktisnya.

Tak lupa, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, arahan, dan bimbingan dalam penyusunan buku ini. Khususnya, penulis menyampaikan penghargaan kepada para pengajar dan rekan-rekan yang turut membantu dalam penyusunan dan penyempurnaan materi yang disajikan di dalam buku ini.

Penulis berharap agar buku ini dapat menjadi sumber pengetahuan yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca dalam memahami prinsip-prinsip dasar dan aplikasi teknik tegangan tinggi. Meskipun demikian, penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan demi perbaikan dan kesempurnaan karya ini di masa mendatang.

Medan, 5 November 2024

Penulis

DAFTAR ISI

(3)

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR ISI... 3

BAB I PENDAHULUAN... 4

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR... 4

1.2 Tujuan Penulisan CBR... 5

1.3 Manfaat Penulisan CBR...5

BAB II PEMBAHASAN...7

2.1 Indentitas Buku...7

2.2 Ringkasan Isi Buku...7

2.2.1 Bab 1: Pengantar Teknik Tegangan Tinggi...7

2.2.2 Bab 2: Pembangkit dan Pengukuran Tegangan Tinggi AC...7

2.2.3 Bab 3: Pembangkit dan Pengukuran Tegangan Tinggi DC...7

2.2.4 Bab 4: Pembangkit dan Pengukuran Tegangan Impuls...8

2.2.5 Bab 5: Pengujian Tegangan Tinggi...8

2.2.6 Bab 6: Pengujian Isolasi dan Partial Discharge...8

2.2.7 Bab 7: Pengujian Isolasi Zat Gas... 9

2.3 Kelebihan dan Kelemahan Buku...9

2.3.1 Kelebihan...9

2.3.2 Kelemahan...10

BAB III PENUTUP...12

3.1 Kesimpulan... 12

3.2 Rekomendasi...12

BAB I PENDAHULUAN

(4)

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR

Rasionalisasi pentingnya Critical Book Review (CBR) atau ulasan buku kritis adalah untuk menyediakan landasan dan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya melakukan kajian kritis atas sebuah buku. Melalui CBR, kita tidak hanya membaca, tetapi juga menganalisis secara kritis isi dari sebuah karya tulis dengan berbagai pendekatan evaluatif. Dalam konteks akademis, CBR adalah salah satu metode yang memampukan para pembaca untuk menilai kualitas argumen, keakuratan data, dan relevansi ide yang disajikan oleh penulis. Pendekatan ini sangat penting dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis, terutama bagi mahasiswa, peneliti, dan akademisi yang harus bisa membedakan antara fakta dan opini serta mengenali bias yang mungkin hadir dalam karya tulis. Dalam hal ini, CBR bertujuan untuk mengevaluasi struktur dan isi buku secara objektif serta melihat bagaimana buku tersebut dapat berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan atau bidang terkait lainnya. Proses evaluasi ini juga berfungsi untuk membantu pembaca memahami sejauh mana suatu karya tulis memenuhi standar akademik dan keilmuan, sehingga layak atau tidak untuk dijadikan referensi bagi pembelajaran atau penelitian lebih lanjut.

CBR menjadi penting pula karena membantu pembaca mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan dari sebuah karya secara rinci. Misalnya, CBR dapat mengevaluasi apakah argumen yang disampaikan penulis didukung dengan bukti yang cukup, apakah gaya penulisan sesuai dengan tujuan dan audiens, serta apakah buku tersebut menghadirkan sudut pandang baru atau hanya memperkuat teori yang sudah ada. Dalam analisis ini, CBR tidak hanya mengkritik kelemahan, tetapi juga menyoroti kekuatan dari buku tersebut, sehingga pembaca mendapatkan pandangan yang seimbang. Dengan adanya CBR, pembaca dapat menimbang apakah buku tersebut mampu menjawab kebutuhan informasi atau justru membutuhkan tambahan referensi lain. Selain itu, proses CBR seringkali melibatkan pengujian terhadap konsistensi logika dan alur pemikiran dalam buku, yang memungkinkan pembaca untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dan kritis terhadap subjek yang dibahas.

Di sisi lain, rasionalisasi pentingnya CBR juga meliputi aspek peningkatan literasi dan wawasan. Dalam melakukan CBR, kita belajar untuk lebih teliti dalam memahami isi buku dan membandingkan informasi yang ada dengan sumber-sumber lain. Ini menjadi krusial di dunia akademik yang dinamis, di mana pembaca, terutama mahasiswa dan akademisi, harus bisa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dengan cepat dan efektif. Melalui CBR,

(5)

seorang pembaca dilatih untuk mengembangkan kemampuan analisis dan argumentasi yang tajam, di mana setiap pernyataan dalam review perlu didasari oleh bukti atau fakta.

Dengan kata lain, CBR berperan penting dalam membentuk pembaca yang tidak hanya pasif menyerap informasi, tetapi juga mampu menilai dan memilih informasi yang relevan dan bermutu. Oleh karena itu, rasionalisasi ini mendasari bahwa CBR bukan hanya sekadar tugas akademik, melainkan sebuah keterampilan esensial dalam dunia keilmuan.

1.2 Tujuan Penulisan CBR

a. Mengevaluasi Kualitas dan Validitas Buku

CBR bertujuan untuk menilai sejauh mana kualitas, keakuratan data, dan relevansi argumen yang disajikan dalam buku. Dengan demikian, pembaca dapat memahami apakah buku tersebut memenuhi standar akademik atau keilmuan yang dapat diandalkan.

b. Mengembangkan Pemikiran Kritis Pembaca

Melalui CBR, pembaca diharapkan mampu menelaah informasi secara kritis, mempertanyakan argumen, dan memahami berbagai sudut pandang, sehingga memperkuat kemampuan analisis dan refleksi yang mendalam.

c. Menjadi Sumber Referensi bagi Pembaca Lain

CBR memberikan ulasan objektif yang bisa menjadi panduan bagi pembaca lain dalam menentukan apakah buku tersebut layak dijadikan referensi utama atau sebagai bahan tambahan dalam bidang ilmu yang relevan.

1.3 Manfaat Penulisan CBR

a. Membantu Pemahaman Isi Buku Secara Mendalam

CBR memberikan pembaca wawasan yang lebih luas mengenai isi buku, memungkinkan mereka memahami konteks, struktur, dan ide utama yang disampaikan penulis dengan lebih baik.

b. Mengasah Kemampuan Analisis dan Argumentasi

Dalam proses penyusunan CBR, mahasiswa dan akademisi dapat melatih kemampuan mereka dalam mengkaji teori, metodologi, dan alur logika, yang sangat penting dalam dunia akademik dan penelitian.

c. Memperkuat Kualitas Literatur bagi Praktisi

CBR memberikan gambaran apakah teori atau metode dalam buku bisa diterapkan secara efektif di lapangan atau perlu modifikasi, sehingga sangat berguna bagi praktisi untuk menilai relevansi buku dalam konteks praktis.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

(7)

2.1 Indentitas Buku

1. Judul : Pengantar Teknik Tegangan dan Arus Tinggi

2. Pengarang : Team Laboratorium Pengukuran dan Teknik Tegangan Tinggi

3. Penerbit : DTE FTUI

4. Kota Terbit : Depok 5. Tahun Terbit : 2023 6. Tebal Buku : 81 2.2 Ringkasan Isi Buku

2.2.1 Bab 1: Pengantar Teknik Tegangan Tinggi

Bab ini membahas definisi tegangan tinggi dalam konteks teknik tenaga listrik, yang mencakup tegangan yang membutuhkan teknik khusus untuk pengukuran dan pengujian. Tegangan tinggi dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu tegangan rendah, tegangan menengah, tegangan tinggi, dan tegangan ekstra tinggi, berdasarkan batas tertentu yang berlaku di Indonesia. Tegangan tinggi sering digunakan pada saluran transmisi untuk mengurangi rugi daya yang terjadi selama distribusi listrik. Salah satu bahaya utama yang dihadapi dalam teknik tegangan tinggi adalah tegangan sentuh, yang diakibatkan oleh arus gangguan listrik. Oleh karena itu, teknik pentanahan diperlukan untuk menghilangkan potensi bahaya ini dan memastikan keselamatan bagi manusia dan peralatan.

2.2.2 Bab 2: Pembangkit dan Pengukuran Tegangan Tinggi AC

Pada bab ini, pembangkitan tegangan tinggi AC untuk keperluan transmisi tenaga listrik dijelaskan secara rinci. Tegangan tinggi AC digunakan secara luas karena efisiensinya dalam mengurangi rugi daya dan meminimalkan dimensi kabel. Pengujian pada komponen sistem listrik dilakukan dengan frekuensi tinggi untuk mendeteksi kerusakan mekanis pada isolator, seperti keretakan dan kantong udara. Standar IEC 60060-1 memberikan pedoman terkait frekuensi operasi, tingkat tegangan puncak, dan durasi penjagaan tegangan. Transformator uji digunakan untuk meningkatkan tegangan, dengan memperhatikan karakteristik impedansi dan kerapatan fluks yang rendah.

2.2.3 Bab 3: Pembangkit dan Pengukuran Tegangan Tinggi DC

Teknik tegangan tinggi DC dibahas dengan aplikasi utamanya pada sistem transmisi arus searah tegangan tinggi (HVDC). Meskipun peralatan konverter yang dibutuhkan mahal, HVDC memiliki beberapa keunggulan, seperti faktor daya yang

(8)

tinggi dan tidak adanya perubahan frekuensi. Pembangkitan tegangan tinggi DC dilakukan melalui penyearah dari tegangan AC, dengan mengandalkan dioda dan kapasitor untuk memperkecil fluktuasi tegangan (ripple). Pengukuran tegangan tinggi DC umumnya menggunakan metode resistor pembagi yang memungkinkan pengukuran pada resistor dengan tahanan rendah tanpa harus langsung mengukur tegangan tinggi.

2.2.4 Bab 4: Pembangkit dan Pengukuran Tegangan Impuls

Bab ini membahas metode pembangkitan dan pengukuran tegangan impuls yang sering digunakan dalam pengujian peralatan untuk menilai kemampuan isolasi terhadap lonjakan tegangan mendadak. Teknik pembangkitan tegangan impuls melibatkan pengisian kapasitor dan pemutusan sambungan yang menghasilkan impuls tegangan dalam waktu yang sangat singkat. Pengujian tegangan impuls ini krusial untuk memastikan keandalan peralatan saat mengalami kondisi lonjakan yang ekstrem, seperti sambaran petir atau gangguan pada jaringan transmisi.

2.2.5 Bab 5: Pengujian Tegangan Tinggi

Dalam bab ini dijelaskan tujuan pengujian tegangan tinggi, yang mencakup pengujian kualitas bahan dan ketahanan komponen terhadap tegangan lebih. Pengujian dibagi menjadi dua kategori utama: pengujian merusak dan tidak merusak. Metode tidak merusak, seperti "withstand test" dan "discharge test," bertujuan untuk memastikan keandalan tanpa merusak peralatan. Sedangkan metode merusak, seperti

"breakdown test," dilakukan hingga terjadi kegagalan untuk memahami batas ketahanan isolasi.

2.2.6 Bab 6: Pengujian Isolasi dan Partial Discharge

Bab ini menyoroti teknik pengujian isolasi untuk bahan dielektrik dan pentingnya mendeteksi partial discharge (peluahan parsial), yang dapat menyebabkan kerusakan isolasi secara bertahap. Partial discharge sering terjadi pada titik kelemahan bahan isolasi, seperti rongga atau keretakan di dalam dielektrik padat atau cair.

Pengujian ini membantu mendeteksi potensi kerusakan sebelum menjadi masalah besar.

Teknik pengukuran menggunakan kapasitor untuk memonitor munculnya pulsa arus atau tegangan yang menunjukkan adanya partial discharge.

(9)

2.2.7 Bab 7: Pengujian Isolasi Zat Gas

Bab terakhir membahas peran gas sebagai bahan isolasi, seperti penggunaan gas SF6 dan udara dalam sistem tegangan tinggi. Isolasi gas digunakan untuk menghambat terjadinya lompatan listrik (flashover) pada tegangan tinggi. Studi terhadap pengaruh bentuk elektroda dan jarak antar elektroda juga dibahas untuk memahami bagaimana tegangan tinggi mempengaruhi kegagalan isolasi gas. Gas SF6, meskipun mahal, sering digunakan karena memiliki kemampuan isolasi yang tinggi dan stabilitas terhadap suhu dan tekanan yang bervariasi.

2.3 Kelebihan dan Kelemahan Buku 2.3.1 Kelebihan

a. Kelengkapan Materi: Buku ini mencakup berbagai aspek fundamental dalam teknik tegangan tinggi, dari teori dasar hingga penerapan praktis di laboratorium. Pembahasan yang terperinci mengenai pengujian dan pembangkitan berbagai jenis tegangan (AC, DC, dan impuls) menjadikan buku ini referensi yang komprehensif bagi mahasiswa atau teknisi yang baru mengenal bidang ini.

b. Standar dan Prosedur Internasional: Buku ini mengacu pada standar internasional seperti IEC, sehingga pembaca dapat memahami prosedur dan persyaratan pengujian yang berlaku secara global. Hal ini sangat membantu bagi pengguna yang bekerja atau berencana bekerja di industri kelistrikan dengan standar yang diakui secara internasional.

c. Pendekatan Teoritis dan Praktis: Buku ini menggabungkan aspek teoritis dengan praktikum, sehingga membantu pembaca untuk memahami konsep sekaligus melihat penerapannya. Penjelasan mengenai penggunaan alat laboratorium dan langkah-langkah praktikum memperkuat pemahaman materi yang dibahas.

d. Ilustrasi dan Diagram: Buku ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang memadai, terutama untuk menjelaskan rangkaian-rangkaian pengujian dan pembangkitan tegangan. Visualisasi ini sangat membantu dalam memahami cara kerja dan struktur alat yang digunakan dalam teknik tegangan tinggi.

e. Bahasan Keselamatan: Buku ini menyoroti aspek keselamatan, yang sangat penting dalam bekerja dengan tegangan tinggi. Penggunaan teknik

(10)

pentanahan, isolasi, dan alat pelindung dibahas dengan rinci, memberikan panduan yang berguna bagi pengguna untuk meminimalkan risiko kecelakaan.

2.3.2 Kelemahan

a. Bahasa yang Cenderung Teknis: Meskipun rinci, gaya penulisan buku ini cenderung menggunakan istilah teknis yang mungkin sulit dipahami bagi pembaca awam atau pemula. Pembahasan lebih sederhana atau glosarium istilah teknis mungkin bisa membantu dalam memahami konsep-konsep dasar dengan lebih baik.

b. Keterbatasan Studi Kasus Aplikasi Industri: Buku ini sebagian besar membahas teori dan pengujian dalam konteks laboratorium. Contoh kasus atau aplikasi nyata di industri mungkin bisa lebih memperkaya pemahaman tentang bagaimana teknik-teknik ini diterapkan secara praktis dalam infrastruktur kelistrikan skala besar.

c. Minimnya Penjelasan Konsep Matematika yang Mendalam: Buku ini mengandung persamaan dan rumus dasar dalam teknik tegangan tinggi, namun tidak disertai dengan penjelasan mendalam mengenai derivasi atau pemahaman matematika yang lebih tinggi. Pembaca dengan latar belakang matematika yang kurang kuat mungkin merasa kesulitan mengikuti beberapa penjelasan teknis.

d. Kurangnya Latihan atau Soal-soal Evaluasi: Buku ini tidak menyediakan banyak latihan soal atau contoh soal yang bisa membantu pengguna dalam menguji pemahaman mereka terhadap materi yang sudah dipelajari. Adanya soal latihan atau studi kasus berbasis masalah dapat memperkuat pemahaman pembaca, terutama dalam aplikasi praktis.

e. Cakupan Terbatas pada Perkembangan Teknologi Terbaru: Buku ini lebih banyak berfokus pada prinsip-prinsip dasar dan standar konvensional, sementara teknologi terbaru dalam sistem tegangan tinggi, seperti aplikasi energi terbarukan atau smart grid, kurang mendapatkan perhatian.

Pembahasan tentang inovasi teknologi terbaru dalam bidang tegangan tinggi mungkin bisa menjadi nilai tambah bagi pembaca yang ingin mengetahui perkembangan modern di industri ini

(11)

BAB III PENUTUP

(12)

3.1 Kesimpulan

Buku Pengantar Teknik Tegangan dan Arus Tinggi merupakan referensi komprehensif yang menyajikan dasar teori, teknik pengujian, dan pembangkitan tegangan tinggi dalam konteks kelistrikan. Buku ini membahas tiga jenis utama tegangan tinggi (AC, DC, dan impuls) dengan panduan standar internasional, prosedur laboratorium, dan panduan keselamatan. Buku ini sangat bermanfaat untuk memahami konsep-konsep fundamental dalam teknik tegangan tinggi, terutama bagi mahasiswa atau teknisi yang baru terjun ke bidang ini. Dengan ilustrasi dan diagram yang mendukung, buku ini menggabungkan teori dengan penerapan praktis di laboratorium. Namun, buku ini menggunakan bahasa teknis yang mungkin sulit dipahami oleh pembaca pemula, dan memiliki keterbatasan dalam contoh aplikasi industri, soal latihan, serta pembahasan teknologi terbaru di bidang ini.

3.2 Rekomendasi

Buku ini direkomendasikan untuk mahasiswa teknik elektro, teknisi kelistrikan, dan profesional yang ingin memahami prinsip-prinsip dasar tegangan tinggi. Untuk pembaca yang mencari panduan praktis dan komprehensif, buku ini sangat berguna, terutama karena memuat prosedur keselamatan yang penting. Agar lebih lengkap, buku ini sebaiknya ditambah dengan latihan soal, studi kasus aplikasi industri, dan pembahasan mengenai perkembangan teknologi terbaru dalam teknik tegangan tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI. Universitas Pendidikan Indonesia

5.1.1 Evaluasi terhadap kompetensi mengajar dosen oleh mahasiswa sebagai optimalisasi proses pembelajaran di jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang yang

Penga ruh Benang Laya ngan Terhadap Tegangan Flashover Isolator Hantaran Uda ra.. Medan: Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Progam Studi Pendidikan Teknik Elektro (PSPTE) Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang mengarahakan lulusannya untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional

Kontrol Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas mengunakan Adobe Flash dan. MATLAB yang terdiri dari turorial, simulasi animasi praktikum, buku

PERTAMA : Mengangkat dan menugaskan dosen mengajar matakuliah pada program studi Teknik Elektro Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan,

Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah menyediakan bahan ajar praktikum pada mata kuliah Praktikum Elektronika Daya di Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri

Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah menyediakan bahan ajar praktikum pada mata kuliah Praktikum Elektronika Daya di Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri