• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK INSTALASI pdf

Kevin Manukkar Nainggolan 210402036

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK INSTALASI pdf "

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK INSTALASI

Disusun oleh :

Rizal Nurhidayat I0714031

Stephanus Hanurjaya I0714032 Dion Putra Anugrah I0714034

JURUSAN S1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK INSTALASI

Disusun oleh :

Rizal Nurhidayat I0714031

Stephanus Hanurjaya I0714032 Dion Putra Anugrah I0714034

Surakarta, Desember 2015

Mengetahui, Dosen Pengampu

Chico Hermanu B.A, S.T, M.Eng

(3)

iii

KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWr. Wrb.

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,kami, dalam hal ini, kelompok 4 telah menyelesaikan praktikum Teknik Instalasi, dan menyusun laporan ini sebagai data hasil pengamatan kami.

Kami juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalampenyusunan laporan ini. Tanpa bantuan mereka, maka laporan ini tidak dapat dirampungkan. Laporan ini disampaikan untuk memenuhi tugas dari Bapak Chico Hermanu B.A , selaku Dosen pengampu Teknik Instalasi.

Laporan ini berisi (penjelasan isi makalah).Kami berharap laporan ini dapat berguna bagi teman-teman sekalian. Kami menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu kami meminta maaf bila ada kesalahan dalam kata-kata maupun penulisan.

WassalamualaikumWr. Wrb.

Surakarta, 28 Desember 2016 Penyusun

Kelompok 6

(4)

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK INSTALASI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENGENALAN BAHAN DAN ALAT UKUR LISTRIK ... 1

I.A. Tujuan ... 1

I.B. Pengantar ... 1

I.C. Langkah Pembelajaran ... 1

I.D. Hasil Pengamatan ... 2

BAB II INSTALASI RUMAH DENGAN SAKLAR TUNGGAL ... 8

II.A. Tujuan ... 8

II.B. Dasar Teori... 8

II.C. Alat dan Bahan ... 9

II.D. Langkah Pemasangan Instalasi ... 10

II.E. Lembar Data Unit II ... 11

II.F. Kesimpulan ... 12

BAB III INSTALASI RUANG DENGAN SAKLAR SERI DAN SAKLAR TUKAR ... 13

III.A. Tujuan ... 13

III.B. Dasar Teori... 13

III.C. Alat dan Bahan ... 14

III.D. Langlah Pemasangan Instalasi ... 15

III.E. Data Hasil Percoban ... 16

III.F. Kesimpulan ... 17

BAB IV INSTALASI RUANG DENGAN HUBUNGAN DIM (SERI PARALEL) ... 18

IV.A. Tujuan ... 18

IV.B. Dasar Teori... 18

IV.C. Alat dan Bahan ... 19

IV.D. Langlah Pemasangan Instalasi ... 20

IV.E. Data Hasil Percoban ... 21

IV.F. Kesimpulan ... 22

(5)

1

BAB I

PENGENALAN BAHAN DAN ALAT UKUR LISTRIK

I.A. Tujuan

1. Mampu mengenali perlengkapan yang digunakan dalam instalasi listrik.

2. Mampu mengenali cara kerja perlengkapan dasar instalasi listrik.

3. Mampu mengenali alat-alat ukur yang biasa digunakan dalam instalasi listrik.

I.B. Pengantar

Berkenaan dengan gambar untuk diagram bias dilihat secara detil dalam buku Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 hal 457-473 yang diterbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN).

I.C. Langkah Pembelajaran

1. Gambarlah masing-masing alat ukur dan perlengkapan listrik yang tersedia dalam kolom lembar data yang disediakan sesuai dengan nomor urut yang disediakan.

2. Salinlah lambing berdasarkan PUIL 2000 lampiran B hal 457-473.

3. Berikan sedikit penjelasan tentang cara kerja dan aplikasi dari alat dan bahan tersebut pada kolom keterangan.

(6)

2 I.D. Hasil Pengamatan

No Nama Gambar Lambang Keterangan

1

Kabel NYA 1,5 mm

Fase

R = merah S = kuning T = hitam

2

Kabel NYA 1,5 mm

Netral

Penghantar netral berwarna Biru

3

Kabel NYA 1,5 mm Ground

Penghantar pembumian dengan warna hijau loreng kuning

4 Kabel NYM

4x2,5 mm Kabel

5 Kabel NYM 2x1,5 mm

Kabel NYM 1 fase, terdiri dari warna hitam (fase) dan biru (netral)

6 Saklar Kutub Tunggal

Saklar tunggal untuk on/off lampu, bisa satu lampu atau lebih.

7 Saklar Kutub Tiga

Saklar biasa untuk on/off 3 lampu dengan jalur masing masing.

(7)

3

No Nama Gambar Lambang Keterangan

8 Saklar Seri

Biasa disebut saklar tukar, yaitu 2 saklar untuk mematikan dan

menghidupkan 1 lampu

9 Kotak

Kontak

Untuk menyambungkan alat/perabot elektronik ke jaringan sirkuit listrik.

10 Tusuk

Kontak Pasangan dari kotak kontak

11 Lampu Alat listrik untuk

penerangan

12 Lampu

Floresen

Alat listrik untuk penerangan dengan menggunakan gas neon

13 kWh meter

kWh

Alat sebagai indikator besarnya beban yang dipakai di suatu instalasi rumah tangga/industri

14 Pemutus Circuit

Pemutus hubungan dari sumber ke jaringan instalasi

(8)

4

No Nama Gambar Lambang Keterangan

15 Pengaman Lebur

Untuk mengamankan apabila terjadi lonjakan arus berlebih yang dapat menyebabkan bahaya seperti kebakaran

16 Saluran dalam Jalur

17

Perangkat Hubung Bagidan Kendali (PHB)

Panel utama untuk mengatur pembagian beban pada instalasi listrik 3 fase

18 Tombol Tekan

Tombol tekan untuk memutus/menyambungkan sirkuit di PHB

19

Tombol Tekan dengan

Lampu Indikator

Tombol tekan dengan lampu untuk

mengisyaratkan apabila lampu menyala berarti dalam keadaan on

20 Motor

M

Mesin listrik yang dapat

mengubah energi listrik menjadi energi gerak

21 Generator

G

Mesin listrik yang dapat

mengubah energi gerak menjadi energi listrik

(9)

5

No Nama Gambar Lambang Keterangan

22 Transformat or

Alat listrik untuk menaikkan atau menurunkan tegangan maupun daya listrik dari satu nilai ke nilai tertentu

23

Auto Transformat

or satu fase

Transformator yang dibuat untuk kebutuhan khusus biasanya digunakan untuk starting motor listrik.

24 Kotak

Cabang Tiga

Untuk tempat sambungan jaringan listrik cabang 3 misalnya pada sambungan paralel ke beban

25 Voltmeter V Alat untuk mengukur

besarnya tegangan listrik

26 Amperemete

r A Alat untuk mengukur

besarnya arus listrik

27 Wattmeter W Alat untk mengukur

besarnya daya listrik

(10)

6

No Nama Gambar Keterangan

28 Earth Tester

Alat untuk mengukur besarnya nilai tahanan tanah yang dijadikan hilir pembumian jaringan listrik

29 Frekuensi meter

Alat untuk mengukur frekuensi pada listrik AC

30 Testpen

Berbentuk seperti obeng untuk mengetahui ada

tidaknya listrik yang mengalir di sati titik

31 Cos Φ meter

Alat untuk mengukur besarnya faktor daya

32 Tang Potong Tang yang digunakan untuk

memotong kabel

33 Tang Kupas Tang yang digunakan untuk

mengupas kabel

34 Tang Cucut

Tang yang ujungnya runcing berguna untuk memasukkan kabel ke lubang atau bagian yang sempit yang sulit dijangkau

dengan jari

(11)

7

No Nama Gambar Keterangan

35 Lasdop

Untuk menutup ujung sambungan kabel listrik agar tidak menyengat atau

menyetrum.

36 Roset

Untuk dudukan fitting atau saklar, biasanya terbuat

dari kayu lunak

37 Fitting Duduk

Untuk dudukan lampu. Dan ditempel ke dinding atau

tembok

38 Fitting Gantung

Untuk dudukan lampu, namun dapat digantung

dilangit langit.

39 KlaimKabel

Untuk menjepit kabel ke dinding agar bentuk

jaringan kabel rapi

40 Tang

Ampere

Tang yang berfungsi untuk mengukur arus pada titik

tertentu dengan cara menjepit ujung tang ke titik

yng akan diukur kuat arusnya

(12)

8

BAB II

INSTALASI RUMAH DENGAN SAKLAR TUNGGAL

II.A. Tujuan

1. Mampu memasang instalasi listrik sederhana dari sumber PLN hingga beban.

2. Memahami lambang kelistrikan dengan benar.

II.B. Dasar Teori

Instalasi listrik rumah tinggal adalah bentuk sederhana dari aplikasi instalasi listrik. Secara umum instalasi rumah tinggal terdiri dari kWh meter, pemutus sirkuit, sekering dan beberapa beban yang dikendalikan dengan saklar atau terpasang melalui kontak kontak dinding. Daya yang terpasang untuk rumah tinggal biasanya adalah 900 VA. Daya terpasang ini tergantung pada setting pemutus sirkuit. Besarnya watt yang terpakai pada tiap jamnya terukur dengan kWh meter. Semakin besar beban yang digunakan maka perputaran piringan kWh meter akan semakin cepat.

Besarnya beban yang bisa dipakai oleh konsumen dibatasi dengan ukuran MCB yang digunakan. Semakin besar ukuran arus MCB, berarti konsumen bisa menggunakan beban semakin besar. Bila pemakaian beban melebihi kapasitas MCB, maka MCB akan trip. Penerapan MCB dilakukan oleh PLN disesuaikan dengan kapasitas VA yang diinginkan oleh konsumen.

Untuk pewarnaan kabel, PUIL 2000 telah mengatur sebagai berikut:

Pasal 7.2.2.1. warna loreng hijau-kuning hanya boleh digunakan untuk menandai penghantar pembumian, penghantar pengaman dan penghantar yang menhubungkan ikatan penyambung potensial ke bumi.

Pasal 7.2.3.1. warna biru dugunakan untuk menandai penghantar netral atau kawat tengah pada isntalasi listrik dengan penghantar netral. Untuk menghindarkan kesalahan, warna biru tersebut tidak boleh digunakan untuk menandai penghantar lainnya termasuk penghantar pembumian. Warna biru hanya dapat digunakan untuk maksud lain jika pada isntalasi listrik tersebut tidak terdapat penghantar netral atau kawat tengah.

(13)

9 II.C. Alat dan Bahan

Bahan:

1. Saklar tunggal 2 buah

2. Lampu pijar 1 buah

3. Lampu TL 1 buah

4. Kotak kontak 1 buah

5. Pemutus sirkuit 1 buah

6. kWh meter 1 buah

7. Kabel NYA 1,5 mm secukupnya

8. Kabel NYM 1,5 mm secukupnya

9. Paralon clipsal secukupnya

10. Roset 1 buah

11. Fitting duduk 1 buah

12. Kotak Cabang tiga 3 buah

13. Embodos 3 buah

14. Klaim Paralon secukupnya

15. Klaim kabel secukupnya

16. Sekrup secukupnya

17. Papan Triplek Tebal 1 lembar

Alat:

1. Tang potong 2. Tang kombinasi 3. Obeng positif 4. Obeng negatif 5. Trek bor

Alat ukur:

1. Megger 2. Voltmeter 3. Amperemeter

(14)

10 II.D. Langkah Pemasangan Instalasi

1. Rancanglah bahan bahan percobaan sesuai dengan diagram berikut ini:

2. Ukurlah paralon sesuai kebutuhan

3. Pasang kWh meter, kotak sekering, pemutus sirkuit pada papan yang telah diberikan.

4. Sambunglah kabel sesuai dengan kode warnanya masing masing seperti pada diagram berikut ini

5. Sambungan kabel harus diisolasi dan diikat dengan tali.

6. Setelah instalasi sudah jadi, selanjutnya adalah mengukur tahanan isolasi, dengan menggunakan megger. Sebelum diukur, lepas semua beban seperti lampu pijar dan lampu TL, kemudian matikan sirkuit sumber, dan lepas sekering. Ukur tahanan isolaso pada titik setelah sekering.

7. Cek cara kerja rangkaian dengan memasang kembali semua beban dan sekering dan juga nyalakan sirkuit breakernya. Cek keadaan saklar dan amati perubahannya terhadap nyala lampu di tiap ruangan.

8. Cek stop dengan memasang beban yaitu heater.

9. Pada titik setelah sekering, ukurlah arus, tegangan, daya dan faktor daya dengan menggunakan voltmeter dan amperemeter.

(15)

11 II.E. Lembar Data Unit II

1. Tahanan Isolasi R-f-n = 2000 MΩ R-f-g = 1200 MΩ R-n-g = 1900 MΩ 2. Kerja Rangkaian

Saklar Posisi Keadaan Lampu

L1 (hidup/mati) L2 (Hidup/mati)

S1 On Hidup Mati

Off Mati Mati

S2 On Mati Hidup

Off Mati Mati

Kotak Kontak Nyala/mati

KK1 Nyala

3. Pengukuran arus, tegangan dan daya.

Pengukuran

Kondisi Lampu L1 mati L2

mati

L1 hidup L2 mati

L1 mati L2 hidup

L1 hidup L2 hidup + heater

I (Arus) 0 A 0,1 A 0,3 A 0,4 A

V (Tegangan) 225 A 224 V 224 V 225 V

P (Daya) 0 W 17,92 W 53,76 W 72 W

Cos ϕ (Faktor daya) 0,8 0,8 0,8 0,8

(16)

12 II.F. Kesimpulan

1. Pemasangan beban pada instalasi listrik rumah dipasang secara paralel, agar tegangan yang melalui setiap beban besarnya sama.

2. Besarnya arus yang melalui setiap beban tergantung pada kapasitas daya yang dimiliki masing masing beban. Sehingga semakin besar daya yang dialirkan ke instalasi, semakin besar arus yang dialirkan melalui kWh meter. Karena arus yang dialirkan semakin besar, maka perputaran piringan pada kWh meter semakin cepat. Pada percobaan ini, beban terbesar dimiliki oleh heater (pemanas air). Ketika heater dihubungkan ke kotak kontak, perputaran piringan semakin cepat. Hal ini menunjukkan beban yang dialirkan ke rangkaian semakin besar, dan dibuktikan dengan pengukuran menggunakan amperemeter menunjukkan besarnya arus yang dialirkan ke sirkuit ketika heater dihubungkan adalah 2,2 ampere.

3. Untuk mengetahui besarnya daya yang digunakan adalah dengan perhitungan menggunakan rumus :

� = � . � . ����

Besarnya arus diketahui dari hasil pengukuran menggunakan amperemeter, tegangan dengan voltmeter dan cos ϕ dari listrik PLN rata rata adalah 0,8.

Pada percobaan ini hubungan parameter parameter pada rumus diatas terbukti.

(17)

13

BAB III

INSTALASI RUANG

DENGAN SAKLAR SERI DAN SAKLAR TUKAR

III.A. Tujuan

- Mampu memasang instalasi listrik untuk ruang dengan saklar seri dan saklar tukar

- Memahami lambing kelistrikan dengan benar III.B. Dasar Teori

Dalam dunia Engineering, khususnya Teknik elektro sangat diperlukan pemahaman mengenai Instalasi Listrik. Pemasangani nstalasi listrik harus memperhatikan keamanan, dan juga sesuai dengan kebutuhan, baik itu dari bahan yang digunakan maupun kegunaanya, contoh yang paling dekat adalah saklar

Saklar berfungsi sebagai pemutus dan penghubung arus listrik, saklar mempunyai banyak jenis dengan cara kerja yang berbeda-beda, seperti ada saklar tunggal, saklar seri,saklar tukar dll.

Saklar tukar atau sering dikenal dengan saklar hotel adalah salah satu jenis saklar yang berfungsi untuk memutus mupun mengubungkan arus yang dikendalikan dua saklar tukar pada 2 tempat yang berbeda. Instalasi saklar tukar adalah penggunaan dua buah saklar untuk meyalakan dan menghidupkan satu buah lampu dengan cara bergantian. Rangkaian instalasi penerangan yang menggunakan saklar tukar banyak dijumpai di hotel-hotel atau di rumah penginapan maupun di lorong-lorong yang panjang.Tujuan dari penggunaan inii alah untuk efisiensi waktu dan tenaga karena penggunaan saklar ini sangat praktis.

Saklar seri adalah saklar yang menghubungkan dan memutuskan dua buah lampu atau kelompok lampu secara sendiri-sendiri atau bersamaan. Saklar ini mempunyai dua tuas penghubung atau lebih. Untuk mengoperasikan saklar seri, caranya adalah tekan masing-masing tuas penghubung secara sendiri- sendiri atau bersamaan hingga saklar berkondisi ON atau OFF.

(18)

14 III.C. Alat dan Bahan

Bahan :

1. Saklar seri 1 buah

2. Saklar tukar 2 buah

3. Lampu pijar 3 buah

4. Kotak-kontak 1 buah

5. Pemutus circuit 1 buah

6. Kabel NYA 1,5 mm secukupnya

7. Kabel NYM 1,5 mm secukupnya

8. Pralon Clipsal secukupnya

9. Fitting duduk 3 buah

10. Kotak cabang 3 6 buah

11. Embodos 4 buah

12. Klaim pralon 10 buah

13. Klaim kabel 10 buah

14. Sekrup secukupnya

15. Papan 1 buah

Alat:

1. Tang potong 2. Tang lancip 3. Tang kombinasi 4. Obeng positif 5. Obeng negative 6. Trek bor

Alatukur : 1. Megger 2. Voltmeter 3. Amperemeter

(19)

15 III.D. Langlah Pemasangan Instalasi

1. Merancang posisi masing-masing peralatan listrik seperti pada gambar di bawah ini dengan rapi dan enak dipandang mata.

2. Memasang embodos dan fitting duduk pada papan yang telah tersedia.

3. Menyambung kabel sesuai dengan kode warna masing-masing seperti pada gambardiatas.

4. Mengisolasi tiap ujung sambungan kabel dan mengikat dengan tali.

5. Mengukur tahanan isolasi pada titik setelah pemutus circuit dengan menggunakan megger.

6. Mencatat tahanan isolasi pada data hasil percobaan

7. Cek keadaan saklar dan mengamati perubahan terhadap nyala lampu, kemudian mencatatnya pada data hasil percobaan

8. Cek kotak kontak dengan mencolokkan heater

9. Mengukur arus dan tegangan kemudian mencatat pada data hasil percobaan

(20)

16 III.E. Data Hasil Percoban

1. Tahanan isolasi R f-n = 1500 MΩ R f-g = 2000 MΩ R n-g = 1800 MΩ

2. Keadaan saklar dan perubahan terhadap nyala lampu

Saklar Posisi Keadaan Lampu

L1 L2 L2

S1 On Nyala Mati Mati

Off Mati Mati Mati

S2 On Nyala Mati Mati

Off Mati Mati Mati

S31 On Mati Nyala Mati

Off Mati Mati Mati

S32 On Mati Mati Nyala

off Mati Mati Mati

3. Keadaan kotak-kontak

Kotak-kontak Hidup

4. Pengukuran Tegangan dan Arus

Kondisi Lampu Pengukuran

L1 L2 L3 V (V) I (A) P (Watt) Cos ∅

Off Off Off 224 V 0 A 0 W 0,8

On Off Off 224 V 0,2 A 35,84 W 0,8

Off On Off 224 V 0,15 A 26,88 W 0,8

Off Off On 224 V 0,05 A 8,96 W 0,8

On On Off 224 V 0,9 A 161,28 W 0,8

On Off On 224 V 0,6 A 107,52 W 0,8

Off On On 223 V 0,5 A 89,2 W 0,8

On On On 223 V 1,19 A 212,3 W 0,8

(21)

17 III.F. Kesimpulan

Setelah melakukan praktek instalasi di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Rangkaian pada saklar tukar berfungsi untuk mengendalikan satu lampu dengan 2 saklar tukar, maksudnya jika saklar tukar 1 mengidupkan lampu, maka saklar 2 dapat mematikannya pada tempat yang berbeda begitu juga sebaliknya saklar tukar 2 menghidupkan lampu dan saklar satunya dapat mematikanya.

2. Rangkaian pada saklar seri berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan dua buah lampu lampu secara sendiri-sendiri atau bersamaan.

3. Tegangan pada rangkaian ini adalah 225 Volt di semua bagian rangkaian. Hal ini membuktikan teori hukum kirchoff tegangan bahwa jika beban dipasang paralel maka besar tegangan yangada pada tiap jalur adalah sama.

4. Banyaknya arus yang mengalir tergantung pada banyaknya beban yang dihidupkan, semakin banyak beban yang hidup maka semakin banyak arus yang mengalir. Hal ini membuktikan teori rangkaian paralel pada hukum kirchoff tentang arus, bahwa jika beban dipasang paralel maka arus yang mengalir pada tiap beban totalnya adalah dengan menambahkan semua beban.

5. Perhitungandayadapat di rumuskansebagaiberikut

� = � . � . ��� ∅

V (tegangan) dan I (Arus) besarnya didapatkan dari pengukuran menggunakan voltmeter dan amperemeter.

(22)

18

BAB IV

INSTALASI RUANG

DENGAN HUBUNGAN DIM (SERI PARALEL)

IV.A. Tujuan

- Mampu memasang instalasi listrik untuk ruang dengan hubungan dim (seri paralel)

- Memahami lambing kelistrikan dengan benar IV.B. Dasar Teori

Hubungan seri paralel lampu bisa digunakan untuk membuat sistem DIM, yaitu lampu bisa kita atur menjadi terang maupun redup. Pada saat beberapa lampu dihubung seri, maka tegangan masing masing lampu akan berkurang dari 220 volt. Hal ini sesuai dengan hukum kirchoff tentang tegangan (Kirchoff voltage law) bahwa jika beban dipasang secara seri maka besar tegangan akan terbagi sesuai dengan hambatan yang dilaluinya. Berkurangnya tegangan ini akan menyebabkan nyala lampu jadi meredup. Namun ketika lampu lampu tersebut dihubungkan secara paralel, tegangan yang mengalir pada tiap beban sama, besarnya sama dengan tegangan sumber (sesuai dengan Kirchoff voltage law), lampu lampu pada rangkaian tersebut mendapatkan tegangan yang sama sehingga nyala lampu sesuai dengan daya nya masing masing.

(23)

19 IV.C. Alat dan Bahan

Bahan :

1. Saklar tunggal 1 buah

2. Saklar kutub dua 1buah

3. Lampu pijar 3 buah

4. Kabel NYA 1,5 mm secukupnya

5. Kabel NYM 1,5 mm secukupnya

6. Pralon Clipsal secukupnya

7. Roset 3 buah

8. Fitting duduk 3 buah

9. Kotak cabang 3 2 buah

10. Embodos 2 buah

11. Klaim pralon 10 buah

12. Klaim kabel 10 buah

13. Sekrup secukupnya

14. Papan 1 buah

Alat :

1. Tang potong 2. Tang lancip 3. Tang kombinasi 4. Obengpositif 5. Obengnegatif 6. Trek bor

Alatukur : 1. Megger 2. Voltmeter 3. Amperemeter

(24)

20 IV.D. Langlah Pemasangan Instalasi

1. Merancang posisi masing-masing peralatan listrik seperti pada gambar di bawah ini dengan rapi

2. Memasang embodos dan fitting duduk pada papan yang telah tersedia.

3. Menyambung kabel sesuai dengan kode warnanya masing-masing seperti gambar di atas.

4. Mengisolasi tiap ujung sambungan kabel dan mengikat dengan tali.

5. Mengukur tahanan isolasi pada titik setelah pemutus circuit dengan menggunakan megger. Sebelum diukur, semua beban dilepas, circuit sumber diputus.

6. Mencatat tahanan isolasi pada data hasil percobaan

7. Sambung kembali sirkuit dan pasang semua beban, Cek keadaan saklar dan mengamati perubahan terhadap nyala lampu, kemudian mencatatnya pada data hasil percobaan

8. Mengukur arus dan tegangan pada titik setelah pemutus sirkuit kemudian mencatat pada data hasil percobaan

(25)

21 IV.E. Data Hasil Percoban

1. Tahanan isolasi R f-n = 1000 MΩ

2. Keadaan saklar dan perubahan terhadap nyala lampu

Posisi Saklar KeadaanLampu

L1 L2 L2

S1 off, S2 off Mati Mati Mati

S1 on, S2 off Redup Redup Redup

S1 off, S2 on Mati Mati Mati

S1 on, S2 on Terang Terang Terang

Ket: Lampu 1 = 100 W Lampu 2 = 100 W Lampu 3 = 100 W

3. Pengukuran Tegangan dan Arus Pengukuran

Kondisi Lampu L1 mati L2

mati

L1 hidup L2 mati

L1 mati L2 hidup

L1 hidup L2 hidup

I (A) 0 0,1 A 0 A 1,3 A

V (V) 224 V 224 V 225 V 224 V

P (Watt) 0 W 17,92 W 0 W 232,96 W

Cos ϕ (Faktor daya) 0,8 0,8 0,8 0,8

(26)

22 IV.F. Kesimpulan

Setelah melakukan praktek instalasi di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Saklar 1 adalah saklar paralel yang menghubungkan semua beban, sehingga ketika saklar ini terbuka, semua lampu akan mati apapun keadaan dari saklar 2.

2. Saklar 2 memiliki hubungan seri dengan saklar 1. Ketika saklar 1 on dan saklar 2 juga on, saklar 2 akan membuat hubungan dari saklar 1 terhadap semua lampu paralel, sehingga karena lampu terhubung paralel terhadap saklar maka nyala lampunya menjadi sama sesuai dengan daya masing masing. Ini membuktikan bahwa tegangan yang mengalir pada tiap lampu adalah sama. Hal ini sesuai dengan hukum kirchoff tegangan. Sedangkan apabila saklar 2 berada pada posisi off, saklar ini tidak memutus aliran arus melainkan membuat hubungan saklar 1 terhadap lampu lampu menjadi seri sehingga nyala lampu lampu tersebut menjadi redup. Hal ini membuktikan bahwa tegangan yang didapat lampu lampu terbagi bagi ketika mereka dirangkai seri.

3. Perhitungan tegangan dan arus didapatkan dari hasil pengukuran menggunakan amperemeter dan voltmeter, sedangkan nilai daya didapatkan dari perhitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut

� = � . � . ��� ∅

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI. Universitas Pendidikan Indonesia

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan: (1) pembelajaran mata pelajaran instalasi penerangan listrik berbasis praktikum yang dilakukan oleh guru terdiri

PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM FISIKA LISTRIK UNTUK KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM FISIKA DASAR DAN MATERIAL TEKNIK.

6 Setelah menyelesaikan subpokok bahasan ini mahasiswa Jurusan Teknik Elektro semester VII akan mampu menjelaskan simbol simbol yang digunakan pada instalasi

Teknik Instalasi Penerangan Listrik 7642. Teknik Instalasi Tenaga

Teknik Teknik isolasi isolasi yang diprakti yang dipraktikan kan dalam dalam praktikum praktikum kali kali ini ini antara antara lain teknik goresan, teknik taburan,

Pengambilan Keputusan Lanjut 165 Sistem Instrumentasi Terapan Teknik Elektro S2 425 Termodinamika Material Teknik Mesin S3 166 Sistem Proteksi Tenaga Listrik Lanjut Teknik Elektro

Instalasipencahayaan buatan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan pada pe nghuni sebuah gedung dalam menjalankan aktivitas keseharian.Instalasi daya listrik merupakan instalasi