• Tidak ada hasil yang ditemukan

tinjauan hukum ekonomi syariah danpandangan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "tinjauan hukum ekonomi syariah danpandangan"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

6 Ahmad Alfianoor, Penyelesaian klaim kerugian pasca akad jual beli sepeda motor bekas dengan sistem penyerahan tunai di Palangka Raya, (skripsi, IAIN FSEI Palangka Raya, 2020), hal. Dan penulis tertarik untuk mengangkat judul “Kajian Hukum Ekonomi Syariah dan Pandangan Mazhab Syafii Mengenai Jual Beli Online Dengan Sistem Cash on Delivery (COD)”.

Rumusan Masalah

Akad jual beli dengan sistem COD merupakan akad mu’alaq, yang dilakukan dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam akad, seperti menentukan penyerahan barang kontrak yang harus dilakukan sebelum pembayaran. Berdasarkan pemaparan diatas peneliti tertarik untuk mempelajari jual beli online dengan metode cash on delivery (COD) karena menurut peneliti menarik untuk diteliti.

Tujuan dan Manfaat

9Dio Aditya Pratama, “Transaksi Jual Beli Online Dalam Visi Hukum Ekonomi Syariah”, (Skripsi Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2018), hal. Pilar jual beli dalam Madzhab Asy-Syafi'i terdiri dari 3 (tiga) hal, yaitu pihak yang mengadakan akad, shigat (izin qabul) dan barang yang menjadi objek akad. Karena jual beli fudhuli (menjual barang milik orang lain tanpa surat kuasa atau wakil) batal demi hukum.

Ternyata, dalam jual beli online, sistem Cash On Delivery bisa menerapkan konsep majlis khiyar sejak awal. Jika hak khiyar ini dapat ditegakkan, maka akan terjadi perselisihan dan konflik dalam jual beli online. 44. melegalkan atau membenarkan transaksi jual beli khususnya jual beli sistem tunai online.

Dio Aditya Pratama, “Transaksi Jual Beli Online Perspektif Hukum Dagang Syariah”, (Skripsi Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2018). Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), Nasrun Harun, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), Regina Alfiana, Praktek Jual Beli Online Melalui Telepon dan Internet. Rima Dwi Sahputri, “Tinjauan Hukum Dagang Syariah vs Hak Khiyar Dalam Jual Beli Sistem COD (Cash on Delivery) Online Di Kota Bengkulu”, (Tesis, FSEI IAIN Bengkulu, 2020).

Ruang Lingkup Penelitian

Telaah Pustaka

Tesis Disa Nusia Nisrina (2015) “Tinjauan hukum ekonomi Islam terhadap jual beli online dan relevansinya dengan hukum. Jual beli online termasuk aspek muamalah yang pada dasarnya diperbolehkan (boleh) kecuali ada dalil yang melarangnya. Jual beli barang adalah jual beli yang memenuhi prinsip-prinsip sesuai dengan hukum Islam yang berlaku.

Dalam hal ini jual beli yang dikatakan haram dan haram, apabila dilakukan jual beli barang yang dilarang oleh syara’. Jual beli muqayadah ialah jual beli yang dilakukan dengan menukar barang dengan barang, contohnya seperti menukar pakaian dengan kasut. Transaksi e-dagang juga merupakan perjanjian jual beli yang sama seperti jual beli konvensional secara umum.

Akan tetapi, sebagian ahli mazhab fikih membolehkan jual beli barang murah dan tidak berharga tanpa mengucapkan sighat. Dalam Majhab Ash-Syafi'i juga ditegaskan bahwa jual beli terjadi karena adanya rasa kesepakatan antara penjual dan pembeli. Dalam mazhab Asy-Syafi'i, jual beli dapat diwakili oleh orang lain untuk menjual atau membeli barang.

Transaksi melalui kurir ini dalam Fiqh Mazhab Asy-Syafi'i disebut jual beli dengan wakalah (perwakilan).

Metode Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, peneliti memegang peranan penting karena merupakan kunci dalam pengumpulan data di lapangan, dimulai dengan mengidentifikasi sumber, menentukan lokasi, mewawancarai dan menjaga hubungan agar data yang kita dapatkan sangat akurat. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara di lokasi penelitian yaitu para pelaku jual beli online dengan metode pembayaran COD di desa Kalijaga Selatan. Data sekunder adalah data yang digunakan sebagai data pendukung seperti laporan penelitian, makalah, jurnal ilmiah dan literatur lain yang berkaitan dengan fokus peneliti pada teori.

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menahan pertanyaan dan jawaban, baik secara langsung. Analisis data merupakan salah satu cara untuk mempelajari data yang tersedia dari berbagai sumber.59 Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan kajian penelitian yaitu Kajian Hukum Dagang Syariah dan Pandangan Madzhab Syafii tentang Transaksi Jual Beli Online dengan Metode pembayaran dengan cash on delivery (COD). Reduksi data yang dilakukan peneliti yaitu dengan cara mengambil data yang sesuai dengan topik penelitian yang akan peneliti lakukan dan membuang data yang tidak berkaitan dengan topik penelitian.

Penyajian data yang peneliti lakukan adalah melalui data yang sesuai dengan topik penelitian yang akan peneliti sajikan sehingga data yang terkumpul dapat dipahami dan dianalisis. Kesimpulan/verifikasi yang peneliti lakukan adalah dengan memahami data yang disajikan dan menelaah hasil yang ditemukan.

Sistematika Pembahasan

Teknik ini dilakukan dengan mengekspor hasil penelitian dalam bentuk diskusi dengan rekan atau pihak yang memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang yang diteliti.

JUAL BELI ONLINE SISTEM CASH ON DELIVERY

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Jual Beli Online Sistem COD Di Desa Kalijaga Selatan

Banyak penjual yang mengiklankan produk yang akan diperjualbelikan di situs online, mulai dari deskripsi barang yang akan dijual, mulai dari warna, bentuk, dan sebagainya. Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis di lapangan, penulis menemukan cukup banyak masyarakat yang melakukan jual beli secara online dengan sistem cash delivery, namun ada juga pembeli yang mengalami kerugian karena pada saat pemesanan barang ternyata barang yang dipesan tidak sesuai dengan barang yang diiklankan oleh penjual. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Arap dapat diketahui bahwa Arap mengungkapkan kekecewaannya terhadap barang yang diterimanya tidak sesuai dengan pesanan yang dipesan di situs belanja online, baik dari segi warna, ukuran maupun harga. . barang.

Dari hasil wawancara dengan kakak Zulfan diketahui bahwa pada saat melakukan pembelian barang di situs belanja online dan jumlah barang yang diterima tidak sesuai dengan pesanannya, selain itu terdapat cacat pada barang yang diterima seperti retak pada lengan baju dan kancing yang tidak pas. Alhamdulillah saya tidak pernah kecewa dengan barang pesanan di setiap belanja online, bahkan sebelum melakukan pembelian, saya tanyakan dulu ke penjual apakah bisa dikembalikan atau tidak, jika barang cacat, dan penjual menjawab baik, jika itu bisa dikembalikan jika pesanan benar-benar tidak sesuai atau cacat, hal seperti itu sama saja merugikan pembeli jika tidak ada kebijakan pengembalian.” 64. Dari hasil wawancara dengan Alfin, jelas bahwa sebelum memesan barang, harus memperhatikan deskripsi barang dan menanyakan kepada penjual tentang barang yang dapat dikembalikan, sehingga ketika Anda menemukan barang dengan kesalahan atau tidak sesuai pesanan, bisa dikembalikan.

Daripada hasil temu bual dengan saudara Udin, dapat dilihat apabila tempahan barang dan barang yang diterima tidak sesuai atau seumpamanya, barang tersebut boleh dipulangkan kepada penjual dengan catatan pemulangan barang boleh dibuat secara komunikasi terus. dengan penjual secara peribadi dan bukan kepada kurier yang menghantar barang. Dan sebelum anda mula menempah barang, anda harus melihat keterangan barang yang hendak dibeli, agar tidak merasa dirugikan apabila tiba di tempat yang ditentukan.

TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH DAN

Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Jual Beli Online

Melalui wawancara ini, peneliti dapat menemukan alasan mengapa setiap orang membeli dan menjual secara online dengan menggunakan sistem cash on delivery (COD). Wawancara dilakukan di desa Kalijaga Selatan yang sebelumnya masyarakat melakukan pembelian dan penjualan secara online dengan menggunakan sistem cash on delivery (COD).

Gambar 1.1 struktur desa   5.  Kondisi Umum Demografi Daerah
Gambar 1.1 struktur desa 5. Kondisi Umum Demografi Daerah

Pandangan Mazhab Syafii Terhadap Jual Beli Online Sistem

Jual beli online menggunakan fungsi pengiriman tunai sangat nyaman mengingat ketentuan izin yang diberikan di sekolah Syafi'i. Selain itu dalam transaksi jual beli online dengan cash on delivery, pembeli atau penjual dapat langsung melihat apakah barang yang dijual memenuhi persyaratan objek transaksi. Apabila kualitas barang yang ditawarkan tidak sesuai dengan yang diiklankan dan diharapkan pembeli, maka pembeli berhak memutuskan apakah akan melanjutkan transaksi jual beli. Sedangkan pada jual beli online, sistem cash on delivery masih memungkinkan pembeli untuk memiliki hak majlis khiyar.

Dalam jual beli online seharusnya sistem COD sejak awal sudah menggunakan konsep hak majlis khiyar, dimana pembeli berhak melihat dan memeriksa barang pesanan sebelum dilakukan pembayaran. Jika hak khiyar ini dapat dilaksanakan, maka perselisihan dan konflik dalam jual beli sistem mailbox online yang sering kita lihat saat ini kemungkinan besar tidak akan terjadi. Apalagi transaksi jual beli ini tidak termasuk dalam jual beli barang yang dilarang dalam Islam sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

Ahmad Alfianoor, Penyelesaian Tagihan Paska Kerugian Jual Beli Sepeda Motor Bekas dengan Sistem Cash On Delivery di Palangka Raya, (Skripsi, FSEI IAIN Palangka Raya, 2020). Disa Nusia Nisrina, “Review Hukum Ekonomi Syariah Tentang Jual Beli Online Dan Relevansinya Dengan Hukum Perlindungan Konsumen”, (Skripsi, Program S1 Hukum Ekonomi Syariah, UIN Alauddin, Makassar, 2015). Eka Sri Wahyuni, “Tren Jual Beli Online Melalui Situs Resmi Kajian Etika Bisnis Islam”.

Retno Dyah Pekerti Eliada Herwiyanti, “Transaksi Jual Beli Online Dalam Perspektif Syariah Madzhab Asy-Syafi’i,” (Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi, Universitas Jenderal Soedirman), 2018.

Gambar 1.2 wawancara
Gambar 1.2 wawancara

PENUTUP

Kesumpilan

Saran

Bagi penjual dan pembeli harus bersikap jujur ​​dalam setiap transaksi jual beli agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Untuk sistem Cash on Delivery, sebaiknya pembeli dapat mengecek barang pesanan sebelum melakukan pembayaran agar pembeli dapat melakukan pembayaran, dan juga agar tidak terjadi perselisihan dan kesalahpahaman antara penjual dan kurir. Pembeli harus mempelajari dan memahami terlebih dahulu bagaimana konsep dan aturan yang ada dalam sistem Cash on Delivery.

Ashabul Fadhli, “Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Penerapan Akad As-Salam Dalam Transaksi E-Commerce”, dalam Mazahib Vol. Beni Ahmad Saebani, Ilmu Ushul Fiqh, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Rineka Cipta, . 2007). Halaweh, “Cash on Delivery (COD) Sebagai Alternatif Metode Pembayaran Transaksi E-Commerce: Analisis dan Implikasinya”.

Ummul Haira Asmar, "A Review of Sharia Economic Law on Practice of Cash On Delivery in City of Palopo", (Afhandling, FSEI, Palopo State Islamic Institute, 2021). Wahyu Abdul Jafar, "Elektronisk handel (online køb og salg) i termer af Maslahah", i Al-Intaj Journal, Vol.1, nr. 1,2015, Zulfa, Interview, Kalijaga Selatan, 12. juni 2022.

Gambar

Gambar 1.1 struktur desa   5.  Kondisi Umum Demografi Daerah
Gambar 1.2 wawancara
Gambar 1.4 wawancara

Referensi

Dokumen terkait

berjangka menurut Hukum Ekonomi Syari’ah bahwa jual beli tersebut harus saling menguntungkan satu sama lain, tidak ada pihak yang dirugikan seperti kaitannya yang sudah disinggung di