• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PEMAHAMAN GURU IPA SMP NEGERI SE-KABUPATEN PESISIR SELATAN TENTANG KURIKULUM 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TINJAUAN PEMAHAMAN GURU IPA SMP NEGERI SE-KABUPATEN PESISIR SELATAN TENTANG KURIKULUM 2013 "

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PEMAHAMAN GURU IPA SMP NEGERI SE-KABUPATEN PESISIR SELATAN TENTANG KURIKULUM 2013

Oleh:

Siska Muzahar Hendra, Renny Risdawati, Ade Dewi Maharani Program Studi Pendidikan Biologi, SekolahTinggiKeguruandan IlmuPendidikan

(STKIP) PGRI Sumatera Barat Email: siska_muzaharhendra@yahoo.co.id

ABSTRACT

One of the factors determining the succeed of curriculum performance is the teacher’s understanding.

If the teacher has a good understanding, the application of curriculum 2013 will work maximally, or vice versa.

The research aims to find out the IPA teacher’s understanding all of the SMP Negeri of Pesisir Selatan Regency to the curriculum 2013. The type of the research is quantitative descriptive. Technique of analysis used percentage statistics. Samplings were 23 teachers of IPA in all of the SMP Negeri of Pesisir Selatan Regency.

Data were conducted through questionnaire to the respondents. The research result shows the percentage of the overall the IPA teacher’s understanding of all the SMP Negeri of Pesisir Selatan Regency to the curriculum 2013 is 80,36 % with good category, from the aspect of graduate competence-standard to the SMP IPA subject is 83,10 with good category, the process standard of SMP IPA subject is 79,84 % with good category, the evaluation standard to the SMP IPA subject is 80,25 % with good category. It can be concluded that the understanding of IPA teachers of all SMP Negeri of Pesisir Selatan Regency is good for the curriculum 2013.

Keyword: Understanding, teachers of IPA SMP, Curricullum 2013.

PENDAHULUAN

Kurikulum merupakan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran disetiap satuan pendidikan yang berisi dokumen perencanaan tentang tujuan yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa, strategi dan cara yang dapat dikembangkan, evaluasi yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang pencapaian tujuan, serta implementasi dari dokumen yang dirancang dalam bentuk nyata (Sanjaya, 2008: 3-9).

Menurut Mulyasa (2013: 66) kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum Berbasis kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada tahun 2004. KBK dijadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah.

Elemen perubahan dalam Kurikulum 2013 meliputi perubahan standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi, dan standar penilaian (Kemendikbud, 2012: 20). Pembelajaran menekankan penerapan pendekatan ilmiah atau scientific approach padaproses pembelajaran.

Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran (Sudarwan, 2013 dalam Kemendikbud, 2013: 212).

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada kurikulum tahun 2013 terdapat beberapa perubahan diantaranya adalah konsep pembelajarannya dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science atau “IPA Terpadu” bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Konsep keterpaduan ini ditunjukkan dalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran IPA yakni di dalam satu KD sudah memadukan konsep-konsep IPA dari bidang ilmu biologi, fisika, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA) (Kemendikbud, 2013: 171).

Berdasarkan hasil wawancara penulis lakukan bahwa terdapat kendala dalam proses pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013 yaitu pada proses perencanaan pembelajaran guru masih kurang paham dalam penyesuaian kompetensi inti (KI) dengan kompetensi dasar (KD) dan indikator pembelajaran. Proses pelaksanaan pembelajaran pendekatan yang digunakan adalah pendekatan saintifik yaitu siswa dituntut lebih aktif dan guru sebagai fasilitator, tetapi kemauan belajar siswa masih kurang dan siswa masih kurang aktif, hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan kurikulum 2013, dan proses penilaian hasil belajar berupa penilaian autentik yang rumit dengan banyaknya format penilaian yang harus diisi pada setiap pertemuan.

Guru masih ragu dalam proses evaluasi pada mata pelajaran IPA dan sulitnya dalam pelaksanaan analisis nilai pada program remedial dan pengayaan. Sosialisasi kurikulum 2013 yang belum

(2)

maksimal menyebabkan guru masih ragu dalam menentukan konsep, prinsip dan materi ajar yang sesuai dengan tuntutan saintifik.

Maka dari itu penulis melakukan penelitian untuk mengetahuiPemahaman Guru yang mengajar IPA SMP Negeri Se-Kabupaten Pesisir Selatan Tentang Kurikulum 2013.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakanpenelitian deskriptif. Penelitian dilakukan pada Bulan Januari 2015 di SMP Negeri se-Kabupaten Pesisir Selatan.

Prosedur penelitian deskriptif meliputi menyiapkan instrumen, validasi angket, menganalisis hasil validasi angket, dan menyebarkan angket.

Angket diberikan kepada guru SMP Negeri se-Kabupaten Pesisir Selatan yang jumlah guru saat penelitian dilakukan adalah sebanyak 23 orang.

Jenis data adalah data primer, yaitu data diperoleh langsung dari pengisian angket oleh responden.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian adalah angket yang telah divalidasi oleh dosen, pengawas sekolah dan guru.

Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Data yang diperoleh berupa kualitatif diinterprestasikan menjadi kuantitatif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, persentase pemahaman guru yang mengajar IPA SMP Negeri se- Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan sub variabel dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel1. Hasil Pemahaman Guru yang mengajar IPA di SMP Negeri se-Kabupaten Pesisir Selatan terhadap kurikulum 2013.

N

o. Sub Variabel % Sub

Variabel Kategori 1 Standar kompetensi

lulusan pada mata pelajaran IPA SMP

76,13 Baik

2 Kerangka dasar dan struktur kurikulum 2013 pada mata pelajaran IPA SMP

83,10 Baik

3 Standar proses pada mata pelajaran IPA SMP

79,84 Baik

4 Standar penilaian pada mata pelajaran IPA SMP

82,49 Baik

5 Implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran IPA SMP

80,25 Baik

Rata-Rata 82,42 Baik

Berdasarkan Tabel 1 hasil yang diperoleh dari angket penelitian yang telah diisi oleh 23 orang guru yang mengajar IPA di SMP Negeri se- Kabupaten Pesisir Selatan, pemahaman guru tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum 2013 pada mata pelajaran IPA SMP merupakan yang paling tinggi yaitu dengan persentase 83,10%

dengan kategori baik, sedangkan pemahaman guru tentang standar kompetensi lulusan pada mata pelajaran IPA SMP merupakan yang paling rendah yaitu dengan persentase 76,13% dengan kategori baik. standar kompetensi lulusan pada mata pelajaran IPA SMP dengan persentase 76,13%

dengan kategori baik, standra penilaian pada mata pelajaran IPA SMP dengan persentase 82,49%

dengan kategori baik, dan implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran IPA SMP dengan persentase 80,25% dengan kategori baik. Secara keseluruhan persentase pemahaman guru IPA SMP tentang kurikulum 2013 dengan rata-rata skor persentase 82,42% dengan kategori baik.

Hasil penelitian pemahaman guru yang mengajar IPA tentang kurikulum 2013 yang diperoleh dari angket yang di isi oleh 23 orang guru IPA SMP Negeri se-Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan skor masing-masing responden dapat dilihat dari Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Hasil Penelitian Tinjauan Pemahaman Guru yang mengajar IPA SMP Negeri se-Kabupaten Pesisir Selatan Terhadap Kurikulum 2013.

No. Sekolah % skor

Reponden Kriteria 1 SMP N 1 Painan 90,25 Sangat

Baik 2 SMP N 1 Bayang 88,17 Sangat

Baik 3 SMP N 2 Bayang 74,48 Cukup 4 SMP N 3 Koto

XI Tarusan 82,56 Baik

5 SMP N 1 Sutera 83,23 Baik 6 SMP N 2 Linggo

Sari Baganti 73,38 Cukup

Rata-Rata 82,42 Baik

Berdasarkan Tabel 2, hasil penelitian persentase pemahaman guru IPA tentang kurikulum 2013 dengan persentase tertinggi berdasarkan skor dari masing- masing responden yaitu 90,25% dengan kategori sangat baik yang diperoleh oleh SMP N 1 Painan dan persentase terendah yaitu 73,38% dengan kategori cukup yang diperoleh oleh SMP N 2 Linggo Sari Baganti.

Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian tinjauan pemahaman guru yang mengajar IPA SMP Negeri se-Kabupaten Pesisir Selatanterhadap kurikulum 2013 dikategorikan baik.

(3)

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemahaman guru yang mengajar IPA di SMP Negeri se-Kabupaten Pesisir Selatan dalam memahami kurikulum 2013 rata-rata persentase pemahaman 80,36% pada kategori baik.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut: (1) Pemerintah terutama Dinas Kota Painan perlu memberikan sosialisasi kurikulum secara merata pada tiap sekolah agar implementasi kurikulum 2013 berjalan lancar, (2) Semua guru lebih mengikuti penataran/workshop kurikulum 2013 agar pelaksanaan kurikulum 2013 disekolah sesuai dengan yang telah ditetapkan dan selalu mencari informasi dari berbagai media.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012.

Pengembangan Kurikulum 2013. Di Akses Tanggal 11 Maret 2014 dari Http://Presentasi-Draft-Kurikulum-2013- Baru.pdf

Kementerian Pendidikandan Kebudayaan. 2013.

Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan

Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:

Rosdakarya

Sanjaya, W. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran.

Jakarta: Kencana

Referensi

Dokumen terkait

THE PROPOSED IMPROVED GENETIC ALGORITHM IGA The existing Genetic Algorithm balances the load in cloud computing by assigning tasks to the virtual machines.. But it is not effective in