• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG JUAL BELI MENGGUNAKAN VENDING MACHINE DALAM FIKIH MUAMALAH A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG JUAL BELI MENGGUNAKAN VENDING MACHINE DALAM FIKIH MUAMALAH A"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

Jual beli dalam istilah fiqh disebut dengan al-ba'i yang artinya menjual sesuatu, menggantinya, dan menukarkannya dengan sesuatu yang lain. Ulama Hanifiah berpendapat bahwa jual beli adalah pertukaran harta (benda) dengan harta berdasarkan cara-cara yang khusus (halal). Imam Nawawi dalam Al-Majmu berpendapat bahwa jual beli adalah pertukaran harta dengan harta dengan harta.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, penelitian yang ditulis oleh Rokhmah Nurjannah dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli Oleh Cimitan”37 mempunyai permasalahan yang berkaitan dengan syarat dan ketentuan jual beli yaitu masalah aqid.

Jual Beli menggunakan Vending Machine dalam Fikih Muamalah

Cara kerjanya, pelanggan hanya perlu memasukkan jumlah pembayaran ke dalam mesin, bisa berupa koin, kertas atau koin, dan mesin segera mengeluarkan produk pilihannya. Operator atau staf hanya perlu mengisi ulang produk jika sudah habis. Penggunaan mesin ini sangat memudahkan baik pemilik mesin (penjual) maupun pelanggan. Waktu dalam melakukan transaksi lebih cepat dan juga tidak ada toko atau warung yang membutuhkan ruangan khusus. Dengan ukuran yang cukup besar, Anda dapat menempatkan mesin ini di lokasi yang ramai tanpa memerlukan ruang yang terlalu banyak. Vending machine di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak lama, namun saat ini kita sudah semakin sering menjumpainya seperti di pusat perbelanjaan, halte, tempat wisata dan masih banyak tempat lainnya. dunia, vending machine di Banyak orang memperkirakan, Indonesia akan semakin populer dan diterima masyarakat.

Sejauh ini menurut beberapa sumber, jumlah vending machine di Indonesia masih baru sekitar 4.000 unit yang didistribusikan untuk melayani jumlah penduduk hingga 250 juta jiwa. Jika dibandingkan dengan negara maju seperti Singapura, jumlah vending machine sudah mencapai 15.000 untuk melayani jumlah penduduk 15 juta jiwa, tentu dari data tersebut perkembangan vending machine masih sangat terbuka di Indonesia. Sedangkan produsen vending machine sebenarnya sudah ada di Indonesia, adakah yang bisa memproduksinya? Keberadaan badan hukum (syakhsiah i'tibariyyah) selain manusia atau perorangan (syakhsiah al-haqiyyah) merupakan suatu kenyataan yang timbul sebagai suatu keharusan hukum dalam interaksi sosial antar masyarakat.

Badan hukum, sebagai badan hukum, dapat melakukan perbuatan hukum sebagaimana halnya manusia, seperti membuat kontrak, menggabungkan diri dengan perusahaan lain (merger), jual beli, dan lain-lain. Dengan demikian, badan hukum diakui mempunyai hak dan kewajiban (badan hukum) karena ikut serta dalam transaksi hukum. Oleh karena itu, badan hukum diwakili oleh pengurus atau anggotanya ketika melakukan perbuatan hukum, dan badan hukum kemungkinan besar tidak terlibat dalam urusan keluarga, seperti perkawinan, melahirkan anak, dan lain-lain.45.

Thuruq Al-Istinbath dalam Menentukan Hukum

Sumber Hukum yang Disepakati

Mayoritas ulama selalu mendasarkan pandangan dan istinbath al-ahkam, dalam urutan penggunaannya, pada Al-Quran dan al-Sunnah, al-Ijma dan al-Qiyas, baik secara langsung maupun tidak langsung.47. Menurut para ahli ushul fiqh, fiqih dan bahasa arab, Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang Lafadznya mengandung mukjizat, bacaannya mempunyai nilai ibadah, yang diturunkan secara mutawatir dan yang ditulis dalam mushafen. , dimulai dari awal Surat Al-Fatihah (1) sampai akhir Surat An-Naas (11), Rosihon Anwar dikutip oleh Amrullah Hayatudin. 48 Pengertian Al-Quran menurut istilah ushul fiqh adalah kalam Allah ( firman) yang diturunkan-Nya melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW yang berbahasa Arab dan dianggap ibadah bagi yang membacanya. Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan umat Islam mengenai Al-Quran sebagai hujjah (argumentasi) yang kuat bagi mereka dan bahwa hukum serta hukum yang harus ditaati berasal dari Allah.

Pendapat Satria Effendi dan M. Zein yang dipetik oleh Amrullah Hayatudin menyebut bahawa al-Quran sebagai panduan hidup secara umumnya mengandungi tiga ajaran utama iaitu49. Alsunnah menurut bahasa bermaksud jalan yang dipuji atau jalan yang tercela. Menurut istilah syar’i al-sunnah ialah perkataan, perbuatan dan taqrir (perjanjian) yang datang daripada Rasulullah SAW. Ahli ushul fiqh mendefinisikan sunnah sebagai segala sesuatu yang bersandarkan kepada Rasulullah SAW dan berkaitan dengan hukum Syara, sama ada dalam bentuk perkataan, perbuatan dan taqrir baginda. Kedudukan al-Sunnah merupakan sumber hukum Islam setelah Al-Qur’an, sebagai penjelasan Al-Qur’an dalam bentuk menjelaskan ketentuan-ketentuan yang masih ada secara luas.

Dari segi bahasa muafakat, ia bermaksud mufakat dalam sesuatu perkara.Menurut istilah ushul ialah kesepakatan antara mujtahid dalam masyarakat Islam pada suatu masa selepas kewafatan Rasulullah saw, bahawa Undang-undang syariah mengenai sesuatu peristiwa Muafakat merupakan sumber hukum Islam yang ampuh.. selepas Al-Quran dan al-Sunnah atau merupakan peringkat ketiga dalam susunan sumber hukum Islam. Sukuti ialah kebulatan yang dianggap wujud apabila seorang mujtahid menyatakan pendapatnya dan diketahui oleh mujtahid lain, tetapi mereka tidak menyatakan persetujuan atau bantahan mereka. Qiyas menyamakan hukum sesuatu perkara yang belum ada kedudukan hukumnya dengan perkara yang sudah ada ketentuan hukumnya disebabkan persamaan fitrah antara keduanya dinamakan .. illat. Qiyas dianggap lengkap apabila memenuhi prinsipnya.

Sumber Hukum yang Tidak Disepakati a. Istishan

Apabila timbul suatu perkara yang didasarkan pada keumuman nash yang ada atau kaidah umum tertentu, namun menurut pendapat mujtahid nampaknya perkara itu mempunyai syarat-syarat dan hal-hal lain yang bersifat khusus, yang kemudian menurut pendapatnya, jika nash tersebut bersifat umum, atau aturan umum, atau perlakukan sesuai dengan itu. Qiyas yang ada justru akan menimbulkan hilangnya manfaat atau mafsadat. Oleh karena itu, ia pun menyerahkan hukum itu kepada hukum lain yang merupakan hasil pembedaan perkara dari umum (hukum), atau pengecualiannya dari kaidah umum, atau qiyas ‘khafy’ yang tidak diduga (sebelumnya). “Karena seorang mujtahid mengukur keadaan khusus suatu perkara dengan suatu ijtihad yang dilandasi oleh logikanya, maka suatu tuntutan memperkuat tuntutan yang lain dan juga pada hasil ijtihad tersebut.” Dan dalam hal ini, terdapat dua pandangan yang sangat berbeda mengenai istihsan sebagai bagian dari metode ijtihad.

Pendapat Abu Ishaq Ibrahim Ibn Musa al-Syathiby, dipetik oleh Amrullah Hayatudin. Dalil-dalil yang digunakan untuk menyokong pandangan ini adalah seperti berikut: 1) Firman Allah dalam QS Az-Zumar (39) ayat 55.

عْشَت َنوُر

Dalil-dalil yang digunakan untuk menyokong pandangan ini adalah seperti berikut: 1) Firman Allah dalam QS Az-Zumar (39) ayat 55. Maka yang dilihat oleh umat Islam sebagai kebaikan adalah kebaikan di sisi Allah. Dan apa yang dilihat oleh orang Islam sebagai keburukan adalah keburukan di sisi Allah."

Hadits ini menunjukkan bahwa apa yang dianggap baik oleh akal sehat umat Islam, juga baik di sisi Allah. Para pendukung pandangan ini mendasarkan pendapatnya pada dalil-dalil berikut54: 1) Bahwa hukum Islam terdiri dari nash-nash Al-Qur'an, As-Sunnah atau apa pun.

لا ِرْم

Ibnu Hazm berkata: “Para sahabat sepakat untuk tidak menggunakan ra’yu, termasuk istihsan dan qiyas.” Kerana mereka adalah musuh Sunnah." Inilah dua pendapat para ulama ketika membicarakan dalil istihsan dalam perundangan Islam, beserta beberapa hujah dan hujah mereka. Jika kita teliti pandangan dan hujah yang pertama. pandangan, kita akan dapati apabila mereka menetapkan istihsan sebagai salah satu sumber hukum, ini tidak serta merta bermakna mereka membebaskan fikiran dan logik mujtahid untuk berbuat demikian tanpa penjelasan yang jelas.

Oleh karena itu, banyak ulama, termasuk dari kalangan Hanafiyah, berpendapat bahwa kesalahan antara Jumhur Ulama dan Syafi’iyah khususnya dalam masalah ini hanyalah kesalahan lafzhy (hanya perbedaan editorial), dan bukan perbedaan pendapat yang substansial. pendapat. Tidak boleh bertentangan dengan maqashid syariah, dalil kulli dan juz'i wurud qath'i dan didalamnya, dari nash al-Qur'an dan as-Sunnah. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa yang melaksanakan akad jual beli adalah orang yang mempunyai kewenangan (hak) untuk itu menurut hukum Islam.

Muhammad bin Salih al-Utsaimin Rahimullah menjelaskan, seseorang disebut berwibawa apabila mempunyai empat sifat, yaitu kemandirian, kedewasaan, akal sehat, dan rasyid. Atas dasar itu, perjanjian yang dibuat oleh orang-orang yang tidak memenuhi kriteria tersebut dinyatakan tidak sah. 56 Nahdatul Ulama Online, “Istihsan dalam Ekonomi Islam,” di www.nu.or.id, diakses 9 Mei 2019.

اًبيِسَح

Kemudian penulis mengatakan bahawa pendapat tamak tentang hukum jual beli yang dilakukan oleh anak di bawah umur yang sudah mumyyiz adalah tidak sah. Allahu Azza wa Jala telah memerintahkan para wali untuk menulis bagi pihaknya dan Allahu Azza wa Jala memindahkan urus niaga yang dilakukan oleh anak kepada walinya. Dalam qiyas, wanita haid diumpamakan dengan junub kerana kejahatannya adalah sama, iaitu. najis, maka orang yang haid dilarang membaca Al-.

Oleh itu, orang yang haid dibolehkan membaca al-Quran untuk mendapat pahala yang sama dengan lelaki, jika tidak wanita tidak mendapat pahala ibadat ketika haid. Dia menjawab: "Hamba perempuan itu melahirkan tuannya, dan kamu lihat orang-orang yang tidak berdasar, miskin, telanjang, pengembala kambing berlomba-lomba membina bangunan yang tinggi". Nabi bersabda: "Jibril datang kepada kamu untuk mengajar kamu tentang agama kamu." (HR Muslim). 59.

Nasafy mentakrifkan istihsan sebagai meninggalkan qiyas untuk qiyas atau masihsan hujah yang lebih kuat menentang qiyas jaly. Badzdawi mendefinisikan istihsan sebagai melepaskan keperluan menggunakan qiyas dan beralih kepada qiyas yang lebih kuat daripada qiyas sebelumnya. 59 Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Fathul barii Syarah..,. P.400. . ia ditentukan kerana terdapat aspek yang lebih kuat yang menyebabkan pergerakan daripada hukum pertama.

Dari definisi-definisi tersebut kita dapat melihat bahwa hakikat istihsan adalah ketika seorang mujtahid lebih condong dan memilih suatu hukum tertentu dan meninggalkan hukum yang lain demi sesuatu yang diyakininya lebih memperkuat hukum kedua dibandingkan hukum pertama. Maknanya adalah terjadinya ijma, baik syari'ah maupun sukuti, mengenai suatu hukum yang bertentangan dengan qiyas atau aturan hukum.

Referensi

Dokumen terkait

muamalah yang berkaitan dengan masalah jual beli online dalam. sistem akad salam dan khiyar, penelitian ini juga

Perusahaan Penilai adalah salah satu lembaga profesi yang berperan dalam menentukan nilai wajar dari harta perusahaan. Perusahaan Penilai diperlukan untuk mengetahui

sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan menjual arak, bangkai, babi dan berhala" (Riwayat Bukhari dan Muslim). Para ulama fiqh sepakat menyatakan jual

Jual-beli adalah merupakan suatu akad, dan dipandang sah apabila telah memenuhi rukun dan syarat jual beli.Mengenai rukun dan syarat jual beli, para ulamaberbeda pendapat.Rukun

Dari pengertian diatas, dapatlah di pahami bahwa talak mempunyai arti, putusnya ikatan perkawinan atau dengan kata lain perceraian antara suami isteri baik itu timbulnya dari pihak

Dari ayat-ayat al-Qur‟an di atas, Allah memerintahkan kepada hambanya untuk menegakkan kesaksian.. berhubungan dengan muamalah, hudud, maupun lainnya agar nampak

Artinya :“Talak ialah menghilangkan ikatan perkawinan atau mengurangi pelepasan ikatannya dengan menggunakan kata-kata tertentu” 7 Dari beberapa pengertian talak di atas,

Pengertian Jual Beli Jual beli menurut Pasal 1547 KUHPerdata adalah suatu perjanjian bertimbal balik dalam mana pihak yang satu si penjual berjanji untuk menyerahkan hak milik atas