• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOPIC : PERENCANAAN FASILITAS & MATERIAL HANDLING

N/A
N/A
Aditya Putra

Academic year: 2023

Membagikan "TOPIC : PERENCANAAN FASILITAS & MATERIAL HANDLING"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

TOPIC : PERENCANAAN FASILITAS & MATERIAL HANDLING

Program Studi K3 Poltekkes Kerta Cendekia Sidoarjo | November 2023

Mata Kuliah : Teknik Industri by Aditya Wiralaksana Putra ST. MMT.

Director PT Linus Trans Indonesia

(2)

Perancangan tata letak fasilitas

adalah suatu kegiatan merancang fasilitas fisik yang terdiri dari peralatan, mesin, area, bangunan dan fasilitas lainnya. Fungsi

perancangan tata letak fasilitas yaitu

memaksimalkan penataan aliran material, aliran informasi dan proses kerja untuk

mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan. Tujuan utama dari perancangan tata letak fasilitas adalah meminimalisasi biaya perpindahan bahan dengan waktu yang tersingkat.

Perancangan fasilitas pabrik biasanya menganalis, pembentukan konsep,

perancangan dan pembuatan suatu sistem tentang produk yang akan dihasilkan atau jasa yang akan diberikan

(3)

Latar belakang perencanaan fasilitas

(4)

Perancangan bangunan pabrik beserta fasilitas

penunjangnya, mis : jaringan listrik, air, dll

Pengaturan letak

mesin, peralatan produksi, dan fasilitas produksi lainnya.

Pengaturan sistem pemindahan material, pergerakan personil, dll.

(5)

hirarki perencanaan fasilitas

Tahapan – Tahapan proses perancangan tata letak

dapat dijabarkan mengikuti urutan kegiatan yang dikembangkan oleh Richard Murther, yaitu melalui pendekatan yang dikenal sebagai Systematic Layout Planning (SLP).

Berikut ini akan dibahas langkah- langkah dasar dari SLP. Secara sistematis prosedur pelaksanaan SLP dapat digambarkan sebagai berikut (Purnomo, 2004, pp. 120- 121).

(6)

Tujuan utama perancangan tata letak fasilitas yaitu merancang lokasi kerja di suatu institusi atau industri dengan fasiltas pendukung lainnya yang paling efektif efisien dan ekonomis sehingga meningkatkan performansi dan peroduktivitas kerja

Meningkatkan kuan*tas produksi (output)

Mengurangi waktu menunggu (delay)

Meminimumkan kegiatan pemindahan material

Penghematan luas area produksi

Utilisasi maksimal dari mesin, tenaga kerja & fasilitas lainnya

Mengurangi inventory in-process

Proses manufakturing yang lebih singkat

Mengurangi resiko kesehatan dan keselamatan kerja

Memperbaiki moral dan kepuasan kerja

Mempermudah aktivitas supervisi

Mengurangi kemacetan dan kesimpang-siuran

Mengurangi faktor merugikan dan meningkatkan kualitas produk jadi

(7)

• menyatakan bahwa tata letak fasilitas adalah kesatuan dari suatu unit besar yang terdiri dari integrasi keseluruhan elemen-elemen yang ada dalam kegiatan produksi .

Prinsip integrasi secara total

• Hal ini bisa dikurangi dengan cara mendekatkan departemen operasi berikutnya sedekat mungkin dengan departemen operasi sebelumnya.

Prinsip jarak perpindahan material yang paling minimal

• Untuk menghindari pemborosan kerja seper= adanya kegiatan yang bolak-balik (back-tracking), kemacetan (conges.on) dan membuat material bergerak tanpa adanya interupsi.

Prinsip aliran dari suatu proses kerja

• Manusia, mesin dan material dalam suatu industi mempunyai dimensi yaitu volume (cubic space) dan luas (floor space). Maka harus dipertimbangkan dari kedua aspek tersebut dalam melakukan perancangan tata letak.

Prinsip pemanfaatan ruangan

• Lingkungan kerja yang menyenagkan akan menimbulkan banyak keuntungan yang diperoleh pekerja dan perusahaan seperti memberikan moral kerja dan setidaknya ongkos produksi berkurang.

Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja

• Kondisi ekonomi perusahaan dapat dicapai apabila layout perusahaan dapat disesuaikan, fleksibel dan pengaturan ulang dengan cepat dan biaya yang minim. Apabila terjadi perubahan maka perpindahan yang terjadi akan mudah dan ongkos yang dapat diminimalkan

Prinsip fleksibel

prinsip perancangan tata letak fasilitas

(8)

Beberapa faktor yang mendorong untuk melakukan relayout atau pengaturan ulang fasilitas adalah sebagai berikut

Perubahan rancangan

Penambahan produk baru

Peremajaan peralatan atau mesin yang rusak

Perluasan departemen

Pemindahan departemen

Tujuan penurunan biaya

Penambahan atau

pengurangan departemen

Perubahan metode poduksi

Pendirian pabrik baru

(9)

BERDASARKAN ALIRAN PRODUKSI

Suatu pabrik yang memproduksi satu atau beberapa produk dengan volume atau jumlah yang besar dan memiliki waktu produksi yang tidak singkat maka tata letak yang cocok adalah tata letak berdasarkan aliran produksi. Layout tipe ini merancang pengaturan fasilitas dan mesin diatur menurut prinsip “machine after machine” tidak memperdulikan berbagai macam mesin yang digunakan

Jenis jenis tata letak fasilitas

(10)

KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN TATA LETAK - BERDASARKAN ALIRAN PRODUKSI

Keuntungan yang diperoleh sebagai berikut:

1. Pemindahan material tidak mengalami kendala karena jarak yang berdekatan.

2. Waktu produksi relatif lebih cepat.

3. Lintasan produksi yang telah diseimbangkan akan mengurangi work-in process.

4. Memberikan motivasi kerja karenya diberikannya insentif untuk meningkatkan produktivitas.

5. Departemen yang ada membutuhkan area yang minimal.

6. Proses produksi dikendalikan dengan mudah.

Kekurangan sebagai berikut:

1. Kerusakan salah satu mesin menyebabkan berhentinya kegiatan produksi.

2. Tidak bisa memproduksi produk yang berbeda.

3. Stasiun kerja yang lambat akan menjadi hambatan.

4. Investasi besar dalam pengadaan mesin.

(11)

BERDASARKAN LOKASI MATERIAL TETAP

Tipe tata letak ini material atau bahan utama akan tetap pada lokasinya sendiri, tetapi mesin, peralatan dan manusia serta komponen tambahan lainnya bergerak menuju material atau bahan utama. Layout Tpe ini sering dijumpai pada departemen perakitan karena mesin dan peralatan relaTf lebih mudah untuk dipindahkan.

Jenis jenis tata letak fasilitas

(12)

KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN TATA LETAK - BERDASARKAN LOKASI MATERIAL TETAP

Keuntungan yang diperoleh sebagai berikut:

1. Perpindahan material atau bahan minimal karena yang bergerak adalah peralatan dan mesin.

2. Apabila pendekatan kelompok kerja diterapkan, maka kontinyuitas operasi dan 3. tanggung jawab kerja dapat dicapai.

4. Memungkinkan menyelesaikan pekerjaan secara penuh.

5. Fleksibilitas kerja tinggi karena peralatan dan mesin dapat dengan mudah 6. menyesuaikan dengan perubahan produk.

Kekurangan sebagai berikut:

1. Peningkatan perpindahan peralatan, mesin dan operator pada saat kegiatan produksi berlangsung.

2. Memerlukan operator dengan keahlian yang lebih mempuni disamping aktivitas yang umum dilakukan.

3. Adanya tambahan area untuk produk setengah jadi, karena membutuhkan bebrapa peralatan kerja.

4. Dibutuhkan pengawasan dan koordinasi yang lebih ketat terutama dalam penjadwalan produksi.

(13)

BERDASARKAN KELOMPOK PRODUK

Tata letak tipe ini mengelompokkan produk dan komponen sebeluh dilakukan proses produksi. Pengelompokkan ini didasarkan pada proses yang dilakukan, bentuk produk atau komponen, mesin dan peralatan yang digunakan dan sebagainya. Tata letak tipe ini akan meningkatkan efisiensi dalam proses produksi, hal ini disebabkan karena setiap kelompok produk atau komponen akan mengalami proses yang sama.

Jenis jenis tata letak fasilitas

(14)

Keuntungan yang diperoleh sebagai berikut:

1. Memperoleh pendayagunaan mesin yang optimal, hal ini dikarenakan adanya pengelompokan sesuai dengan proses operasinya. Sehingga mesin dapat bekerja secara maksimal sesuai dengan kapasitasnya.

2. Perpindahan material lebih dekat dan lintasan kerja yang lebih lancar sehingga ongkos material handling yang dieroleh akan semakin kecil. Bila dibandingkan dengan by process.

3. Dapat meningkatkan suasana kerja kelompok, sehingga proses produksi dapat dikontol dengan mudah.

4. Mendapatkan keuntungan yang sama dari layout by product dan layout by process karena layout ini merupakan gabungan dari kedua layout tersebut.

5. Pada umumnya menggunakan mesin general purpose yang lebih rendah.

Kekurangan sebagai berikut:

1. Membutuhkan operator dengan keahlian yang lebih dalam megoperasikan semua fasilitas produksi diluar aktivitas operator pada umumnya.

2. Pengendalian produksi sangat mempengaruhi kelancaran kerja dalam keseimbangan aliran produksi 3. Dibutuhkan buffer & work in process storage apabila ada penumpukan material.

4. Mendapatkan beberapa kerugian yang dialami oleh layout by product dan layout by process.

5. Pengaplikasian fasilitas produksi tipe special-purpose sulit diterapkan di suatu industri.

(15)

BERDASARKAN FUNGSI ATAU MACAM PROSES

Tata letak Tpe ini adalah tata letak fasilitas yang menempatkan peralatan dan mesin yang memiliki jenis dan fungsi yang sama ke dalam satu departemen. Sebagai contoh di dunia industri, mesin bor ditempatkan ke dalam departemen drill, mesin frais ditempatkan ke dalam satu departemen milling dan sebagainnya.

Jenis jenis tata letak fasilitas

(16)

KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN TATA LETAK - BERDASARKAN FUNGSI ATAU MACAM PROSES

Keuntungan yang diperoleh sebagai berikut:

1. Menggunakan mesin yang umum (general purpose) sehingga investasi yang dikeluarkan perusahaan rendah.

2. Dapat memproduksi berbagai macam produk karena adanya fleksibilitas tenaga kerja dan fasilitas produksi.

3. Penggunaan mesin dapat optimal.

4. Spesialisasi pekerjaan akan meningkatkan aktivitas supervisi yang efisien.

5. Proses pengendalian dan pengawasan produksi lebih mudah kterutama pekerjaan dengan ketelitian tinggi.

6. Dapat memindahkan proses produksi dari mesin satu ke mesin lain apabila terjadi kerusakan pada salah satu mesin.

Kekurangan sebagai berikut:

1. Adanya kegiatan pemindahan material, karena penempatan mesin tergantung pada jenis proses atau fungsi kerjanya.

2. Membutuhkan penambahan space area apabila terjadi penumpukan material karena ada salah satu proses produksi lebih lama dari proses lainnya.

3. Pengendalian produksi menjadi kompleks.

4. Dibutuhkan operator dengan kemampuan tinggi karena banyaknya jenis mesin yang ada.

(17)

Metode pemilihan alternatif lokasi

A. RANKING PROCEDURE

Metode ini dipergunakan untuk problem yang bersifat kualitatif/subyektif, biasanya digunakan untuk permasalahan yang sulit untuk dikuantifikasikan dengan menggunakan pembobotan (Wi) kriteria penentu (i) &

pemberian skor terhadap alternatif (j) berdasarkan kriteria penentu (Yij).

Langkah-langkah rangking procedure :

1. Tentukan alternatif-alternatif lokasi yang akan dipilih ( j )

2. Identifikasi faktor-faktor penentu ( Yij ) yang relevan dalam penentuan lokasi pabrik.

3. Pemberian bobot dari masing-masing faktor penentu berdasarkan derajat kepentingan ( Wi ).

4. Pemberian skor (nilai) terhadap tiap alternatif lokasi ( j ) berdasarkan masing- masing faktor penentu ( Yij ) 5. Skala penilaian menggunakan nilai 0 – 10 point, dengan nilai 10 sebagai point terbesar,

6. Tentukan total nilai dari masing-masing alternatif lokasi (Zj) dengan cara 7. mengalikan bobot dari tiap faktor penentu dengan skor dari tiap alternatif lokasi,

Zj = S (Wi x Yij)

Alternatif lokasi yang memiliki total nilai (Zj) terbesar sebagai alternatif terbaik yang dipilih

(18)

CONTOH SOAL

PT, “X” ingin melakukan ekspansi pabrik dengan beberapa alternatif lokasi sbb :

Alternatif lokasi 1 = Surabaya Alternatif lokasi 2 = Pasuruan Alternatif lokasi 3 = Malang

Terdapat 3 faktor penentu yaitu Ketersedian bahan baku,Tenaga Kerja danTransportasi,

Dari ketiga faktor penentu tersebut diberikan bobot sbb : Ketersedian bahan baku = 40%

Tenaga Kerja = 35%

Transportasi = 25% Total = 100%

Kemudian dengan menggunakan skor nilai antara 0 – 10 diberikan penilaian sbb:

Faktor Penentu Surabaya Pasuruan Malang

Bahan baku (40%) 8 5 7

Tenaga Kerja (35%) 7 8 4

Transportasi (25%) 9 7 8

Langkah selanjutnya adalah penentuan total nilai dari masing-masing alternatif lokasi :

Z Surabaya =(40% x 8) + (35% x 7) + (25% x 9) = 7,9

Z Pasuruan =(40% x 5) + (35% x 8) + (25% x 7) = 6,55

Z Malang =(40% x 7) + (35% x 4) + (25% x 8) = 6,2

Sehingga dihasilkan total nilai terbesar adalah lokasi Surabaya dengan total nilai 7,9, sehingga Sangatta dipilih sebagai lokasi pendirian pabrik sebagai alternatif terbaik

(19)

Metode pemilihan alternatif lokasi

B. METODE ANALISA PUSAT GRAVITASI

Analisa pusat gravitasi dibuat dengan memperhitungkan jarak masing-masing lokasi sumber (j) atau daerah pemasaran (j) dengan alternatif lokasi (i), Pada metode ini terdapat asumsi bahwa biaya produksi dan distribusi untuk masing-masing lokasi adalah sama

Rumus umum yang dipergunakan adalah :

Keterangan

m : Jumlah alternatif lokasi

n : Jumlah daerah pemasaran atau sumber material (Xi ,Yi) : Koordinat lokasi pabrik

(aj, Bj) : Koordinat lokasi pasar atau sumber material

Wj : Besar demand pasar / jumlah source material tersedia

(20)

CONTOH SOAL

Dalam suatu analisa kelayakan pendirian pabrik

“Y” terdapat permasalahan dalam penentuan lokasi pabrik dengan beberapa alternatif lokasi seperti gambar dibawah ini.

Sumber A memiliki kemampuan supplai : 10 Ton/hari Sumber B memiliki kemampuan supplai : 8 Ton/hari Sumber C memiliki kemampuan supplai : 12 Ton/hari Sumber D memiliki kemampuan supplai : 4 Ton/hari

Permasalahan dari pabrik “Y” tersebut adalah menentukan alternatif yang terbaik dari 3 alternatif yang ada dengan

mempertimbangkan 4 lokasi sumber bahan baku !?

(21)

Metode pemilihan alternatif lokasi

SOLUSI PERMASALAHAN

Z alternatif1

=

{

10[(18-8)2 +(14-18)2 )]+ 8[(18-4)2 +(14-2)2 )]+ 12[(18-25)2 +(14-15)2 )+ 4[(18-21)2 +(14-3)2 )]

}

= {(34.058)+(52.154)+(24.495)+(22.804)

= 133.511 Z alternatif2

=

{

10[(14-8)2 +(9-18)2 ]+ 8[(14-4)2 +(9-2)2 ]+ 12[(14-25)2 +(9-15)2 ]+ 4[(14-21)2 +(9-3)2 ]

}

= {(34.205)+(34.525)+(43.405)+(18.439)

= 130.575 Z alternatif3

=

{

10[(9-8)2 +(6-18)2]+ 8[(9-4)2 +(6-2)2 ]+ 12[(9-25)2 +(6-15)2 ]+ 4[(9-21)2 +(6-3)2 ]

}

= {(38.079)+(18.111)+(63.592)+(24.739)

= 144.52

Sehingga dari total nilai diatas, alternatif 2 dapat dipilih sebagai alternatif terbaik karena memiliki nilai Z yang terkecil (minimum)

(22)

Material handling

diartikan sebagaipemindahan bahan atau material yang merupakan suatu kegiatan dalam proses produksi dan berhubungan dengan perancangan tata letak fasilitas.

Aktivitas ini sebetulnya tidak memberikan keuntungan, karena tidak memberikan hasil atau perubahan apapun pada material.

Namun dapat dikatakan bahwa pemindahan material memberikan tambahan biaya/cost, biaya yang dihasilkan tersebut adalah ongkos material handling.

Maka sebaiknya perpindahan yang dialami oleh material memiliki jarak yang sependek- pendeknya agar mengurangi biaya yang dihasilkan.

Sebaliknya apabila perpindahan material memiliki arak yang jauh maka akan meningkatkan biaya perpindahan material.

Material yang dipindahkan dapat berupa cairan, gas dan padat.

(23)

Mengurangi aktivitas pemindahan bahan

• Menghilangkan aktivitas pemindahan bahan

apabila kegiatan ini tidak terlalu pending untuk dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghilangkan atau menggabungkan proses produksi dan

menggabungkan

pemindahan material

Pemindahan material direncanakan dengan

teliti

• Kegiatan pemindahan bahan harus

direncanakan dengan baik agar kegiatan

produksi berjalan dengan baik, mulai dari luar

perusahaan menuju pabrik dan sebaliknya.

Maka pemindahan material tidak hanya dalam proses produksi namun juga diluar produksi.

Penentuan yang tepat terhadap peralatan pemindahan bahan

• Penentuan peralatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses pemindahan bahan.

Peralatan pemindahan bahan sebaikknya dipilih yang sederhana dengan pengoperasian yang mudah namun tetap dalam batas standarisasi yang diperbolehkan.

Penggunaan peralatan pemindaan bahan efektif

dan efisien

• Pemindahan material harus dapat dengan mudah dengan biaya yang minimal, sehingga peralatan-peralatan yang ada mudah untuk

digunakan dalam kegiatan produksi.

prinsip dasar perencanaan pemindahan bahan

Material handling

(24)

Pada umumnya, Peralatan penanganan bahan atau Material Handling Equipments dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu Peralatan Jalur Tetap dan Peralatan Jalur Variabel.

Peralatan Jalur Tetap (Fixed Path Equipment), Peralatan Jalur Tetap atau Fixed Path Equipments adalah Peralatan yang bergerak di jalur tetap seperti Conveyor, perangkat monorail dan peralatan peluncuran.

Peralatan Jalur Variabel (Variable Path Equipment), Peralatan Jalur Variabel ,Peralatan bergerak yang tidak memiliki batasan dalam arah gerak. Peralatan tersebut diantaranya seperti Truk, forklift, Crane dan traktor.

(25)

Pola aliran umum - pemindahan material

(26)
(27)

Pola aliran umum - pemindahan material

(28)

1. Hilk, Philip E., 1977, Introduction to Industrial Engineering And Management Science, Mc Graw-Hill Kogukusha, Tokyo.

2. Hari Purnomo, 2004, Pengantar Teknik Industri, GrahaIlmu, Yogyakarta.

3. I Nyoman Pujawan, 1995, Ekonomi Teknik, Guna Widya, Jakarta

4. P. Siagian, 1987, Penelitian Operasional, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

5. Sritomo Wignjosoebroto, 1995, Pengantar Teknik Industri, Guna Widya, Jakarta.

6. Wayne C. Turner, 1993, Introduction to Industrial And Systems Engineering, Prentice-

Hall, Inc, New Jersey.

(29)

THANK YOU

by Aditya Wiralaksana Putra ST. MMT.

Director PT Linus Trans Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu PT Primayasa perlu memperhatikan hal-hal yang mendukung proses produksi agar bisa berjalan efektif dan efisien serta peningkatannya seperti tata

Tenerapkan teknik-teknik analisis dalaa perancangan tata letak fasilitas dan aeaberikan solusi dalaa rangka peaecaman aasalam yang bermubungan dengan tata letak

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa tata letak fasilitas produksi perusahaan masih belum optimal yang ditandai dengan masih

• Menerapkan teknik-teknik analisis dalam perancangan tata letak fasilitas dan memberikan solusi dalam rangka pemecahan masalah yang berhubungan dengan tata letak

Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah tata letak fasilitas produksi dirancang dengan melakukan perbaikan keseimbangan lintasan produksi sehingga dapat

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi awal tata letak fasilitas produksi tahu pada UMKM Mentari Bulan Malang, melakukan perancangan rekomendasi tata letak fasilitas

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merancang ulang tata letak fasilitas pada bagian produksi sehingga dapat meminimalkanpenanganan perpindahan material dan meminimumkan ongkos

tata letak pabrik atau tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi, dimana dengan