• Tidak ada hasil yang ditemukan

Topik 1 Eksplorasi Konsep Syifa Salsabila 2313059

N/A
N/A
Syifa Salsabila

Academic year: 2024

Membagikan " Topik 1 Eksplorasi Konsep Syifa Salsabila 2313059"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Syifa Salsabila

Nim : 2313059

Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan Indonesia Dosen Pengampu : Prof. Mamat Ruhimat, M.Pd.

Tugas 1.4

Argumentasi Kritis tentang Gerakan Transformasi Ki Hadjar Dewantara

Peran Ki Hajar Dewantara dalam Transformasi Sebelum Kemerdekaan:

Sebelum Indonesia merdeka, pendidikan pada masa Kolonial sangat terbatas dan diskriminasi bagi masyarakat pribumi. Ki hajar dewantara berperan penting dalam membela hak pendidikan bagi rakyat pribumi Indonesia pada saat itu. Kontribusi terbesarnya adalah mendirikan Taman Siswa pada tahun 1922. Taman Siswa merupakan sekolah pertama yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantarnya. Hal ini tentu sebuah gerakan revolusioner untuk memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia.1

Ki Hajar Dewantara juga menginisiasi pemikiran tentang pendidikan yang lebih inklusif. Beliau memahami tentang pentingnya pendidikan untuk semua lapisan masyarakat, tanpa membeda-bedakan status sosial, agama atau etnis. Pemikiran-pemikirannya tersebut tercermin dalam prinsip-prinsip yang dianutnya. Beliau menekankan pendidikan yang mencakup aspek moral, karakter, dan pengetahuan. Ki Hajar Dewantara memahami bahwa pendidikan bukan hanya untuk transfer pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk warga negara yang bertanggung jawab dan berakhlak.

Peran Ki Hajar Dewantara dalam Transformasi Pendidikan Sesudah Kemerdekaan:

Pada tahun 1945 setelah Indonesia merdeka, Ki Hajar Dewantara masih berperan dalam transformasi pendidikan. Salah satu peran besarnya adalah ketika beliau diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Amir Sjarifudin. Dalam

1 Kumalasari, D. (2010). Konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam pendidikan taman siswa (tinjauan humanis-religius). ISTORIA Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah, 8(1).

(2)

kapasitas ini, Ki Dewantara berusaha memperluas jangkauan pendidikan di seluruh Indonesia dan mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang konsep pendidikan nasional.2

Pada era kemerdekaan, Ki Hajar Dewantara juga berperan penting dalam merancang pendidikan nasional. Salah satu sumbangsih signifikannya adalah penyusunan Pancasila sebagai dasar pendidikan Indonesia. Pancasila menggarisbawahi prinsip-prinsip dasar pendidikan, seperti nasionalisme, demokrasi, keadilan soaial, dan ketuhanan yang maha ESA.

Pancasila juga menekankan pentingnya pendidikan untuk membentuk karakter yang kuat dan cinta tanah air.

Relevansi Pemikiran Ki Hajar Dewantara terhadap Konsep Pendidikan Indonesia saat ini “Merdeka belajar”:

Ki Hajar Dewantara merupakan sosok pendidik dan pemikir terkemuka di Indonesia.

Pemikiran-pemikirannya banyak membuat transformasi dalam pendidikan Indonesia. Jika mendalami dan menjelajahi pemiran Ki Hajar Dewantara, banyak yang masih relevan hingga saat ini. Dalam konsep Merdeka Belajar misalnya, sangat kental sekali disitu buah pemikiran Ki Hajar Dewantara yang relevan dalam tiap poin-poin kebijakannya mulai dari tujuan, sistem serta dasar pendidikan. Merdeka Belajar merupakan representasi dari pemikiran Ki Hajar Dewantara yang di manifestasikan oleh Kementerian pendidikan yang sangat konstruktif salam membangun pandangan masyarakat mengenai pendidikan Indonesia yang memprioritaskan asas-asas kemanusian dan kerakyatan.

2 Wardhana, I. P., & Pratiwi, V. U. (2020). Konsep pendidikan taman siswa sebagai dasar kebijakan pendidikan nasional merdeka belajar di Indonesia

Referensi

Dokumen terkait