• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Praktikum Blok Teknologi Hasil Produksi Ternak Unggas

N/A
N/A
C41191859 Artha Kurniawan

Academic year: 2023

Membagikan "Tugas Praktikum Blok Teknologi Hasil Produksi Ternak Unggas"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

Sehingga makalah ini dapat saya selesaikan untuk memenuhi Laporan Praktikum Blok Teknologi Produksi Unggas. Saya menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini saya tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan saran dan kritik dalam penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki.

Bumbu

Bumbu kuliner asal daerah dingin yang diperdagangkan di Indonesia kebanyakan diawetkan dalam bentuk kering atau bubuk. Bumbu dapur dibedakan menjadi enam kelompok menurut bagian tanaman yang digunakan sebagai bumbu, yaitu: bumbu dari bunga, bumbu dari buah dan biji, bumbu dari daun, bumbu dari batang, bumbu dari akar, dan bumbu dari umbi-umbian. Mulai dari bumbu dasar merah, bumbu dasar kuning, hingga sambal segar dan acar – bumbu buatan.

Jamu tiruan adalah jamu yang sudah siap pakai, misalnya jamu ini biasanya dibuat di pabrik; cuka masak, penyedap rasa, aneka kecap dan saus.

Ayam Marinasi

Bakso

Jenis bakso yang sering dijumpai di pasaran adalah bakso sapi dan bakso ayam. Daging ayam mempunyai potensi yang besar untuk diolah menjadi bakso karena daging ayam merupakan salah satu bahan pangan penyumbang protein yang umum dikonsumsi masyarakat, jarang menimbulkan alergi, aromanya kurang menyengat, dapat diproduksi dengan harga lebih murah dibandingkan daging sapi, dan harga yang lebih murah. lebih murah dibandingkan daging lainnya Total konsumsi daging unggas mencapai 65,5%. Dalam praktik teknologi produksi unggas, saat ini daging ayam diolah menjadi produk olahan berupa bakso ayam.

Bumbu

Dari pengamatan selama praktikum dapat disimpulkan bahwa setiap rempah yang diamati mempunyai khasiat dan manfaat yang berbeda-beda.

Ayam Marinasi

  • Bahan Bahan
  • Proses Pembuatan Ayam Marinasi

Marinating adalah proses merendam daging dalam marinade sebelum dimasak lebih lanjut. Marinade adalah nama populer untuk cairan herbal yang berfungsi sebagai bumbu marinasi daging. Pada praktikum ini, ayam marinasi dibuat dari daging ayam yang telah diolah dengan sistem marinasi. Proses penimbangan dilakukan sedemikian rupa agar jumlah/kadar bumbu yang diberikan pada ayam tidak lebih/kurang karena hal ini dapat mempengaruhi rasa dan keempukan ayam yang di marinasi. Pada praktek ini, tingkat kepedasan daging adalah 20%.

Kemudian kita masukkan daging yang sudah dicampur bumbu tersebut lalu kita kemas, Fungsi dari kemasan ini adalah untuk menghindari bakteri dari luar agar daging yang diberi bumbu lebih cepat meresap dan tidak cepat busuk. Penggunaan wadah besi untuk proses marinasi sebaiknya dihindari karena dapat menimbulkan karat jika bereaksi dengan asam yang merupakan salah satu bahan marinasi. Potongan daging yang telah diasinkan harus dibalik secara berkala, agar bumbu marinasinya merata ke seluruh permukaan daging (Elvira. S, 2010; 12).

Pengolahan Bakso

  • Bahan Bahan
  • Cara Pembuatan

Potongan daging yang sudah diasinkan harus dibalik secara berkala agar bumbunya merata ke seluruh permukaan daging (Elvira). Timbang terlebih dahulu bahan-bahan sesuai komposisi yang telah dibuat sebelumnya, tumis bawang merah, bawang putih dan merica hingga harum. Daging ayam yang sudah matang, dipotong lagi menjadi beberapa bagian dan dipisahkan dari tulang yang masih berada di dalam daging untuk mempercepat penggilingan dan memudahkan daging dimasukkan ke dalam grinder dan menggiling daging ayam.

Berikut proses pencampurannya, yaitu semua bahan yang disiapkan dicampur dalam satu tempat. Proses ini menggunakan mesin untuk memudahkan pencampuran bumbu dan es dengan daging giling (Fungsi es batu sendiri adalah untuk mendinginkan/menjaga denaturasi protein daging, dan juga digunakan sebagai pengencer sehingga daging dan bahan lainnya tercampur rata). Setelah adonan tercampur rata, pindahkan adonan bakso ke dalam mangkuk lalu gunakan tangan dan sendok untuk membentuknya menjadi adonan bakso, caranya adalah; Tangan yang mengepal memegang adonan dan menyendoknya dengan sendok, lalu segera memasukkannya ke dalam air mendidih.

Terakhir, setelah bakso rebus matang, kita tiriskan dan dinginkan, lalu bakso yang sudah jadi bisa dikemas (disimpan di lemari es/pendingin).

Kesimpulan

Sifat fisik daging ayam petelur afkir pada waktu pengasinan berbeda dengan menggunakan asam potong (Garcinia atroviridis). Ciri khas dari daging olahan ini salah satunya adalah dagingnya dimasukkan ke dalam casing/sasis yang mana casing sosisnya terbuat dari bahan alami maupun bahan sintetik/buatan. Pertama kita timbang bahan sesuai takaran yang telah disiapkan sebelumnya, cincang bawang merah, bawang putih dan bawang bombay, lalu tumis bumbu halus.

Kemudian daging dicampur dengan semua bumbu yang ada di pengemulsi dan ketika es batu ditambahkan ke dalam campuran ini, hanya ini yang berfungsi mencegah kerusakan serat otot pada daging. Adonan daging yang sudah tercampur rata dengan bumbu akan dimasukkan ke dalam wadah yang disebut mesin isian, yaitu alat yang digunakan untuk memasukkan adonan daging ke dalam wadah sosis. Tahap terakhir adalah daging yang kita masukkan ke dalam casing sudah matang, sosis dimasak sedemikian rupa sehingga sosis yang sudah matang digantung, hal ini agar casing tidak rusak pada saat perebusan, dan suhu pada saat perebusan juga harus. diatur. Diadaptasi.

Setelah proses diatas, haluskan daging ayam hingga terasa halus dan timbang bahan sesuai takaran yang ditentukan. Langkah ketiga adalah mencampurkan adonan dan bumbu yang telah ditimbang ke dalam mesin pengaduk, pada proses ini ditambahkan es batu untuk menjaga suhu daging agar tidak mengalami denaturasi. Selanjutnya adonan dimasukkan ke dalam loyang, dikukus dengan suhu tinggi hingga adonan mudah dipotong dan tidak hancur.

Tujuan pengolahan daging adalah untuk meningkatkan keanekaragaman pangan, memperoleh pangan bermutu tinggi yang awet selama penyimpanan, meningkatkan nilai tukar dan meningkatkan kegunaan bahan baku.Daging cincang merupakan salah satu bentuk pengolahan kering yang banyak dikenal masyarakat karena harganya cukup terjangkau dan enak (Bulkaini et al, 2017). Bahan percobaan pembuatan daging cincang antara lain daging ayam (500 gr), daun salam (2 lembar), lengkuas (2 cm), serai (1 lembar), daun jeruk (3 lembar), ketumbar. Langkah ketiga, rebus daging dalam panci yang berisi air, daun salam, dan serai hingga ayam matang dan kadar air menyusut.

Kemudian lakukan proses pengirisan daging yang sudah matang, setelah dingin daging disuwir/dipotong kecil-kecil. Kemudian dilakukan proses pemasakan dan ditambahkan santan, daun jeruk serta daging yang disuwir dengan penggorengan hingga santan matang. Aktivitas antioksidan, sifat fisik dan kimia suwiran daging ayam petelur afkir dengan perendaman dalam larutan kulit nanas.

Langkah pertama bersihkan alat-alat yang digunakan untuk membuat telur asin, bersihkan dulu telurnya dengan spons kasar. Tujuan dari pembersihan ini adalah untuk mencegah tumbuhnya bakteri pada cangkang telur dan membuka pori-pori telur sehingga garam dapat masuk ke dalam telur. Langkah keempat adalah proses merendam telur bebek ke dalam adonan tersebut. Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode pengeringan garam, batu bata/fly ash. Dari hasil produksi telur asin terlihat bahwa pencampuran campuran batu bata yang telah dihaluskan dengan garam dapat mempengaruhi rasa dan lama penyimpanan telur asin.

Langkah pertama pembuatannya adalah dengan memasukkan telur, garam, cuka, mustard dan gula ke dalam blender.

Gambar Pengolahan sosis ayam
Gambar Pengolahan sosis ayam

Gambar

Gambar Pengolahan sosis ayam
Gambar perebusan ayam

Referensi

Dokumen terkait