i LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
JUDUL
TRANSISI SAMPAH PLASTIK MENJADI ECOBRICK TEMA
INOVASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA
OLEH :
drg. NURSYAMSI, M. Kes. (0004087404) NURUL AZISAH NASIR (D011201004)
UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2024
ii LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
JUDUL
TRANSISI SAMPAH PLASTIK MENJADI ECOBRICK TEMA
INOVASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA
OLEH :
drg. NURSYAMSI, M. Kes. (0004087404) NURUL AZISAH NASIR (D011201004)
UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2024
iii HALAMAN PENGESAHAN
Nomor : 365 /UN4.1.1.1.2/PM.00.09/2024
1. Judul Kegiatan : Transisi Sampah Plastik Menjadi Ecobrick 2. Ketua Tim
a. Nama Lengkap : drg. Nursyamsi, M.Kes.
b. NIDN : 0004087404
c. Jabatan/Golongan : Penata Tingkat I/IIId
d. Program Studi : Pendidikan Kedokteran Gigi e. Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin
f. Bidang Keahlian : Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat g. Alamat Kantor/Telp/Faks : Jl.Perintis Kemerdekaan No.KM.10
h. E-mail : [email protected]
3. Anggota Tim
a. Nama Lengkap : Nurul Azisah Nasir b. NIM/Pogram Studi : D011201004/Teknik Sipil 4. Lokasi Kegiatan
a. Wilayah : Desa Bulo-Bulo, Kec. Arungkeke
b. Kabupaten : Jeneponto
c. Provinsi : Sulawesi Selatan d. Jarak PT ke Lokasi : ± 93 km
5. Luaran yang Dihasilkan : Edukasi dan Produk Ecobrick 6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 7-16 Januari 2024
7. Biaya yang Digunakan : Rp. 242.000 ,- (Dua Ratus Empat Puluh Dua Ribu Rupiah)
Makassar, Februari 2024 Mengetahui,
Kepala Subdirektorat Pendidikan
Berbasis Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Hasanuddin, Ketua Tim,
Dr. Ir. Syarifuddin Mabe Parenreng, ST., MT., IPU., CSRS., CRMP drg. Nursyamsi, M.Kes.
197610212008121002 197408042005021006
iv KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Allah SWT, karena atas Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KKN Tematik Inovasi Teknologi Tepat Guna di Desa Bulo-Bulo tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan “Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN Tematik Inovasi Teknologi Tepat Guna”, laporan ini disusun dengan harapan sebagai bukti pelaksanaan kegiatan KKN. Sehubungan dengan telah terselesaikannya laporan ini maka diucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, antara lain:
1. Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., selaku Rektor Universitas Hasanuddin, Drs.
H. Iksan Iskandar, M.Si., selaku Bupati Jeneponto, dan Dr. Ir. Syarifuddin Mabe Parenreng, ST., MT., IPU., CSRS., CRMP selaku ketua KKN beserta jajarannya yang membantu penulis dalam pelaksanaan KKN.
2. Bapak Irsal, S.E., selaku Kepala Desa Bolo-Bulo yang membantu penulis dalam pelaksanaan kegiatan KKN di Desa Bulo-Bulo.
3. Masyarakat di semua dusun Desa Bulo-Bulo yang telah ikut berpartisipasi membantu menyelesaikan program dari penulis.
4. Teman-teman Mahasiswa KKN Tematik Inovasi Teknologi Tepat Guna Gel. 111 DesaBulo-Bulo yang memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang dihadapi penulis.
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk penyempurnaan pada penulisan yang lain kedepannya.
v DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
RINGKASAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
I.1. Latar Belakang ... 1
I.2. Maksud dan Tujuan Kegiatan ... 3
I.3. Manfaat Kegiatan ... 3
BAB II METODE PELAKSANAAN ... 4
II.1. Waktu dan Tempat... 4
II.2. Khalayak Sasaran ... 4
II.3. Metode Pengabdian ... 4
II.4. Indikator Keberhasilan ... 5
II.5. Metode Evaluasi ... 6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... 7
III.1. Hasil Kegiatan ... 7
III.2. Luaran Kegiatan ... 10
BAB IV KESIMPULAN DAN SASARAN... 11
IV.1. Kesimpulan ... 11
IV.2. Saran ... 11
BAB V UCAPAN TERIMA KASIH... 12
DAFTAR PUSTAKA ... 14
LAMPIRAN-LAMPIRAN... 16
vi DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Program Kerja Transisi Sampah Plastik Menjadi Ecobrick ... 5
Gambar 2. Persiapan Alat dan Bahan untuk Pembuatan Ecobrick ... 8
Gambar 3. Hasil Pengolahan Sampah Menjadi Ecobrick ... 9
Gambar 4. Rerata Nilai Pre-Test dan Post Test di UPT SD Negeri 04 Arungkeke ... 9
Gambar 5. Rerata Nilai Pre-Test dan Post Test di UPT SD Negeri 08 Arungkeke ... 10
vii DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Logbook/Catatan Harian Kegiatan KKN ... 16
LAMPIRAN 2 Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) KKN Gel. 111 ... 146
LAMPIRAN 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Pengabdian dari Desa/Lurah ... 149
LAMPIRAN 4 Surat Keterangan Telah Menghasilkan Karya Atau Produk Di Lokasi KKN ... 150
LAMPIRAN 5 Produk Luaran Wajib (Artikel Pengabdian Masyarakat) ... 156
LAMPIRAN 6 Produk Luaran (foto produk atau karya/poster/modul/pemberitaan di media/dll) 168 LAMPIRAN 7 Rincian Anggaran Progam Kerja KKN ... 169
LAMPIRAN 8 Dokumentasi Kegiatan Lainnya... 171
LAMPIRAN 9 Daftar Hadir Kegiatan ... 173
LAMPIRAN 11 Biodata Mahasiswa KKN ... 174
LAMPIRAN 12 Monitoring Kegiatan KKN ... 175
LAMPIRAN 13 Time Schedule Program Kerja KKN ... 180
LAMPIRAN 14 Struktur Organisasi Posko KKN ... 181
viii RINGKASAN
Sampah merupakan sisa kegiatan manusia atau proses alam yang berbentuk padat, yang diatur oleh undang-undang dan mencakup berbagai jenis, termasuk sampah rumah tangga, sampah komersial, industri, dan sampah spesifik yang memerlukan pengelolaan khusus.
Sampah plastik, salah satu jenis sampah yang paling umum, menyumbang secara signifikan terhadap pencemaran lingkungan, dengan jumlahnya yang mencapai jutaan ton per tahun di Indonesia. Pengelolaan yang kurang efektif dari sampah plastik ini dapat menghasilkan dampak yang merugikan bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitarnya. Di Desa Bulo-Bulo, salah satu desa di Kabupaten Jeneponto, kurangnya kesadaran masyarakat dalam penanganan sampah plastik menjadi masalah yang signifikan. Meskipun demikian, pendekatan kreatif seperti Ecobrick dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi masalah ini. Ecobrick merupakan bata ramah lingkungan yang terbuat dari sampah plastik, dan bisa digunakan sebagai bahan bangunan atau pembuatan furniture. Selain memberikan dampak positif bagi lingkungan, Ecobrick juga dapat memberikan manfaat ekonomi dengan menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat. Oleh karena itu, program kerja "Transisi Sampah Plastik Menjadi Ecobrick"
yang diinisiasi oleh tim KKN Tematik Universitas Hasanuddin Gel. 111 Desa Bulo-Bulo bertujuan untuk mengedukasi dan mendemonstrasikan kepada masyarakat, khususnya anak-anak, tentang cara mengelola sampah plastik menjadi Ecobrick, sehingga dapat menghasilkan manfaat yang lebih besar bagi kehidupan sehari-hari dan lingkungan.
Kata kunci: daur ulang ecobrick, sampah plastik
1 BAB I
PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
Sampah menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 adalah sisa kegiatan manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Jenis sampah yang diatur oleh undang-undang tersebut mencakup sampah rumah tangga, sampah sejenis rumah tangga dari kawasan komersial, industri, dan fasilitas lainnya, serta sampah spesifik yang memerlukan pengelolaan khusus, seperti sampah berbahaya, limbah bahan berbahaya, sampah akibat bencana, dan sampah yang belum dapat diolah secara teknologi atau timbul secara periodik (Yusiyaka dan Yanti, 2021).
Salah satu sampah yang seringkali dijumpai dalam kehidupan sehari-hari baik itu di daerah komersial, industri, maupun fasilitas lainnya adalah sampah anorganik.
Sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya (Nugroho, 2013).
Sampah plastik merupakan salah satu faktor dari sekian banyak faktor penyumbang kerusakan ekosistem di lingkungan. Data menunjukkan bahwa jumlah sampah plastik di Indonesia, yaitu sekitar 7,2 juta ton per tahun, belum termasuk dengan jumlah sampah yang tertimbun dan tersebar di seluruh Indonesia. Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan saat ini sangat rendah. Masyarakat tak acuh dengan limbah plastik yang ada disekitarnya. Indonesia berada pada peringkat kedua setelah penghasil sampah plastik ke laut mencapai 187,2 juta ton setelah China 262,9 juta ton (Leria, 2020). Plastik terdiri dari bahan-bahan petrokimia yang tidak aman untuk lingkungan sekitar kita. Sebuah penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa bahan- bahan kimia ini beracun bagi manusia. Ketika plastik tersebar, terbakar, atau dibuang, bahan-bahan kimia beracun ini terurai menjadi unsur-unsur beracun. Seiring waktu, unsur-unsur ini larut ke dalam tanah, air, dan udara, dan kemudian diserap oleh tanaman dan hewan (Widyasari, 2021). Sampah plastik menyumbang sebagian besar limbah rumah tangga dan berkontribusi secara signifikan terhadap pencemaran lingkungan karena degradasinya yang lambat. Dampaknya termasuk pencemaran air, tanah, dan udara, yang menghadirkan tantangan lingkungan dan risiko kesehatan bagi manusia melalui berbagai penyakit yang disebabkan oleh racun sintetis dari sampah plastik yang tidak terkendali (Aji, 2023).
2 Desa Bulo-Bulo merupakan salah satu desa dari tujuh yang berada di Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto. Salah satu faktor permasalahan di lingkungan Desa Bulo-Bulo ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam penanganan sampah plastik dilingkungan mereka. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jeneponto (2022), terdapat 2813 jiwa penduduk dengan kepadatan penduduk mencapai 636,31 jiwa/km2. Dengan wilayah yang luas dan populasi yang padat, kebutuhan konsumtif di daerah tersebut secara alamiah akan meningkat. Tingginya tingkat konsumsi ini akan mengakibatkan peningkatan volume sampah, terutama saat ini berbagai jenis makanan dikemas dengan menggunakan plastik. Bungkus makanan yang tidak lagi digunakan akan menjadi limbah anorganik. Selain aspek makanan, masih ada banyak kebutuhan lain seperti pakaian dan perabotan yang dapat menghasilkan limbah anorganik. Menurut Pak Irsal selaku Kepala Desa Bulo-Bulo saat dilakukan wawancara, pengetahuan masyarakat dalam penanganan dan daur ulang sampah masih sangat kurang. Contohnya dapat dilihat dari cara mereka memusnahkan sampah-sampah rumah tangga khususnya sampah plastik yang masih dilakukan dengan cara dibakar. Membakar sampah plastik hanya akan memperburuk karena dioksin beracun yang dihasilkan. Oleh karena itu, metode yang tepat untuk mengatasi sampah plastik adalah metode ecobrick yang menggunakan sampah plastik sebagai bahan bangunan (Ariyani, 2021)
. Dari banyaknya jumlah penduduk Desa Bulo-Bulo yang dapat menghasilkan sampah anorganik lebih tinggi, mungkin penggunaan sampah plastik akan sulit ditekan, tetapi hal yang perlu kita lakukan disini adalah bagaimana cara mengelola sampah plastik tersebut menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat untuk kehidupan.
Salah satu cara pengelolaan sampah menjadi lebih bermanfaat adalah dengan membuatnya menjadi “Ecobrick”. (Valentina dalam Nuruzzaman, 2021) mengatakan bahwa Ecobrick berasal dari kata “Eco” dan “Brick” yang artinya bata ramah lingkungan. Disebut “bata” karena ia dapat menjadi alternatif bagi bata konvensional dalam mendirikan bangunan. Maka dari itu ecobrick biasa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan furniture. Ecobrick merupakan salah satu ide kreatif dalam mengatasi masalah sampah plastik. Tujuannya bukan untuk menghilangkan sampah plastik, tetapi untuk mengubahnya menjadi bentuk yang lebih bermanfaat dan memperpanjang umur pakai plastik tersebut (Jupri, 2019). Selain berdampak bagi lingkungan, ecobrick juga memberikan dampak positif ekonomi pada masyarakat dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi ecobrick yang dapat digunakan
3 sebagai kursi dan meja, kursi dan meja ecobrick ini dapat dijual kembali dengan nilai jual yang cukup tinggi, hal ini dapat membantu menambah penghasilan masyarakat.
Oleh karena itu, penulis dan tim KKN Tematik Universitas Hasanuddin Gel. 111 Desa Bulo-Bulo mengadakan satu program kerja “Transisi Sampah Plastik Menjadi Ecobrick” yang dapat mengajak masyarakat khususnya anak-anak untuk bisa mengelola sampah menjadi benda yang lebih bermanfaat untuk kehidupan. Dalam hal ini kami memberikan edukasi dan mendemonstrasikan cara membuat “Ecobrick”
pada siswa sekolah dasar setempat.
I.2. Maksud dan Tujuan Kegiatan
Maksud dan tujuan dari penulis mengadakan program kerja “Transisi Sampah Plastik Menjadi Ecobrick” sebagai berikut.
1. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang jenis-jenis sampah dan bahaya sampah plastik
2. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang apa itu ecobrick
3. Memberikan demonstrasi kepada masyarakat tentang cara pembuatan ecobrick I.3. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari penulis mengadakan program kerja “Transisi Sampah Plastik Menjadi Ecobrick” sebagai berikut.
1. Menambah pengetahuan masyarakat tentang jenis-jenis sampah dan bahaya sampah plastik.
2. Menambah pengetahuan masyarakat tentang apa itu ecobrick.
3. Menambah pengetahuan masyarakat mengenai cara pembuatan ecobrick.
4 BAB II
METODE PELAKSANAAN
II.1. Waktu dan Tempat
Kegiatan ini dilaksanakan dalam kurun waktu 2 hari di dua sekolah dasar yang berbeda. Dimulai pada tanggal 15 Januari 2024 yang dilaksanakan di SD Negeri 04 Arungkeke dan tanggal 16 Januari 2024 yang dilaksanakan di SD Negeri 08 Arungkeke. Adapun persiapan program kerja ini berupa pengumpulan sampah plastik yang dilanjutkan dengan proses pengolahan pada tanggal 7 Januari 2024, pembuatan materi presentasi dan proses pemadatan sampah pada botol plastik pada tanggal 9 Januari 2024, penyebaran informasi pelaksanaan program kerja pada tanggal 11 Januari 2024, serta proses persiapan alat dan bahan untuk pembuatan meja pada tanggal 14 Januari 2024.
II.2. Khalayak Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa kelas 5 atau 6 sekolah dasar. Siswa yang diundang untuk menghadiri kegiatan ini di SD Negeri 04 Arungkeke adalah seluruh siswa kelas 6 yang berjumlah 28 orang, namun yang hadir pada saat program kerja berlangsung berjumlah 26 orang. Sedangkan di SD Negeri 08 Arungkeke kami juga mengundang seluruh siswa kelas 5 yang berjumlah 29 orang, namun yang hadir pada saat program berlangsung berjumah 25 orang.
II.3. Metode Pengabdian
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini yaitu dengan metode ceramah dan praktek langsung serta dilakukan evaluasi capaian kegiatan dengan menggunakan alat ukur ketercapaian berupa pre-test dan post-test. Metode ceramah yang akan disampaikan oleh ketua program kerja, metode ini dipilih untuk menyampaikan konsep tentang sampah plastik, bahaya pencemaran sampah limbah plastik bagi kehidupan, dan pengelolaan sampah plastik melalui ecobrick. Penggunaan metode ceramah dikombinasikan dengan memanfaatkan laptop dan LCD untuk menayangkan materi PowerPoint yang dilengkapi dengan gambar-gambar. Setelah mendengarkan materi, kelompok KKN Tematik Unhas Gel.111 Desa Bulo-Bulo akan membantu program ini dalam pendampingan
5 peserta khususnya pada pendampingan pembuatan ecobrick hingga praktek pembuatan berakhir.
(a)
(b)
Gambar 1. Program Kerja Transisi Sampah Plastik Menjadi Ecobrick. (a) persiapan dan (b) pelaksanaan
II.4. Indikator Keberhasilan
Kegiatan pembuatan ecobrick ini diharapkan mampu untuk memberikan perubahan yang signifikan terhadap lingkungan di Desa Bulo-Bulo. Oleh karena itu, indikator keberhasilan program kerja ini penulis ukur dengan pemberian pre- test kepada peserta untuk melihat pengetahuan para peserta sebelum diberikan materi dan setelah kegiatan berlangsung peserta juga akan diberikan post-test dengan tujuan ingin melihat apakah mereka sudah paham dengan materi yang telah diberikan. Soal pre-test dan post-test yang penulis berikan berupa soal pilihan ganda mengenai materi yang akan dipaparkan. Selain pemberian pre-test dan post-test, indikator keberhasilan dapat juga diukur dari jumlah peserta, keaktifan peserta, dan feedback dari peserta yang mengikuti sosialisasi.
6 II.5. Metode Evaluasi
Metode evaluasi dilakukan dengan mengontrol progress peserta di setiap kelompok yang melakukan praktik dan menerima hasil Ecobrick yang telah dibuat secara langsung.
7 BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN III.1. Hasil Kegiatan
Program ini telah selesai dilakukan pada bulan Januari 2024. Program ini memberikan manfaat bagi masyarakat di Desa Bulo-Bulo dari aspek permasalahan sebelum pengabdian ini dilakukan. Kegiatan pembuatan ecobrick merupakan salah satu inovasi yang merupakan produk hasil pemikiran Russel yang telah berhasil mengurangi polusi dari sampah plastik. Pemanfaatan limbah plastik yang digunakan sebagai bahan pembuatan ecobrick. Ecobrick sendiri adalah botol minuman plastik yang dikemas dengan limbah non-organik untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Metode pelaksanaan program ini dilakukan dengan 2 langkah yaitu dengan metode ceramah yang berupa materi dan praktek langsung pembuatan ecobrick. Tim pengabdian yang ikut serta dalam keberhasilan program kerja ini berjumlah 9 orang.
Kegiatan pembuatan ecobrick ini diharapkan mampu untuk memberikan perubahan yang signifikan terhadap lingkungan di Desa Bulo-Bulo. Antusias masyarakat dalam kegiatan ini diawali dengan antusias mereka mendengarkan ceramah/materi yang diberikan oleh ketua tim program kerja. Sebelum memberikan materi peserta mengerjakan pre-test untuk melihat pengetahuan para peserta sebelum diberikan materi, dan setelah kegiatan berlangsung para peserta juga akan di berikan post-test dengan tujuan ingin melihat apakah mereka sudah paham dengan materi yang telah diberikan.
Setelah tahap pemberian materi, anak-anak berkumpul dengan kelompok mereka yang telah dibagi sebelumnya. Setelah berkumpul, peserta diarahkan untuk mengeluarkan alat dan bahan yang telah mereka siapkan (Gambar 2).
Dalam hal ini mahasiswa KKN Tematik Unhas Gel.111 Desa Bulo-Bulo membantu pelaksanaan pembuatan ecobrick
8 Gambar 2. Persiapan alat dan bahan untuk pembuatan ecobrick
Berdasarkan pengamatan selama kegiatan pengabdian ini diperoleh beberapa hasil positif. Hasil positif tersebut diantaranya (1) para peserta menunjukkan perhatian yang tinggi terhadap ceramah yang disampaikan oleh tim pengabdian, (2) para peserta menunjukkan reaksi positif terhadap ketertarikan dalam membuat ecobrick, (3) para peserta mengikuti prosedur pembuatan produk dan melakukan kerja tim dengan cukup baik, (4) peserta aktif bertanya apabila terdapat prosedur pembuatan yang tidak dimengerti, dan (5) peserta mengerjakan pembuatan produk dengan baik selama 1 jam. Pada tahap evaluasi, tim pengabdian mengontrol progress peserta di setiap kelompok.
Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa masyarakat sudah bisa membuat ecobrick (Gambar 2). Jika dilihat dari kerajinan yang dibuat peserta sudah sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh pemateri. Peserta saat diberi pengarahan juga selalu menyimak dengan baik. Setelah selesai membuat ecobrick, ecobrick akan digabungkan menjadi satu dibentuk berbagai macam hal, namun yang kami buat pada program kali ini adalah meja belajar. Oleh karena itu, diharapkan output dari kegiatan ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh anak-anak peserta program kerja ini. Selain itu, dengan ecobrick ini diharapkan masyarakat Desa Bulo-Bulo dapat mengelola sampah plastik, sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
9 Gambar 3. Hasil pengolahan sampah menjadi ecobrick
Dalam pelaksanaannya, ada beberapa faktor pendukung dalam keberhasilan program kerja ini diantaranya (1) antusias masyarakat dalam mengikuti kegiatan cukup baik, (2) sikap ingin tahu dan keinginan untuk mencoba hal baru dan bermanfaat dari para peserta pelatihan baik, (3) dukungan dari pihak sekolah terhadap kegiatan ini baik, (4) bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan, dan (5) proses pembuatan sesuai dengan waktu yang diberikan. Selain adanya faktor pendukung yang dapat berpengaruh, terdapat juga faktor penghambat.
Faktor penghambat kegiatan ini adalah sulitnya mengatur perilaku dan sikap perseta yang kadang berlebihan, seperti berteriak-teriak dalam kelas dan sebagainya. Adapun rerata nilai pre-test dan post-test pada SDN 04 dan SDN 08 Arungkeke ditampilkan pada Gambar 4 dan Gambar 5.
Gambar 4. Rerata nilai pre-test dan post test di UPT SD Negeri 04 Arungkeke
10 Gambar 5. Rerata nilai pre-test dan post test di UPT SD Negeri 08 Arungkeke ( Rerata nilai pre-test dan post-test di UPT SD Negeri 04 Arungkeke jauh berbeda, yaitu 53,8 pada pre-test dan 72,3 pada post-test. Sedangkan, rerata nilai pre-test dan post-test di UPT SD Negeri 08 Arungkeke juga jauh berbeda, yaitu 36,4 pada pre-test dan 92,4 pada post-test. Kisaran nilai ini menunjukkan bahwa sebelum mengikuti program ini, siswa belum mempunyai bekal pengetahuan tentang ecobrick akan tetapi pengetahuan ini meningkat dengan adanya materi yang diberikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian ini memberikan pengaruh positif terhadap pengetahuan peserta sehingga dapat dikatakan bahwa program kerja yang penulis laksanakan di dua sekolah dasar tersebut berhasil.
III.2. Luaran Kegiatan
Luaran dari kegiatan ini berupa pengetahuan dan pemamahan mengenai daur ulang sampah yang inovatif melalui ecobrick, produk ecobrick yang dibuat oleh siswa sekolah dasar, buku panduan untuk membuat ecobrick, serta laporan akhir program kerja
11 BAB IV
KESIMPULAN DAN SASARAN IV.1. Kesimpulan
Setelah dilaksanakan program kerja “Transisi Sampah Plastik Menjadi Ecobrick” di UPT SD Negeri 04 dan 08 Arungkeke dapat disimpulkan bahwa program kerja telah terlaksana dan berjalan dengan baik dengan respon para siswa yang memiliki rasa ingin tau yang sangat tinggi dengan memberikan respon positif pada program kerja ini dengan tujuan yang diharapkan yaitu memberikan edukasi tentang jenis-jenis sampah dan bahaya sampah plastik, memberikan edukasi tentang apa itu ecobrick, dan melakukan demonstrasi tentang cara pembuatan ecobrick. Selain itu, didapatkan pula nilai post-test yang jauh meningkat dari nilai pre-test setelah pemberian materi oleh penulis. Luaran dari program ini berupa produk ecobrick yang diciptakan oleh siswa UPT SD Negeri 04 dan 08 Arungkeke.
IV.2. Saran
Seluruh pihak diharapkan mampu secara sadar dan bersama-sama berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan dan mengurangi konsumsi sampah plastik ke depannya, karena ecobrick tidak dapat dijadikan justifikasi untuk mengonsumsi plastik secara berlebih. Tetapi untuk merenungi seberapa banyak plastik secara berlebih yang telah digunakan sehingga akan tumbuh kesadaran dalam diri sendiri untuk semakin mengurangi penggunaan plastik dan beralih ke produk yang lebih ramah lingkungan.
12 BAB V
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Gel. 111 di Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan. Dengan Program Kerja
“Transisi Sampah Plastik Menjadi Ecobrick” telah berjalan dengan baik dan lancar sampai kepada tahap akhir penyusunan laporan ini.
Laporan ini disusun sebagai salah satu penilian dari seluruh program KKN serta untuk mengetahui sejauh mana program mahasiswa dalam melaksanakan KKN dapat terealisasi dengan baik. Dengan tujuan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat, kami berharap semoga seluruh program KKN yang telah terlaksana dapat bermanfaat bagi Universitas maupun masyarakat di lokasi pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Oleh karena itu, penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat diantaranya:
1. Allah SWT., yang selalu ada dalam setiap langkah, atas Karunia, Hidayah, Akal, Pikiran, Kekuatan, Kesehatan dan segala Kemudahan-Nya
2. Kedua orang tua, terima kasih atas do’a dan dukungan kepada kami selama melaksanakan KKN di Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto
3. Kepada pihak P2KKN Universitas Hasanuddin sebagai penyelenggara kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Bapak drg. Nursyamsi, M. Kes. atas bimbingan dan arahannya yang telah diberikan selama kegiatan KKN berlangsung
4. Kepada pemerintah Kabupaten Jeneponto yang telah menyambut dan menerima peserta KKNT Inovasi Teknologi Tepat Guna Universitas Hasanuddin Gelombang 111 untuk melaksanakan kegiatan KKN di Jeneponto Khususnya Kecamatan Arungkeke dan Desa Bulo-Bulo.
5. Kepada Bapak Irsal, S. E selaku Kepala Desa Bulo-Bulo yang telah membimbing dan memberikan support selama berada di Lokasi.
6. Kepada Ibu Najma, S. E selaku Ibu Desa Bulo-Bulo dan ketiga anak dari bapak dan ibu yaitu Irene, Shifa, dan Shofi serta Tante Kamma yang telah menganggap kami sebagai keluarga.
13 7. Kepada Kepala Sekolah SD Negeri 04 dan 08 Arungkeke yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan program kerja.
8. Kepada teman-teman KKN Posko 3 Desa Bulo-Bulo, yaitu Imonk Ardiansyah, Andi M. Fikri Magau, Zhafran Daffa Helmi, Putri Nabila Maharani, Putri Daina Juniyanti, Nabila Ramadhanty, Muh. Afdal, dan Rafli Setiawan Nasir yang sangat penulis cintai atas kerjasamanya selama proses KKN berlangsung. Penulis sangat berterima kasih kepada teman-teman KKN Posko 3 karena telah membersamai selama kurang lebih 45 hari dan telah memberikan banyak kenangan indah yang tidak terlupakan.
9. Seluruh pihak-pihak lain yang tak dapat penulis cantumkan satu per satu yang telah sangat banyak membantu kami selama pelaksanaan program kerja KKN di Desa Bulo-Bulo.
14 DAFTAR PUSTAKA
Aji, L. F. S., Christie, F., Sari, B. D. L., Magdalena, M., Abdat, N. A., Adinata, A. F., ... &
Rafiq, M. (2023). UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT GILI INDAH DALAM PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK MENJADI Eco-Brick OLEH MAHASISWA KELOMPOK KKN UNRAM. Jurnal Wicara Desa, 1(6), 1045-1054.
Andinar, Y., Septiansyah, G., Bahri, I., & Hirwan, I. (2023). Community Empowerment Through Plastic Waste Recycling Activities into Ecobrick. Asian Journal of Community Services, 2(5), 447-452.
Ariyani, D., Warastuti, N., & Arini, R. N. (2021). Ecobrick method to reduce plastic waste in Tanjung Mekar village, Karawang regency.
Fauzi, M., Sumiarsih, E., Adriman, A., Rusliadi, R., & Hasibuan, I. F. (2020).
Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pembuatan ecobrick sebagai upaya mengurangi sampah plastik di Kecamatan Bunga Raya. Riau Journal of Empowerment, 3(2), 87-96.
Jupri, A., Prabowo, A. J., Aprilianti, B. R., & Unnida, D. (2019). Pengelolaan limbah sampah plastik dengan menggunakan metode ecobrick di Desa Pesanggrahan. Prosiding PEPADU, 1, 341-347.
Leria, P. S. P., Febrianto, M. W., Astari, S. A., Fitriasari, E. T., & Syarifuddin, A. (2020).
Pengolahan sampah plastik melalui kreativitas produk ecobrick di Dusun Baron, Muntilan, Magelang. Community Empowerment, 5(1), 11-15.
Nugroho, P. (2013). Panduan Membuat Kompos Cair. Jakarta: Pustaka Baru Press.
Nuruzzaman, W. P., Marianti, M., Zain, A., Putri, D. R., Amara, M., Sukerta, I. M., ... &
Rokhmat, J. (2021). Ecobrick Sebagai Solusi Penanggulangan Sampah Non-Organik Rumah Tangga di Lingkungan Sayo Baru. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(2).
15 Widiyasari, R., Zulfitria, Z., & Fakhirah, S. (2021, November). Pemanfaatan sampah
plastik dengan metode ecobrick sebagai upaya mengurangi limbah plastik.
In Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ (Vol. 1, No. 1).
Yusiyaka, R. A., & Yanti, A. D. (2021). Ecobrick: solusi cerdas dan praktis untuk pengelolaan sampah plastik. Learning Community: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 5(2), 68-74.
16 LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Logbook/Catatan Harian Kegiatan KKN
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146 LAMPIRAN 2 Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) KKN Gel. 111
REKAPITULASI JAM KEGIATAN PROGRAM KERJA MAHASISWA KKN G-111
Nama : Nurul Azisah Nasir
NIM : D011201004
Tematik KKN : INOVASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA JENEPONTO 4
Posko : DESA BULO-BULO, KECAMATAN ARUNGKEKE, KABUPATEN JENEPONTO
No PROGRAM KERJA URAIAN JKEM KETERANGAN
A Persiapan Pembekalan Umum (Universitas-Pengelola-Mitra) 4 Melibatkan
seluruh mahasiswa
Pembekalan Khusus (DPK-Mitra) 4
Pertemuan DPK-Mahasiswa (2-3 kali) 12
Sub-Total Persiapan 20
B Pelaksanaan
Melibatkan seluruh mahasiswa 1. Sosialisasi Pentingnya
Protein Hewani Untuk Mencegah Stunting
Observasi lingkungan desa 2
Diskusi bersama warga desa 2
Persiapan materi program kerja 4
Mengurus administrasi dan persuratan program kerja 1
Pelaksanaan program kerja di SD Negeri 04 Arungkeke 3
Pelaksanaan program kerja di SD Negeri 08 Arungkeke 3
Sub-Total Proker 1 15
2. Transisi Sampah Plastik Menjadi Ecobrick
Observasi lingkungan desa 2
Melibatkan seluruh mahasiswa
Diskusi bersama warga desa 2
Persiapan alat dan bahan program kerja 3
Persiapan materi program kerja 4
Mengurus administrasi dan persuratan program kerjaa 1
Pelaksanaan program kerja di SD Negeri 04 Arungkeke 3
Pelaksanaan program kerja di SD Negeri 08 Arungkeke 3
Sub-Total Proker 2 18 3. Sosialisasi dan
Demonstrasi Pembuatan Biopori dengan
Memanfaatkan Sampah Organik Menjadi Pupuk
Observasi lingkungan desa 2
Melibatkan seluruh mahasiswa
Diskusi bersama warga desa 2
Persiapan alat dan bahan program kerja 3
Persiapan program kerja (melubangi pipa, melubangi penutup pipa, mengurus
administrasi, persuratan, buat brosur, pre-test dan post test) 7
Pelaksanaan program kerja di Kantor Desa Bulo-Bulo 3
147 Controlling penanaman biopori di beberapa rumah warga di Desa Bulo-Bulo 4
Sub-Total Proker 3 21 4. Sosialisasi dan
Demonstrasi Pembuatan PSB
Observasi lingkungan desa 2
Melibatkan seluruh mahasiswa
Diskusi bersama warga desa 2
Persiapan alat dan bahan program kerja 3
Pelaksanaan program kerja (mencampurkan bahan dan proses penjemuran) 6
Pelaksanaan program kerja di Kantor Desa Bulo-Bulo 4
Controlling 2
Sub-Total Proker 4 19
5. Sosialisasi dan
Demonstrasi Pembuatan Irigasi Tetes
Observasi lingkungan desa 2
Melibatkan seluruh mahasiswa
Diskusi bersama warga desa 2
Persiapan alat dan bahan program kerja 6
Perlaksanaan program kerja di Kantor Desa Bulo-Bulo 4
Controlling 2
Sub-Total Proker 5 16
6. Infografis Statistik Kependudukan
Observasi lingkungan desa 2
Melibatkan seluruh mahasiswa
Diskusi bersama warga 2
Pengumpulan dan pengolahan data kependudukan desa 4
Pembuatan dan pemesanan infografis 8
Mengurus administrasi dan persuratan program kerja 1
Pelaksanaan program kerja di kantor desa 2
Sub-Total Proker 6 19
7. Pelatihan Microsoft Excel Untuk Pengolahan Data Secara Akurat
Observasi ke kantor desa 2
Melibatkan seluruh mahasiswa
Diskusi bersama aparat desa 2
Pengumpulan dan pengolahan data kependudukan desa 4
Pembuatan modul dan powerpoint pembelajaran software Microsoft Excel 6
Pembelian alat tulis dan fotocopy modul pembelajaran 1
Mengurus administrasi dan persuratan program kerja 1
Pelaksanaan program kerja di kantor desa 3
Sub-Total Proker 7 19 8. Publikasi Website Desa
Bulo-Bulo
Observasi lingkungan desa 2
Melibatkan seluruh mahasiswa
Diskusi bersama warga 2
Pembuatan desain website 6
Proses pembuatan website desa 20
148
Pembuatan konten website 4
Uji coba desa 3
Publikasi dan pelaksanaan program kerja 3
Sub-Total Proker 8 40
9. Sosialisasi UKM Berbasis Digital
Observasi lingkungan desa 2
Melibatkan seluruh mahasiswa
Diskusi bersama warga desa 2
Persiapan materi program kerja 5
Mengurus administrasi dan persuratan program kerja 2
Pelaksanaan program kerja di Kantor Desa Bulo-Bulo 4
Sub-Total Proker 9 15
TOTAL WAKTU PELAKSANAAN 202
C Seminar Program 4
D Seminar Kemajuan 4
E Seminar Akhir 4
F Pelaporan 8
G SEMINAR & EXPO 16
Sub-Total (C+D+E+F+G) 36
Total JKEM (A+B+C+D+E+F+G) 238
Makassar, 2024
Mengetahui,
DPK Mahasiswa
Drg. Nursyamsi, M.Kes. Nurul Azisah Nasir
NIP. 197408042005021006 D011201004
CATATAN:
1 Tabel Rekapitulasi menjadi Lampiran Laporan KKN
2 Program Kerja disesuaikan tema, dengan jumlah minimal sebanyak anggota posko
149 LAMPIRAN 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Pengabdian dari Desa/Lurah
150 LAMPIRAN 4 Surat Keterangan Telah Menghasilkan Karya Atau Produk Di Lokasi KKN
151
152
153
154
155
156 LAMPIRAN 5 Produk Luaran Wajib (Artikel Pengabdian Masyarakat)
TRANSISI SAMPAH PLASTIK MENJADI ECOBRICK Nurul Azisah Nasir1, drg. Nursyamsi, M.Kes.2
12Universitas Hasanuddin; Jl.Perintis Kemerdekaan No.KM.10, Tamalanrea Indah, Kec.
Tamalanrea (0411) 584 639, 586 262 Fax (0411) 586015
1Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
2Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin
Email : 1[email protected] 2[email protected] Abstrak
Sampah merupakan sisa kegiatan manusia atau proses alam yang berbentuk padat, yang diatur oleh undang-undang dan mencakup berbagai jenis, termasuk sampah rumah tangga, sampah komersial, industri, dan sampah spesifik yang memerlukan pengelolaan khusus.
Sampah plastik, salah satu jenis sampah yang paling umum, menyumbang secara signifikan terhadap pencemaran lingkungan, dengan jumlahnya yang mencapai jutaan ton per tahun di Indonesia. Pengelolaan yang kurang efektif dari sampah plastik ini dapat menghasilkan dampak yang merugikan bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitarnya. Di Desa Bulo- Bulo, salah satu desa di Kabupaten Jeneponto, kurangnya kesadaran masyarakat dalam penanganan sampah plastik menjadi masalah yang signifikan. Meskipun demikian, pendekatan kreatif seperti Ecobrick dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi masalah ini. Ecobrick merupakan bata ramah lingkungan yang terbuat dari sampah plastik, dan bisa digunakan sebagai bahan bangunan atau pembuatan furniture. Selain memberikan dampak positif bagi lingkungan, Ecobrick juga dapat memberikan manfaat ekonomi dengan menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat. Oleh karena itu, program kerja "Transisi Sampah Plastik Menjadi Ecobrick" yang diinisiasi oleh tim KKN Tematik Universitas Hasanuddin Gel. 111 Desa Bulo-Bulo bertujuan untuk mengedukasi dan mendemonstrasikan kepada masyarakat, khususnya anak-anak, tentang cara mengelola sampah plastik menjadi Ecobrick, sehingga dapat menghasilkan manfaat yang lebih besar bagi kehidupan sehari-hari dan lingkungan.
Kata kunci: daur ulang, ecobrick, sampah plastik
157 Abstract
Waste is the solid residue of human activities or natural processes, which is regulated by law and includes various types, including household waste, commercial waste, industrial waste, and specific waste that requires special management. Plastic waste, one of the most common types of waste, contributes significantly to environmental pollution, amounting to millions of tons per year in Indonesia. Ineffective management of this plastic waste can result in detrimental impacts to human health and the surrounding environment. In Bulo- Bulo Village, one of the villages in Jeneponto Regency, the lack of public awareness in handling plastic waste is a significant problem. However, creative approaches like ecobricking can be an effective solution to this problem. Ecobricks are eco-friendly bricks made from plastic waste, and can be used as building materials or furniture. In addition to having a positive impact on the environment, ecobricks can also provide economic benefits by becoming an additional source of income for the community. Therefore, the
"Transitioning Plastic Waste into Ecobricks" work program initiated by the Hasanuddin University Thematic KKN team Gel. 111 Bulo-Bulo Village aims to educate and demonstrate to the community, especially children, on how to manage plastic waste into ecobricks, so as to generate greater benefits for daily life and the environment.
Keywords: ecobrick, plastic waste, recycle
1. PENDAHULUAN
Sampah menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 adalah sisa kegiatan manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Jenis sampah yang diatur oleh undang-undang tersebut mencakup sampah rumah tangga, sampah sejenis rumah tangga dari kawasan komersial, industri, dan fasilitas lainnya, serta sampah spesifik yang memerlukan pengelolaan khusus, seperti sampah berbahaya, limbah bahan berbahaya, sampah akibat bencana, dan sampah yang belum dapat diolah secara teknologi atau timbul secara periodik (Yusiyaka dan Yanti, 2021).
Salah satu sampah yang seringkali dijumpai dalam kehidupan sehari-hari baik itu di daerah komersial, industri, maupun fasilitas lainnya adalah sampah anorganik.
Sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya (Nugroho, 2013).
158 Sampah plastik merupakan salah satu faktor dari sekian banyak faktor penyumbang kerusakan ekosistem di lingkungan. Data menunjukkan bahwa jumlah sampah plastik di Indonesia, yaitu sekitar 7,2 juta ton per tahun, belum termasuk dengan jumlah sampah yang tertimbun dan tersebar di seluruh Indonesia. Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan saat ini sangat rendah. Masyarakat tak acuh dengan limbah plastik yang ada disekitarnya. Indonesia berada pada peringkat kedua setelah penghasil sampah plastik ke laut mencapai 187,2 juta ton setelah China 262,9 juta ton (Leria, 2020). Plastik terdiri dari bahan-bahan petrokimia yang tidak aman untuk lingkungan sekitar kita. Sebuah penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa bahan- bahan kimia ini beracun bagi manusia. Ketika plastik tersebar, terbakar, atau dibuang, bahan-bahan kimia beracun ini terurai menjadi unsur-unsur beracun. Seiring waktu, unsur-unsur ini larut ke dalam tanah, air, dan udara, dan kemudian diserap oleh tanaman dan hewan (Widyasari, 2021). Sampah plastik menyumbang sebagian besar limbah rumah tangga dan berkontribusi secara signifikan terhadap pencemaran lingkungan karena degradasinya yang lambat. Dampaknya termasuk pencemaran air, tanah, dan udara, yang menghadirkan tantangan lingkungan dan risiko kesehatan bagi manusia melalui berbagai penyakit yang disebabkan oleh racun sintetis dari sampah plastik yang tidak terkendali (Aji, 2023).
Desa Bulo-Bulo merupakan salah satu desa dari tujuh yang berada di Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto. Salah satu faktor permasalahan di lingkungan Desa Bulo-Bulo ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam penanganan sampah plastik dilingkungan mereka. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jeneponto (2022), terdapat 2813 jiwa penduduk dengan kepadatan penduduk mencapai 636,31 jiwa/km2. Dengan wilayah yang luas dan populasi yang padat, kebutuhan konsumtif di daerah tersebut secara alamiah akan meningkat. Tingginya tingkat konsumsi ini akan mengakibatkan peningkatan volume sampah, terutama saat ini berbagai jenis makanan dikemas dengan menggunakan plastik. Bungkus makanan yang tidak lagi digunakan akan menjadi limbah anorganik. Selain aspek makanan, masih ada banyak kebutuhan lain seperti pakaian dan perabotan yang dapat menghasilkan limbah anorganik. Menurut Pak Irsal selaku Kepala Desa Bulo-Bulo saat dilakukan wawancara, pengetahuan masyarakat dalam penanganan dan daur ulang sampah masih sangat kurang. Contohnya dapat dilihat dari cara mereka memusnahkan sampah-sampah rumah tangga khususnya sampah plastik yang masih dilakukan dengan cara dibakar. Membakar sampah plastik hanya akan memperburuk
159 karena dioksin beracun yang dihasilkan. Oleh karena itu, metode yang tepat untuk mengatasi sampah plastik adalah metode ecobrick yang menggunakan sampah plastik sebagai bahan bangunan (Ariyani, 2021)
. Dari banyaknya jumlah penduduk Desa Bulo-Bulo yang dapat menghasilkan sampah anorganik lebih tinggi, mungkin penggunaan sampah plastik akan sulit ditekan, tetapi hal yang perlu kita lakukan disini adalah bagaimana cara mengelola sampah plastik tersebut menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat untuk kehidupan.
Salah satu cara pengelolaan sampah menjadi lebih bermanfaat adalah dengan membuatnya menjadi “Ecobrick”. (Valentina dalam Nuruzzaman, 2021) mengatakan bahwa Ecobrick berasal dari kata “Eco” dan “Brick” yang artinya bata ramah lingkungan. Disebut “bata” karena ia dapat menjadi alternatif bagi bata konvensional dalam mendirikan bangunan. Maka dari itu ecobrick biasa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan furniture. Ecobrick merupakan salah satu ide kreatif dalam mengatasi masalah sampah plastik. Tujuannya bukan untuk menghilangkan sampah plastik, tetapi untuk mengubahnya menjadi bentuk yang lebih bermanfaat dan memperpanjang umur pakai plastik tersebut (Jupri, 2019). Selain berdampak bagi lingkungan, ecobrick juga memberikan dampak positif ekonomi pada masyarakat dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi ecobrick yang dapat digunakan sebagai kursi dan meja, kursi dan meja ecobrick ini dapat dijual kembali dengan nilai jual yang cukup tinggi, hal ini dapat membantu menambah penghasilan masyarakat.
Oleh karena itu, penulis dan tim KKN Tematik Universitas Hasanuddin Gel. 111 Desa Bulo-Bulo mengadakan satu program kerja “Transisi Sampah Plastik Menjadi Ecobrick” yang dapat mengajak masyarakat khususnya anak-anak untuk bisa mengelola sampah menjadi benda yang lebih bermanfaat untuk kehidupan. Dalam hal ini kami memberikan edukasi dan mendemonstrasikan cara membuat “Ecobrick”
pada siswa sekolah dasar setempat.
2. METODE PELAKSANAAN 2.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan ini dilaksanakan dalam kurun waktu 2 hari di dua sekolah dasar yang berbeda. Dimulai pada tanggal 15 Januari 2024 yang dilaksanakan di SD Negeri 04 Arungkeke dan tanggal 16 Januari 2024 yang dilaksanakan di SD Negeri 08 Arungkeke. Adapun persiapan program kerja ini berupa pengumpulan
160 sampah plastik yang dilanjutkan dengan proses pengolahan pada tanggal 7 Januari 2024, pembuatan materi presentasi dan proses pemadatan sampah pada botol plastik pada tanggal 9 Januari 2024, penyebaran informasi pelaksanaan program kerja pada tanggal 11 Januari 2024, serta proses persiapan alat dan bahan untuk pembuatan meja pada tanggal 14 Januari 2024.
2.2 Khalayak Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa kelas 5 atau 6 sekolah dasar. Siswa yang diundang untuk menghadiri kegiatan ini di SD Negeri 04 Arungkeke adalah seluruh siswa kelas 6 yang berjumlah 28 orang, namun yang hadir pada saat program kerja berlangsung berjumlah 26 orang. Sedangkan di SD Negeri 08 Arungkeke kami juga mengundang seluruh siswa kelas 5 yang berjumlah 29 orang, namun yang hadir pada saat program berlangsung berjumah 25 orang.
2.3 Metode Pengabdian
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini yaitu dengan metode ceramah dan praktek langsung serta dilakukan evaluasi capaian kegiatan dengan menggunakan alat ukur ketercapaian berupa pre-test dan post-test. Metode ceramah yang akan disampaikan oleh ketua program kerja, metode ini dipilih untuk menyampaikan konsep tentang sampah plastik, bahaya pencemaran sampah limbah plastik bagi kehidupan, dan pengelolaan sampah plastik melalui ecobrick. Penggunaan metode ceramah dikombinasikan dengan memanfaatkan laptop dan LCD untuk menayangkan materi PowerPoint yang dilengkapi dengan gambar-gambar. Setelah mendengarkan materi, kelompok KKN Tematik Unhas Gel.111 Desa Bulo-Bulo akan membantu program ini dalam pendampingan peserta khususnya pada pendampingan pembuatan ecobrick hingga praktek pembuatan berakhir.
2.4 Indikator Keberhasilan
Kegiatan pembuatan ecobrick ini diharapkan mampu untuk memberikan perubahan yang signifikan terhadap lingkungan di Desa Bulo-Bulo. Oleh karena itu, indikator keberhasilan program kerja ini penulis ukur dengan pemberian pre- test kepada peserta untuk melihat pengetahuan para peserta sebelum diberikan materi dan setelah kegiatan berlangsung peserta juga akan diberikan post-test dengan tujuan ingin melihat apakah mereka sudah paham dengan materi yang
161 telah diberikan. Soal pre-test dan post-test yang penulis berikan berupa soal pilihan ganda mengenai materi yang akan dipaparkan. Selain pemberian pre-test dan post-test, indikator keberhasilan dapat juga diukur dari jumlah peserta, keaktifan peserta, dan feedback dari peserta yang mengikuti sosialisasi.
2.5 Metode Evaluasi
Metode evaluasi dilakukan dengan mengontrol progress peserta di setiap kelompok yang melakukan praktik dan menerima hasil Ecobrick yang telah dibuat secara langsung.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Keberhasilan
Program ini telah selesai dilakukan pada bulan Januari 2024. Program ini memberikan manfaat bagi masyarakat di Desa Bulo-Bulo dari aspek permasalahan sebelum pengabdian ini dilakukan. Kegiatan pembuatan ecobrick merupakan salah satu inovasi yang merupakan produk hasil pemikiran Russel yang telah berhasil mengurangi polusi dari sampah plastik. Pemanfaatan limbah plastik yang digunakan sebagai bahan pembuatan ecobrick. Ecobrick sendiri adalah botol minuman plastik yang dikemas dengan limbah non-organik untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Metode pelaksanaan program ini dilakukan dengan 2 langkah yaitu dengan metode ceramah yang berupa materi dan praktek langsung pembuatan ecobrick. Tim pengabdian yang ikut serta dalam keberhasilan program kerja ini berjumlah 9 orang.
Kegiatan pembuatan ecobrick ini diharapkan mampu untuk memberikan perubahan yang signifikan terhadap lingkungan di Desa Bulo-Bulo. Antusias masyarakat dalam kegiatan ini diawali dengan antusias mereka mendengarkan ceramah/materi yang diberikan oleh ketua tim program kerja. Sebelum memberikan materi peserta mengerjakan pre-test untuk melihat pengetahuan para peserta sebelum diberikan materi, dan setelah kegiatan berlangsung para peserta juga akan di berikan post-test dengan tujuan ingin melihat apakah mereka sudah paham dengan materi yang telah diberikan.
Setelah tahap pemberian materi, anak-anak berkumpul dengan kelompok mereka yang telah dibagi sebelumnya. Setelah berkumpul, peserta diarahkan untuk mengeluarkan alat dan bahan yang telah mereka siapkan (Gambar 2).
162 Dalam hal ini mahasiswa KKN Tematik Unhas Gel.111 Desa Bulo-Bulo membantu pelaksanaan pembuatan ecobrick
Gambar 1. Persiapan alat dan bahan untuk pembuatan ecobrick
Berdasarkan pengamatan selama kegiatan pengabdian ini diperoleh beberapa hasil positif. Hasil positif tersebut diantaranya (1) para peserta menunjukkan perhatian yang tinggi terhadap ceramah yang disampaikan oleh tim pengabdian, (2) para peserta menunjukkan reaksi positif terhadap ketertarikan dalam membuat ecobrick, (3) para peserta mengikuti prosedur pembuatan produk dan melakukan kerja tim dengan cukup baik, (4) peserta aktif bertanya apabila terdapat prosedur pembuatan yang tidak dimengerti, dan (5) peserta mengerjakan pembuatan produk dengan baik selama 1 jam. Pada tahap evaluasi, tim pengabdian mengontrol progress peserta di setiap kelompok.
Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa masyarakat sudah bisa membuat ecobrick (Gambar 2). Jika dilihat dari kerajinan yang dibuat peserta sudah sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh pemateri. Peserta saat diberi pengarahan juga selalu menyimak dengan baik. Setelah selesai membuat ecobrick, ecobrick akan digabungkan menjadi satu dibentuk berbagai macam hal, namun yang kami buat pada program kali ini adalah meja belajar. Oleh karena itu, diharapkan output dari kegiatan ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh anak-anak peserta program kerja ini. Selain itu, dengan ecobrick ini diharapkan masyarakat Desa Bulo-Bulo dapat mengelola sampah plastik, sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
163 Gambar 2. Hasil pengolahan sampah menjadi ecobrick
Dalam pelaksanaannya, ada beberapa faktor pendukung dalam keberhasilan program kerja ini diantaranya (1) antusias masyarakat dalam mengikuti kegiatan cukup baik, (2) sikap ingin tahu dan keinginan untuk mencoba hal baru dan bermanfaat dari para peserta pelatihan baik, (3) dukungan dari pihak sekolah terhadap kegiatan ini baik, (4) bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan, dan (5) proses pembuatan sesuai dengan waktu yang diberikan. Selain adanya faktor pendukung yang dapat berpengaruh, terdapat juga faktor penghambat.
Faktor penghambat kegiatan ini adalah sulitnya mengatur perilaku dan sikap perseta yang kadang berlebihan, seperti berteriak-teriak dalam kelas dan sebagainya. Adapun rerata nilai pre-test dan post-test pada SDN 04 dan SDN 08 Arungkeke ditampilkan pada Gambar 4 dan Gambar 5.
Gambar 3. Rerata nilai pre-test dan post test di UPT SD Negeri 04 Arungkeke
164 Gambar 4. Rerata nilai pre-test dan post test di UPT SD Negeri 08 Arungkeke ( Rerata nilai pre-test dan post-test di UPT SD Negeri 04 Arungkeke jauh berbeda, yaitu 53,8 pada pre-test dan 72,3 pada post-test. Sedangkan, rerata nilai pre-test dan post-test di UPT SD Negeri 08 Arungkeke juga jauh berbeda, yaitu 36,4 pada pre-test dan 92,4 pada post-test. Kisaran nilai ini menunjukkan bahwa sebelum mengikuti program ini, siswa belum mempunyai bekal pengetahuan tentang ecobrick akan tetapi pengetahuan ini meningkat dengan adanya materi yang diberikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian ini memberikan pengaruh positif terhadap pengetahuan peserta sehingga dapat dikatakan bahwa program kerja yang penulis laksanakan di dua sekolah dasar tersebut berhasil.
4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan
Setelah dilaksanakan program kerja “Transisi Sampah Plastik Menjadi Ecobrick” di UPT SD Negeri 04 dan 08 Arungkeke dapat disimpulkan bahwa program kerja telah terlaksana dan berjalan dengan baik dengan respon para siswa yang memiliki rasa ingin tau yang sangat tinggi dengan memberikan respon positif pada program kerja ini dengan tujuan yang diharapkan yaitu memberikan edukasi tentang jenis-jenis sampah dan bahaya sampah plastik, memberikan edukasi tentang apa itu ecobrick, dan melakukan demonstrasi tentang cara pembuatan ecobrick. Selain itu, didapatkan pula nilai post-test yang jauh meningkat dari nilai pre-test setelah pemberian materi oleh penulis. Luaran dari program ini berupa produk ecobrick yang diciptakan oleh siswa UPT SD Negeri 04 dan 08 Arungkeke.
4.2 Saran
165 Seluruh pihak diharapkan mampu secara sadar dan bersama-sama berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan dan mengurangi konsumsi sampah plastik ke depannya, karena ecobrick tidak dapat dijadikan justifikasi untuk mengonsumsi plastik secara berlebih. Tetapi untuk merenungi seberapa banyak plastik secara berlebih yang telah digunakan sehingga akan tumbuh kesadaran dalam diri sendiri untuk semakin mengurangi penggunaan plastik dan beralih ke produk yang lebih ramah lingkungan.
5. UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Gel. 111 di Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan. Dengan Program Kerja
“Transisi Sampah Plastik Menjadi Ecobrick” telah berjalan dengan baik dan lancar sampai kepada tahap akhir penyusunan laporan ini.
Laporan ini disusun sebagai salah satu penilian dari seluruh program KKN serta untuk mengetahui sejauh mana program mahasiswa dalam melaksanakan KKN dapat terealisasi dengan baik. Dengan tujuan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat, kami berharap semoga seluruh program KKN yang telah terlaksana dapat bermanfaat bagi Universitas maupun masyarakat di lokasi pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Oleh karena itu, penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat diantaranya:
1. Allah SWT., yang selalu ada dalam setiap langkah, atas Karunia, Hidayah, Akal, Pikiran, Kekuatan, Kesehatan dan segala Kemudahan-Nya
2. Kedua orang tua, terima kasih atas do’a dan dukungan kepada kami selama melaksanakan KKN di Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto
3. Kepada pihak P2KKN Universitas Hasanuddin sebagai penyelenggara kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Bapak drg. Nursyamsi, M. Kes. atas bimbingan dan arahannya yang telah diberikan selama kegiatan KKN be