• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tri Widi Anggoro | Lukman Setiawan | Haeruddin Saleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tri Widi Anggoro | Lukman Setiawan | Haeruddin Saleh"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

MANAJEMEN PERBANKAN

  • Definisi Bank
  • Fungsi Bank
  • Kinerja Perbankan
  • Pengukuran Kinerja Bank

Dengan demikian, kinerja organisasi dapat dikatakan sebagai respon terhadap berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditentukan (Zulkiram, dkk. Pengukuran kinerja merupakan penentu efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan pegawai secara berkala berdasarkan pada tujuan yang telah ditentukan. tujuan, standar dan kriteria.Pengukuran kinerja atau pengukuran hasil kerja merupakan alat manajemen untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan penerapan strategi untuk mencapai tujuan organisasi.Pengukuran kinerja harus selalu diartikulasikan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi. .

BALANCE SCORECARD

Definisi Balance Scorecard

Balanced Scorecard dapat digunakan untuk memecahkan berbagai permasalahan, tidak hanya terbatas pada permasalahan pengukuran kinerja eksekutif saja. Sistem Balanced Scorecard merumuskan tujuan strategis melalui empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran. Sistem Balanced Scorecard dapat menghasilkan dua macam integrasi, yaitu: integrasi antara visi dan misi perusahaan serta program, dan integrasi program dengan rencana peningkatan laba bersih.

Keunggulan dan Kelemahan Balance

Balanced Scorecard memperluas perspektif yang tercakup dalam perencanaan strategis dan sebelumnya hanya terbatas pada perspektif keuangan dan meluas ke tiga perspektif lainnya. Balanced Scorecard mengharuskan pribadi untuk membangun hubungan sebab akibat antara tujuan strategis yang mengarah pada perencanaan strategis. Anthony dan Govindarajan (dalam Sukma dan Krisnadewi menyatakan bahwa kelemahan Balanced Scorecard sebagai penilaian kinerja antara lain: terpaku pada hasil finansial; buruknya korelasi antara ukuran non finansial dengan hasil; Balanced Scorecard sebenarnya tidak perlu mengukur banyak hal. Belum tentu, jika banyak yang menyebabkan Anda kehilangan fokus karena banyak pengukuran dalam waktu bersamaan;

Perspektif Balance Scorecard

Mengukur kinerja Bank Sulselbar dari sudut pandang keuangan dapat dilihat dari analisis rasio kinerja keuangannya. Kesimpulan dari hasil interpretasi rasio modal/modal Bank Sulselbar yaitu: 1) rasio KPPM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) Risiko Kredit/. Sehingga, dalam 5 tahun terakhir, Bank Sulselbar belum bisa memenuhi standar regulasi LDR Bank Indonesia.

Analisis perspektif nasabah pada Bank Sulselbar dapat dianalisis dengan memperhatikan 3 indikator yaitu: 1) Pertumbuhan nasabah dan dana pihak ketiga; Kesimpulan dari hasil interpretasi bahwa kepuasan nasabah Bank Sulselbar selama 5 tahun terakhir menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Rata-rata BOPO Bank Sulselbar dalam 5 tahun terakhir justru lebih baik dibandingkan kinerja bank umum konvensional secara nasional (66,10<80,24).

Kesimpulan dari interpretasi tersebut adalah: 1) Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Sulselbar tahun 2015-2019 berada pada kategori pertama atau sangat sehat; Kinerja Bank Sulselbar dalam 5 tahun terakhir mampu mencatatkan pertumbuhan aset yang mencapai 74,13%, angka tersebut terbilang fantastis karena mampu tumbuh positif dalam 5 tahun. Pengukuran kinerja Bank Sulselbar dengan metode Balanced Scorecard dari segi keuangan juga diukur dengan Earnings Assets Ratio.

Perhitungan aset produktif Bank Sulselbar dapat dilihat melalui rasio antara aset produktif bermasalah (net) dan total aset produktif/aktiva produktif bermasalah terhadap total aset produktif serta rasio NPL-Nett (Non-Performing Loan-Nett ) ). Selama tahun 2015-2019, Bank Sulselbar telah berhasil memperoleh 15 kategori penghargaan yang cukup baik terkait kepuasan dan loyalitas nasabah. Hasil interpretasi menunjukkan bahwa: 1) Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Sulselbar tahun 2015-2019 berada pada kategori pertama atau sangat sehat;

MANAJEMEN KINERJA PERBANKAN

Balance Scorecard Dalam Perspektif

Analisis perspektif nasabah Bank Sulselbar bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara perusahaan dengan nasabah atau kliennya. Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan dana yang dihimpun dari dana masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito. Peningkatan pertumbuhan nasabah dan dana pihak ketiga di Bank Sulselbar dilakukan dengan cara mengoptimalkan potensi nasabah yang ada dan memperluas jaringan kantor untuk menerima nasabah potensial.

Bank Sulselbar dapat memperoleh kepercayaan dari para nasabahnya sehingga ingin menginvestasikan dananya dalam bentuk giro, tabungan dan deposito dengan informasi sebagai berikut. Hasil tersebut menunjukkan kinerja manajemen Bank Sulselbar sangat baik karena mampu tumbuh pesat selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2019, sama seperti tahun sebelumnya, Banka Sulselbar berhasil meraih banyak penghargaan bergengsi terkait kepuasan dan loyalitas nasabah.

Memberikan pelayanan dengan sepenuh hati, memanfaatkan kemampuan maksimal, pelayanan yang cepat dan akurat serta memberikan nilai tambah sesuai standar pelayanan untuk mencapai kepuasan dan loyalitas nasabah merupakan strategi utama Bank Sulselbar dalam menjaga kepuasan dan loyalitas. Dalam hal ini peneliti mengkaji posisi pangsa pasar Bank Sulselbar relatif terhadap pangsa pasar perbankan, dengan tujuan untuk membandingkan persentase aset penguasaan pasar Bank Sulselbar dengan pangsa pasar perbankan nasional. Strategi Bank Sulselbar untuk meningkatkan penguasaan pangsa pasar terdiri dari memperluas kegiatan pemasaran ke wilayah atau segmen pasar baru yang potensial di luar wilayah dan segmen pasar yang ada, melakukan pemasaran secara aktif dan efektif pada wilayah dan segmen pasar yang ada, mengembangkan produk/jasa, termasuk dengan memodifikasi produk yang sudah ada. /layanan, dan efisiensi biaya dan efektivitas biaya di semua bidang.

Kesimpulan dari penafsiran tersebut adalah 1) Penguasaan pangsa pasar Bank Sulselbar pada kelompok Bank Pembangunan Daerah dan industri perbankan nasional meningkat secara signifikan dalam 3 tahun terakhir dengan.

Balance Scorecard Dalam Perspektif

Laju pertumbuhan jaringan Bank Sulselbar yang terdiri dari 9 unit jaringan menunjukkan inovasi yang dilakukan perseroan menunjukkan tren positif selama 5 tahun terakhir. Setiap tahunnya, Bank Sulselbar berupaya menambah jumlah unit jaringan usaha untuk memberikan layanan terbaik yang terjangkau bagi konsumen dan memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi perbankan. Hal ini tentu akan menambah jumlah pihak eksternal. sumber daya keuangan dan pertumbuhan kredit di masa depan. Inovasi produk dan layanan, perluasan jaringan cabang dan jalur distribusi, optimalisasi seluruh sumber daya dan potensi yang ada menjadi strategi Bank Sulselbar dalam proses bisnis internal, selain itu Bank Sulselbar juga selalu mengadopsi ide-ide baru.

Kesimpulan dari penjelasan tersebut adalah rasio pertumbuhan jaringan Bank Sulselbar periode 2015-2019 mampu mencatatkan pertumbuhan yang sangat tinggi hingga mencapai 95,73%, pertumbuhan tersebut sejalan dengan tren pertumbuhan positif aset pihak ketiga, aset dan laba. Dari hasil laporan keuangan Bank Sulselbar terlihat rata-rata rasio BOPO 6 tahun terakhir berada pada kisaran 66,10, angka tersebut menandakan Bank Sulselbar berada pada kategori pertama atau sangat sehat. Pengukuran dimensi layanan purna jual diukur dengan indikator tingkat terpenuhinya keluhan nasabah yang merupakan indikator penting dari kepercayaan nasabah, dengan semakin beragamnya produk dan jasa perbankan yang disertai dengan manfaat dan manfaatnya maka akan semakin besar pula manfaat yang diperoleh. tentunya juga menimbulkan berbagai permasalahan pada nasabahnya, sehingga Bank Sulselbar wajib melayani pengaduan/masalah nasabahnya sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.

Bank Sulselbar berkomitmen memberikan pelayanan prima dan perlindungan nasabah menjadi prioritas utama, sehingga nasabah lebih leluasa memilih layanan yang sesuai dengan kebutuhannya. Dari sekian banyak keluhan yang ada, mayoritas terkait dengan produk perbankan, namun semua permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan baik oleh manajemen Bank Sulselbar. Dalam menangani pengaduan nasabah, Bank menyiapkan layanan nasabah yang selalu siap memberikan informasi di kantor perwakilan mana pun, juga memiliki nomor telepon dan hotline khusus bagi nasabah ketika menyampaikan pengaduan terhadap produk dan layanan Bank.

Kesimpulan dari hasil interpretasi adalah Bank Sulselbar telah berhasil menyelesaikan segala bentuk pengaduan nasabah selama lima tahun terakhir dengan persentase mencapai 100% kasus sehingga dapat menciptakan iklim keseimbangan antara kepentingan perusahaan dan kepentingan nasabah.

Balance Scorecard Perspektif Pembelajaran

Dari penafsiran laporan keuangan Bank Sulselbar terungkap selama 5 tahun pertumbuhan laba mengalami fluktuasi bahkan turun 11% dibandingkan tahun sebelumnya yang terjadi pada tahun 2017 yang jumlah pegawainya mencapai 1.045 orang. Laba Bank Sulselbar pada tahun 2017 terlihat perlambatan, hal ini merupakan dampak dari strategi bank dalam menjalankan fungsi intermediasi dan menjaga likuiditas bank. Selain itu, Bank Sulselbar mengeluarkan kebijakan penurunan suku bunga kredit produktif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Kinerja kinerja Bank Sulselbar pada tahun 2019 secara umum berada di atas rata-rata pertumbuhan kinerja perbankan nasional. Oleh karena itu, Bank Sulselbar berkomitmen untuk terus mengelola dan mengembangkan kapasitas dan keterampilan sumber daya manusianya. Jumlah pegawai dalam kurun waktu 5 tahun di Bank Sulselbar cenderung berfluktuasi setiap tahunnya, fluktuasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti adanya pensiunan pegawai, kebijakan perusahaan untuk terus melakukan perbaikan sumber daya manusia, pengunduran diri dan kondisi tertentu lainnya.

Hasil perhitungan tingkat turnover yang dilampirkan pada laporan keuangan Bank Sulselbar tahun 2015-2015 menunjukkan persentase turnover selama 5 tahun terakhir bervariasi. Biaya Investasi Pembangunan Manusia Berkelanjutan Bank Sulselbar berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi pegawai dengan menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan dan meyakini bahwa pelaksanaan program-program tersebut merupakan investasi yang akan memberikan hasil positif bagi peningkatan kinerja perusahaan. Untuk melaksanakan program pendidikan dan pelatihan tersebut, Bank Sulselbar menyediakan anggaran yang memadai sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Bank.

Komitmen Bank Sulselbar untuk mampu bersaing dalam persaingan bisnis perbankan diwujudkan dengan melakukan investasi dana untuk bertransformasi dalam pengembangan sumber daya manusia di masa depan, besaran dana yang disalurkan setiap tahunnya disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai.

Manajemen Kinerja Bank Sulselbar

Hasil interpretasi rasio profitabilitas/earnings Bank Sulselbar adalah: 1) Return On Asset Ratio (ROA) Bank Sulselbar pada tahun 2015-2019 berada pada kategori bank pertama (sangat sehat) dan jauh lebih baik diatas rata-rata nasional Bank Umum Konvensional kategori; Kinerja Bank Sulselbar dalam Perspektif Nasabah Analisis Perspektif Nasabah pada Bank Sulselbar dapat dianalisis dengan mempertimbangkan 3 indikator yaitu: 1) Pertumbuhan nasabah dan dana pihak ketiga; Peneliti menemukan bahwa selama lima tahun terakhir, tingkat penanganan pengaduan Bank Sulselbar berhasil menyelesaikan segala bentuk pengaduan nasabah, dengan tingkat penyelesaian 100%, menciptakan iklim keseimbangan antara kepentingan usaha dan kepentingan nasabah.

Semakin tinggi rasio NGR, semakin baik. bahwa Rasio Pertumbuhan Jaringan Bank Sulselbar Tahun 2015-2019 mampu mencatatkan pertumbuhan yang sangat tinggi mencapai 95,73%, pertumbuhan tersebut sejalan dengan tren positif pertumbuhan dana pihak ketiga, aset dan laba. Hasilnya Bank Sulselbar berhasil menyelesaikan segala bentuk pengaduan nasabah selama lima tahun terakhir dengan persentase mencapai 100% kasus sehingga mampu menciptakan iklim keseimbangan antara kepentingan perusahaan dan kepentingan nasabah. Produktivitas Bank Sulselbar dapat diukur dari tingkat kemampuan akumulasi keuntungan yang dihasilkan oleh pegawai.

Pertumbuhan aset perusahaan menjadi salah satu indikator penting dalam pengukuran pertumbuhan tahunan.Kinerja Bank Sulselbar dalam 5 tahun terakhir berhasil mencatatkan pertumbuhan aset yang mencapai 74,13%, angka tersebut terbilang fantastis karena mampu tumbuh. positif dalam 5 tahun. bertahun-tahun. Total dana yang dikeluarkan Bank Sulselbar untuk transformasi pengembangan sumber daya manusia ke depan mencapai 35,80 juta. Kinerja Bank Sulselbar dalam perspektif keuangan yang diukur dengan 3 indikator menunjukkan bahwa rasio permodalan dikategorikan sangat sehat, rasio aset yang menguntungkan memenuhi persyaratan minimal suatu bank di Indonesia, dan rasio profitabilitas dengan ROA dan ROE dikategorikan sangat. bank sehat, namun LDR Bank Sulselbar masih dalam kategori bank tidak sehat.

Kinerja Bank Sulselbar dalam perspektif nasabah yang berada dalam kondisi sangat baik terbukti bahwa pertumbuhan nasabah dan dana pihak ketiga tumbuh positif, Bank Sulselbar terus meraih penghargaan di tingkat nasional terkait tingkat kepuasan nasabah dan loyalitas, serta penguasaan pangsa pasar Bank Sulselbar mampu tumbuh positif. Kinerja Bank Sulselbar dalam perspektif proses bisnis internal yang positif terlihat dari kemampuan inovasi yang berkembang pesat, proses operasional bisnis yang mengedepankan efisiensi dan efektivitas, serta dari sisi layanan purna jual Bank Sulselbar mampu menangani segala jenis nasabah. keluhan pergi Kinerja Bank Sulselbar dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan tren yang positif dimana Bank Sulselbar memiliki pegawai dengan produktivitas yang baik sehingga dapat menghasilkan keuntungan sepanjang tahun, pertumbuhan aset perusahaan meningkat, perusahaan mampu mengendalikan tingkat turnover dan mampu mempertahankan karyawan terbaiknya, untuk mentransformasi masa depan Bank Sulselbar telah mengeluarkan dana yang cukup besar untuk investasi pengembangan sumber daya manusia berkelanjutan guna mendukung proses bisnisnya.

Referensi

Dokumen terkait

Kurva Cadsvs t untuk penentuan waktu kontak optimum Berdasarkan kurva Cads terhadap t untuk penentuan waktu kontak optimum, dapat dilihat bahwa lamanya waktu kontak pada proses