• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRIWULAN IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TRIWULAN IV"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

Dalam rangka meningkatkan kinerja pelaksanaan kegiatan yang dibiayai pinjaman/hibah luar negeri, dilakukan pemantauan dan penyusunan laporan sesuai dengan ketentuan Pasal 77 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penerimaan Pinjaman Luar Negeri. dan penerimaan subsidi. Penyusunan Laporan Kinerja Pelaksanaan Pinjaman/Hibah Luar Negeri bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perkembangan keluaran kegiatan dan realisasi penyerapan anggaran selama triwulan berjalan. Sebagai sumber pembelajaran bagi pelaksanaan kegiatan pinjaman/hibah luar negeri lainnya, laporan ini juga menyajikan beberapa contoh pembelajaran.

Laporan Kinerja Pelaksanaan Pinjaman/Hibah Luar Negeri Triwulan IV Tahun 2018 memuat beberapa pembelajaran atau pembelajaran dalam pelaksanaan pinjaman/hibah luar negeri, antara lain dari Perkembangan World Class University di Universitas Indonesia Kementerian Riset. , Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang mengajarkan kelas tentang pentingnya menjunjung visi dan misi Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RS PTN) untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Laporan kinerja pelaksanaan pinjaman/hibah luar negeri disusun berdasarkan ketentuan Pasal 77 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penerimaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Subsidi. Laporan tersebut memuat perkembangan pelaksanaan kegiatan yang dibiayai pinjaman luar negeri (tidak termasuk pinjaman program) dan rencana kegiatan hibah, serta hibah langsung.

Laporan ini juga menyampaikan pengalaman dari proyek yang sedang berjalan dan proyek yang telah selesai, serta gambaran kinerja beberapa proyek hibah luar negeri, khususnya hibah yang direncanakan. Profil pinjaman luar negeri dapat dilihat berdasarkan pengelompokan berdasarkan sektor pembangunan, berdasarkan lembaga yang bertanggung jawab, dan berdasarkan pemberi pinjaman. Pinjaman luar negeri dibagi berdasarkan sektor pembangunan menjadi 5 (lima) sektor utama yaitu infrastruktur, energi, pendidikan, pertahanan keamanan dan lain-lain.

Sementara itu, pinjaman luar negeri di bidang ketenagalistrikan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik seluruh wilayah Indonesia secara merata dan mendukung pencapaian target listrik sebesar 35.000 MW pada tahun 2019 melalui pembangunan pembangkit listrik dan pembangunan jaringan transmisi.

Gambar 2.1. Komposisi Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Sektor
Gambar 2.1. Komposisi Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Sektor

Presentase Share Nilai Pinjaman per K/L (%)

Jika dilihat dari nilai pinjaman, berdasarkan Tabel 2.2 terdapat peningkatan nilai pinjaman yang cukup signifikan dari Triwulan IV 2017 ke Triwulan IV 2018 yaitu meningkat sebesar USD 2,156.6 juta. Perubahan signifikan pada nilai pinjaman terjadi di Kementerian PUPR yang meningkat sebesar USD 1.842,2 juta, Kementerian Perhubungan juga mengalami peningkatan sebesar USD 943,2 juta, dan Kepolisian Republik Indonesia juga mengalami peningkatan sebesar USD 315,9 juta. PLN mengalami penurunan sebesar USD 181,8 juta, dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mengalami penurunan sebesar USD 173,8 juta.

Perubahan nilai kredit tersebut merupakan akibat dari proyek yang telah selesai (closing) dan proyek baru yang telah efektif. Pada tahun 2018 hingga triwulan IV, terdapat 8 proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Umum yang telah selesai dan 1 proyek baru efektif. Eksekusi pinjaman luar negeri atas dasar instansi yang berwenang dapat digabungkan dalam kegiatan yang dilakukan oleh kementerian/lembaga, kelanjutan peminjaman (Subsidiary Loan Agreement atau SLA) dan transfer.

Pinjaman luar negeri yang berjalan saat ini berasal dari 3 (tiga) kelompok sumber pinjaman, yaitu Kreditor Multilateral, Kreditor Bilateral, dan Kreditor Luar Negeri Swasta (AKS)/Badan Penjaminan Kredit Ekspor (ECGA). Hampir 74,2 persen pinjaman luar negeri yang berjalan berasal dari LPKE, Jepang, dan Bank Dunia.

Tabel 2.2 Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab  (Ekuivalen Juta USD)
Tabel 2.2 Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab (Ekuivalen Juta USD)

Persentase Share Pinjaman per Lender (%)

RINGKASAN KINERJA DAN PERMASALAHAN PELAKSANAAN PROYEK PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2018

Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, persentase penyerapan aktual pada triwulan ini meningkat sebesar 5,1 persen. Peningkatan ini terutama dipengaruhi oleh peningkatan realisasi penyerapan proyek LPKE/KSA yang cukup signifikan. Peningkatan realisasi penyerapan juga terjadi pada proyek kreditur multilateral, sedangkan realisasi penyerapan proyek pinjaman lunak dari kreditur bilateral cenderung menurun.

Namun hasil kinerja masing-masing proyek sangat beragam, dimana ada proyek yang memiliki kinerja penyerapan cukup baik, bahkan mencapai di atas 52,5 persen dari target penyerapan, di sisi lain ada juga beberapa proyek yang belum selesai penyerapan atau sudah terserap. bahkan belum mengalami pergerakan sejak diberlakukan hingga triwulan IV tahun 2018. Jika dilihat dari kinerja penyerapannya, secara umum terdapat sekitar 59 proyek yang memiliki kinerja penyerapan yang baik, yaitu mampu menyerap lebih dari 52,5 persen dari target penyerapan. Tahun 2018. Diantara proyek-proyek tersebut terdapat proyek yang mengalami nihil penyerapan (0) atau bahkan belum menunjukkan adanya penyerapan sejak proyek tersebut dinyatakan efektif.

Proyek-proyek tersebut patut mendapat perhatian khusus karena nilainya mencapai 4.110,5 juta dolar atau 21,1 persen dari total nilai pinjaman. Untuk meningkatkan kinerja proyek yang tergolong serapan rendah, beberapa upaya dapat dilakukan, antara lain dengan mengadakan rapat penyelesaian permasalahan proyek secara intensif dan mempercepat proses review perubahan atau revisi rencana pelaksanaan proyek.

Kinerja Penyerapan TA 2018

LESSON LEARNED PELAKSANAAN PROYEK

Proyek-proyek tersebut merupakan proyek yang sedang berjalan dan telah selesai, yaitu pembangunan World Class University di Universitas Indonesia yang dikelola oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, PLTU Pangkalan Susu, dan PLTU Takalar. pembangkit listrik berbahan bakar minyak. Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang dioperasikan oleh PT. Pada tahun 2005, 22 rumah sakit ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Pusat, yang juga menjadi rumah sakit pendidikan. Namun, seiring dengan semakin banyaknya sekolah kedokteran yang didirikan, rumah sakit pendidikan yang ada tidak lagi memiliki kapasitas yang cukup untuk menampung seluruh mahasiswa kedokteran.

Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mewajibkan setiap perguruan tinggi yang memiliki fakultas kedokteran untuk membangun rumah sakit pendidikan yang berafiliasi. Universitas Indonesia, sebagai perguruan tinggi yang berpengalaman dalam pendidikan kedokteran di Indonesia, mendapat kesempatan pertama untuk membangun rumah sakit pendidikan terafiliasi. Selain itu, rumah sakit akademik harus mematuhi prinsip-prinsip institusi pendidikan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Tujuan pengembangan universitas kelas dunia di Universitas Indonesia adalah untuk memperluas pendidikan dan penelitian terkait kedokteran di Universitas Indonesia dengan meningkatkan kualitas fakultas kedokteran (termasuk kedokteran umum, kedokteran gigi, keperawatan dan kesehatan masyarakat) melalui pendirian rumah sakit yang berafiliasi dengan Universitas Indonesia dan meningkatkan kerja sama antara Universitas Indonesia dengan perguruan tinggi daerah lainnya untuk berkontribusi terhadap peningkatan pelayanan kesehatan di Indonesia. Konstruksi bangunan, peralatan dan furnitur, kenaikan harga, kontinjensi fisik dan jasa konsultasi di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Secara umum Rumah Sakit Universitas Indonesia telah selesai dibangun pada bulan Juli 2018 dan dibuka untuk digunakan pada bulan Agustus 2018, sebagai rumah sakit perguruan tinggi negeri (RS PTN) pertama di Indonesia, Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) juga menggunakan konsep a rumah sakit hijau yaitu konsep dan fisik desain yang ramah lingkungan dan sepenuhnya berfokus pada keselamatan pasien.

RS UI juga fokus penuh dalam menyelenggarakan pendidikan profesi dokter, perawat, apoteker, dan kesehatan masyarakat secara terpadu melalui pengembangan Jaringan Pelayanan Kesehatan Akademik Depok (DAHCN) yang mencakup rumah sakit dan puskesmas di Kota Depok dan sekitarnya. . RS UI mempunyai cadangan energi yang sangat besar untuk menjaga pasokan listrik jika terjadi pemadaman listrik akibat PT. Untuk itu RS UI dikembangkan sebagai rumah sakit representatif dengan konsep green Hospital, digital Hospital, Academic Health Care Network, kerjasama antar pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta universal health coverage bagi rumah sakit lainnya.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu unit 3 dan 4 berkapasitas 2 x 200 MW dibangun di Desa Pasir, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, sekitar 120 km dari Medan. PLTU Pangkalan Susu merupakan pembangkit listrik tenaga batu bara dan masuk dalam Program Fast Track 10.000 MW Tahap II. Pembangunan PLTU Pangkalan Susu dimulai pada tanggal 4 Mei 2015, dengan pekerjaan konstruksi pada Unit 2 diharapkan selesai pada tahun 2018 dan Unit 4 pada tahun 2019.

Tabel 2.6 Data Umum Proyek Development of World Class University at University of Indonesia  (Loan JICA IP-549)
Tabel 2.6 Data Umum Proyek Development of World Class University at University of Indonesia (Loan JICA IP-549)

HIBAH LUAR NEGERI

PELAKSANAAN HIBAH LUAR NEGERI

Kegiatan hibah ini bertujuan untuk mendukung Indonesia dalam mengembangkan strategi dan menerapkan langkah-langkah terkait keanekaragaman hayati dan konservasi daerah aliran sungai dalam kerangka strategi nasional REDD+ di Jambi Barat dan Kalimantan. Program Hutan III: Pengelolaan Terpadu Kolaboratif Sulawesi oleh Lore Lindu Landscape, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kegiatan hibah Program Hutan III ini dibiayai oleh KfW dengan total dana sebesar EUR dan akan dilaksanakan selama 7 (tujuh) tahun terhitung tahun 2017 hingga tahun 2023.

Tujuan dari hibah ini adalah untuk melaksanakan pengelolaan bersama dan terpadu di provinsi Lore Lindu dan untuk mendukung pengembangan dan pelaksanaan upaya konservasi keanekaragaman hayati dan daerah aliran sungai dalam kerangka strategi nasional REDD+ di Sulawesi Tengah. Kegiatan utama hibah ini adalah pengelolaan kolaboratif terpadu lanskap alam Lore Lindu. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya kegiatan pengelolaan lanskap terpadu Lore Lindu bersama di Sulawesi, yaitu: a) perlunya mendukung upaya konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia, b) perlunya program pengelolaan DAS terpadu sebagai upaya pengalokasian penggunaan lahan, tata ruang perencanaan dan perlindungan hutan dalam satu lanskap ekologi, 3) Sulawesi Tengah memiliki spesies endemik dan keanekaragaman hayati yang tinggi, 4) TN Lore Lindu merupakan kawasan sentral Cagar Biosfer Lore Lindu.

Kegiatan hibah yang telah dimulai sejak satu tahun ini sudah cukup baik, walaupun masih terdapat beberapa kendala yang menghambat kelancaran pelaksanaan kegiatan, antara lain a) kegiatan pada DIPA awal tidak sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan (AWP), sehingga perlu dilakukan peninjauan terhadap PVT dan DIPA, dan b) proses pengisiannya memakan waktu lama sehingga pencairannya sulit. Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Iklim di Ekosistem Gunung Leuser, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Secara keseluruhan progres pelaksanaan hibah cukup baik, beberapa capaian dari masing-masing outcome antara lain: 1) reboisasi hutan rakyat dan agroforestri, 2) penetapan batas TNGL dan batas desa, 3) kesepakatan konservasi desa, 4) mitigasi konflik satwa, 5 ) patroli sosialisasi, 6) edukasi konservasi, patroli cerdas dan konservasi penyu/orangutan.

Total pelaksanaan hibah luar negeri yang dilaporkan pada triwulan IV tahun 2018 berjumlah 106 proyek yang dilaksanakan oleh 20 (dua puluh) kementerian/lembaga dengan total nilai USD 2,363,9 juta. 1 2HHFZ6PA JICA Proyek kemitraan publik-swasta untuk meningkatkan pemasaran produk pertanian. 4 2CFTEZHA FAO Memperkuat kapasitas nasional untuk mencegah dan mengendalikan infeksi pandemi yang muncul dan muncul kembali, termasuk influenza A di Indonesia (OSRO/INS/501/US).

4 74680201 FAO Mengurangi risiko bencana akibat perubahan iklim di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) di Indonesia. DAFTAR PROYEK PINJAMAN LUAR NEGERI YANG DILAKUKAN SAMPAI IV. TRIWULAN TAHUN 2018 BERDASARKAN BIRO YANG BERTANGGUNG JAWAB.

Gambar 3.1. Dokumentasi Kegiatan Hibah Forclime
Gambar 3.1. Dokumentasi Kegiatan Hibah Forclime

DAFTAR PROYEK PINJAMAN LUAR NEGERI YANG DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN TRIWULAN IV TAHUN 2018 BERDASARKAN INSTANSI PENANGGUNG JAWAB

Second Supplementary Funding for the Third Water Supply and Sanitation Project for Low-Income Communities/Community-Based Water Supply Project (PAMSIMAS III).

Gambar

Gambar 2.1. Komposisi Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Sektor
Tabel 2.1 Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Sektor
Gambar 2.2 Komposisi Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab
Tabel 2.2 Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab  (Ekuivalen Juta USD)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri di Kota Surakarta Sumber: BPS diolah 2018 Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat bahwa serapan tenaga kerja di sektor industri terbanyak