• Tidak ada hasil yang ditemukan

Matkul: Pendidikan Agama Islam

N/A
N/A
Alief rhindra oktobri Yudho

Academic year: 2023

Membagikan "Matkul: Pendidikan Agama Islam"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nama: Alief Rhindra Oktobri Yudho NIM: 051445992

Prodi: Management

Matkul: Pendidikan Agama Islam

1. Ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah.

Coba jelaskan kedua pengertian berikut, serta berikan contoh masing-masing dari jenis ibadah tersebuh.

Ibadah mahdkah yang berartikan murni dan ibadah ghairu yang berartikan tidak murni atau bercampur dengan yang lain. Contoh ibadah mahdlah yaitu shalat, zakat, puasa, dan haji, yaitu ibadah yang tata caranya, waktunya dan tempatnya sudah ditentukan aturan

pelaksaannya, ini termasuk ibadah wajib. Ibadah ghairu contohnya menuntut ilmu dengan niat ibadah (mengabdi mencari ilmu dengan ridha Allah), petani yang mengolah sawah- ladangnya dengan niat ibadah supaya produktif untuk kesejahteraan memenuhi kebutuhan pokok manusia dan kegiatan lain yang tergolong sunnah hasanah.

2. Tuliskan ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia, serta jelaskan tahapan penciptaan manusia menurut Al-Qur`an!

Surat Al-Mu`minun : wa laqad khalaqnal-insāna min sulālatim min ṭīn, ṡumma ja'alnāhu nuṭfatan fī qarārim makīn, ṡumma khalaqnan-nuṭfata 'alaqatan fa khalaqnal-'alaqata muḍgatan fa khalaqnal-muḍgata 'iẓāman fa kasaunal-'iẓāma laḥman ṡumma ansya`nāhu khalqan ākhar, fa tabārakallāhu aḥsanul-khāliqīn.

Tahap penciptaan manusia menurut Al-Qur`an yaitu manusia berasal dari tanah, kemudian menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk Allah SWT.

3. Al-Qur`an menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia. Jelaskan istilah- istilah yang digunakan tersebut!

Allah SWT memperkenalkan makhluk bernama manusia dengan lima nama pokok, yaitu al- Basyar, al-Insan, al-Ins, al-Nas, dan Bani Adam. Kelima nama tersebut merupakan satu kesatuan integral yang tidak terpisahkan mendeskripsikan manusia secara holistic dan komprehensif.

- al-Basyar yaitu Kata basyar terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti penampakan sesuatu dengan baik dan indah. Dari akar kata yang sama lahir kata basyarah yang berarti kulit. Manusia dinamai basyar karena kulitnya nampak jelas, dan berbeda dengan kulit makhluk lain yang tertutupi bulu. Dengan demikian istilah basyar merupakan gambaran manusia secara materi yang dapat dilihat, memakan sesuatu, berjalan, dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia dalam pengertian ini disebutkan di dalam Alquran sebanyak 35 kali dalam berbagai surat.

(2)

Diantaranya terdapat dalam surat Al-Anbiyaa: 2-3, Al-Kahfi: 110, Ibrahim: 10, Hud:

26, Al-Mukminuun: 24 dan 33, As-Syu’araa: 93, Yassin: 15, Al-Isra: 93, dan lain-lain.

- Al-insan/An-Naas yaitu

Kata insan diambil dari akar kata uns yang berarti jinak, lawan dari binatang liar; harmonis dan tampak. Namun dari sudut pandang Alquran, barangkali lebih tepat diambil dari kata nasiya (lupa), atau nasa-yanusu (berguncang).

Insan adalah makhluk yang menjadi (becoming). Ia terus-menerus maju menuju ke

kesempurnaan. Karakter “menjadi” ini membedakan manusia dengan fenomena lain di alam.

Hewan tidak dapat mengubah kondisinya, sedangkan manusia bisa terus berupaya menyempurnakan dirinya serta berevolusi dengan akal dan ilmu. Di tataran ini, manusia sudah mulai memiliki perbedaan daripada hewan.

Alquran sering kali memperhadapkan insan dengan jin. Jin adalah makhluk halus yang tidak tampak, sedangkan manusia memiliki ‘badan kasar’ yang nyata dan berwatak ramah

dibanding bangsa jin. Kata insan digunakan Alquran untuk menunjuk kepada manusia secara menyeluruh dalam jiwa dan raga.

Sedangkan An-Naas adalah bentuk jamak dari insan. Alquran menyebut manusia sebagai naas dalam statusnya sebagai makhluk sosial yang bergaul dan bermasyarakat serta dalam

berbagai contoh perilakunya terhadap Tuhan.

- Bani Adam yaitu

Manusia disebut sebagai Bani Adam untuk merujuk asal-usulnya sebagai keturunan Nabi Adam AS. Dalam konteks, dari mana seorang manusia berasal, untuk apa dia hidup, dan kemana dia akan kembali. Penggunaan istilah Bani Adam menunjukkan bahwa manusia bukan hasil dari evolusi makhluk anthropus (sejenis kera). Manusia dalam pandangan Al- Quran bukan makhluk anthropomorfisme, yaitu makhluk penjasadan sifat-sifat Tuhan.

Alquran menggambarkan manusia sebagai makhluk theomorfis yang memiliki sesuatu yang agung di dalam dirinya. Di samping itu manusia dianugerahi akal yang dapat membedakan nilai baik dan buruk, sehingga membawa ia pada kualitas tertinggi sebagai makhluk yang bertakwa. Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk yang suci dan mulia, bukan sebagai makhluk yang kotor dan penuh dengan dosa, sebagaimana pandangan mereka bahwa nabi Adam dan Hawa yang diturunkan dari surga karena melanggar larangan Allah

merupakan asal mula hakikat manusia sebagai pembawa dosa bawaan (turunan).

4. Manusia juga disebut sebagai khalifah. Jelaskan langkah-langkah yang dilakukan manusia untuk merealisasikan peran sebagai Khalifah!

(3)

- Pemahaman agama mendalam tentang ajaran Islam yang melibatkan Al-Qur`an, hadist, dan prinsip-prinsip Islam.

- Taat kepada Allah SWT menjalani perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya - Memiliki etika dam moralitas islam dalam aspek kehidupan sehari-hari

- Aktif dalam membantu yang membutuhkan bertujuan untuk mensejahterakan sosial - Adil dan menyerukan beserta menjalani keadilan dijalan Allah SWT untuk semua

warga

- Pendidikan adalah elemen penting dalam Islam sebagai peran Khalifah

- Partisipasi dalam pemerintahan atau politik untuk mempengaruhi kebijakan yang sesuai prinsip-prinsip Islam

- Penghormatan terhadap hak asasi manusia yang menodorong kebebasan dan keadilan adalah bagian dari peran Khalifah

5. Islam berjuang untuk tegaknya masyarakat yang beradap dan sejahtera. Jelaskan prinsip-prinsip untuk menegakkan masyrakat yang beradab dan sejahtera!

Tauhid prinsip utama dalam Islam adalah keimanan kepada satu Allah, yang menciptakan, mengatur, dan mengendalikan segala sesuatu. Keadilan prinsip penting dalam Islam. Manusia wajib berperilaku adil dalam semua aspek kehidupan. Akhlak islam yang mendorong perilaku yang baik dan etis. Seperti jujur, amanah, kasih sayang, dan kebaikan hati. Syariah manusia wajib mematuhi hukum-hukum agama yang dinyatakan dalam Al-Qu`an dan hadist yang mencakup dalam ibadah dan aspek kehidupan. Islah manusia juga diwajibkan untuk berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini mencakup memberikan sumbangan zakat bagi yang membutuhkan dan bekerja untuk memecahkan masalah sosial.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hukum Islam, orang kafir diartikan sebagai orang yang ingkar akan Allah dan Rasul-Nya, tidak menyembah-Nya, orang yang menutup mata dan hatinya dari perintah Allah