• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas 1 SBPPG Anwar Ubaedi

Anwar

Academic year: 2023

Membagikan "Tugas 1 SBPPG Anwar Ubaedi"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS STRUKTUR BETON PRATEGANG PRACETAK GEDUNG

Disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Struktur Beton Prategang dan Pracetak Gedung

Dosen Pengampu:

Ibu Mardiana Oesman, BSCE, MT., Dr.

Disusun Oleh:

Anwar Ubaedi 211111007 Kelas 3A-TKG

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2023/2024

(2)

Soal Nomor 1

Hitung tegangan pada saat transfer dan servis sereta tentukan jumlah tendon dari struktur beton prategang berikut!

Data:

 Mutu beton pada saat servis ( f 'c ) = 50 MPa

 Mutu beton pada saat transfer ( f 'ci ) = 60 % f 'c = 30 MPa

 Beban hidup q

¿¿

¿

) = 27 kN/m

 Panjang bentang (L) = 9 m

 Lebar (b) = 600 mm

 Tinggi (h) = 900 mm

 Berat jenis beton = 25 kN/m³

 Eksentrisitas, e ≠ 0

 Kehilangan tegangan total = 0 %

 Tendon yang digunakan, ASTM A-416 Grade 270 Penyelesaian

I. Section Properties

(3)

a. Menghitung luas dimensi (A) A=b ×h

¿600mm ×900mm

¿540.000mm2 5,4×105mm2 b. Menghitung momen tahanan (W)

W=1

6×b × h²

¿1

6×600mm ×(900mm)2

¿81.000 .000mm3 8,1×107mm3 c. Menghitung eksentrisitas (e)

e=yb−200

¿h

2−200=900

2 −200=250mm II. Pembebanan

a. Menghitung beban total yang dipikul oleh balok 1. Beban mati

q

¿

¿¿ )

Berat sendiri balok ¿A × Berat jenis beton

¿0,54m2×25kN/m³

¿13,5kN/m 2. Beban hidup

q

¿

¿¿

) ¿27kN/m

3. Beban total q

¿

¿¿

) ¿qDl+q¿

¿13,5kN/m+27kN/m

¿40,5kN/m b. Menghitung momen akibat pembebanan

1. Momen pada saat transfer

(4)

Pada saat transfer (pemindahan gaya prategang) beton hanya menahan beratnya sendiri, beban hidup belum bekerja pada saat ini sehingga momen yang terjadi hanya akibat berat sendiri saja.

M qDl=1

8×qDl× L²

¿1

8×13,5kN/(9m

¿136,69kNm 2. Momen pada saat servis

Pada saat servis seluruh beban sudah bekerja (beban mati dan beban hidup) sehingga momen yang terjadi akibat beban mati dan beban hidup.

Mqtotal=1

8×qtotal× L²

¿1

8×40,5kN/(9m

¿410,06kN m c. Menghitung besarnya gaya prategang (P)

Menghitung nilai gaya prategang dapat ditentukan dengan mengasumsikan jenis prategangnya fully prestressed.

ft=0 ft=−P

AP × e

W +Mqtotal

W =0 0= −P

5,4×105mm2+ P ×250mm

8,1×107mm3+410,06×106Nmm 8,1×107mm3 150P+250P

8,1×107mm2=5,06kN/mm² P=5,06N/mm²×8,1×107mm2

(150+250) =1.02 4.65 0N 1.025kN

d. Menghitung gaya merata ke atas akibat pratekan/balanced load ( ωp ) qtotal

(5)

Gaya-gaya luar (dalam hal ini beban q) akan diimbangi oleh gaya-gaya dalam yang disebabkan oleh gaya prategang. Gaya prategang dengan eksentrisitas e menimbulkan reaksi ke atas (balanced load) seperti pada gambar di atas, dengan beban ωp besarnya dinyatakan dalam persamaan:

ωp=P×ϰp

ωp=8× P× e L2

¿8×1025kN ×0,25m

(9m)2 =25,31kN/m

e. Menghitung momen akibat ωp ( Mωp )

Menghitung momen akibat ωp di Tengah bentang dengan menggunakan persamaan:

Mωp=1

8×ωp× L2

¿1

8×25,31kNm ×(9m)2=256,26kNm f. Menghitung ΔM

ωp

qtotal

(6)

ΔM merupakan jumlah dari momen akibat beban qtotal dengan momen akibat ωp di tengah-tengah bentang.

1. Pada saat transfer ΔM=MqDlMωp

¿136,69kNm−256,26kNm=−119,57kNm

2. Pada saat servis ΔM=MqtotalMωp

¿410,06kN m−256,26kNm=153,8kNm III. Tegangan

1. Tegangan pada saat transfer Tegangan-tegangan yang terjadi:

a. Tegangan akibat gaya prategang Bidang momen akibat beban Bidang momen akibat beban q

ωp

(7)

f=P A

¿ 1.025.000N

5,4×105mm2=1.9MPa b. Tegangan akibat ΔM

f=ΔM W

¿−119,57×106Nmm

8,1×107mm3 =−1,5MPa

Setelah tegangan akibat gaya prategang dan tegangan akibat ΔM diperoleh, maka tegangan total pada sera tatas dan bawah dapat dihitung.

c. Menghitung tegangan total pada serat atas dan serat bawah (fcdan ft)

Tegangan pada serat atas fc=−P

A

(

MWqDl+Mωp W

)

fc=−1.9MPa

(

136,698,1××10107mm6Nmm3 −256,26×106Nmm 8,1×107mm3

)

¿−0,4MPa

Tegangan pada serat bawah ft=−P

A

(

MWq Dl+Mωp W

)

ft=−1.9MPa+

(

136,698,1××10107mm6Nmm3 −256,26×106Nmm 8,1×107mm3

)

¿−3,4M p a

Syarat batas tegangan pada saat transfer Tegangan tekan, σct ¿0,6× f'ci

¿0,6×30MPa=18MPa

Tegangan tekan, σtt ¿0,25×

f'c

¿0,25×

30MPa=1,37MPa

Tegangan Aktual Ijin

Tekan −0,4MPa −18MPa OK

Tarik −3,4MPa 1,37MPa OK

(8)

Maka, pada saat transfer:

 Tegangan pada serat penampang atas (tekan), fc

Tegangan pada serat tekan ( fc¿ sebesar 0,4 MPa (tekan) sedangkan tegangan yang diijinkan sebesar 18 MPa (tekan) sehingga memenuhi persyaratan (tegangan yang terjadi tidak melebihi tegangan yang diijinkan).

 Tegangan pada serat penampang bawah (tarik), ft

Tegangan pada serat tekan ( ft¿ sebesar 3,4 MPa (tekan) sedangkan tegangan yang diijinkan sebesar 1,37 MPa (tarik) sehingga memenuhi persyaratan (beton kuat menahan tekan tetapi lemah terhadap tarik).

2. Tegangan pada saat servis Tegangan-tegangan yang terjadi:

a. Tegangan akibat gaya prategang f=P

A

¿ 1.025.000N

5,4×105mm2=1.9MPa b. Tegangan akibat ΔM

f=ΔM W

¿153,8×106Nmm

8,1×107mm3 =1, 9MPa

Setelah tegangan akibat gaya prategang dan tegangan akibat ΔM diperoleh, maka tegangan total pada sera tatas dan bawah dapat dihitung.

c. Menghitung tegangan total pada serat atas dan serat bawah (fcdan ft)

Tegangan pada serat atas

(9)

fc=−P

A

(

MWq total+Mωp W

)

fc=−1.9MPa

(

153,88,1××101076mmNmm3 −256,26×106Nmm 8,1×107mm3

)

¿−3,8MPa

Tegangan pada serat bawah ft=−P

A

(

MWq total+Mωp W

)

ft=−1.9MPa+

(

153,88,1××101076mmNmm3 −256,26×106Nmm 8,1×107mm3

)

¿0Mpa

Syarat batas tegangan pada saat transfer Tegangan tekan, σct ¿0, 45× f'c

¿0, 45×5 0MPa=22,5MPa Tegangan tekan, σtt ¿0,5×

f'c

¿0,5×5 0MPa=3,5MPa Teganga

n

Aktual Ijin

Tarik −3,8MPa −22,5MPa OK

Tekan 0Mpa 3,5MPa OK

Maka, pada saat servis:

 Tegangan pada serat penampang atas (tekan), fc

Tegangan pada serat tekan ( fc¿ sebesar 3,8 MPa (tekan) sedangkan tegangan yang diijinkan sebesar 22,5 MPa (tekan) sehingga memenuhi persyaratan (tegangan yang terjadi tidak melebihi tegangan yang diijinkan).

 Tegangan pada serat penampang bawah (tarik), ft

Tegangan pada serat tekan ( ft¿ sebesar 0 MPa sedangkan tegangan yang diijinkan sebesar 3,5 MPa (tekan) sehingga memenuhi persyaratan (tegangan yang terjadi tidak melebihi tegangan yang diijinkan).

IV. Gambar distribusi tegangan pada penampang balok

(10)

1. Tegangan pada saat transfer

2. Tegangan pada saat servis

V. Jumlah Tendon

Digunakan jenis tendon ASTM A-416 Grade 270.

Diameter starnd = 12,7 mm

Luas = 98,71 mm²

Ultimate Tensile Strenght (UTS) = 184 kN

Digunakan 80% UTS = 80% x 184 = 147,2 kN Jumlah strand= P

80 %UTS

¿1.025kN

147,2kN=6,96Buah 7Buah

Digunakan 7 buah strand berdiameter 12,7 mm dalam satu tendon.

Soal Nomor 2

Hitung tegangan pada saat transfer dan servis sereta tentukan jumlah tendon dari struktur beton prategang berikut!

1,5MPa

1,9MPa 3,4MPa

0,4MPa 1,5MPa

1,9MPa

3,8MPa

1,9MPa

1,9MPa

0

¿5,05MPa 1,9MPa

¿5,05MPa 1,9MPa

(11)

Data:

 Mutu beton pada saat servis ( f 'c ) = 40 MPa

 Mutu beton pada saat transfer ( f 'ci ) = 60 % f 'c = 24 MPa

 Beban hidup q

¿

¿¿

) = 18 kN/m

 Panjang bentang (L) = 9 m

 Lebar (b) = 300 mm

 Tinggi (l) = 600 mm

 Berat jenis beton = 25 kN/m³

 Eksentrisitas, e ≠ 0

 Kehilangan tegangan total = 18 %

 Tendon yang digunakan, ASTM A-416 Grade 270

Penyelesaian

I. Section Properties

a. Menghitung luas dimensi (A) A=b ×h

(12)

¿3 00mm ×6 00mm

¿18 0.000mm2 1,8×105mm2 b. Menghitung momen tahanan (W)

W=1

6×b × h²

¿1

6×3 00mm ×(6 00mm)2

¿18 .000.000mm3 1,8×107mm3 c. Menghitung eksentrisitas (e)

e=yb−125

¿h

2−125=6 00

2 −125=175mm II. Pembebanan

a. Menghitung beban total yang dipikul oleh balok 1. Beban mati

q

¿

¿¿ )

Berat sendiri balok ¿A × Berat jenis beton

¿0,18m2×25kN/m³

¿4,5kN/m 2. Beban hidup

q

¿¿

¿

) ¿18kN/m

3. Beban total q

¿

¿¿

) ¿qDl+q¿

¿4,5kN/m+18kN/m

¿22,5kN/m b. Menghitung momen akibat pembebanan

1. Momen pada saat transfer

Pada saat transfer (pemindahan gaya prategang) beton hanya menahan beratnya sendiri, beban hidup belum bekerja pada saat ini sehingga momen yang terjadi hanya akibat berat sendiri saja.

MqDl=1

8× qDl× L²

(13)

¿1

8×4,5kN/m ×(9m

¿45,56kNm 2. Momen pada saat servis

Pada saat servis seluruh beban sudah bekerja (beban mati dan beban hidup) sehingga momen yang terjadi akibat beban mati dan beban hidup.

Mqtotal=1

8×qtotal× L²

¿1

8×22,5kN/(9m

¿227,81kN m c. Menghitung besarnya gaya prategang (P)

Menghitung nilai gaya prategang dapat ditentukan dengan mengasumsikan jenis prategangnya fully prestressed.

ft=0 ft=−P

AP × e

W +Mqtotal

W =0 0= −P

1,8×105mm2+ P ×175mm

1,8×107mm3+227,81×106Nmm 1,8×107mm3 1 0 0P+175P

1,8×107mm2=12,66kN/mm² P=12,66kN/mm²×1,8×107mm2

(1 0 0+175) =828.654,54N 828,65kN d. Menhitung gaya prategang awal ( Pi¿

Gaya prategang yang harus diberikan pada saat transfer atau gaya minimum yang harus dibutuhkan untuk menarik tendon. Besarnya gaya prategang ini diperhitungkan dengan persamaan:

Pi=P+(kt × P)

Dimana, Pi=Gaya prategang initial/awal(kN) P=Sisa gaya prategang(kN)

kt=Kehilangantegangan(%) Maka, Pi=828,65kN+(18 %×828,65kN)

¿997,81kN

(14)

e. Menghitung gaya merata ke atas akibat pratekan/balanced load ( ωp )

Gaya-gaya luar (dalam hal ini beban q) akan diimbangi oleh gaya-gaya dalam yang disebabkan oleh gaya prategang. Gaya prategang dengan eksentrisitas e menimbulkan reaksi ke atas (balanced load) seperti pada gambar di atas, dengan beban ωp besarnya dinyatakan dalam persamaan:

ωp=P×ϰp ωp=8× P× e

L2

¿8×828,65kN ×0, 15m

(9m)2 =12,28kN/m

f. Meenghitung gaya merata ke atas akibat pratekan/balanced load ( ωp i ) pada saat transfer

Pada saat transfer, gaya-gaya yang terjadi hanya dari berat sendiri saja dan belum kehilangan tegangan. Tetapi pada kenyataannya gaya ωp i diperhitungkan terhadap beban total dikarenakan adanya kehilangan tegangan sehingga pada saat servis kekuatannya masih cukup.

ωp i=P×ϰp

qtotal

ωp

(15)

ωp i=8× P × e L2

¿8×997,81kN ×0,15m

(9m)2 =1 4,7 8kN/m

g. Menghitung momen akibat ωp dan ωpi 1. Momen akibat ωpi

Momen maksimum terjadi di Tengah-tengah bentang.

Mpi=1

8×ωpi× L2

¿1

8×14,78kN/(9m)2=149,65kNm 2. Momen akibat ωp

Momen maksimum terjadi di Tengah-tengah bentang.

Mp=1

8× ωp× L2

¿1

8×12,28kN/(9m)2=124,34kNm III. Tegangan

1. Tegangan pada saat transfer Tegangan-tegangan yang terjadi:

a. Tegangan akibat gaya prategang awal f=Pi

A

¿997,81×103N

1,8×105mm2 =5,54MPa

b. Tegangan akibat momen load balanced awal f=Mpi

W

(16)

¿149,65×106Nmm

1,8×107mm3 =8,13MPa c. Tegangan akibat momen berat sendiri

f=M qdl W

f=45,56×106Nmm

1,8×107mm3 =2,53MPa

d. Tegangan total pada serat tatas dan bawah

Tegangan pada serat atas fc=−Pi

A +Mpi

WMqdl W

fc=−5,54MPa+149,65×106Nmm

1,8×107mm3 −45,56×106Nmm 1,8×107mm3

¿−0,06MPa

Tegangan pada serat bawah ft=−Pi

AMpi

W +Mqdl W

ft=−5,54MPa−149,65×106Nmm

1,8×107mm3 +45,56×106Nmm 1,8×107mm3

¿−11,14MPa

Syarat batas tegangan pada saat transfer Tegangan tekan, σct ¿0,6× f'ci

¿0,6×24MPa=14,4MP a Tegangan tekan, σtt ¿0,25×

f'c

¿0,25×

24MPa=1,22MP a

Tegangan Aktual Ijin

Tekan −0,06MPa −1 4,4MPa OK

Tarik −11,14MPa 1,22MPa OK

Maka, pada saat transfer:

 Tegangan pada serat penampang atas (tekan), fc

Tegangan pada serat tekan ( fc¿ sebesar 0,06 MPa (tekan) sedangkan tegangan yang diijinkan sebesar 14,4 MPa (tekan)

(17)

sehingga memenuhi persyaratan (tegangan yang terjadi tidak melebihi tegangan yang diijinkan).

 Tegangan pada serat penampang bawah (tarik), ft

Tegangan pada serat tekan ( ft¿ sebesar 11,14 MPa (tekan) sedangkan tegangan yang diijinkan sebesar 1,22 MPa (tarik) sehingga memenuhi persyaratan (beton kuat menahan tekan tetapi lemah terhadap tarik).

2. Tegangan pada saat servis Tegangan-tegangan yang terjadi:

a. Tegangan akibat gaya prategang sisa f=P

A

¿828,65×103N

1,8×105mm2 =4, 9MPa

b. Tegangan akibat momen load balanced f=Mp

W

¿124,34×106Nmm

1,8×107mm3 =7, 2MPa c. Tegangan akibat momen berat sendiri

f=Mqtotal W

f=227,81×106Nmm

1,8×107mm3 =12, 1MPa

d. Tegangan total pada serat atas dan serat bawah

Tegangan pada serat atas fc=−Pi

A +Mp

WMqtotal

W

fc=−4,6MPa+124,34×106Nmm

1,8×107mm3 −227,81×106Nmm 1,8×107mm3

¿−9, 8MPa

Tegangan pada serat bawah ft=−Pi

AMp

W +Mqtotal W

(18)

ft=−5,54MPa−124,34×106Nmm

1,8×107mm3 +227,81×106Nmm 1,8×107mm3

¿0MPa

Syarat batas tegangan pada saat transfer Tegangan tekan, σct ¿0,45× f'c

¿0,45×40MPa=22,5MPa Tegangan tekan, σtt ¿0,5×

f'c

¿0,5×40MPa=3,5MPa Teganga

n

Aktual Ijin

Tarik −9, 8MPa −18MPa OK

Tekan 0Mpa 3,1MPa OK

Maka, pada saat servis:

 Tegangan pada serat penampang atas (tekan), fc

Tegangan pada serat tekan ( fc¿ sebesar 9,2 MPa (tekan) sedangkan tegangan yang diijinkan sebesar 18 MPa (tekan) sehingga memenuhi persyaratan (tegangan yang terjadi tidak melebihi tegangan yang diijinkan).

 Tegangan pada serat penampang bawah (tarik), ft

Tegangan pada serat tekan ( ft¿ sebesar 0 MPa sedangkan tegangan yang diijinkan sebesar 3,1 MPa (tekan) sehingga memenuhi persyaratan (tegangan yang terjadi tidak melebihi tegangan yang diijinkan).

IV. Gambar distribusi tegangan pada penampang balok 1. Tegangan pada saat transfer

2. Tegangan pada saat servis

¿05MPa

2,53MPa

8,13MPa 0,06MPa

11,14MPa 2,53MPa

8,13MPa 5,54MPa

5,54MPa

(19)

V. Jumlah Tendon

Digunakan jenis tendon ASTM A-416 Grade 270.

Diameter starnd = 12,7 mm

Luas = 98,71 mm²

Ultimate Tensile Strenght (UTS) = 184 kN

Digunakan 80% UTS = 80% x 184 = 147,2 kN Jumlah strand= Pi

80 %UTS

¿997,81kN

147,2kN =6,78Buah 7Buah

Digunakan 7 buah strand berdiameter 12,7 mm dalam satu tendon.

0MPa 9, 8MPa 12,1MPa

12,1MPa 7,2MPa

7,2MPa

4, 9MPa 4, 9MPa

Referensi

Dokumen terkait

Keywords: Multi criteria evaluation, Environmental capability, Urban development, Geographic information system, Weighted linear combination, Analytic hierarchy process, Tehran province

Payangdo,MSc ABSTRACT The study was conducted to determine the effect of EM1 on the growth and yield of garden pea accessions, the growth and pod yield of the promising garden pea