6-13 Dalam kondisi pasar yang seimbang, diketahui return yang diharapkan pasar adalah 18% dan tingkat return bebas risiko adalah 10%. Seandainya tingkat return yang diharapkan sekuritas XYZ adalah 15%, apa komentar anda mengenai harga sekuritas XYZ jika diketahui betanya 1,05?
Jawab:
Diketahui: E(Rm) = 18%, (Rf) = 10%, β = 1.05, Ri = 15%.
Rs = Rf + β [ E(Rm) - Rf]
= 0.1 + 1.05 [0.18 – 0.1]
= 0.1 + 1.05 [ 0.08]
= 0.1 + 0.084 = 0.184 x 100%
Rs = 18.4%
Keterangan: Rs = Return Syarat CAPM Ri = Return harapan
Jadi karena return harapan sekuritas tersebut 15% adalah lebih kecil daripada return yang disyaratkan CAPM sebesar 18.4% maka sekuritas tersebut dikatakan overvalued.
Karena overvalued, setelah investor mengetahui hal tersebut mereka akan berusaha menjual sekuritasnya, sehingga jumlah penawaran sekuritas tersebut akan naik dan harga sekuritas akan mengalami penurunan.
6-14 Diasumsikan sekuritas ABC dijual dalam kondisi pasar yang seimbang, tingkat return saham ABC tahun depan diharapkan sebesar 17% dan betanya 1,1.
Tingkat bunga bebas risiko adalah 7%. Hitunglah:
a. Slope garis pasar sekuritas
b. Tingkat return diharapkan oleh pasar Jawab:
Slope garis pasar sekuritas dan Tingkat return yang diharapkan oleh pasar Diketahui: Ri = 17%, β = 1.1, Rf = 7%
Ri = Rf + β [E(Rm) - Rf]
0.17 = 0.07 + 1.1 [E(Rm) – 0.07]
0.17 = 0.07 + 1.1 E(Rm) – 0.077 0.17 = 1.1 E(Rm) – 0.007
1.1 E(Rm) = 0.17 + 0.007 1.1 E(Rm) = 0.177
E(Rm) = 0.177 / 1.1 E(Rm) = 0.16
E(Rm) = 16%
Return harapan pasar = 16% (Soal b)
Slope SML = [E(Rm) – Rf] / β
= [16% - 7%] / 1.1
= 9% / 1.1
= 0.09 / 1.1
= 0.081 x 100% = 8.1% (soal a)
6-25 Perusahan investasi XYZ mengelola portofolio S, yang memiliki korelasi nol dengan indeks pasar. XYZ sedang mempelajari prospek investasi untuk
perusahaan AMI. Informasi pasar berikut diperoleh XYZ
Return ekspetasi terhdap portofolio S=8%
Return ekspetasi terhadap indeks pasar =14%
Tingkt bebas risiko 5%
Beta AMI =1,5
Dengan menggunakan bentuk beta nol dari model CAPM, berapa ekuilibrium return ekspektasi untuk perusahaan AMI?
Berikut merupakan berapa ekuilibrium return ekspektasi untuk perusahaan AMI E(Ri) – E(Rs) = β [ E(Rm) – E(Rs)]
E(Ri) – 8% = 1,5 [ 14%-8% ] E(Ri) – 8% = 9%
E(Ri) = 9% + 8%
= 17 %
6-27 Tuan Charles memiliki dua portofolio portofolio X dan portofolio Y kedua portofolio tersebut Liquid dan terdiversifikasi dengan baik dengan nilai pasar yang kurang lebih sama. Tuan Charles berharap portofolio X akan menghasilkan return 13% dan portofolio Y return sebesar 14% untuk tahun mendatang. Oleh karena ada kebutuhan mendesak, Charles harus menjual minimal 1 portofolio yang dimilikinya. Dia menggunakan garis pasar sekuritas (security market Line atau SML) untuk menentukan apakah portofolio undervalued atau overvalued.
Beta portofolio X adalah 0,9 dan Beta portofolio Y adalah 1,1. Return ekspektasian pasar adalah 12% dengan tingkat bunga bebas risiko 5%. Apa yang harus
dilakukan Tuan Charles
Untuk membantu Tuan Charles memutuskan portofolio mana yang harus dijual, kita bisa menggunakan Security Market Line (SML) untuk menghitung return yang diharapkan berdasarkan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Rumus CAPM adalah sebagai berikut:
E(Ri)=Rf+βi×(E(Rm)−Rf) di mana:
E(Ri) = Return yang diharapkan dari portofolio
Rf= Tingkat bunga bebas risiko (5%)
βi = Beta dari portofolio
E(Rm) = Return pasar yang diharapkan (12%)
(E(Rm)−Rf) = Premi risiko pasar
Langkah 1: Hitung return yang diharapkan berdasarkan CAPM untuk kedua portofolio.
1. Portofolio X:
Rf=5%
βX=0,9
E(Rm)=12
E(RX)=5%+0,9×(12%−5%)=5%+0,9×7%=5%+6,3%=11,3%
2. Portofolio Y:
Rf=5%
βY=1,1
E(Rm)=12%
E(RY)=5%+1,1×(12%−5%)=5%+1,1×7%=5%+7,7%=12,7
Langkah 2: Bandingkan return ekspektasi dari CAPM dengan return yang diharapkan oleh Tuan Charles.
Return yang diharapkan untuk Portofolio X menurut Tuan Charles adalah 13%, sedangkan berdasarkan CAPM hanya 11,3%.
Return yang diharapkan untuk Portofolio Y menurut Tuan Charles adalah 14%, sedangkan berdasarkan CAPM hanya 12,7%.
Langkah 3: Analisis undervalued atau overvalued
Portofolio X: Tuan Charles mengharapkan return 13%, lebih tinggi dari return yang dihitung oleh CAPM 11,3%. Ini menunjukkan bahwa portofolio X overvalued karena return yang diharapkan melebihi return yang adil menurut SML.
Portofolio Y: Tuan Charles mengharapkan return 14%, lebih tinggi dari return yang dihitung oleh CAPM 12,7%, tetapi tidak setinggi perbedaan pada
portofolio X. Ini menunjukkan bahwa portofolio Y mungkin lebih sedikit overvalued dibanding portofolio X.
Kesimpulan:
Tuan Charles sebaiknya mempertimbangkan untuk menjual Portofolio X karena overvalued dengan selisih yang lebih besar dibandingkan dengan Portofolio Y, dan potensi return yang diharapkan lebih jauh dari yang diprediksi oleh CAPM.
seorang analisis memperoleh data berikut yang berkaitan dengan 3 Kemungkinan investasi :
Saham Harga
Sekarang
Harga ekspektasian 1
tahun dari sekarang Dividen Beta
Alpha 25 31 2 1,6
Omega 105 110 1 1,2
Lambda 10 10,8 0 0,5
return ekspektasian pasar adalah 12% dengan tingkat suku bunga bebas risiko sebesar 4% berdasarkan garis pasar sekuritas saham manakah yang dihargai dengan tepat (tidak overproce atau underprice)?
Sekarang, kita hitung return yang diharapkan berdasarkan CAPM untuk masing-masing saham:
1. Alpha:
E(Rα)=4%+1.6×(12%−4%)=4%+1.6×8%=16.8%
2. Omega:
E(Rω)=4%+1.2×(12%−4%)=4%+1.2×8%=13.6%
3. Lambda:
E(Rλ)=4%+0.5×(12%−4%)=4%+0.5×8%=8%
Dibandingkan dengan return yang dihitung:
Alpha:
Return ekspektasian = 32%, sedangkan menurut CAPM = 16.8% →overpriced.
Omega:
Return ekspektasian = 5.71%, sedangkan menurut CAPM = 13.6% → underpriced.
Lambda:
Return ekspektasian = 8%, sedangkan menurut CAPM = 8% → tepat.
Dalam hal ini, saham Lambda dihargai tepat, karena return yang diharapkan sebesar 8% sama dengan return yang dihitung menggunakan CAPM.
7-12 jelaskan dari 3 peristiwa berikut ini, manakah yang menyalahi hipotesis pasar efisien lemah
a. Tuan Rommel telah mempelajari perubahan harga historis dari beberapa perusahaan dan memplotkan pergerakan harganya dari waktu ke waktu. Sebagai analisisnya terhadap perubahan harga historis, Tn Rommel berhasil melampaui kinerja IHSG selama 3 tahun terakhir
b. korelasi historis perubahan hingga PT James adalah 0,6 (pada lag 2 kuartal)
c. Nyonya Jane dengan menggunakan aturan saringan (filter rule) yang dikembangkan, telah melampaui kinerja IHSG sebesar rata-rata 5% per tahun selama 20 tahun terakhir.
Return tersebut telah disesuaikan dengan risiko, biaya transaksi, dan pajak
Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis atau EMH) dalam bentuk lemah menyatakan bahwa harga saham saat ini sudah mencerminkan semua informasi dari data historis harga dan volume perdagangan. Oleh karena itu, investor tidak dapat secara konsisten menghasilkan return di atas rata-rata pasar hanya dengan menggunakan informasi historis.
Mari kita analisis tiga peristiwa yang diberikan:
1. Peristiwa a (Tuan Rommel memplotkan pergerakan harga historis dan berhasil melampaui IHSG)
Jika Tuan Rommel berhasil melampaui kinerja IHSG dengan menganalisis perubahan harga historis, ini menyalahi hipotesis pasar efisien lemah. Pasar yang efisien lemah berarti bahwa analisis harga historis tidak bisa memberikan
keuntungan melebihi pasar karena harga saat ini sudah mencerminkan semua informasi historis. Oleh karena itu, kejadian ini melanggar hipotesis pasar efisien lemah.
2. Peristiwa b (Korelasi historis PT James adalah 0,6 pada lag 2 kuartal) Korelasi historis antara harga saham dalam jangka waktu tertentu tidak secara langsung melanggar hipotesis pasar efisien lemah. Korelasi ini mungkin menunjukkan adanya pola dalam pergerakan harga, tetapi hal tersebut tidak berarti bahwa investor dapat memanfaatkan informasi ini untuk consistently menghasilkan keuntungan di atas pasar. Jadi, peristiwa ini tidak menyalahi hipotesis pasar efisien lemah.
3. Peristiwa c (Nyonya Jane menggunakan filter rule dan melampaui IHSG) Jika Nyonya Jane menggunakan strategi yang berdasarkan aturan saringan (filter rule), yang menggunakan data historis harga saham, dan berhasil melampaui kinerja IHSG selama 20 tahun, ini juga melanggar hipotesis pasar efisien lemah.
Hal ini karena hipotesis tersebut menyatakan bahwa data historis tidak bisa digunakan untuk secara konsisten mendapatkan keuntungan di atas rata-rata pasar.
Kesimpulan:
Peristiwa a dan c menyalahi hipotesis pasar efisien lemah, karena keduanya
menunjukkan bahwa investor menggunakan informasi historis untuk menghasilkan return yang melebihi pasar. Peristiwa b tidak menyalahi hipotesis pasar efisien lemah.
7-13 Berikut ini adalah data rata-rata return sebelum dan sesudah pengumuman stock split dari sampel 50 saham Tentukan apakah data tersebut konsisten dengan hipotesis pasar efisien semi kuat? Jelaskan alasannya!
Return Ekspektasia
n (%)
Return Aktual (%)
Return Abnormal
Return Abnormal Kumulatif
(%)
Waktu (Hari)
10 10 0 0 -6
-5 -3 2 2 -5
7 8 1 3 -4
6 7 1 4 -3
4 5 1 5 -2
-6 -5 1 6 -1
8 9 1 7 0
-4 -4 0 7 1
10 12 2 9 2
-3 -2 1 10 3
12 14 2 12 4
14 15 1 13 5
16 16 0 13 6
Untuk menentukan apakah data rata-rata return sebelum dan sesudah pengumuman stock split konsisten dengan hipotesis pasar efisien semi kuat, kita perlu menganalisis perubahan return abnormal kumulatif di sekitar pengumuman.
Dalam pasar efisien semi kuat, semua informasi publik, termasuk pengumuman seperti stock split, sudah tercermin dalam harga saham. Oleh karena itu, tidak seharusnya ada return abnormal yang signifikan setelah pengumuman, karena pasar akan segera bereaksi terhadap informasi tersebut begitu diumumkan. Namun, jika ada return abnormal yang berkelanjutan setelah pengumuman, ini menunjukkan bahwa pasar mungkin tidak efisien, karena ada keterlambatan dalam reaksi pasar terhadap informasi publik.
Dari data yang berikan:
Return abnormal kumulatif (%) mengalami peningkatan bertahap dari 0 pada hari -6 hingga mencapai 13 pada hari ke-6 setelah pengumuman.
Return abnormal positif terus berlanjut setelah pengumuman (hari 0 ke atas), dengan nilai return abnormal kumulatif yang meningkat dari 7% pada hari 0 menjadi 13% pada hari ke-6.
Hal ini menunjukkan bahwa pasar membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dengan pengumuman stock split, yang bertentangan dengan hipotesis pasar efisien semi kuat.
Dalam pasar yang efisien, seharusnya tidak ada return abnormal yang signifikan setelah pengumuman karena informasi sudah segera diintegrasikan ke dalam harga saham.
Data ini tidak konsisten dengan hipotesis pasar efisien semi kuat, karena terdapat return abnormal kumulatif yang signifikan setelah pengumuman stock split, menunjukkan bahwa informasi mungkin belum sepenuhnya tercermin dalam harga saham.
7-14 Jelaskan apakah kondisi-kondisi berikut konsisten dengan hipotesis efisien pasar semi Kuat atau tidak
a. PT Arnheim sedang mengembangkan model komputer yang canggih untuk memilih saham yang nilainya di bawah nilai wajar. Modal tersebut diuji dengan menggunakan sampel 250 saham yang menghasilkan return setelah disesuaikan dengan risiko, pajak, dan biaya transaksi 7% lebih tinggi daripada retur IHSG
b. Tuan winters merupakan seorang analisis investasi yang baru saja membuka jasa profesionalnya. Saham-saham yang direkomendasikan Tuan Winters telah melampaui kinerja IHSG sebesar 40% dalam 3 bulan terakhir
c. Tuan Vikers setelah menggunakan teknik investasi yang mengutamakan saham-saham rasio P/E rendah dengan prospek laba yang bagus selama 30 tahun terakhir. Hasil investasi Tuan Vikers sangat memuaskan. Setelah menyesuaikan return tahunan dengan risiko, biaya transaksi, dan pajak, Tuan Vikers setelah berhasil mengalahkan HSG sebesar 10% pertahun
Kondisi-kondisi berikut perlu dianalisis berdasarkan Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis, EMH), khususnya pada bentuk semi kuat. Hipotesis ini
menyatakan bahwa semua informasi publik yang tersedia tercermin secara penuh dalam harga saham. Oleh karena itu, tidak mungkin bagi seorang investor untuk secara
konsisten memperoleh abnormal return (keuntungan di atas pasar) menggunakan informasi publik.
a. PT Arnheim dan model komputer canggih
Kondisi: PT Arnheim mengembangkan model komputer untuk memilih saham yang undervalued, dan setelah disesuaikan dengan risiko, pajak, dan biaya transaksi, mereka mendapatkan return 7% lebih tinggi dari IHSG.
Analisis: Jika model PT Arnheim menghasilkan return yang signifikan (7% di atas IHSG) secara konsisten, hal ini bisa tidak konsisten dengan hipotesis pasar efisien semi kuat. Mengingat bahwa informasi publik sudah sepenuhnya tercermin dalam harga saham, model semacam ini seharusnya tidak dapat secara konsisten memilih saham yang undervalued berdasarkan informasi yang tersedia bagi semua orang.
b. Kinerja rekomendasi saham Tuan Winters
Kondisi: Rekomendasi saham dari Tuan Winters melampaui IHSG sebesar 40% dalam tiga bulan terakhir.
Analisis: Performa signifikan yang melebihi IHSG sebesar 40% dalam waktu singkat mungkin mencerminkan ketidakberlanjutan atau hasil dari fluktuasi pasar jangka pendek. Namun, jika Tuan Winters secara konsisten bisa memberikan hasil seperti ini, itu akan tidak konsisten dengan hipotesis pasar efisien semi kuat. Dalam pasar yang efisien secara semi kuat, tidak mungkin menggunakan informasi publik untuk secara konsisten menghasilkan return yang lebih tinggi dari pasar dalam jangka panjang.
c. Teknik investasi Tuan Vikers
Kondisi: Tuan Vikers menggunakan teknik investasi berbasis P/E rendah dan prospek laba bagus selama 30 tahun, dan memperoleh return 10% lebih tinggi dari IHSG per tahun setelah disesuaikan dengan risiko, biaya transaksi, dan pajak.
Analisis: Jika Tuan Vikers berhasil secara konsisten menghasilkan return 10% di atas IHSG selama 30 tahun, ini tidak konsisten dengan hipotesis pasar efisien semi kuat.
Kinerja yang konsisten jauh di atas pasar dalam jangka panjang, bahkan setelah penyesuaian untuk faktor risiko dan biaya, menunjukkan adanya ketidaksempurnaan pasar. Strategi berbasis P/E dan prospek laba yang bagus merupakan informasi publik, dan seharusnya tercermin dalam harga saham di pasar yang efisien.
Kesimpulan
Dari ketiga kondisi di atas, semuanya tidak konsisten dengan hipotesis pasar efisien semi kuat. Hasil return yang secara signifikan dan konsisten melebihi pasar
menandakan bahwa informasi publik belum sepenuhnya tercermin dalam harga saham, yang bertentangan dengan teori pasar efisien semi kuat.