• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Kel. 1 Penyaji PPDK G 2023

N/A
N/A
Gojo Ara

Academic year: 2023

Membagikan "Tugas Kel. 1 Penyaji PPDK G 2023"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN

PENELITIAN KUALITATIF

PPDK G - Kelompok 1

(2)

Nararia Nurisha Salma Emilly

OUR TEAM

(3)

Dalam bahasan penelitian kualitatif, terdapat

beberapa aspek penting yang perlu untuk didalami, diantaranya adalah language and context,

grounded theory, critical context, bricolage, the case and process, dan interpretation.

QUALITATIVE DESIGN ISSUES

(4)

THE LANGUAGE & CONTEXT

Kehidupan sosial dikaji dari berbagai sudut pandang dalam penelitian. Penelitian kualitatif dibangun berdasarkan asumsi dalam kehidupan

sosial serta menginterpretasikan makna dalam situasi sosiokultural tertentu.

Menggunakan bahasa yang setara dan konteks yang sesuai dapat mempermudah suatu penelitian.

(5)

THE LANGUAGE & CONTEXT

Kehidupan sosial dikaji dari berbagai sudut pandang dalam penelitian. Penelitian kualitatif dibangun berdasarkan asumsi dalam kehidupan

sosial serta menginterpretasikan makna dalam situasi sosiokultural tertentu.

Menggunakan bahasa yang setara dan konteks yang sesuai dapat mempermudah suatu penelitian.

(6)

GROUNDED THEORY

Grounded theory bersifat fleksibel dan mudah dikembangkan, bahkan ketika penelitian tengah berjalan. Data yang dikumpulkan harus lengkap, ini

berkaitan dengan hasil penelitian, misalnya mulai dari latar belakang, faktor yang mempengaruhi,

proses, hingga dampak yang dihasilkan.

(7)

CRITICAL CONTEXT

Perlu penekanan konteks sosial dalam penelitian karena makna dari argumen dan fenomena sosial bergantung di dalamnya. Konteks sosial mencakup

time context, spatial context, emotional context, dan socio-cultural context. Tanpa konteks, makna

sesuatu yang diteliti sulit diperas sari-sarinya.

(8)

BRICOLAGE

Bricolage artinya menyempurnakan dengan

improvisasi yang mendalam, menggunakan metode, data, dan pendekatan yang sesuai. Misalnya ketika

menganalisis media sosial, peneliti harus

menganalisis isian data dari berbagai platform

menggunakan berbagai meode dilengkapi dengan literatur serta pakar yang ahli dalam bidang tersebut.

(9)

THE CASE AND PROCESS

Jika ingin produk yang dihasilkan adalah produk penelitian yang berkualitas, perlu penjelasan yang

kompleks tanpa memisahkan kronologi atau

alurnya. Sejatinya, penelitian sosial empiris dibagi menjadi studi kasus (satu kasus saja) dan lintas

kasus (lebih dari satu kasus).

(10)

INTERPRETATION

Interpretation artinya memberikan makna yang koheren dan signifikan, dibagi menjadi First-order

interpretation (fase pendekatan), Second-order interpretation (mulai menganalisis), dan Third- order interpretation (menghubungkan temuan

dengan teori).

(11)

BIAS PERSONAL DALAM DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian kualitatif mengizinkan fleksibilitas dan kreativitas peneliti untuk memainkan peran di dalamnya

Fleksibilitas dapat memicu bias yang berdampak pada validitas dan realibilitas hasil penelitian

Validitas penelitian kualitatif dinilai dari tingkat integritas, disiplin, dan kepercayaan peneliti.

Bias dapat dihindari dengan menyampingkan asumsi, sudut pandang, nilai-nilai, dan ekspektasi personal peneliti. Sebuah penelitian juga dapat menggunakan triangulasi peneliti (triangulation of observers) untuk mencegah bias.

(12)

PENGGUNAAN TEORI DALAM PENELITIAN KUALITATIF

Grounded theory

Jenis teori sosial induktif

Peneliti dapat mengembangkan teori selama proses pengumpulan data Fleksibel

Peneliti dapat mengubah arah studi

Peneliti membangun teori dengan membuat perbandingan Pertanyaan teoretis baru mungkin muncul

Kelemahan: proses tadi bisa mempersulit upaya menghubungkan konsep

Cara mengatasi: Peneliti harus paham dengan konsep dan teori yang dikembangkan dalam penelitian lain untuk menerapkan konsep-konsep bersama

(13)

DESAIN RISET PENELITIAN

Pengaruh Teknologi dalam Perubahan Pola Makan Remaja: Studi Kasus di Sekolah Menengah Kota X

Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana penggunaan teknologi, terutama ponsel pintar dan media sosial memengaruhi pola makan remaja di sekolah menengah kota X.

(14)

sampel penelitian akan terdiri dari 20 remaja (usia 13–18 tahun) dari berbagai sekolah menangah di Kota X. Sampel akan dipilih dengan metode purposive sampling, dengan pertimbangan variasi dalam penggunaan teknologi dan pola makan.

METODE PENELITIAN

Pemilihan Sampel

(15)

data akan dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan peserta, observasi, dan analisis konten media sosial mereka. Wawancara akan berfokus pada pengalaman remaja dengan teknologi dan bagaimana hal itu memengaruhi pilihan makanan mereka.

METODE PENELITIAN

Pengumpulan Data

(16)

Data kualitatif yang diperoleh dari wawancara dan analisis konten media sosial akan dianalisis menggunakan pendekatan analisis isi dan teknik pemilihan kutipan yang relevan. Tema- tema utama akan diidentifikasi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentabg dampak teknologi pada pola makan remaja.

METODE PENELITIAN

Analisis Data

(17)

hasil penelitian akan diinterpretasikan untuk memahami hubungan antara penggunaan teknologi dan perubahan pola makan remaja.

Temuan akan dibahas dalam konteks perkembangan remaja dan dampaknya pada kesehatan mereka.

METODE PENELITIAN

Interpretasi Hasil

(18)

studi ini akan menyimpulkan temuan-temuan utama dan membahas implikasi praktisnya, seperti saran untuk pendidikan kesehatan di sekolah dan rekomendasi untuk orang tua dalam mengawasi penggunaan teknologi anak- anak mereka.

METODE PENELITIAN

Kesimpulan dan Implikasi

(19)

QUESTION

TIME

(20)

THANK

YOU

(21)

REFERENSI

Neuman, W. Lawrence. (2014). Social Research Methods : qualitative and

quantitative approaches (Ed. 7th). Harlow:

Pearson Education Limited.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini tidak sesuai dengan Teori Tira (2019) dan peneliti berpendapat bahwa terdapat hubungan antara penggunaan media sosial terhadap pengetahuan remaja

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriftif kualitatif. Dimana peneliti didalam pengumpulan data dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif atau

Dipengaruhi oleh pandangan bahwa peneliti kualitatif tidak membutuhkan pengetahuan dan teori tentang objek penelitian untuk mensteril subjektifitas peneliti, maka format desain

Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian kualitatif ini adalah studi kasus, yaitu suatu deskripsi intensif dan analisis fenomena tertentu satuan sosial seperti

Analisis dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara analisa induktif dan makna merupakan hal yang esensial dalam penelitian kualitatif.6 Dalam penelitian ini, jenis

Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dalam hal ini Moleong menjelaskan metode kualiftatif sebagai