• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MAKALAH MANAJEMEN PERALATAN KONSTRUKSI

N/A
N/A
Rachmad Rizky

Academic year: 2023

Membagikan "TUGAS MAKALAH MANAJEMEN PERALATAN KONSTRUKSI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MAKALAH

MANAJEMEN PERALATAN KONSTRUKSI

Disusun Oleh :

HAEDAR FATHAN SADEWA 21511179 KELAS E/ GANJIL/ 2023-2024

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA 2023

(2)

1. Tahapan Pemilihan Alat Berat Konstruksi

Pembangunan ialah proses atau lingkup kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pembangunan pada sektor tertentu secara teratur dan mempunyai tujuan yang jelas (Qomaruddin, Islam, and Ulama 2014). Suatu proyek dikategorikan sukses apabila tepat biaya/anggaran, tepat mutu dan tepat waktu. Suatu proyek cenderung akan mengalami keterlambatan apabila perencanaan dan pengendalian tidak dijalankan dengan benar. Mengingat begitu banyak pengerjaan dalam proyek konstruksi maka perlunya diadakan fungsi manajemen yang baik yaitu kegiatan perencanaan, kegiatan pelaksanaan, dan kegiatan pengendalian.

Berbagai hal dapat terjadi dalam proyek konstruksi yang dapat menyebabkan bertambahnya waktu pengerjaan sehingga penyelesaian proyek menjadi terlambat.

Salah satu masalah yang sering dijumpai dalam suatu proyek konstruksi yaitu masalah pembebasan lahan. Akibat dari permasalahan pembebasan lahan yang terjadi, banyak pekerjaan yang seharusnya sudah dilakukan namun tidak terlaksana. Oleh karena itu, dibutuhkan alat berat agar mempermudah dalam pengerjaan. Dalam pembangunan suatu konstruksi, pekerjaan galian dan timbunan pada proyek membutuhkan bantuan tenaga mesin atau alat berat karena proyek yang dikerjakan termasuk proyek berskala besar. Alat berat harus digunakan secara efektif dan efisien sehingga perlu diketahui kemampuan alat, jenis alat, kapasitas produksi alat, serta biaya operasional alat.

Menurut Rostiyanti (2002) alat-alat berat merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan.

Tujuan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relative lebih singkat dan diharapkan hasilnya akan lebih baik.

Pengendalian serta pemilihan alat berat merupakan sebuah proses mengorganisir, merencanakan, memimpin serta mengendalikan alat berat untuk mencapai tujuan pekerjaan yang ditentukan. Ada beberapa faktor menurut Rostiyanti (2002) yang harus diperhatikan dalam pemilihan alat berat, sehingga kesalahan dalam pemilihan alat dapat dihindari, antara lain adalah:

1) Fungsi yang harus dilaksanakan.

2) Kapasitas peralatan.

3) Cara operasi.

4) Pembatasan dari metode yang dipakai.

5) Ekonomi.

(3)

6) Jenis proyek.

7) Lokasi proyek.

8) Jenis dan daya dukung tanah 9) Kondisi lapangan.

Manajemen pemilihan dan pengendalian alat berat adalah Kegiatan untuk merencanakan, dan mengendalikan alat berat untuk mencapai tujuan pekerjaan yang ditentukan. Pemilihan alat berat tergantung pada karakteristik masing-masing alat dan kondisi medan dan cuaca sehingga alat tersebut dapat bekerja secara optimum dan efisien. Menurut Benjamin (1991), Pemilihan peralatan untuk suatu proyek harus sesuai dengan kondisi dilapangan, agar dapat berproduksi seoptimal dan seefisien mungkin.

Faktor – faktor yang mempengaruhi yaitu :

1) Spesifikasi alat disesuaikan dengan jenis pekerjaanya, seperti pemindahan tanah, penggalian, produksi agregat, penempatan beton.

2) Umur dan kapasitas setiap jenis peralatan, sehingga menjamin kelancaran dalam pengoprasian peralatan.

3) Syarat-syarat kerja serta rencana kerja yang tertulis dalam kontrak.

4) Kondisi lapangan, seperti keadaan tanah, keterbatasan lahan.

5) Letak daerah/lokasi, meliputi keadaan cuaca, temperature, angin, ketinggian, sumber daya.

6) Jadwal rencana pelaksanaan yang digunakan.

7) Keberadaan alat untuk dikombinasikan dengan alat yang lain.

8) Pergerakan dari peralatan, meliputi mobilisasi dan demobilisasi.

9) Kemampuan suatu alat untuk mengerjakan bermacam-macam pekerjaan.

Selain itu, hal yang sangat penting dilakukan adalah menghitung kapasitas produksi alat-alat tersebut untuk mendapatkan harga besaran estimasi kapasitas alat yang paling sesuai serta pemilihan jenis dan jumlah alat berat yang tepat. Selanjutnya pada tahap pelaksanaan atau penggunaan alat perlu didukung oleh suatu sistem manajemen operasional alat yang baik pula agar diperoleh hasil produktivitas alat yang tinggi dan biaya operasional yang rendah. Hal ini perlu dilakukan mengingat dana yang dikeluarkan untuk pengadaan peralatan sebagai suatu investasi harus dapat dikembalikan berikut keuntungannya selama umur manfaat peralatan tersebut.

Terkadang, Biaya kepemilikan alat berat terdiri dari beberapa faktor. Faktor pertama adalah biaya dalam jumlah yang besar yang dikeluarkan karena membeli alat

(4)

tersebut. Jika pemilik meminjam uang dari bank untuk membeli alat tersebut maka akan ada biaya terhadap bunga pinjaman. Faktor kedua adalah depresiasi alat. Sejalan dengan bertambahnya umur alat maka akan ada penurunan nilai alat. Faktor ketiga yang juga penting adalah pajak. Faktor keempat adalah biaya yang harus dikeluarkan pemilik untuk membayar asuransi alat. Dan faktor terakhir adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menyediakan tempat penyimpanan alat.

Setelah itu, jika perencanaan alat berat yang meliputi data pekerjaan proyek, pemilihan jenis dan ukuran alat-alat berat, perhitungan-perhitungan mengenai jumlah alat-alat berat yang dibutuhkan, biaya investasi alat berat beserta biaya operasionalnya dan biaya pekerjaan telah memenuhi syarat dari rencana anggaran biaya proyek, maka perencaan tadi dapat dilanjutkan. Namun, jika perencaan alat berat tadi tidak memenuhi rencana anggaran biaya proyek maka perencaan alat berat tidak bisa dilakukan.

(5)

2. Jenis Alat Berat & Lingkup Pekerjaan Disertai Gambar

Alat berat dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat. Berat.

Adapun pemaknaan klasifikasi fungsional alat adalah proses pengklasifikasian atau pembagian jenis alat berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Demikianlah alat berat dibedakan berdasarkan fungsinya untuk pekerjaan tanah antara lain:

1) Alat pengolahan lahan

Alat ini digunakan apabila pada lahan yang ditinjau masih terdapat semak ataupun pepohonan maka alat berat yang digunakan untuk pembukaan lahan dapat menggunakan dozer. Untuk jenis dozer sendiri terbagi menjadi 2, yaitu bulldozer dan dozer shovel.

Bulldozer adalah traktor beroda rantai, serba guna dan memiliki kemampuan traksi yang besar. Digunakan untuk bermacam-macam pekerjaan, seperti menggali, mendorong, menggusur, mengurug dan sebagainya. Efisien untuk kondisi medan kerja yang berat sekalipun, seperti daerah berbukit, berbatu, hutan dan sebagainya.

Mampu beroperasi pada tanah kering hingga lembab. Pada kondisi tanah yang sangat lunak (liat berlumpur), dapat dipergunakan Swamp Bulldozer. Jarak pemindahan tanah dengan menggunakan bulldozer masih efisien sampai sejauh 100 meter.

Gambar 1 Bulldozer

Dozer Shovel adalah pemuat beroda rantai. Digunakan untuk pekerjaan memuat seperti mengisi logging truck, dump truck, hopper atau memindahkan material jarak pendek secara load & carry. Efisien untuk dioperasikan di daerah yang mempunyai landasan kerja yang rata sampai dengan tidak rata atau kasar, serta mampu bekerja dengan baik pada kondisi tanah kering hingga lembab.

(6)

Gambar 2 Dozer Shovel

Untuk melakukan pengangkatan tanah pada paling atas dapat menggunakan scraper.

Alat ini merupakan peralatan serbaguna yang dapat digunakan untuk menggali, memuat, mengangkut dan membongkar muatan sekaligus. Ada dua jenis scraper, yaitu towed scraper dan motor scraper. Towed scraper dalam aplikasinya harus ditarik dengan bulldozer, karena tidak bermesin. Mampu menggali tanah yang cukup keras karena alat penggeraknya mempunyai traksi yang cukup tinggi, tapi daya mobilitasnya rendah. Jarak kerja efektif untuk towed scraper adalah 100m hingga 500m. Motor scraper yang bermesin, daya galinya agak kurang dan untuk tanah yang keras, motor scraper harus dibantu bulldozer. Fungsi bulldozer adalah untuk mendorong scraper saat menggali/mengisi muatan. Keuntungan penggunaan motor scraper adalah mempunyai daya mobilitas yang cukup tinggi. Jarak pemindahan efektif untuk motor scraper lebih jauh dari towed scraper, yaitu 200m hingga 2000 m.

Gambar 3 Scraper

Sedangkan untuk proses pembuatan atau pembentukan permukaan agar rata dan mencapai level surface yang diinginkan bisa menggunakan Motor Grader. Alat ini digunakan untuk mengupas/ stripping, memotong serta meratakan permukaan tanah, terutama pada tahap-tahap penyelesaian, agar diperoleh kerataan permukaan dengan tingkat ketelitian yang lebih baik. Motor grader digunakan juga untuk aplikasi lain seperti membuat kemiringan pada tanah/badan jalan, membentuk kemiringan tebing/slope atau membuat saluran air secara sederhana.

(7)

Gambar 3 Motor Grader 2) Alat Penggali

Alat penggali biasanya disebut excavator. Excavator adalah jenis alat berat yang umumnya difungsikan untuk membantu penyelesaian proyek dengan memindahkan material berat dari satu tempat ke tempat lainnya, membantu penggalian, membantu pengerjaan irigasi, meratakan tanah, hingga mengambil sampah dan sedimentasi pada dasar sungai guna mencegah pendangkalan. Beberapa alat berat digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Excavator yang termasuk dalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.

Fungsi alat berat front shovel memang cukup berperan pada proses penggalian memungkinkan alat ini banyak digunakan saat proyek mulai dikerjakan. Sekop depan digunakan untuk menggali material di atas permukaan tempat pahat berada.

Alat ini mampu menggali material yang keras. Jika bahan yang akan digali lunak, sekop depan akan mengalami kesulitan. Langkah penggalian alat berat front shovel mencakup gerakan lengan, boom, dan bucket. Panah digerakkan ke atas dan ke bawah sesuai kebutuhan. Selama proses ini, alat tidak bergerak sebanyak mungkin.

Gambar 4 Front Shovel

Backhoe adalah alat berat atau alat pemuat yang memiliki ban dan roda yang dikombinasikan dengan backhoe. Backhoe umumnya digunakan pada pekerjaan yang memerlukan mobilitas material yang tinggi tanpa membuat material tersebut mengalami kerusakan. Alat berat ini terdiri dari traktor standar yang menopang bagian ember atau bucket penggali di ujung lengan dengan dua bagian yang

(8)

disambung. Pada sisi berlawanan dari backhoe, umumnya terdapat attachment loader depan, sehingga kursi dapat diputar secara 360 derajat guna memungkinkan operator alat berat menghadap semua sisi dalam penggunaan alat berat. Pada backhoe, terdapat boom atau lengan yang dipasang pada traktor dan segmen penahan ember penggali yang disebut gayung atau tongkat pemukul.

Gambar 5 Backhoe

Dragline adalah alat untuk menggali material yang tidak terlalu keras, letaknya dapat lebih rendah atau lebih tinggi dari posisi alat tersebut berada dan memuatkan pada alat- alat angkut seperti truk atau tempat penimbunan yang dekat dengan tempat galian.

Dragline termasuk jenis Excavator dengan sistem pengeduk tarik, dimana terdapat tali baja penarik bucket.

Gambar 6 Dragline

Jenis excavator calmshell mempunyai fungsi sebagai pengangkut material dan pengeduk jepit, mirip dengan dragline yang hanya mengganti bucketnya saja, material yang diangkut seperti pasir, kerikil, lumpur, batu pecah, batu bara dan lain-lain. Yang membedakan dengan backhoe adalah pada bucketnya, dimana bucket calmshell seperti penjepit capit kepiting. Calmshell mengangkat material secara vertikal, ukuran bucket bervariasi antara ringan sampai berat.

(9)

Gambar 7 Clamsheel 3) Alat Pemadat

Alat Pemadat digunakan apabila lahan hasil penimbunan membutuhkan pemadatan.

Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik itu jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Beberapa alat yang termasuk sebagai alat pemadat antara lain tamping roller, pneumatic-tyred roller, dan compactor.

Tamping roller ini sanggup beroperasi sendiri maupun dengan menariknya menggunakan alat lain. Alat pemadatan ini menggunakan sheep’s foot, yaitu roda baja dengan kelengkapan gigi-gigi. Setiap unit alat ini telah mendapat kelengkapani satu roda atau lebih. Jika lebih dari satu, rodanya mempunyai lebar dan keliling bervariasi. Tamping roller bekerja dengan menggunakan metode pemadatan kneading (peremasan). Di sisi lain, pada saat material telah padat, gigi- gigi tidak masuk lagi ke dalam tanah. Jika kepadatan permukaan tanah tidak sesuai dengan ekpektasi, itu menjadi suatu tanda bahwa penggunaan untuk alat berat kurang cocok untuk jenis material yang ada.

Gambar 8 Tamping Roller

Pneumatic Tyred Rollers (PTR) memiliki fungsi utama sebagai alat pemadatan lapisan base course, binder course, dan permukaan pada jalan aspal. Selain itu, alat ini juga dapat digunakan untuk pemadatan tanah dasar, tanah campur kapur dan semen. PTR juga andal digunakan untuk mengikat campuran aspal guna mendapatkan efek sealing pada lapisan permukaannya.

(10)

Gambar 9 Pneumatic Tyred Rollers

Compactor digunakan untuk memadatkan tanah agar mencapai nilai kepadatan yang diinginkan, sesuai dengan beban/muatan serta frekuensi lintasan yang akan di derita oleh material yang dipadatkan tadi. Compactor dengan vibro / getaran akan lebih cepat memadatkan material untuk mencapai kepadatan yang diinginkan. Pemakaian kelengkapan smooth drum dipakai untuk memadatkan material yang bersifat lepas dan kandungan air (moisture contents) rendah, atau untuk pemadatan finishing;

sedangkan kelengkapan pad-foot drum digunakan untuk material/tanah yang bersifat lunak dengan kandungan air cukup tinggi.

Gambar 10 Compactor

Referensi

Dokumen terkait