MAKALAH
DATA FLOW DIAGRAM DAN MICROSOFT VISIO
Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Analitika Data
Dosen Pengampu : Khasbunalloh S.T.,M.T.
Disusun Oleh : Kelompok 2
Adam Kurniawan : NIM.211010800011 Brian Azhar Ramadhan : NIM. 231010800748 Intan Dwi Puspitasari : NIM. 231010800418
Uriyah : NIM. 231010800445
Mita Isti Koma : NIM. 231010800583 Muhamad Farras : NIM.231010800776
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG
2025
ii DAFTAR ISI
Halaman
Cover ... 1
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR GAMBAR ... iv
KATA PENGANTAR ... v
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 6
1.2 Rumusan Masalah ... 7
1.3 Tujuan ... 7
1.4 Manfaat ... 8
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Data Flow Diagram (DFD) ... 9
2.2 Proses Pemetaan Aliran Data Menggunakan DFD ... 10
2.3 Komponen – komponen Dalam Data Flow Diagram (DFD) ... 12
2.4 Pengertian Microsoft Visio ... 13
2.5 Peran Microsoft Visio dalam Pembuatan DFD ... 14
2.6 Keuntungan Menggunakan DFD dan Microsoft Visio ... 15
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 17
3.2 saran ... 17
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Komponen DFD ... 12
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tampilan dekomposisi level 0 ... 11 Gambar 2.2 Tampilan Level 1 ... 11 Gambar 2.3 Tampilan Microsoft Visio ... 13
v
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik. Saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama proses penyusunan makalah ini.
Makalah ini membahas topik yang sangat penting dalam pengembangan sistem informasi, yaitu tentang Data Flow Diagram (DFD) dan pemanfaatannya menggunakan Microsoft Visio.
Dalam makalah ini, saya berusaha mengumpulkan berbagai referensi yang relevan dan menyajikannya secara terstruktur agar pembaca dapat memahami konsep DFD serta penerapannya dalam memodelkan alur data sistem secara visual menggunakan Microsoft Visio. Harapannya, makalah ini dapat menjadi sumber pengetahuan yang bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi mereka yang tertarik atau berkecimpung dalam bidang analisis dan perancangan sistem informasi.
Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan tentunya memiliki kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan di masa mendatang.
Sekian kata pengantar dari saya, semoga makalah ini memberikan manfaat bagi para pembaca. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tangerang Selatan
Kelompok 2
6 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, kebutuhan akan sistem informasi yang efektif dan efisien menjadi semakin penting bagi berbagai sektor, baik pemerintahan, bisnis, maupun pendidikan. Setiap organisasi memerlukan alat bantu untuk merancang dan memahami alur proses bisnis serta bagaimana data mengalir di dalam sistem. Salah satu metode yang banyak digunakan untuk memetakan aliran data dalam sebuah sistem adalah Data Flow Diagram (DFD).
Dengan menggunakan DFD, perancang sistem dapat menggambarkan proses yang terjadi, entitas yang terlibat, serta aliran data secara jelas dan terstruktur.
Data Flow Diagram (DFD) menawarkan pendekatan visual yang sederhana namun sangat efektif dalam mendeskripsikan bagaimana data diproses dalam suatu sistem. Diagram ini membantu mengidentifikasi kebutuhan sistem dengan lebih baik, memudahkan komunikasi antara tim pengembang dengan pemangku kepentingan, serta meminimalisir kesalahpahaman selama proses pengembangan sistem. Selain itu, DFD juga memungkinkan analisis terhadap aliran data sehingga potensi kesalahan atau inefisiensi dalam sistem dapat diidentifikasi sejak tahap perancangan.
Namun, untuk menghasilkan DFD yang rapi dan mudah dipahami, dibutuhkan perangkat lunak yang mendukung pembuatan diagram dengan fitur yang lengkap dan fleksibel. Salah satu alat bantu yang sangat populer dan sering digunakan dalam pembuatan DFD adalah Microsoft Visio. Microsoft Visio menyediakan berbagai template dan simbol standar yang memudahkan pengguna dalam membuat diagram alur data secara profesional. Dengan tampilan yang intuitif, Visio memungkinkan perancang sistem untuk membuat diagram yang tidak hanya informatif tetapi juga menarik secara visual.
Pemanfaatan Microsoft Visio dalam pembuatan DFD tidak hanya mempercepat proses perancangan, tetapi juga meningkatkan akurasi dan konsistensi diagram yang dihasilkan. Visio memungkinkan pengguna untuk dengan
7
mudah melakukan revisi, kolaborasi, dan dokumentasi terhadap diagram yang dibuat. Dengan demikian, Microsoft Visio menjadi pilihan yang tepat bagi para analis sistem, pengembang perangkat lunak, maupun mahasiswa yang sedang mempelajari konsep pemodelan sistem informasi.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut, penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas secara lebih mendalam mengenai konsep Data Flow Diagram dan bagaimana pemanfaatan Microsoft Visio dapat membantu dalam pembuatan DFD yang efektif. Diharapkan, melalui makalah ini pembaca dapat memahami pentingnya DFD dalam pengembangan sistem informasi serta menguasai penggunaan Microsoft Visio sebagai alat bantu visualisasi yang mendukung proses tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Data Flow Diagram (DFD) dan bagaimana fungsinya dalam perancangan sistem informasi?
2. Bagaimana cara kerja DFD dalam memetakan aliran data suatu sistem?
3. Apa saja komponen-komponen utama yang terdapat dalam DFD?
4. Bagaimana pemanfaatan Microsoft Visio dalam pembuatan dan visualisasi DFD?
5. Apa keuntungan menggunakan Microsoft Visio untuk membuat DFD dibandingkan dengan metode manual atau perangkat lunak lainnya?
1.3 Tujuan
Berdasarkan pada pokok masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut
1. Untuk memahami pengertian dan fungsi dasar Data Flow Diagram (DFD) dalam perancangan sistem.
2. Untuk mempelajari komponen dan simbol-simbol yang digunakan dalam DFD.
3. Untuk menjelaskan langkah-langkah pembuatan DFD yang efektif dan efisien.
8
4. Untuk mengetahui peran Microsoft Visio dalam membantu proses pembuatan DFD.
5. Untuk memberikan panduan praktis bagi pembaca dalam menggunakan Microsoft Visio untuk memvisualisasikan alur data dalam sistem.
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan dan rumusan masalah diatas manfaat makalah ini ialah sebagai berikut:
1. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konsep dan penerapan Data Flow Diagram dalam dunia pengembangan sistem informasi.
2. Membantu pembaca mengenali manfaat serta keunggulan penggunaan Microsoft Visio sebagai alat bantu pembuatan DFD.
3. Sebagai referensi bagi mahasiswa, praktisi IT, atau siapa saja yang ingin mempelajari cara memodelkan sistem dengan DFD menggunakan Microsoft Visio.
4. Mendorong pembaca untuk dapat membuat DFD secara mandiri dengan menggunakan alat bantu visual yang profesional.
5. Menjadi bahan acuan dalam memahami alur kerja sistem secara visual sehingga dapat meningkatkan efisiensi dalam proses analisis dan perancangan sistem.
9 BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafis yang menggambarkan aliran data dalam suatu sistem, termasuk proses yang terjadi serta entitas yang berinteraksi dengan sistem tersebut. DFD membantu memudahkan pemahaman tentang bagaimana data diproses dan berpindah dari satu titik ke titik lain dalam sistem. Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012), "DFD shows how data moves through an information system but does not show program logic or processing steps." Artinya, DFD fokus pada aliran data tanpa menjelaskan detail pemrograman.
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat bantu yang digunakan untuk memodelkan sistem secara logis melalui representasi aliran data antar proses dalam suatu sistem. DFD sangat berguna dalam tahap analisis sistem karena memberikan gambaran jelas mengenai bagaimana data bergerak dari satu proses ke proses lainnya. Hapsari dan Priyadi (2017) menyatakan bahwa "Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk memodelkan aliran data dalam sistem dan membantu dalam analisis kualitas website." Hal ini menunjukkan bahwa DFD tidak hanya sekadar representasi visual, tetapi juga alat analisis penting dalam pengembangan sistem informasi.
Secara umum, Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafis yang menggambarkan aliran data (informasi) dalam suatu sistem informasi. DFD memvisualisasikan bagaimana data masuk ke dalam sistem, bagaimana data diproses oleh berbagai fungsi atau aktivitas di dalam sistem, di mana data disimpan, dan bagaimana data keluar dari sistem menuju entitas eksternal. Penting untuk dicatat bahwa DFD fokus pada apa yang dilakukan sistem terhadap data (aliran dan transformasi data), bukan bagaimana proses itu dilakukan secara teknis (logika detail) atau kapan (urutan waktu).
10
Dalam perancangan sistem informasi, Data Flow Diagram (DFD) memegang peranan multifungsi yang sangat krusial. Fungsi utamanya adalah sebagai berikut (Bernadhi et al, 2022):
1. Membantu para analis sistem, pengembang, serta pengguna akhir untuk memahami secara visual bagaimana aliran data bekerja, baik pada sistem yang sudah ada maupun pada sistem baru yang akan dirancang.
2. Representasinya yang grafis dan relatif mudah dimengerti, DFD juga menjadi alat komunikasi yang efektif untuk menjembatani pemahaman antara tim teknis dan non-teknis.
3. Mengidentifikasi proses-proses utama yang terlibat dalam sistem, data apa saja yang dibutuhkan oleh proses tersebut, dan data apa yang dihasilkan.
4. Membantu menentukan batasan sistem atau batasan (scope) sistem dengan jelas menunjukkan entitas eksternal yang berinteraksi dengan sistem.
5. Menjadi dasar untuk perancangan lebih lanjut, seperti perancangan database (dengan melihat data store) dan perancangan modul program (dengan melihat proses).
2.2 Proses Pemetaan Aliran Data Menggunakan DFD
Proses pemetaan aliran data dalam DFD dilakukan dengan menggunakan simbol-simbol standar yang mewakili komponen-komponen utama dalam sistem.
Adapun langkah-langkah yang harus dilalui dalam proses ini adalah sebagai berikut (Bernadhi et al, 2022):
1. Langkah pertama, proses DFD dimulai dengan mengidentifikasi entitas eksternal, yaitu sumber data masuk dan tujuan data keluar dari sistem.
2. Selanjutnya, dilakukan pemetaan proses, di mana proses-proses utama yang berfungsi untuk mengolah atau mengubah data diidentifikasi dan digambarkan dalam diagram.
3. Kemudian, dilakukan penggambaran aliran data. Pada tahap ini, panah digunakan untuk menunjukkan arah aliran data, mulai dari sumber ke proses, antar proses, dari proses ke penyimpanan data, dari penyimpanan data ke proses, hingga dari proses menuju ke tujuan akhir. Setiap panah diberi label yang jelas untuk menggambarkan jenis data yang mengalir.
11
4. Berikutnya, dilakukan identifikasi penyimpanan data, yaitu menggambarkan tempat penyimpanan data seperti file atau tabel dalam basis data.
5. Terakhir, dilakukan leveling (dekomposisi), terutama untuk sistem yang kompleks. DFD dibuat dalam beberapa tingkatan (level) untuk mempermudah pemahaman:
• Level 0 (Diagram Konteks): Diagram level 0 atau bisa juga disebut diagram koteks adalah level diagram paling rendah yang menggambarkan bagaimana sistem berinteraksi dengan external entitas, suatu diagram yang terdiri dari sebuah metode yang dapat menjelaskan lingkup sistem secara umum. Tampilan dapat dilihat pada Gambar 2.1
(Sumber: agussuratna.net)
Gambar 2.1 Tampilan dekomposisi level 0
• Level 1: Memecah proses tunggal di Level 0 menjadi beberapa proses utama dalam sistem. Tampilan dapat dilihat pada Gambar 2.2
(Sumber: agussuratna.net)
Gambar 2.2 Tampilan Level 1
• Level 2 dan seterusnya: Memecah lebih lanjut proses-proses di level sebelumnya menjadi sub-proses yang lebih detail sesuai kebutuhan, sehingga membantu dalam pengelolaan kompleksitas sistem.
Diagram Level 1
12
2.3 Komponen – komponen Dalam Data Flow Diagram (DFD)
Dalam pembuatan DFD, terdapat beberapa simbol standar yang digunakan.
Simbol-simbol ini mencakup proses (biasanya berbentuk lingkaran atau persegi panjang dengan sudut membulat), penyimpanan data (digambarkan dengan dua garis paralel atau persegi panjang terbuka), aliran data (ditunjukkan dengan panah), serta entitas eksternal atau terminator (digambarkan dengan persegi panjang).
Setiap simbol memiliki peranan penting dalam merepresentasikan elemen-elemen kunci dalam sistem sehingga aliran data menjadi lebih terstruktur dan mudah dipahami. Contoh gambarnya dapat dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Komponen DFD
(Sumber:prakom.banjarmasinkota.go.id)
Menurut Kendall dan Kendall (2011), "The basic symbols of DFD include external entities, data flows, processes, and data stores." Komponen-komponen ini digunakan untuk menggambarkan alur data secara sistematis sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengembangan sistem.
13
2.4 Pengertian Microsoft Visio
Microsoft Visio adalah perangkat lunak diagram yang memungkinkan pengguna untuk membuat berbagai jenis diagram alur, termasuk DFD, dengan menggunakan template dan simbol yang telah tersedia. Microsoft Visio mempermudah proses visualisasi sistem dengan fitur drag-and-drop yang intuitif.
Menurut Biafore (2013), "Microsoft Visio provides tools to create professional- looking diagrams to visualize complex information, making it easier to understand and communicate ideas."
Microsoft Visio adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat berbagai jenis diagram seperti flowchart, diagram organisasi, diagram jaringan, dan juga DFD. Aplikasi ini sangat mendukung pembuatan representasi visual dari sistem yang kompleks secara lebih terstruktur. Juliasari et al. (2023) menyebutkan bahwa
"Pelatihan Microsoft Visio meningkatkan keterampilan remaja dalam pembuatan diagram dan media pembelajaran." Hal ini menunjukkan bahwa Visio tidak hanya mudah digunakan tetapi juga efektif dalam pengembangan keterampilan teknis.
Dengan menggunakan Microsoft Visio, penggambaran DFD dapat dilakukan dengan lebih profesional dan mudah diperbarui. Hal ini sangat penting dalam pengembangan sistem yang iteratif dan terus berkembang. DFD yang dibuat di Visio dapat dengan mudah dijadikan dokumentasi resmi proyek, baik untuk kebutuhan akademik maupun profesional. Dengan menggunakan Visio, pengguna dapat menghasilkan diagram yang tidak hanya fungsional tetapi juga menarik secara visual. Hal ini sangat membantu dalam mempresentasikan hasil analisis sistem kepada pihak manajemen atau tim pengembang. Tampilan Ms. Visio dapat dilihat pada Gambar 2.3
(Sumber: Microsoft Visio)
Gambar 2.3 Tampilan Microsoft Visio
14
2.5 Peran Microsoft Visio dalam Pembuatan DFD
Microsoft Visio memiliki peran penting dalam pembuatan Data Flow Diagram (DFD) karena dapat meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan kerapian dalam pembuatan diagram. Selain itu, Visio juga mendukung integrasi dengan berbagai perangkat lunak lain seperti Microsoft Office, sehingga semakin memudahkan proses pembuatan dan dokumentasi DFD. Pemanfaatan Visio dalam pembuatan DFD meliputi:
1. Template dan Stensil Khusus
Microsoft Visio menyediakan template bawaan untuk DFD, yang biasanya menggunakan notasi Gane & Sarson atau Yourdon & Coad. Template ini mencakup semua bentuk standar dalam DFD, seperti entitas, proses, penyimpanan data (data store), dan aliran data. Pengguna hanya perlu melakukan drag and drop elemen-elemen tersebut ke kanvas untuk mulai menggambar diagram.
2. Kemudahan Penggambaran Aliran Data
Visio dilengkapi dengan fitur smart connector yang memudahkan dalam menggambar panah aliran data. Konektor ini akan tetap terhubung dengan bentuk yang dituju, bahkan jika posisi bentuk dipindahkan, sehingga kerapian dan keterbacaan diagram tetap terjaga.
3. Kemudahan Pelabelan
Setiap komponen dan aliran data dalam diagram dapat diberi label dengan mudah menggunakan fitur teks bawaan. Hal ini membantu memperjelas makna dari setiap elemen dalam DFD.
4. Fitur Visualisasi yang Lengkap
Visio menyediakan beragam opsi format visual, seperti pilihan warna, gaya garis, dan jenis huruf, yang dapat digunakan untuk mempercantik tampilan DFD agar terlihat lebih profesional dan mudah dipahami. Selain itu, fitur alignment dan auto distribution membantu menyusun elemen diagram agar lebih rapi dan teratur.
5. Dukungan untuk Leveling DFD
15
Meskipun tidak dilakukan secara otomatis, Visio memudahkan pembuatan DFD bertingkat (leveling) dengan memanfaatkan halaman terpisah atau layer untuk setiap level diagram. Antarlevel dapat saling terhubung melalui hyperlink atau referensi internal, sehingga memudahkan navigasi dan pemahaman.
6. Integrasi dengan Aplikasi Lain
Diagram yang dibuat di Visio dapat dengan mudah disalin atau diintegrasikan ke dalam berbagai aplikasi Microsoft Office lainnya, seperti Word atau PowerPoint, untuk keperluan dokumentasi laporan maupun presentasi.
2.6 Keuntungan Menggunakan DFD dan Microsoft Visio
Penggunaan DFD yang dipadukan dengan Microsoft Visio memberikan banyak keuntungan, di antaranya mempermudah analisis kebutuhan sistem, mempercepat proses desain sistem, serta meningkatkan efektivitas komunikasi antara tim proyek. Diagram yang dihasilkan pun lebih profesional dan mudah dipahami oleh berbagai pihak.
Seperti yang dikemukakan oleh Dennis, Wixom, dan Tegarden (2015),
"Effective use of data flow diagrams and visualization tools improves system design quality and stakeholder understanding." Dengan manfaat ini, baik analis sistem maupun pengembang perangkat lunak dapat lebih cepat memahami kebutuhan proyek dan meminimalkan kesalahan dalam proses pengembangan.
Adapun beberapa keuntungan menggunakan Microsoft Visio dibandingkan dengan metode manual maupun perangkat lunak lainnya adalah sebagai berikut:
1. Dibandingkan dengan Metode Manual (Menggambar Tangan):
• Kerapian dan Profesionalisme: Hasil diagram jauh lebih rapi, terstandarisasi, dan tampak profesional.
• Kemudahan Modifikasi: Perubahan, penambahan, atau penghapusan komponen dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus menggambar ulang secara keseluruhan. Kesalahan pun dapat diperbaiki dengan cepat.
16
• Skalabilitas: Memudahkan dalam mengelola DFD yang besar dan kompleks, termasuk dalam pembuatan diagram bertingkat (leveling).
• Digitalisasi: File dapat dengan mudah disimpan, dibagikan secara elektronik, dicetak, serta diintegrasikan ke dalam dokumentasi digital lainnya.
• Pengelolaan Versi (Versioning): Memungkinkan penyimpanan berbagai versi DFD sesuai perkembangan analisis atau desain yang dilakukan.
2. Dibandingkan dengan Perangkat Lunak Diagram Lain:
• Integrasi Ekosistem Microsoft: Keunggulan utama Visio adalah integrasinya yang erat dengan aplikasi Microsoft Office. Diagram dapat dengan mudah disalin atau disisipkan ke dalam Word, PowerPoint, maupun diintegrasikan dengan data dari Excel atau SharePoint (tergantung versi Visio yang digunakan).
• Fitur Diagram yang Kaya: Visio merupakan alat diagram serbaguna, tidak hanya untuk membuat DFD, tetapi juga flowchart, diagram jaringan, bagan organisasi, UML, dan lainnya. Investasi dalam Visio sangat bermanfaat untuk berbagai kebutuhan diagram.
• Template dan Stensil yang Lengkap: Menyediakan beragam template dan stensil bawaan yang terorganisir dengan baik untuk memudahkan pembuatan diagram.
• Antarmuka yang Familiar: Bagi pengguna Windows dan Microsoft Office, tampilan antarmuka Visio terasa familiar dan mudah dipelajari.
• Fitur Lanjutan: Versi terbaru Visio sering dilengkapi dengan fitur kolaborasi, otomatisasi pembuatan diagram dari data Excel, hingga opsi kustomisasi yang sangat luas.
Meskipun tersedia banyak alternatif perangkat lunak diagram lainnya, seperti draw.io yang berbasis web dan gratis, atau Lucidchart yang berbayar, Microsoft Visio tetap menjadi pilihan yang kuat. Terutama dalam lingkungan korporat yang menggunakan ekosistem Microsoft, Visio unggul karena integrasi yang erat serta kelengkapan fiturnya.
17 BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 saran
DAFTAR PUSTAKA
Bernadhi, B. D., Mas’idah, E., Djoenaedi, M. E., Afrian, D., & Mulyaningsih, D.
A. (2022). Data Flow Diagram (DFD) dan Blue Print sebagai Rancangan Awal Pembuatan Enterprise Resource Planning (ERP) pada Pengadaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku (Studi Kasus: IKM Ruzich Semarang). JointTech (Journal of Information Technology), 7(2).
Dennis, A., Wixom, B. H., & Tegarden, D. (2015). Systems Analysis and Design:
An Object-Oriented Approach with UML. John Wiley & Sons.
Hapsari, K., & Priyadi, Y. (2017). Perancangan Model Data Flow Diagram Untuk Mengukur Kualitas Website Menggunakan Webqual 4.0. Jurnal Sistem Informasi Bisnis, 7(1), 66-72
Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2011). Systems Analysis and Design (8th ed.).
Pearson Education.
Mena, J. (2010). Data Mining Your Website. Digital Press.
Juliasari, N., Mulyati, S., Amini, S., & Novita, I. (2023). Pelatihan MS Office Lanjutan (Ms. Visio dan Ms. Publisher) Bagi Remaja Bekerja Sama Dengan Yayasan Mata Pena. KRESNA: Jurnal Riset dan Pengabdian Masyarakat, 3(2), 198–206.
Rozak, H. A. (2010). Microsoft Visio 2007. Jurnal Teknik Informatika Mahakarya (JTIM), 2(1).
Shelly, G. B., & Rosenblatt, H. J. (2012). Systems Analysis and Design (9th ed.).
Course Technology.
Wulandari, W., & Widiantoro, A. D. Y. (2017). Design Data Flow Diagram for Supporting the User Experience in Applications. International Journal of the Computer, the Internet and Management, 25(2), 14-20