• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas P.10 (Kuis) IP Oleh Yasinta Devi (20042169)

Yasinta devi

Academic year: 2023

Membagikan "Tugas P.10 (Kuis) IP Oleh Yasinta Devi (20042169)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

KUIS ILMU POLITIK

Nama : Yasinta Devi

Nim : 20042169

D.Pengampu : Adil Mubarak S.IP, M.Si

1. Jelaskanlah perbedaan antara kekuasaan, kewenangan dan legitimasi ? Jawaban :

Kekuasaan(power) adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi individu ataupun kelompok untuk bertindak seperti apa yang dia perintahkan atau anjurkan. Pelaku yang menjalankan kekuasaan dapat berupa seseorang atau individu, kelompok, organisasi, maupun pemerintah. Kekuasaan sedikitnya melibatkan dua pihak, dan dapat lebih dari itu.

Kekuasaan : kemampuan untuk mempengaruhi.

Kewenangan adalah kekuasaan. Namun, kekuasaan tidak selalu berupa kewenangan.

Kedua bentuk pengaruh ini dibedakan dalam keabsahannya. Kewenangan merupakan kekuasaan yang memiliki keabsahan (legitimate power), sedangkan kekuasaan tidak selalu memiliki keabsahan.

Wewenang : hak moral atau hak untuk memerintah.

Legitimasi merupakan penerimaan dan pengakuan masyarakat terhadap hak moral pemimpin untuk memerintah, membuat, dan melaksanakan keputusan politik. Hanya anggota masyarakat saja yang dapat memberikan legitimasi pada kewenangan pemimpin yang

memerintah.

Legitimasi : penerimaan dan pengakuan masyarakat terhadap hak moral

2. Jelaskan Hubungan Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi ? Jawaban :

Kekuasaan memiliki hubungan atas-bawah menurut sarana paksaan fisik dan kekayaan, karena yang memiliki sarana kekuasaan lebih menentukan dari pada yang

dipengaruhi. Sedangkan hubungan bawah-atas, yang dipengaruhi lebih menentukan dari pada yang mempengaruhi, karena yang mempengaruhi harus mendapat persetujuan dari yang dipengaruhi. Kewenangan ditentukan oleh yang memimpin, sebab ia dapat menyuruh masyarakat untuk patuh dan menaati peraturan yang dibuatnya. Legitimasi ditentukan oleh yang dipimpin, karena penerimaan dan pengakuan atas kewenangan hanya dapat berasal dari yang diperintah.

3. Jelaskan dari mana saja sumber kekuasaan ? dan dari manapula sumber kewenangan ? Jawaban :

Sumber kekuasaan 1. kekayaan

merupakan sumber kekuasaan,,yang dimana kekayaan dapat berupa uang, emas, tanah dan barang-barang berharga, orang yang memiliki kekayaan dalam jumlah besar setidak-tidaknya secara potensial akan memiliki akan memiliki kekeuasaan.

misalnya seorang tuan tanah mempunyai lahan perkebunan yang luas dan tuan tanah tersebut secara langsung mempunyai kekuasaan atas pekerja-pekerja di tanah tersebut.

2. Sarana paksaan fisik

merupakaan sumber kekuasaan yang lebih bersifat memaksa sehingga membuat orang lain dapat mengikuti apa yang dikehendaki. Misal seorang preman dipasar untuk mempengaruhi pola prilaku orang lain, preman tersebut menggunakan senjata sebagai ancaman, dan dalam hal ini secara tidak langsung dapat kita lihat bahwa

(2)

preman tersebut dapat mempengaruhi pola prilaku orang lain dengan ancaman senjata yang dimiliki.

3. Keahlian

merupakan sumber kekuasaan yang muncul dari penilaian orang lain bahwa pemberi pengaruh mempunyai pengetahauan khusus yang tidak dimiliki orangt lain.

Misal seorang dokter sebagai kepala rumah sakit, dalam hal ini penempatan kekuasaannya bedasarkan keahliannya.

4. Kedudukan

merupakan sumber kekuasaan yang timbul karena adanya pengakuan sehingga secara sah dapat mempengaruhi prilaku orang lain misalnya seorang kepala sekolah terhadap guru-gurunya, dalam kasus ini bawahan dapat ditindak jika melanggar aturan yang telah ditetapkan.

5. Agama

merupakan sumber kekuasaan yang yang didapat melalui keyakinan bahwa indivu itu (ulama/pendeta) harus wajib diperhitungkan dari proses pembuatan suatu keputusan sehingga dalam hal ini indivu tersebut ulama/pendeta mempunyai kekuasaan terhadap orang lain atau umatnya.

Sumber kekuasaan lain yaitu :

1. Kekuasaan Penghargaan (Reward power), kekuasaan yang bersumber pada kemampuan orang mengontrol sumberdaya dan memberikan imbalan pada orang lain

2. Kekuasaan koersif (Coercive power), kekuasaan yang bersumber pada kemampuan dalam menggunakan ancaman dan hukuman

3. Kekuasaan Legitimasi (Legitimate power). kekuasaan yang bersumber pada hak atau wewenang resmi dalam organisasi.

4. Kekuasaan Keahlian (Expert power), kekuasaan yang bersumber pada kemampuan spesifik (keahlian) dalam bidang tertentu.

5. Kekuasaan Referen (Referent power), kekuasaan yang bersumber pada ciri khas kepribadian tertentu.

Sumber Wewenang 1. Atribusi

Atribusi merupakan wewenang yang melekat pada suatu jabatan. Dalam tinjauan Hukum Tata Negara, atribusi ditunjukkan dalam wewenang yang dimiliki oleh organ pemerintah dalam menjalankan pemerintahannya berdasarkan kewenangan yang ditunjuk oleh pembuat undangundang.

Kewenangan atribusi tersebut menunjukkan pada kewenangan asli atas dasar konstitusi.

Kewenangan atribusi hanya dimiliki oleh DPR, Presiden, dan DPD dalam hal

pembentukan undang-undang. Hasil produk dari ketiga lembaga Negara tersebut adalah undang-undang, oleh karena materi yang diatur dalam undang-undang hanya terbatas pada hal-hal yang bersifat umum saja, maka diperlukan bentuk-bentuk peraturan perundang-undangan yang lebih rendah (subordinate legislation) sebagai peraturan pelaksana undang-undang yang bersangkutan.

2. Delegasi

Pemberian kewenangan untuk mengatur lebih lanjut mengenai teknis atau pelaksana dari undang-undang.

Proses pendelegasian kewenangan regulasi atau legislasi inilah yang disebut sebagai pendelegasian kewenangan legislative atau “legislative delegation of rule making powerPengaturan pendelegasian kewenangan dapat dilakukan dengan 3 alternatif syarat, yaitu8 : a. Adanya perintah yang tegas mengenai subjek lembaga pelaksana yang diberi delegasi kewenangan dan bentuk peraturan pelaksana untuk menuangkan materi pengaturan yang didelegasikan; b. Adanya perintah yang tegas mengenai bentuk peraturan pelaksana untuk menuangkan materi pengaturan yang didelegasikan; atau c.

Adanya perintah yang tegas mengenai pendelegasian kewenangan dari undang-undang atau lembaga pembentuk undang-undang kepada lembaga penerima delegasi

(3)

kewenangan, tanpa penyebutan bentuk peraturan yang mendapat delegasi. Ketiga syarat tersebut bersifat pilihan dan salah satunya harus ada dalam pemberian delegasi

kewenangan pengaturan (rule-making power).

3. Mandat

Merupakan pemberian, pelimpahan, atau pengalihan kewenangan oleh suatu organ pemerintahan kepada pihak lain untuk mengambil keputusan atas tanggungjawab sendiri.Apabila kewenangan yang dilimpahkan atau didelegasikan tersebut merupakan kewenangan untuk membentuk suatu peraturan perundang-undangan (the power of rule-making atau lawmaking), maka dengan terjadinya pendelegasian kewenangan tersebut akan mengakibatkan terjadi pula peralihan kewenangan untuk membentuk undang-undang sebagaimana mestinya. Selain atribusi dan delegasi, mandat merupakan salah satu sumber kewenangan. Mandat merupakan kewenangan yang diberikan oleh suatu organ pemerintahan kepada orang lain untuk atas nama atau tanggungjawabnya sendiri mengambil keputusan.

4. Jelaskan apa hubungan politik dengan kekuasaan?

Jawaban :

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai defenisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau keompok lain sesuai keinginan dari pelaku ( Miriam Budiardjo).

Politik dan kekuasaan adalah sesuatu yang ada dan dialami dalam kehidupan setiap organisasi, tetapi agak sulit untuk mengukurnya akan tetapi penting untuk dipelajari dalam perilaku keorganisasian, karena keberadaannya dapat mempengaruhi perilaku orang- orang yang ada dalam organisasi.

Politik dan kekuasaan tidak hanya terjadi pada sistem pemerintahan, namun politik juga terjadi pada organisasi formal, badan usaha, organisasi keagamaan, kelompok, bahkan pada unit keluarga. Politik adalah suatu jaringan interaksi antarmanusia dengan kekuasaan diperoleh, ditransfer, dan digunakan. Politik dijalankan untuk menyeimbangkan kepentingan individu karyawan dan kepentingan manajer, serta kepentingan organisasi. Ketika

keseimbangan tersebut tercapai, kepentingan individu akan mendorong pencapaian kepentingan organisasi.

Kekuasaan merupakan kapasitas yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku orang lain sesuai dengan yang diinginkannya. Kekuasaan tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber yang dibedakan menjadi kekuasaan formal dan kekuasaan personal. Kekuasaan biasanya identik dengan politik. Politik sendiri diartikan sebagai upaya untuk ikut berperan serta dalam mengurus dan mengendalikan

urusan masyarakat.Penyalahgunaan kekuasaan pada dunia politik yang kerap dilakukan oleh pelaku politik menimbulkan pandangan bahwa tujuan utama berpartisipasi politik hanyalah untuk mendapatkan kekuasaan. Padahal, pada hakekatnya penggunaan kekuasaan dalam politik bertujuan untuk mengatur kepentingan semua orang yang ada dalam organisasi, bukan untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok. Untuk itu, adanya pembatasan kekuasaan sangat diperlukan agar tumbuh kepercayaan anggota organisasi terhadap pemegang kekuasaan dan terciptanya keadilan serta kenyamanan dalam kehidupan.

5. Jika saudara diberi kekuasaan akan saudara gunakan untuk apa kekuasaaan tersebut?, dan berikan pendapat saudara tentang penguasa saat ini, apakah telah menggunakan kekuasaannya dengan baik? Jelaskan pendapat saudara dengan alasan yang rasional.

Jawaban :

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau keompok lain sesuai keinginan dari pelaku ( Miriam Budiardjo).

(4)

Jika saya di berikan kekuasaan maka akan saya menggunakan kekuasaan yang mementingkan kepentingan bersama yaitu kepentingan rakyat , bukan kepentingan pribadi maupun

kepentingan kelompok.

Keadaan penguasa sekarang sangatlah buruk karena tidak sesuainya ekspetasi dengan realita, contohnya banyaknya penyalahgunaan kekuasaan yang hanya untuk mementingkan kepentingan politik dan golongan, seperti banyaknya pejabat negara yang menggelapkan dana negara untuk kepentingan sendiri dan kelompok yang menyengsarakan rakyat dan juga kebijakan yang buat hanya menguntungkan golongan elit.

Juga penyalahgunaan kekuasaan yang hanya condong kepada kelompok elit dan kepentingan politik.

Penyalagunaan kekuasaan ini tentunya tidak sejalan dengan tujuan mereka ketika di beri kekuasaan, hal ini hanya merugikan rakyat dengan penyalahgunaan kekuasaan tersebut.

Diharapkan para pemengang kekuasaan dapat menjaga amanah mandat yang telah diberikan kepadanya dan lebih mensejahterakan rakyat dengan tidak berpihak pada politk dan golongan.

Referensi

Dokumen terkait

The theory of “Push and Pull” as proposed by Motiwalla 2007 was used as another layer of mobile learning concept content to be pushed to the package would concentrate on 0 50 100 150