Nama : Dharmadika P NIM : H1E020071 Kelas/Kel : A/D
Tugas Pendahuluan Unit 1
1. Jelaskan perbedaan pengukuran waktu kerja langsung dengan pengukuran waktu kerja tidak langsung
Teknik pengukuran waktu kerja dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut
Pengukuran langsung
Pengukuran langsung dilakukan secara langsung di tempat dimana pekerjaan yang akan diukur tersebut sedang berlangsung. Cara tersebut termasuk dalam pengukuran kerja dengan menggunakan stopwatch time-study dan sampling kerja (work sampling).
Pengukuran tidak langsung
Pengukuran dilakukan secara tidak langsung dimana pengamat tidak harus melakukan perhitungan waktu kerja di tempat pekerjaan yang diukur.
Pengukuran ini dilakukan hanya melakukan perhitungan waktu kerja dengan membaca tabel waktu yang tersedia dengan mengetahui jalannya pekerjaan melalui elemen-elemen pekerjaan atau elemen gerakan. Cara ini dapat dilakukan dalam aktivitas data waktu baku dan data waktu gerakan (predetermined time system). Ready Work Factor merupakan bagian dari pengukuran secara tidak langsung.
2. Jelaskan definisi, cara dan rumus melakukan pengukuran waktu baku, waktu siklus, dan waktu normal
Waktu Baku.
Waktu baku yaitu waktu penyelesaian secara wajar yang dibutuhkan oleh pekerja normal untuk menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan dalam sistem kerja terbaik pada saat itu. Waktu baku memiliki rumus:
Waktu Siklus.
Waktu Siklus adalah waktu rata-rata yang dibutuhkan pekerja untuk menyelesaikan 1 unit produk dari bagian produksi. Waktu siklus memiliki rumus:
Waktu Normal
Waktu normal adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dalam kondisi wajar dan kemampuan rata-rata dengan
mempertimbangkan factor penyesuaian
3. Jelaskan kegunaan, definisi dan cara menghitung uji kenormalan data, uji keseragaman data dan ujii kecukupan data
- Uji Kecukupan Data
Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil pengamatan dianggap mencukupi atau tidak. Penetapan berapa jumlah data yang seharusnya dibutuhkan, terlebih dulu ditentukan derajat ketelitian (s) yang menunjukkan penyimpangan maksimum hasil penelitian, dan tingkat kepercayaan (k) yang menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data anthropometri, dengan rumus:
Keterangan:
�′: Jumlah data teoritis
�: Jumlah data pengamatan K: Tingkat keyakinan
S: Derajat ketelitian
Jika � ′ ≤ � maka data dianggap cukup.Jika � ′ > � data kurang dan perlu dilakukan penambahan data.
- Keseragaman data
Uji keseragaman data merupakan salah satu uji yang dilakukan pada data yang berfungsi untuk memperkecil varian yang ada dengan cara membuang data ekstrim. Pertama akan dihitung terlebih dahulu mean dan standar deviasi untuk mengetahui batas kendali atas dan bawah. Dengan rumus:
- Kenormalan data
Uji kenormalan data digunakan untuk melihat apakah data yang diperoleh merupakan data yang berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
a. Anderson-Darling test
uji statistik apakah sampel data tertentu diambil dari distribusi probabilitas yang diberikan.
Keterangan:
BKA: batas kontrol atas BKB: batas kontrol bawah X: Nilai rata-rata
�: standar deviasi k: Tingkat keyakinan
b. Kolmogorov-smirnov test
uji statistik yang digunakan untuk menentukan apakah suatu sampel berasal dari suatu populasi yang memiliki sebaran data tertentu atau mengikuti distribusi statistik tertentu.
c. Cramer-von Miles test
digunakan untuk menilai kesesuaian fungsi distribusi kumulatif F^{*}
dibandingkan dengan fungsi distribusi empiris F_{n}, atau untuk membandingkan dua distribusi empiris.
d. Pearson Chi-square test
uji statistik yang diterapkan pada set data kategorikal untuk mengevaluasi seberapa besar kemungkinan perbedaan yang diamati antara set muncul secara kebetulan.
- Perhitungan nilai persentil
Persentil adalah suatu nilai yang menunjukkan prosentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau dibawah nilai tersebut. Dalam anthropometri, angka 95th akan menggambarkan ukuran manusia yang “terbesar” dan 5th percentile sebaliknya akan menunjukkan ukuran “terkecil”.