• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Resume Mata Kuliah Penganggaran Manajemen A

N/A
N/A
Athhar Dhiyaan Aprianto

Academic year: 2024

Membagikan "Tugas Resume Mata Kuliah Penganggaran Manajemen A"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Resume Mata Kuliah Penganggaran

Nama : Athhar Dhiyaan Aprianto Kelas : Manajemen A

NIM : 4122.4.23.11.0144

 Resume Materi Pertemuan – 1 (Anggaran Penjualan)

1. Pengertian Anggaran

Anggaran penjualan (Sales Budget) ialah anggaran yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode tertentu yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, waktu penjualan, serta tempat (daerah) pemasarannya.

2. Manfaat Anggaran Penjualan a. Memprediksi Jumlah Produksi

Manfaat pertama dari menyusun anggaran penjualan adalah dapat memberikan jawaban atas pertanyaan penting seperti jumlah produksi.

b. Estimasi Biaya Overhead dan Penyusunan Anggaran

Anggaran penjualan juga berguna dalam membantu memperkirakan overhead cost yaitu biaya yang terkait dengan administrasi dan penjualan.

c. Ukuran Kontrol

Sangat penting untuk mengukur kinerja tim penjualan dan angka penjualan adalah pilar di mana semua divisi lain bergantung.

d. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dalam organisasi

Ketika suatu kegiatan atau organisasi memiliki anggaran yang jelas, maka komunikasi yang terjalin puh lebih terarah dan dapat terus meningkat seiring berjalannya waktu.

e. Membantu perencanaan

(2)

Perencanaan menjadi lebih terarah dengan adanya anggaran.

f. Sebagai tolak ukur pelaksanaan suatu kegiatan

Dengan anggaran sebagai dasar pelaksanaan suatu kegiatan, maka anggaran ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu kegiatan.

3. Jenis Anggaran Penjualan

Seperti yang dijelaskan dalam buku Penganggaran Perusahaan oleh Hartirini Warnaningtyas dan Ahadiati Rohmatiah, berikut jenis-jenis anggaran penjualan:

a. Anggaran penjualan berdasarkan atas jenis barang dan waktu penjualan.

b. Anggaran penjualan berdasarkan atas jenis barang dan daerah penjualan.

c. Anggaran penjualan berdasarkan atas jenis barang, daerah penjualan, dan waktu penjualan.

4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Penjualan a. Faktor Pemasaran.

b. Faktor Keuangan.

c. Faktor Ekonomis.

d. Faktor Teknis.

e. Faktor Kebijakan Perusahaan.

f. Faktor Perkembangan Penduduk.

g. Faktor Kondisi Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan, Dan Keamanan.

h. Faktor Lainnya.

Resume Materi Pertemuan – 2 (Anggaran Produksi)

1. Pengertian Anggaran Produksi

Menurut (Adi Saputro, 1995; 35) anggaran produksi adalah perencanaan dan pengroganisasian sebelumnya mengenai orang-orang,bahan-bahan,mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu periode tertentu dimasa depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan.

(3)

Anggaran produksi suatu perencanaan secara terpisah mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang yang didalamnya menakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas) waktu (kapan) produksi dilakukan.

Anggaran produksi sebuah dasar atau basis untuk penyusunan anggaran-anggaran lain seperti anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung dan anggaran biaya overhead pabrik.

2. Tujuan Penyusunan Anggaran Produksi

Anggaran produksi merupakan suatu alat perencanaan, koordinasi dan pengendalian kegiatan produksi, sehingga tujuan penyusunan anggaran produksi adalah :;

a. Menunjang kegiatan bagian penjualan, sehingga produk dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan.

b. Menjaga tingkat persediaan yang optimum.

c. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya produksi menjadi minimum.

3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Produksi

Perencanaan dan Penjadwalan produksi adalah tugas pabrik menyangkut penentuan jumlah produk yang diproduksi dan penentuan waktu produksi. Faktor- faktor yang mempengaruhi besar kecilnya produk yang harus diproduksi oleh perusahaan selama periode waktu tertentu adalah :

a. Jumlah produk yang telah direnanakan untuk dijual, sebagaimana yang terantum dalam anggaran penjualan.

b. Kapasitas mesin dan peralatan pabrik

c. Tenaga kerja yang dimiliki yang terkait dengan kualitas maupun kuantitasnya d. Satbilitas bahan baku

e. Modal kerja yang dimiliki f. Fasilitas gudang

(4)

4. Kebijakan Penyusunan Anggaran Produksi

Terdapat 3 kebijakan dalam menyusun anggaran produksi, yaitu :

a. Kebijakan yang mengutamakan stabilitas tingkat produksi dengan tingkat persediaan barang yang dibiarkan mengambang

b. Kebijakan yang mengutamakan stabilitas tingkat persediaan barang dengan tingkat produksi yang dibiarkan mengambang.

c. Kebijakan yang merupakan kombinasi dari kedua kebijakan diatas, kebijakan ini baik tingkat produksi maupun tingkat persediaan sama-sama berfluktuasi.

Resume Materi Pertemuan – 3 (Penganggaran Bahan Baku)

1. Pengertian Penganggaran Bahan Baku

Anggaran bahan baku adalah rencana atau perkiraan pengeluaran yang dibuat oleh perusahaan untuk memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan dalam pengadaan bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Anggaran bahan baku biasanya terdiri dari anggaran kebutuhan bahan baku dan anggaran pembelian bahan baku.

2. Tujuan Penganggaran Bahan Baku

Tujuan penganggaran bahan baku adalah untuk merencanakan, mengelola, dan mengontrol penggunaan bahan baku dalam operasi bisnis. Beberapa tujuan utama dari penganggaran bahan baku meliputi:

a. Mengoptimalkan Persediaan: Membantu perusahaan untuk menjaga persediaan bahan baku pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan operasional tanpa kelebihan atau kekurangan.

b. Mengendalikan Biaya: Memungkinkan perusahaan untuk memproyeksikan dan mengendalikan biaya bahan baku. Ini membantu dalam perencanaan anggaran dan meminimalkan biaya tak terduga.

c. Mendukung Rencana Produksi: Penganggaran bahan baku membantu perusahaan untuk memastikan bahwa bahan baku tersedia sesuai jadwal untuk memenuhi rencana produksi.

(5)

d. Meningkatkan Efisiensi: Dengan merencanakan penggunaan bahan baku, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi pemborosan, dan memaksimalkan penggunaan sumber daya.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Penganggaran Bahan Baku a. Permintaan Pasar

Tingkat permintaan produk akan memengaruhi berapa banyak bahan baku yang perlu dibeli untuk memenuhi permintaan pelanggan.

b. Harga Bahan Baku

Fluktuasi harga bahan baku dapat berdampak besar pada penganggaran, karena harga yang lebih tinggi dapat meningkatkan biaya produksi.

c. Persediaan

Jumlah bahan baku yang tersedia dalam persediaan perusahaan akan memengaruhi berapa banyak yang perlu dibeli.

d. Faktor Eksternal

Faktor eksternal, seperti peraturan pemerintah atau perubahan pasar global, juga dapat memengaruhi penganggaran bahan baku.

 Resume Materi Pertemuan – 4 (Anggaran Tenaga Kerja)

1. Pengertian Anggaran Tenaga Kerja

Anggaran tenaga kerja Adalah anggaran yang merencanakansecara terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepadatenaga kerja langsung untuk periode yang akan datang. Proses inimelibatkan penentuan berapa banyak tenaga kerja yangdiperlukan, jenis keterampilan yang diperlukan, dan berapabanyak biaya yang akan dialokasikan untuk upah dan manfaatkaryawan. Anggaran tenaga kerja membantu organisasi untukmerencanakan secara efisien dan mengelola sumber dayamanusia mereka.

(6)

2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Tenaga Kerja Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran tenaga kerja:

a. Kebutuhan tenaga kerja: ditentukan oleh volume produksi, sedangkan volume produksi ditentukan oleh volume penjualan.

b. Teknologi produksi: jika perusahaan menggunakan teknologi produksi padat karya (teknologi sederhana), maka kebutuhan tenaga kerja relatif banyak, sedangkan jika perusahaan menggunakan teknologi padat modal (teknologi canggih), maka kebutuhan tenaga kerja relatif sedikit.

3. Manfaat Anggaran Tenaga Kerja

a. Untuk mengetahui penggunaan tenaga kerja secaralebih efisien b. Dapat mengatur biaya tenaga kerja secara lebihefisien

c. Dapat menghitung harga pokok secara tepat

d. Dapat dipakai sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja

 Resume Pertemuan – 5 (Anggaran Biaya Overhead Pabrik)

1. Pengertian Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan yang terperinci mengenai biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan perusahaan dalam kegiatan proses produksi selama periode yang akan datang.

2. Tujuan Anggaran BOP

a. Untuk mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien.

b. Untuk menentukan harga pokok produk secara lebih tepat.

c. Untuk mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dengan tempat (departemen) di mana biaya tersebut terjadi.

d. Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik.

(7)

3. Komponen BOP

a. Biaya penyusutan peralatan b. Biaya bahan penolong

c. Biaya tenaga kerja tidak langsung d. Biaya sewa

e. Biaya listrik f. Biaya perawatan g. Biaya asuransi

Dll.

4. Faktor - Faktor Pengaruh Anggaran Biaya Overhead Pabrik a. Kapasistas produksi

b. Jenis produksi c. Tingkat aktivitas d. Perubahan teknologi e. Tenaga kerja

f. Pemeliharaan dan reparasi g. Standar kualitas dan keamanan h. Peraturan pemerintah

 Resume Materi Pertemuan – 6 (Anggaran Harga Pokok Produksi)

1. Pengertian Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi adalah semua biaya yang telah dikorbankan dalam proses produksi atau kegiatan mengubah bahan baku menjadi produksi selesai yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenanga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

Pengertian harga pokok produk menurut Ikatan Akuntan Indonesia adalah harga pokok barang yang diproduksi meliputi semua biaya bahan langsung yang dipakai, upah langsung serta biaya produksi tidak langsung dengan perhitungan saldo awal dan saldo akhir barang dalam pengolahan.

(8)

2. Unsur – Unsur Harga Pokok Produksi

Dalam memproduksi suatu produk akan diperlukan beberapa biaya untuk mengolah bahan mentah menjadi produk jadi. Biaya produksi meliputi :

a. Biaya Bahan Baku

Menurut Salman (2013:26) biaya bahan baku adalaj besarnya pengunaan bahan baku yang dimasukkan ke dalam proses produksi untuk menghasilkan produk jadi.

Bahan baku meliputi bahan – bahan yang dipergunakan untuk memperlancar proses produksi atau disebut bahan baku penolong dan bahan baku pembantu.

b. Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah harga atau jumlah rupiah tertentu yang dibayarkan kepada para pekerja atau karyawan yang bekerja dibagian produksi. Biaya tenaga kerja dibagi menjadi 2 yaitu, Biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung.

c. Biaya Overhead Pabrik

Menurut Salman (2003:26) biaya overhead pabrik adalah biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan selain biaya bahan baku biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik meliputi biaya pembantu atau penolong, biaya penyusutan aktiva pabrik, biaya sea gedung pabrik, dan biaya overhead lainnya.

3.

Tujuan Harga Pokok Produksi

a. Menentukan Harga Pokok Produksi

Dengan diketahuinya harga pokok produksi, maka perusahaan dapat juga menentukan harga jual produknya. Selain itu, manajemen juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain yang berperan dalam penentuan harga jual produk, seperti keadaan pasar dan campur tangan pemerintah.

b. Memantau Realisasi Biaya Produksi

Manajemen membutuhkan informlasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan dalam pelaksanaan rencana produksi. Untuk itu akuntansi biaya dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi yang dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu untuk memantau apakah proses

(9)

produksi mengkonsumsi total biaya produksi sesuai dengan ang diperhitungkan sebelumnya.

c. Menghitung Laba Rugi Periodik

Manajemen membutuhkan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam periode tertentu, agar dapat mengetahui apakah kegiatan produksi dan pemasaran dalam periode mampu menghasilkan laba bruto atau mengakibatkan rugi bruto.

d. Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk Dalam Proses Yang Disajikan Dalam Rencana

Didalam neraca, manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan produk jadi dan harga pokok produksi yang pada tanggal neraca masih dalam proses untuk tujuan tersebut, manajemen perlu menyelenggarakan catatan biaya produksi tiap periode. Biaya produksi yang melekat pada produk jadi yang belum laku dijual pada tanggal neraca disajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan produk dalam proses.

Resume Materi Pertemuan – 7 (Harga Pokok Penjualan)

1. Pengertian Harga Pokok Penjualan

Harga Pokok Penjualan juga dikenal sebagai Cost of Goods Sold (COGS) atau biaya pokok penjualan. Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang dijual. Harga Pokok Penjualan merupakan faktor penting dalam menentukan laba atau rugi perusahaan.

2. Contoh biaya yang umumnya termasuk HPP meliputi:

a. Bahan baku

b. Barang yang dibeli untuk dijual kembali c. Biaya pengiriman barang

d. Retur dan potongan pembelian e. Diskon perdagangan atau tunai f. Buruh pabrik

(10)

g. Bagian yang digunakan dalam produksi h. Biaya penyimpanan

i. Biaya overhead pabrik 3. Komponen harga Pokok Penjualan

a. Persediaan Awal Barang Dagang.

b. Persediaan Akhir Barang Dagang.

c. Pembelian Bersih.

d. Penjualan Bersih.

Resume Materi Pertemuan – 8 (Anggaran Biaya Pemasaran)

1. Pengertian Anggaran Biaya Pemasaran

Anggaran biaya pemasaran (marketing budget) adalah perkiraanjumlah uang yang diperuntukkan untuk kegiatan pemasaran suatuproduk atau layanan. Besarnya anggaran ini dapat bervariasitergantung pada berbagai faktor, termasuk ukuran perusahaan,industri, tujuan pemasaran, dan strategi yang digunakan.

2. Tujuan Anggaran Biaya Pemasaran a. Pengendalian Uang

Anggaran biaya pemasaran membantuperusahaan dalam mengendalikan danmengelola pengeluaran yang terkaitdengan kegiatan pemasaran.

Denganmemasukkan perkiraan biaya yang diperlukan ke dalam anggaran,perusahaan dapat menghindaripengeluaran yang tidak terduga.

b. Perencanaan Strategis

Anggaran pemasaran membantuperusahaan merencanakan strategipemasaran yang efektif. Denganmenetapkan anggaran yang jelas,perusahaan dapat memprioritaskan inisiatif pemasaran mana yang harus dikejar dan berfokus pada upaya yang paling menguntungkan.

c. Pengukuran Kinerja

Dengan membandingkan anggarandengan hasil yang sebenarnya,perusahaan dapat mengukur kinerjapemasaran mereka. Ini membantudalam mengevaluasi apakah dana yangdiinvestasikan dalam pemasaran telahmemberikan hasil yang diharapkan.

(11)

3. Contoh Biaya Anggaran Pemasaran a. Biaya Iklan

mencakup biaya untuk iklan cetak,iklan TV atau radio, iklan online, daniklan luar ruangan.

b. Biaya Promosi Penjualan

melibatkan biaya untuk berbagaikegiatan promosi seperti diskon,hadiah, kontes, atau program loyalitaspelanggan.

c. Biaya Riset Pasar

melibatkan biaya untuk melakukanpenelitian tentang pasar, konsumen,dan pesaing.

d. Biaya Sosial Media

termasuk biaya untuk mengelola danmempromosikan kehadiranperusahaan di platform media sosialseperti Facebook, Instagram, atau Twitter.

e. Biaya Event Pemasaran

mencakup biaya untuk mengadakanacara pemasaran seperti pamerandagang, seminar, atau konferensi.

 Resume Materi Pertemuan – 9 (Anggaran Biaya Administrasi)

1. Pengertian Anggaran Biaya Adminstrasi

Menurut Savitri (2018, hlm. 127) bahwa anggaran biaya administrasi (administration expense budget) adalah anggaran biaya yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang biaya administrasi yang ditanggung perusahaan dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan datang.

2. Komponen Biaya Administrasi a. Biaya Tetap

(12)

Untuk biaya-biaya yang bersifat tetap seperti depresiasi, gaji karyawan maka penentuan biaya pada periode yang akan datang di dasarkan pada periode sebelumnya.

b. Biaya Variabel

Untuk biaya-biaya yang sifatnya variabel seperti kertas dan alat tulis dan peralatan habis pakai lainnya, maka penentuan biaya periode yang akan datang didasarkan pada tarif biaya tersebut pada waktu yang lalu.

c. Biaya Semi Variabel

Untuk biaya-biaya yang sifatnya semi variabel seperti pemeliharaan gedung, maka penentuan biaya pada periode yang akan datang di dasarkan pada analisis terhadap biaya tersebut.

3. Komponen Administrasi Perusahaan a. Bagian secretariat.

b. Bagian keuangan.

c. Bagian perlengkapan.

d. Bagian personalia.

e. Bagian perhubungan.

4. Fungsi Biaya Administrasi

menurut Savitri (2018, hlm. 129) beberapa fungsi anggaran biaya administrasi ini meliputi:

a. Sebagai pedoman kerja,

b. Sebagai alat manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja,

c. Sebagai alat manajemen untuk melakukan evaluasi atau pengawasan kerja, d. Sebagai dasar menyusun anggaran kas.

a. Sumber data Biaya Administrasi

(13)

a. Rencana penjualan.

b. Rencana produksi.

c. Standar biaya yang termasuk kelompok administrasi.

d. Sistem pembayaran upah.

e. Metode depresiasi.

Resume Materi Pertemuan – 10 (Anggaran Piutang)

1. Pengertian Anggaran Piutang

Piutang (receivable) adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor (pemberi pinjaman) kepada debitor (penerima pinjaman) yang bersedia melunasinya pada waktu mendatang. Dimaksudkan dengan anggaran piutang ialah budget yang direncanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang jumlah piutang beserta perubahannya dari waktu ke waktu selama periode tertentu yang akan datang.

Dari pengertian tersebut dapatlah diketahui bahwa anggaran piutang selain menunjukkan perubahannya baik berupa tambahan piutang baru, maupun pengurangan piutang sebagai akibat adanya pelunasan oleh pihak debitur. Jadi, anggaran piutang adalah besarnya piutang dari transaksi- transaksi penjualan secara kredit yang dilakukan perusahaan.

2. Jenis dan kegunaan Anggaran Piutang Ada beberapa jenis piutang diataranya:

a. Piutang wesel adalah piutang yang didukung janji tertulis dalam bentuk wesel.

b. Piutang usaha adalah piutang yang timbul sebagai akibat menjual barang atau jasa secara kredit dari usaha pokok perusahaan.

c. Piutang dagang berbeda dengan piutang usaha hanya saja perbedaannya pada jenis perusahaannya. Piutang ini terdapat pada perusahaan dagang yang menjual barang dagangan.

d. Piutang lain-lain

3. Manfaat Piutang

(14)

a. Merupakan upaya untuk meningkatkan omzet penjualan, sehingga keuntungan juga dapat ditingkatkan.

b. Pada jenis usaha tertentu, kredit jangka panjang dapat menciptakan keuntungan tambahan tertentu bagi perusahaan.

c. Dapat mempererat hubungan dagang antara perusahaan dengan relasinya.

4. Kegunaan Anggaran Piutang

Secara umum semua budget termasuk budget piutang, mempunyai tiga kegunaan pokok yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja, dan sebagai alat manajemen untuk melakukan evaluasi atau pengawasan kerja. Sedangkan secara khusus, anggaran piutang berguna sebagai dasar untuk menyusun anggaran kas karena hasil penagihan piutang tersebut merupakan pemasukan yang menambah kas.

Resume Materi Pertemuan – 11 (Anggaran Kas)

1. Pengertian Anggaran Kas

Anggaran kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu yang akan datang. Hal ini penting karena berkaitan dengan likuiditas perusahaan, juga akan diketahui kapan perusahaan mengalami defisit dan kapan surplus.

Budget kas

dapat disusun untuk periode bulanan atau kuartalan.

2. Tujuan Penyusunan Anggaran Kas

a. Menentukan saldo kas akhir setiap periode

b. Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya

c. Menyelaraskan kas dengan aset lancar, aset tak lancar, utang, modal, dapatan, dan beban

d. Mengetahui sumber kas masuk yang diperoleh e. Mengetahui kapan utang dibayar kembali f. Menilai realisasi kas masuk dan kas keluar g. Memperkirakan sumber kas masa akan dating

(15)

3. Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Kas

a. Kegiatan Operasi: Kegiatan perusahaan yang bersifat rutin dan terus – menerus dilakukan.

b. Kegiatan Investasi: Kegiatan yang dapat meningkatkan dan menurunkan aset tak lancar yang digunakan perusahaan.

c. Kegiatan Pendanaan: kegiatan yang berkaitan dengan utang dan modal.

4. Pendekatan dalam penyusutan Anggaran Kas a. Pedekatan Berbasis Aktivitas.

b. Pendekatan Berdasarkan prioritas.

c. Pendekatan Berbasis Zero Budgeting.

d. Pendekatan Bersadarkan Presentase Penjualan.

e. Pendekatan Fleksibel.

Resume Materi Pertemuan – 12 (Master Budget)

1. Pengertian Master Budget

master budget atau anggaran induk merupakan perencanaankeuangan menyeluruh bagi sebuah organisasi atau perusahaan yangmemadukan setiap aspek kegiatan bisnis. Setiap aspek kegiatanbisnis tersebut yaitu anggaran upah, anggaran produksi, anggaranpenjualan dan anggaran kas.

2. Jenis – Jenis Master Budget a. Anggaran konvensional

Anggaran konvensional adalah sebuah rencana keuangan yang didasarkan padaanggaran yangmendahuluinya.Hasil akhir dari pelaksanaan anggaran kemudian dikoreksi dengan menambah ataumengurangi dan dijadikan anggaran baru untukdilaksanakan didalam periode berikutnya.

Anggaran konvensional dapat juga dimodifikasi dengan cara menambahkan harapan-harapandimasa terhadap anggaran yang sudah direvisi.

b. Zero Based Budget ( ZBB).

(16)

Anggaran dengan konsep ZBB dibuat berdasarkan anggapan bahwa semua kegiatan yang akandilakukan dimulai dari nol (Zero based). Setiap manajer dari pusat tanggung jawab harus dapatmenetapkan kegiatan apa yang akan dilakukannya serta berapa total biaya yang dibutuhkan untukmelaksanakannya Penyusunan anggaran sistem ZBB akan dimulai dengan menyusun daftar kegiatanyang akan dilaksanakanyang disebut paket pertanggung jawaban dari paket-paket tersebutdisusun rencana kebutuhan fisik dan dengan menentukan tarif disuun sebuah anggaran.

3. Tipe – Tipe Master Budget a. Ceiling Budget

Ceiling budget adalah type anggaran yang dipakai untuk tujuan-tujuan pengawasan. Anggaran jenis inimengawasi suatu instansi secara langsung dengancara menentukan batas-batas pengeluaran melaluiperaturan penggunaan,pemberian atau secara tidak langsung dengan cara membatasi penghasilaninstansipada sumber yang diketahui dan jumlah yang terbatas.

b. A Line-Item Budget

Tipe ini menggolongkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan jenis,digunakan untuk mengawasi jenis-jenispengeluaran dan juga jumlah totalnya.

c. Performance and Program Budgets

Tipe ini berguna untuk memspesifikasi aktivitas-aktivitas atau program-program dengan cara memisahkanpengeluaran-pengeluaran berdasarkan fungsi seperti kesehatan atau keamanan publik atau berdasarkan jenispengeluaran seperti kepegawaian dan peralatan atau berdasarkan sumber penghasilan seperti pajak kekayaanatau biaya-biaya pemakaian, para administrator dan para anggota legislatif bisa mendapatkan laporan-laporanyang tepat mengenai transaksi- transaksi keuangan, untuk mempertahankan baik efisiensi ke dalam maupun pengawasan dari luar.

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan mengenai perencanaan dan penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung yang mencakup kebutuhan atas tenaga kerja langsung untuk

Dan yang terakhir, penetapan standar untuk biaya overhead (biaya produksi tidak langsung) pabrik ditetapkan berdasarkan biaya yang telah terjadi pada perusahaan saat

Proses perencanaan aplikasi meliputi evaluasi proposal yang dibuat oleh Bisnis/TI manajemen perusahaan untuk menggunakan teknologi informasi dalam memenuhi prioritas