• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS TUTORIAL 3 KELAS C

N/A
N/A
Atika Akhmar

Academic year: 2023

Membagikan "TUGAS TUTORIAL 3 KELAS C "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS TUTORIAL 3

NAMA : ATIKA AKHMAR

NIM 859880971

KELAS / SEMESTER : C / 3 (TIGA)

MATA KULIAH : PERSPEKTIF PENDIDIAKN SD (PDGK 4104)

NAMA TOTOR : MHD.ARIFIN.S M.PD

POKJAR : MEDAN

1. Jelaskan landasan-landasan yang di gunakan dalam pengembangan kompetensi guru SD!

Jawab : Landasan kompetensi guru terdapat pada Undang-Undang RI. Landasan Yuridis mengenai seorang guru yaitu Seseorang dianggap kompeten apabila telah memenuhi persyaratan:

1. Landasan kemampuan pengembangan kepribadian;

2. Kemampuan penguasaan ilmu ketrampilan;

3. Kemampuan berkarya;

4. Kemampuan menyikapi dan berperilaku dalam berkarya sehingga dapat mandiri, menilai, dan mengambil keputusan secara bertanggung jawab;

5. Dapat bermasyarakat dengan bekerja sama, saling menghormati dan menghargai nilai- nilai pluralisme serta kedamaian.

Menurut UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1: Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar, dan mengengah. Landasan yuridis yang telah ditetapkan secara hukum yang terdapat dalam undang-undang yang berlaku. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dijelaskan bahwa:

Pasal 1

Pasal 2

Ketentuan mengenai guru dalam jabatan yang belum memenuhi kualifikasi akademik diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) akan diatur dengan Peraturan Menteri tersendiri.

Dalam PMPN juga disebutkan bahwa “Guru harus menguasai empat kompetensi utama, yaitu pedagogis, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi ini terintegrasi dalam kinerja guru.

1) Setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional.

2) Standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

(2)

2. Jelaskan forum-forum yang dapat digunakan dalam meningkatkan profesionallitas seorang guru!

Jawab : Untuk mengikuti berbagai kegiatan peningkatan profesionalitas guru, guru dapat memilih berbagai wadah atau forum. Beberapa dari wadah atau forum tersebut antara Jain:

a. Kelompok Kerja Guru (KKG)

KKG pada dasarnya merupakan kelompok kerja yang memfokuskan perhatian pada peningkatan kualitas pembelajaran, yang selanjutnya diharapkan akan bermuara pada peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan kualitas pembelajaran mencakup berbagai komponen yang saling terkait seperti kurikulum, perangkat pembelajaran, dan tentu saja pembelajarannya sendiri, termasuk evaluasinya. KKG bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru melalui arena bertukar pikiran, pengalaman, dan informasi, sehingga para guru dapat berkembang menjadi guru yang profesional, yang mampu meningkatkan kreativitas dan efektivitas dalam mengelola pembelajaran, sehingga mampu menemukan atau menciptakan inovasi dalam pembelajaran.

b. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)

Sejak tahun 2005-an, yaitu sejak dikeluarkannya PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, nama Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan atau disingkat LPMP menjadi dikenal di dunia pendidikan. LPMP merupakan pengganti dari Balai Penataran Guru atau BPG. Baik BPG maupun LPMP berkedudukan di provinsi. Jika BPG berfungsi untuk menyelenggarakan berbagai penataran bagi guru, tentu saja dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan, maka LPMP "bertugas untuk membantu Pemerintah Daerah dalam bentuk supervisi, bimbingan, arahan, saran, dan bantuan teknis kepada satuan pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan nonformal, dalam berbagai upaya penjaminan mutu satuan pendidikan untuk mencapai standar nasional pendidikan" (LPMP- http://jugaguru.com/profile/50/). Dengan demikian, LPMP melakukan supervisi dan membantu upaya penjaminan mutu satuan pendidikan dasar dan menengah. Ini berarti, bahwa penjaminan mutu pendidikan SD juga menjadi tanggung jawab LPMP

c. Klinik Pembelajaran (KP)

Klinik Pembelajaran (KP) merupakan wadah peningkatan profesionalitas guru dan calon guru melalui arena berbagi informasi, masalah, dan pengalaman. Sesuai dengan namanya, KP menerapkan asas-asas klinis dalam membantu guru dan calon guru meningkatkan profesionalitasnya. KP mulai dikembangkan oleh Direktorat Ketenagaan, Direktorat Jenderal Sumber:http://www.nyctcm.edu/pics/clinic_35 Pendidikan Tinggi pada tahun 2005.

d. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)

Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, disingkat LPTK merupakan wadah pendidikan formal yang menyediakan kesempatan bagi para guru untuk meningkatkan kualifikasi.

Sebagai guru SD, guru mungkin sudah pernah mengikuti Program D II PGSD, dan kini menjadi mahasiswa S1 PGSD. Setelah lulus dari SI PGSD, jika mempunyai keinginan, masih dapat meneruskan pendidikan formal di LPTK dengan mengambil Program S2 Ke- SD-an, dan seterusnya dapat mengambil Program S3 Pendidikan Dasar.

e. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)

(3)

PGRI adalah sebuah organisasi profesi, sudah seyogianya PGRI memfasilitasi anggotanya dalam meningkatkan profesionalitas. PGRI adalah Wadah untuk peningkatan profesional- litas dan wawasan tersebut yang dapat disediakan dalam berbagai bentuk seperti jurnal ilmiah, berbagai kegiatan pelatihan, penyelenggaraan seminar dengan mengundang para pakar pendidikan. Sebagai anggota PGRI, guru harus jeli melihat berbagai peluang bentuk meningkatkan profesionalitas

f. Kursus-kursus

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu cepat menuntut setiap orang yang tidak mau ketinggalan untuk menguasai teknologi tersebut. Sebagai seorang guru yang diharapkan mempunyai akses yang luas ke segenap informasi, tentunya guru diharapkan dapat menguasai teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Jika ada guru yang memang belum melek teknologi, seyogianya guru tersebut mengikuti kursus komputer sehingga dapat menggunakan keterampilan yang diperoleh untuk mengakses berbagai informasi dan mengomunikasikannya. Tidak diragukan lagi bahwa penguasaan keterampilan komputer akan membantu guru untuk meningkatkan profesionalitasnya melalui informasi yang dapat diakses dari internet.

3. Jelaskan prinsip-prinsip dasar dalam mengembangkan kurikulum!

Jawab : Secara umum, terdapat beberapa prinsip yang harus di perhatikan dalam mengembangkan kurikulum. Sukmadinata (2007: 453-454) mengemukakan empat prinsip pengembangan kurikulum, yaitu relevansi, fleksibilitas, efisiensi, dan efektivitas Di samping keempat prinsip tersebut, ada satu lagi prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum yaitu Prinsip Berkesinambungan

1. Prinsip Relevansi

Sesuai dengan arti katanya, prinsip ini menuntut kurikulum sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan peserta didik dan perkembangan masyarakat. Berkenaan dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan peserta didik, kurikulum SD dituntut untuk sesuai dengan tugas perkembangan peserta didik usia SD serta sesuai dengan proses belajar peserta didik SD.

Kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik hendaknya ditentukan berdasarkan tugas perkembangan yang harus diselesaikan anak usia SD. Pengalaman belajar yang disediakan dirancang dengan memperhatikan karakteristik proses belajar usia anak atau dengan kata lain sesuai dengan konsep developmentally appropriate practices (DAP). Usia peserta didik SD merentang dari 6 sampai dengan 12 tahun. Pada usia tersebut, tentu memiliki tugas perkembangan (intelektual, sosial, emosional) yang harus dapat dilakukan sehingga mencapai perkembangan optimal. Kurikulum hendaknya dikembangkan untuk membantu peserta didik mencapai perkembangan yang optimal dengan tugas perkembangannya. Untuk memenuhi prinsip relevansi yang berkenaan dengan tuntutan dan perkembangan peserta didik, pengembang kurikulum hendaknya memahami dengan mendalam karakteristik dan perkembangan peserta didik serta karakteristik proses belajar peserta didik yang menjadi binaannya. Informasi ini sangat bermanfaat bagi pengembang kurikulum dalam

(4)

mengembangkan kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik serta pengalaman belajar dan mengorganisasikan materi yang harus disediakan.

2. Prinsip Efektivitas

Prinsip efektivitas dalam pengembangan kurikulum mengacu pada sejauh mana kurikulum yang dirancang dapat diimplementasi-kan atau dilaksanakan dan dicapai di sekolah. Melalui penerapan prinsip efektivitas, kurikulum yang dirancang diharapkan dapat dilaksanakan dan mencapai tujuan yang ditetapkan. Semakin lengkap dan tinggi tingkat pencapaian kurikulum, semakin efektif implementasi kurikulum.

3. Prinsip Efisiensi

Secara umum makna efisiensi berkenaan dengan penggunaan sumber daya dalam rangka pencapaian tujuan. Dengan menerapkan prinsip ini dalam pengembangan kurikulum, kurikulum yang dirancang dapat dilaksanakan dengan lancar dan optimal. Berkenaan dengan prinsip ini, pengembang kurikulum hendaknya memperhatikan berbagai faktor pendukung dan penghambat pengelolaan pelaksanaan atau implementasi kurikulum di sekolah sehingga kurikulum dapat diimplementasikan dengan lancar dan optimal.

4. Prinsip Fleksibilitas

Penerapan prinsip fleksibilitas dalam pengembangan kurikulum menuntut kurikulum dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah tempat kurikulum diimplementasikan. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang fleksibel atau luwes Memang betul, suatu kurikulum hendaknya berisi tentang hal-hal yang prinsip yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah. Tetapi, implementasi-nya memungkinkan guru melakukan penyesuaian berdasarkan kondisi dan situasi lingkungan sekolah, serta karakteristik peserta didik

5. Prinsip Berkesinambungan

Prinsip ini didasarkan pada pandangan bahwa perkembangan dan proses dikembangkan hendaknya berikutnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang pendidikan berikutnya.

Kurikulum SMP harus merupakan kelanjutan dari kurikulum SD. Kurikulum kelas II SD harus merupakan kelanjutan dari kurikulum kelas I SD. Kurikulum kelas III SD harus merupakan kelanjutan dari kurikulum kelas II SD dan seterusnya.

4. Jelaskan prosedur pengembangan KTSP dan pihak-pihak yang terlibat dalam pengembanganya!

Jawab : Menurut UU no. 20/2003, PP no. 19/2005, serta Peraturan Mendiknas No. 22. 23, dan 24 Tahun 2006, proses pengembangan kurikulum di Indonesia mengikuti dua langkah besar yaitu proses pengembangan kurikulum yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan pengembangan kurikulum yang dilakukan di tingkat satuan pendidikan (sekolah). Pengembangan kurikulum di tingkat Pemerintah Pusat menghasilkan berbagai standar nasional pendidikan. Yang sampai saat ini Pemerintah Pusat baru berhasil mengembangkan standar isi dan standar kompetensi lulusan.

Sementara itu, pengembangan kurikulum di tingkat satuan pendidikan akan menghasilkan dokumen

(5)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengembangan kurikulum hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip berikut.

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

2. Beragam dan terpadu Kurikulum yang dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang, jenis pendidikan, serta menghargai dan tanpa membedakan agama, suku budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Selain itu, kurikulum yang dikembangkan menunjukkan keterpaduan antara substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri, serta keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sehingga kurikulum memberikan pengalaman belajar yang mendorong peserta didik untuk mengikuti, memanfaatkan secara tepat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

5. Menyeluruh, baik dalam hal dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan serta berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pihak – pihak yang terlibat dalam pengembangan KTSP. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mengemukakan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah dengan berpedoman pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi serta Panduan Penyusunan Kurikulum yang dibuat oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Khusus, untuk satuan pendidikan SD BSNP (2006) mengemukakan bahwa Tim Penyusun KTSP pada SD terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Tetapi, apabila di sekolah Anda tidak memiliki konselor khusus berarti Tim Penyusun KTSP di sekolah Anda terdiri atas guru dan kepala sekolah. Khusus untuk penyusunan silabus, guru dapat melakukannya secara mandiri atau kelompok. Guru yang sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan kurikulum serta mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah, dan lingkungannya dapat menyusun silabus secara mandiri. Guru juga dapat menyusun silabus secara bersama-sama dengan difasilitasi oleh Dinas Pendidikan setempat. Tim Penyusun juga dapat melibatkan komite sekolah, nara sumber, dan/atau pihak lain yang terkait. Selama penyusunan KTSP, dinas pendidikan di tingkat kabupaten/kota melakukan supervisi terhadap kegiatan yang dilakukan Tim Penyusun. Setelah sekolah merasa yakin bahwa dokumen KTSP telah sesuai dengan panduan yang ada, kepala sekolah menyampaikan dokumen tersebut untuk mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan dinas tingkat kabupaten/kota yang bertanggung jawab di

(6)

bidang pendidikan untuk SD. Setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas tingkat kabupaten/kota, kepala sekolah menyatakan bahwa dokumen KTSP tersebut dapat dinyatakan berlaku dan siap untuk dilaksanakan.

5. Ceritakan pengalaman anda bahan-bahan ajar apa sajakah yang sering anda gunakan dan berikan alasanya mengapa anda lebih sering menggunakan bahan ajar tersebut!

Jawab : bahan ajar yang sering saya gunakan adalah sebagai berikut :

a. Buku teks yang mengandung komponen- komponen tujuan pembelajaran, Uraian materi berisi sajian materi yang disertai dengan contoh dan ilustrasi yang membantu siswa memahami materi yang disajikan. Selain itu, dalam uraian materi juga dapat disajikan tugas atau evaluasi, evaluasi berisi soal-soal yang harus dijawab atau masalah yang harus dipecahkan siswa untuk mengetahui tingkat penguasaan mereka terhadap materi yang disajikan.

b. Media taktil atau manipulative juga saya gunakan kepada siswa dalam mempelajari suatu konsep, seperti kubus, bola, prisma, balok dari kayu

c. Audio bahan ajar yang juga saya gunakan untuk mengembangkan kemampuan mendengar para siswa,

d. Program video juga terkadang saya gunakan sebagai bahan ajar yang menyajikan demonstrasi atau simulasi dari suatu konsep atau keterampilan yang sedang dipelajar kemampuan mendengar, menyimak para siswa, dan membuat siswa lebih bersemangat belajar.

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional