TUGAS TUTORIAL ONLINE 1 Mata kuliah : Fisika Dasar 2
OLEH :
Asry Nurhidayah (043925656)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA 2022
1. Perhatikan ketiga gambar di bawah ini:
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Berdasarkan gambar di atas maka:
a. Jelaskan makna ketiga gambar tersebut!
Jawab :
- Gambar 1 merupakan pemantulan teratur (pada bidang datar). Pemantulan teratur adalah pemantulan yang terjadi karena berkas sinar datang jatuh di permukaan yang rata. Selama pemantulan teratur, cahaya muncul dalam satu arah. Tetapi besar kecilnya bayangan yang terbentuk sesuai dengan besar kecilnya benda tersebut.
- Gambar 2 merupakan pembiasan mendekati garis normal. Cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal karena cahaya merambat dari medium optik yang kurang rapat ke media optik yang lebih rapat.
- Gambar 3 merupakan pembiasan menjauhi garis normal. Cahaya akan dibiaskan dari garis normal ketika cahaya merambat dari media optik yang lebih rapat ke media optik yang kurang rapat.
Jawab :
Gambar 1 adalah pemantulan teratur (Specular Reflection).
Gambar 2 adalah pembiasan mendekati garis normal.
Gambar 3 adalah pembiasan menjauhi garis normal.
c. Bagaimana perbedaan ketiga fenomena pada gambar di atas?
Jawab :
Pemantulan adalah pemantulan kembali cahaya ketika menyentuh permukaan yang halus.
Sedangkan pembiasan adalah distorsi atau pembelokan cahaya karena menyebar dari smedium ke medium lainnya.
2. Perhatikan grafik berikut ini:
Berdasarkan data pada grafik di atas maka:
a. Simpulkanlah jenis lensa yang digunakan! Berikan alasan terhadap pendapat Anda.
Jawab :
Gambar di atas menunjukkan lensa cembung karena lensa cembung disebut lensa konveks atau lensa positif. Lensa cembung bersifat mengumpulkan sinar konvergen. Pada lensa cembung, hubungan antara jarak benda (s) dan jarak bayangan (s') adalah jarak fokus (f).
b. Simpulkan sifat bayangan yang mungkin dihasilkan dengan tepat!
Jawab :
Sifat bayangan yang tercipta dari pembuatan benda yang jaraknya sama dengan jarak titik fokus adalah (s = f) adalah nyata, tegak, diperbesar, dan bayangan tak berhingga.
c. Tentukan nilai fokusnya dengan tepat!
Jawab :
Diketahui :
1
𝑠 = 1 𝑐𝑚
1
𝑠′ = 3 𝑐𝑚
Ditanya : f ? Penyelesaian :
Jarak fokus lensa diperoleh dengan cara :
1 𝑓= 1
𝑠′+1
𝑠
1
𝑓= 3 + 1
1 𝑓= 4
𝑓 =1
4 𝑚 𝑓 = 25 𝑐𝑚
Sehingga jarak fokus lensa yaitu, 25 cm.
3.
a. Apakah bayangan akan terjadi pada cermin cekung di atas? jelaskan dengan tepat
Sifat bayangan cermin cekung bergantung pada letak benda. Jika subjek dekat dengan cermin cekung, bayangan yang terbentuk terdistorsi, diperbesar, dan lurus. Jika subjek jauh dari cermin cekung, bayangan yang dihasilkan adalah benar dan sebaliknya.
Namun, bayangan yang muncul pada bayangan cermin cekung di atas adalah bukanlah bayangan atau tidak ada bayangan karena kedua garis utama atau perpanjangannya tidak bertemu.
b. Prediksilah apakah hal yang sama akan terjadi jika cermin tersebut diganti dengan lensa cekung? Jelaskan mengapa dan gambarkan penjalaran sinar- sinarnya dengan tepat
Jawab :
Pada lensa cekung, benda yang terletak didepan lensa akan selalu menghasilkan bayangan maya, tegak, diperkecil dan terletak didepan lensa.
4. Dua balok kayu kecil A dan B terapung di permukaan danau. Jarak keduanya adalah 150 cm. Ketika menjalar pada permukaan air, teramati bahwa pada saat t = 0 detik, balok A berada di puncak sedangkan balok B berada di lembah.
Keduanya dipisahkan satu puncak gelombang. Pada saat t = 1 detik, balok A berada di titik setimbang pertama kali dan sedang bergerak turun. Bedasarkan ilustrasi di atas maka:
a. tentukan jenis gelombang pada kasus tersebut! Jelaskan alasan jawaban Anda Jawab :
Gelombang yang ada pada soal tersebut yaitu gelombang sinusoida. Gelombang sinus atau sinusoid merupakan fungsi matematika dalam wujud osilasi halus berulang. Fungsi ini sering terjadi dalam ilmu matematika, fisika, pengolahan sinyal, dan teknik listrik, dan berbagai bidang lain.
b. tentukan panjang gelombang yang menjalar tersebut?
Jawab : Diketahui : s = 150 cm t0 = 0 s t1 = 1 s Ditanya : λ ? Penyelesaian : 𝜆 = 𝑠
𝑛 𝜆 = 1503 2
3
2𝜆 = 150 𝜆 = 100 𝑐𝑚
c. tentukan frequensi gelombang tersebut!
Jawab : Diketahui : s = 150 cm t0 = 0 s t1 = 1 s Ditanya : 𝑓 ?
𝑓 =1
𝑇 𝑇 = 𝑡
𝑛 𝑇 = 11
4
T = 4 s 𝑓 =1
4= 0,25 𝐻𝑧
5. Pada suatu peristiwa bencana gempa tercatat data kerusakan pada beberapa desa. Desa A dan B diketahui memilili jarak yang sama terhadap sumber gempa.
Desa A mengalami kerusakan bangunan permanen yang paling parah
sedangkan di wilayah yang sama ternyata desa B kerusakan sangat sedikit untuk kriteria bangunan yang sama. Berdasarkan data peta geologi diketahui bahwa struktur bawah permukaan desa A adalah gambut dan struktur bawah
permukaan Desa B didominasi oleh batu napal kompak. Berdasarkan ilustrasi di atas maka:
a. Simpulkanlah potensi kerusakan berdasarkan struktur bawah permukaan!
Jawab :
Agar dapat mengetahui potensi kerusakan struktur bawah permukaan biasanya kita dapat mengukurnya dengan metode geolistrik. Metode geolistrik merupakan metode geofisika yang efektif digunakan untuk eksplorasi dangkal. Metode ini menggunakan arus listrik yang disuntikkan di bawah permukaan bumi, kemudian dipantulkan kembali dan ditangkap penerima di atas permukaan.
Tujuan dari identifikasi ini adalah untuk memberikan informasi awal dalam menentukan kedalaman pondasi bangunan yang akan dibuat di atas permukaan tanah.
Nilai resistivitas gambut relatif lebih rendah dari sekitarnya karena secara umum gambut merupakan lapisan tanah yang memiliki porositas yang besar(Sampurno dkk, 2016).
Rongga-rongga pada pori gambut yang besar tersebut terisi oleh air. Air tersebut pada umumnya kaya akan ion. Akibatnya lapisan gambut ini memiliki nilai resistivitas yang rendah.
Sementara itu, diasumsikan bahwa lapisan batu berupa napal tidak akan dapat dijangkau oleh tiang pancang jika tiang pancang digunakan dalam desain pondasi. Daya dukung lapisan ini padat dan keras dengan nilai N-SPT >50.
b. Jelaskan bagaimana prediksi Anda terkait kecepatan gelombang gempa pada kedua desa tersebut!
Jawab :
Nilai frekuensi dominan (f0) yang tinggi mengidentifikasikan lapisan bawah permukaan pada suatu daerah terdiri dari lapisan batuan yang keras, begitu sebaliknya bahwa nilai frekuensi dominan (f0) yang rendah mengidentifikasikan lapisan bawah permukaan pada suatu daerah terdiri dari lapisan batuan yang lunak.
Oleh karena itu, daerah dengan nilai frekuensi dominan (f0) yang rendah ditangkap oleh gelombang seismik yang telah lama terperangkap dalam lapisan sedimen lunak yang tebal, sehingga daerah dengan lapisan sedimen lunak yang tebal sangat mudah rusak oleh
gelombang seismik. kejutan.
c. Jelaskan mengapa desa B bisa mengalami kerusakan yang sedikit?
Jawab :
Daerah A yang memiliki resiko tinggi mengalami kerusakan akibat gempabumi karena memiliki lapisan sedimen lunak yang tebal sehingga ketiga daerah tersebut
memiliki frekuensi dominan rendah (f0) rendah dan mengakibatkan faktor amplifikasi (A0) yang tinggi serta beresiko untuk mengalami deformasi bebatuan dan pergeseran lapisan permukaan akibat penjalaran gelombang gempa bumi.
Sedangkan, Desa B memiliki nilai frekuensi dominan (f0) yang kecil disebabkan oleh gelombang seismik yang terperangkap dalam lapisan tebal sedimen lunak dalam waktu yang lama.
Referensi :
- Modul PEFI4102 EDISI 1
- https://www.dosenpendidikan.co.id/pembiasan-cahaya/
- https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-pemantulan-cahaya-dan-macam- macamnya
- https://materibelajar.co.id/sifat-bayangan-lensa-cembung/
- https://ruangan-guru1.blogspot.com/2017/02/gelombang-sinus-sinusoidal-rumus.html - https://ejournal.upgrisba.ac.id/index.php/spasial/article/download/1590/897
- https://media.neliti.com/media/publications/131569-ID-analisis-struktur-lapisan- bawah-permukaa.pdf
- https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/pc/article/view/10869/6632
- https://media.neliti.com/media/publications/213920-analisis-resiko-kebencanaan- gempa-bumi-d.pdf