• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas UAS Mata KUliah

N/A
N/A
Hidayah Teja

Academic year: 2023

Membagikan "Tugas UAS Mata KUliah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Hidayah Tejawulandari 1214070034

Manajemen Haji dan Umrah – 4A

UTS M. Penyelenggaraan Ibadah Haji & Umrah

1. Landasan dasar penyelenggaraan haji dan umrah a. Rukun Islam

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhuma, dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Islam dibangun di atas lima (tonggak): Syahadat Laa ilaaha illa Allah dan (syahadat) Muhammad Rasulullah, menegakkan shalat, membayar zakat, hajji, dan puasa Ramadhan”. [HR Bukhari, no. 8]

Rukun islam yang ke-5 ialah haji ke Baitullah Mekkah sekali dalam seumur hidup namun sifatnya wajib hanya bagi yang mampu. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Ali ‘Imran ayat 97 :

وَ

ﻣَ

ﻦ ◌ۚ ﻼًﺒِﯿﺳَﮫِﯿْإِﻟَعَﻄَﺎ ﺘَﺳْٱﻦِﻣَﺖِ ﺒَﯿْٱﻟْﺞﱡﺣِسِﻨﱠﺎٱﻟﻰﻠَﻋَ@ِﱠِ وَ ◌ۗ ﻨًﺎﻣِءَانَﺎﻛَﮫُۥﻠَﺧَدَﻦﻣَوَ ◌ۖ ﻢَﯿھِﺮَٰإِﺑْمُﻘَﺎﻣﱠﺖٌ ﻨَٰﺑَﯿِّﺖٌ ۢ ﯾَٰءَاﮫِﻓِﯿ ﻌَٰﻠَٱﻟْ

ﻤِ

ﯿ

ﻦَ ﻦِﻋَﻰﱞﻨِﻏَ@ﱠَ ٱنﱠﻓَﺈِﺮَﻔَﻛَ

Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim;

barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam b. Konstitusi

Dalam pasal 29 ayat (2) Undang-undang dasar republik Indonesia Taun 1945, telah menjamin bahwa negara akan bertanggung jawab atas penyelenggaraan ibadah haji.

Dengan demikian berdasarkan konstitusi negara tersebut, negara Indonesia telah menetapkan undang-undang nomor 8 tahun 2021 tentang penyelenggaraan Haji dan Umrah sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 11 tahun 2020.

c. Undang-undang tentang haji

o UU no 17 tahun 1999, Pasca tragedi musibah minna dibuat keputusan peningkatan pembinaan(pembimbingan, penyuluhan dan penerangan), pelayanan (pelayanan adm, transportasi, kesehatan dan akomodasi) dan perlindungan(keselamatan dan

(2)

keamanan) terhadap jemaah haji Indonesia. Penyempurnaah system dan manajemen tersebut agar Jemaah haji lebih siap dan mandiri Ketika menunaikan ibadah haji sesuai syari’at sehingga mencapai kemabruran. Dengan ini, merupakan upaya pelaksanaan ibadah haji dari tahun ketahun agar tidak terulang kembali kesalahan, kekurangan yang telah terjadi dimasa sebelumnya.

o UU no 13 tahun 2008, Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas publik, karena kenaikan kurs mata uang, pengelolaan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dan hasil efisiensi BPIH dalam bentuk Dana Abadi Umat (DAU). Dengan prinsip pelaksanaan yang berdaya guna serta berhasil guna mengedepankan asas manfaat dan kemaslahatan umat. DAU bekerja sama oleh pemerintah dan masyarakat yang direpresentasikan oleh Majelis Ulama Indonesia, organisasi Islam dan tokoh masyarakat Islam.

o UU no 34 tahun 2014, Pengelolaan keuangan haji, membentuk sebuah badan yang bernama Badan pengelola Keuangan Haji (BPKH). BPKH bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri, serta dilakukan secara korporatif dan nirlaba. Dalam keuangan Haji ini meliputi penerimaan, pengeluaran, dan kekayaan.

o UU no 8 tahun 2019, Tentang perbaikan dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, meliputi kualitas pelayanan secara menyentuh dan menyeluruh. Pokok pengaturan dalam undang-undang ini meliputi Jemaah haji, penyelenggaraan ibadah haji regular, BPIH, KBIHU, Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus, Penyelenggaraan Ibadah Umrah, koordinasi, peran serta masyarakat, penyidikan, larangan dan ketentuan pidana.

d. Ta’limatul hajj

Ta’limatul Haj merupakan peraturan pemerintah Kerajaan Arab Saudi tentang penyelenggaraan Ibadah Haji.

REFERENSI

Jogloabang. 2022. UU 34 tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji.

https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-34-2014-pengelolaan-keuangan-haji. diakses pada april 2023

(3)

Naskah Urgensi. Rancangan Peraturan Menteri Agama Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler

PMA, RI. 2014. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyediaan Transportasi Darat Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi

Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.

Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji

2. Selayang pandang Penyelenggaran Ibadah Haji dan Umrah

antara abad ke 12-15 M, terdapat orang-orang muslim nusantara mulai melaksanakan ibadah haji ke mekkah. Konon masyarakat nusantara naik haji setelah terjalin hubungan diplomatic antara kerajaan di Nusantara dengan kerajaan Turki Utsamni. Sehingga peran Angkatan laut Utsmani pada tahun 1498 M memberikan keamanan kepada kaum muslim Nusantara yang melakukan perjalanan ke mekkah.

1595, belanda dating ke Indonesia. 1602, berdirilah VOC. Belanda mulai melarang calon Jemaah haji menggunakan kapal VOC dan juga melarang Jemaah yang pulang dari mekkah mendarat di Batavia. 1810, gubernur jenderal daendels membuat aturan setiap Jemaah haji menggunakan pas jalan. 1825, perubahan manajemen perhajian dengan mengedepankan peran syekh. 1858, masyarakat Betawi membeli kapan dengan kapasitas kurang lebih 400 orang. 1853-1859 jemaah haji Nusantara terus meningkat. 1872, diawasi ketat oleh pemerintah belanda. 1912, KH. Ahmad Dahlan mendirikan Perserikatan Muhammadiyah sebagai penolong Jemaah haji. 1926, NU mengirim KH. Abdul Wahab Hasbullah dan Syekh Achmad Ghanaim Al Misri sebagai utusan untuk menghadap Raja Saudi, membicarakan tarif Haji Khhusus agar pihak colonial tidak dapat dengan seenaknya menetapkan tarif haji.

REFERENSI

Khoirizi M Dasir. 2023. Perjalanan Haji Di Indonesia Bagian I. PPT Pertemuan Ke-3

(4)

3. Teori Masuknya Islam ke Nusantara

a. Teori Gujarat, dating dari wulayah Gujarat india. Melalui pedagang muslim yang dating ke Nusantara lewat selat Malaka. Teori ini dikemukakan oleh Snouck Hurgronje dari belanda. dengan argumentasi lain, kurangnya

b. Teori Arab, dikemukakan oleh Crawfurd menyatakan bahwa interaksi penduduk Nusantara dengan umat muslim yang berasal dari india merupakan factor penting dalam penyebaran Islam di Indonesia. Keizjer, memandang muslim Nusantara berasal dari mesir atas dasar pertimbangan kesamaan umat muslim dikedua wilayah tersebut memeluk madzhab syafi’i. Neimann dan de Hollander, mereka memandang bahwa mesir bukan sumber Islam di Nusantara, melainkan dari Hadramaut. Adapun pendapat dari Hamka, bahwa islam dibawa langsung dari arab/Mekkah dan didakwahkan dari Indonesia mulai abad ke-7 M.

c. Teori Persia, menurut Husen Djajadiningrat seorang pakar sejarah Indonesia, bangsa Indonesia sangat mencintai keluarga Nabi (ahlul bait) sejak Ali bin Abi Thalib Ra., Fatimah al-Zahra, Hasan bin Ali, Husen bin Ali, hingga keturunannya ke bawah; adanya kesamaan cara mengeja Al-Qur’an dengan cara Persia; adanya peringatan 10 Muharram atau yang dikenal dengan al-syura dan tabut hasan-husen, kedua tradisi tersebut merupakan tradisi (ajaran) Syiah di Persia

REFERENSI

Kompas.com. 2021. "Teori Masuknya Islam di Nusantara".

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/01/120000769/teori-masuknya-islam-di- nusantara?page=all. Di akses pada April 2023

R.S, Syamsuddin. 2022. Sejarah Dakwah. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

4. Kapan dan tujuan pemerintah Belanda mendirikan konsulat di Arab Saudi

Sepanjang tahun 1853-1859, Jemaah haji di Nusantara semakin banyak dan semakin meningkat yang berangkat. Sehingga tahun 1872 pemerintah Belanda mendirikan konsulat

(5)

Al Balad di Jeddah Arab Saudi dengan tujuan melakukan pengawasan secara ketat kepada Jemaah haji Nusantara yang dikhawatirkan akan melakukan perlawanan kepada pemerintah Belanda. Dikhawatirkan pula akan dampak mengganggu ketentraman dan ketertiban terhadap pemerintahan colonial Belanda. Dalam buku 'Consuls and the Institutions of Global Capitalism, 1783–1914 (2015)', konsul harus didatangi Jemaah haji Nusantara. DIsana Jemaah menyerahkan surat izin perjalanan yang dikeluarkan otoritas belanda di masing-masing daerah di tanah air kemudian diregristrasi. Begitupun jika Jemaah pulang berhaji, harus mengambil surat izin perjalanan yang disita Ketika kedatangan.

REFERENSI

Haji, Oke. 2018. Melihat Koa Tua Jeddah yang Menyimpan Sejarah Jamaah Haji Indonesia

Era Hindia Belanda.

https://haji.okezone.com/read/2018/08/08/395/1933485/melihat-kota-tua-jeddah- yang-menyimpan-sejarah-jamaah-haji-indonesia-era-hindia-belanda. Diakses pada April 2023

Khoirizi M Dasir. 2023. Perjalanan Haji Di Indonesia Bagian I. PPT Pertemuan Ke-3 Slide ke-10

5. Berdirinya Muhammadiyah serta hubungannya dengan perkembangan penyelenggaraan ibadah Haji dan Umrah

Setelah KH. Ahmad Dahlan menunaikan ibadah haji dari Tanah Suci pada tahun 1890 dan 1902-1904, beliau mulai menyampaikan benih pembaruan di Tanah air. Sehingga pada 8 Dzulhijjah 1330 H atau 18 November 1912, Muhammad Darwis atau yang sekarang dikenal dengan KH. Ahmad Dahlan mendirikan perserikatan Muhammadiyah. Keterkaitan didirikannya perserikatan Muhammadiyah dengan perkembangan penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah ialah sebagai bentuk bagian penolong Jemaah haji yang diketuai oleh KH.

M. Sudjak, beliau merupakan perintis Direktorat Urusan Haji di Kementrian Agama. Hal ini yang mengilhami adanya direktorat urusan haji yang berdampak terjadi perubahan terhadap pelgrims ordonanntie 1922, yang memberikan kesempatan kepada penguasa pribumi agar dapat mengangkut Jemaah haji Nusantara. Ordonansi dikeluarkan Volksraad,

(6)

yakni Pilgrims Ordonnantie Staatsblad 1922 No. 698, Staatsblad 1927-Nomor 508, Staatsblad 1931 Nomor 44 tentang Pass Perjalanan Haji dan Staatsblad 1947 Nomor 50 (Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1960 tentang Penyelenggaraan Urusan Haji).

REFERENSI

Khoirizi M Dasir. 2023. Perjalanan Haji Di Indonesia Bagian I. PPT Pertemuan Ke-3 Slide ke- 10

Kompas. 2022. Sejarah Singkat Berdirinya Muhammadiyah.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/17/164408569/sejarah-singkat-berdirinya- muhammadiyah?page=all. Diakses pada April 2023

Ridwan, A. 2023. Sejarah Haji dan Umrah, Risalah Perjalanan Suci Agama-Agama.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Ha. 240

Referensi

Dokumen terkait

(2) Pengembalian biaya penyelenggaraan ibadah haji bagi calon jemaah haji yang batal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), khusus untuk biaya penerbangan haji dan biaya operasional

Agar jemaah haji Indonesia tetap dapat melaksanakan ibadah haji, dan terdapat kepastian hukum dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji, khususnya terkait dengan penggunaan paspor biasa

14.00-Selesai Komisi P/A/L RDP dan RDPU Panja Komisi VIII DPR RI mengenai Penyelenggaraan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus dengan Lembaga Pengawas Keuangan dan

Pada penyelenggaraan ibadah haji terdapat jemaah haji yang tergolong resiko tinggi yaitu jemaah dengan kondisi kesehatan yang secara epidemiologi beresiko sakit

Merupakan produk simpanan dari BRI Syariah bagi calon jemaah Haji Reguler yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan biaya perjalanan ibadah haji(BPIH), dengan akad

Zainut menyatakan, jemaah haji yang akan diberangkatkan pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443H/2022 adalah jemaah haji yang berhak berangkat tahun 1441 H/2020 yang

Selain itu, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, mengatur mengenai tanggung jawab Pemerintah Daerah

Pasal 109 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah mengamanatkan perlunya disusun Peraturan Pemerintah yang mengatur mengenai Koordinasi