Nama: Putri Anggitha Pratiwi NIM: 031.191.062
Tugas ujian
1. Perbedaan patogenesis hemolisis pada AIHA dan malaria a. AIHA (Autoimmune Hemolytic Anemia)
tubuh memproduksi antibodi yang menghancurkan eritrosit menjadi lisis
eritrosit pada AIHA hanya dapat bertahan beberapa hari
mekanisme;
Aktivasi komplemen
Diaktifkan oleh antibodi IgM, IgG terbentuk kembali penghancur membran yang terdiri dari molekul C5,6,7,8,9 masuk ke membran sel eritrosit dan memngganggua aliran transmembrannya permeabilitas membran eritrosit terganggu air dan plasma masuk eritrosis bengkak dan ruptur
Aktivasi mekanisme seluler
Eritrosit tersensitiasis oleh komponen sistem imun IgG, namun tidak terjadi aktivasi sistem komplemen lebih lanjut fagositosis langasung oleh sel-sel retikuloendotelial
b. Malaria
Plasmodium menginfeksi sel darah merah yang belum matang dan eritrosit yang matang pada manusia melalui air liur nyamuk. Plasmodium pada stadium eritrosit, merozoit akan berkembang membentuk trofozoit membentuk skizon yang dapat menyebabkan ruptur eritrosit (hemolisis) yang menyebabkan penurunan volume eritrosit dalam darah.
Invasi Plasmodium ke dalam sel darah merah yang mengubah dinding darah merah dan menjadi adheren. Parasit intraselular memodifikasi eritrosit dan menyebabkan hipoglikemia dengan cara mengubah glukosa menjadi asam laktat dengan glikolisis anerobik. Membran sel darah merah menjadi berkurang dan bersifat elastis sehingga menyebabkan hemolisis dan anemia
Anemia dan Ikterik terjadi akibat hemolisis, sekuestrasi eritrosit di limpa dan organ lain, dan depresi sumsum tulang. Hemolisis sering menyebabkan kenaikan billirubin serum dan menyebabkan ikterik.
Perubahan autoantigen yang dihasilkan dalam sel darah merah oleh parasit mungkin turut menyebabkan hemolisis, perubahan-perubahan ini dan peningkatan fragilitas osmotic terjadi pada semua eritrosit. Hemolisis dapat juga diinduksi oleh kuinin atau primakuin pada orang-orang dengan defisiensi glukosa- 6-fosfat dehidrogenase herediter
2. Pada kondisi apa kadar ferritin meningkat
Kadar ferritin tinggi jika lebih dari 1.000 mcg/L. Ini menunjukkan adanya penumpukan zat besi dalam tubuh. Kondisi ini dikenal juga dengan nama hemokromatosis, dapat disebabkan karena;
Thalasemia.
Beberapa jenis anemia yang menyebabkan sel darah merah hancur (seperti anemia hemolitik).
Terlalu banyak mendapatkan transfusi darah
Sering minum minuman beralkohol
Penyakit Hodgkins
Leukemia
Infeksi
Artritis
Lupus
Diet tinggi zat besi.
3. Patogenesis terjadinya ALO pada hipertensi emergensi
Peningkatan tekanan darah menyebabkan vasokonstriksi perifer resistensi perifer meningkat ventrikel melawan ventrikel kiri tidak dapat memompa darah yang cukup dari paru tahanan numpuk tekanan hidrostatik meningkat mendorong cairan melelaui dinding pembuluh darah ke kantung udara oedem