• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1.2 Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memiliki peran yang penting bagi bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "2.1.2 Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memiliki peran yang penting bagi bisnis"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB II

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi menurut Krismiaji (2010, h. 4) adalah

“Sebuah sistem yang memproses data dari transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoprasikan bisnis”.

Sedangkan menurut Lilis P. dan Sri Dewi A. (2010, h. 57) “Sistem informasi akuntasi dapat pula didefiniskan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengorganisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajemen dan pimpinan perusahaan dan dapat memudahkan pengelolaan perusahaan”.

Dari pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa sistem informasi akuntansi memiliki nilai sejumlah kegiatan administrasi perusahaan dalam melakukan berbagai kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan transaksi keuangan baik internal maupun eksternal perusahaan dalam rangka menjamin keakuratan perhitungan. pengambilan keputusan.

2.1.2 Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memiliki peran yang penting bagi bisnis. Sistem ini merupakan sistem informasi yang berbasis komputerisasi untuk mengolah data keuangan yang berhubungan dengan data transaksi dalam suatu siklus akuntansi dan menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan kepada manajemen perusahaan.

Tujuan dari sistem informasi akuntansi itu sendiri itu adalah untuk membantu manajemen dalam mengelola bisnis perusahaan. Setiap bisnis yang didirikan pasti memiliki tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, manajer memang membutuhkan alat yang dapat membantu mencapainya, dan salah satu alat tersebut adalah sistem informasi

(2)

9

akuntansi yang dirancang untuk menciptakan informasi keuangan yang penting dan dibutuhkan oleh para pemimpin bisnis ketika mengambil keputusan. Sistem informasi akuntansi harus mampu mengelola aset perusahaan dan memiliki pengendalian yang baik dalam sistem informasi akuntansi.

Manfaat sistem informasi akuntansi sendiri adalah sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan bisnis di berbagai fungsi manajerial merupakan hal yang sangat penting, terlebih untuk meningkatkan kinerja keuangan dalam usaha.

2.1.3 Pengertian UMKM

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu penggerak perekonomian rakyat yang tangguh. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mempunyai peranan yang penting dalam pertumbuhan ekonomi dan industri suatu negara, suatu badan usaha khususnya UMKM dituntut untuk melakukan perubahan guna meningkatkan daya saingnya, hal ini karena banyak dari para pengusaha kecil dan menengah berangkat dari industri keluarga / rumahan sehingga pengelolaanya tidak dimanajemen dengan baik.

Pada Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PP UMKM) telah diterbitkan oleh pemerintah bersama dengan 48 peraturan pelaksana lainnya. Dari Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) pada tanggal 16 Februari 2021 lalu, PP UMKM tersebut mengubah beberapa ketentuan yang sebelumnya telah diatur di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UU UMKM). Salah satunya adalah aturan terkait kriteria UMKM itu sendiri.

Kriteria modal usaha UMKM menurut Pasal 35 ayat (3) PP 7 tahun 2021 adalah sebagai berikut :

(3)

10 1. Usaha Mikro

Usaha Mikro memiliki modal usaha sampai dengan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

2. Usaha Kecil

Usaha Kecil rnemiliki modal usaha lebih dari Rpl.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) sampai dengan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

3. Usaha Menengah

Usaha Menengah merniliki modal usaha lebih dari Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai tlengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh rniliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Kriteria hasil penjualan tahunan yang dimaksud dalam Pasal 35 ayat (6) PP 7/2021 yaitu sebagai berikut:

1. Usaha Mikro

Mempunyai hasil penjualan tahunan hingga dengan paling banyak Rp2 miliar.

2. Usaha Kecil

Mempunyai hasil penjualan tahunan Rp2 – 15 miliar.

3. Usaha Menengah

Mempunyai hasil penjualan tahunan Rp15 – 50 miliar.

(4)

11

Tabel 2.1 Perbandingan Kriteria UMKM dalam Pasal 6 UU UMKM dan PP UMKM

INDIKATOR UU UMKM PP UMKM

Pengelompokan UMKM

UMKM dikelompokkan berdasarkan kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan.

Kekayaan bersih ialah jumlah aset setelah di kurangi dengan hutang atau kewajiban.

UMKM dikelompokkan berdasarkan kriteria modal usaha atau hasil penjualan tahunan. Modal usaha merupakan modal sendiri dan modal pinjaman untuk menjalankan kegiatan usaha.

Kekayaan Bersih atau Modal Usaha

1. Usaha Mikro: paling banyak Rp50 juta 2. Usaha Kecil: lebih dari

Rp50juta – paling banyak Rp500juta

3. Usaha Menengah: lebih dari Rp500juta – paling banyak Rp10miliar Diluar tanah dan bangunan tempat usaha.

1. Usaha Mikro: paling banyak Rp1 miliar 2. Usaha Kecil: lebih dari

Rp1miliar – paling banyak Rp5miliar

3. Usaha Menengah: lebih dari Rp5miliar– paling banyak Rp10miliar Diluar tanah dan bangunan tempat usaha.

Hasil Penjualan Tahunan

1. Usaha Mikro: paling banyak Rp300juta 2. Usaha Kecil: lebih dari

Rp300juta – paling banyak Rp2,5miliar

3. Usaha Menengah: lebih dari Rp2,5miliar – paling banyak Rp50miliar

1. Usaha Mikro: paling banyak Rp2 miliar 2. Usaha Kecil: lebih dari

Rp2 miliar – paling banyak Rp15miliar 3. Usaha Menengah: lebih

dari Rp15miliar – paling banyak Rp50miliar

(5)

12 2.1.4 Tujuan dan Manfaat UMKM

Tujuan dibentuk dan diberdayakannya UMKM telah tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah pada pasal 3 dan pasal 5.

Pasal 3

"Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan."

Pasal 5

"Tujuan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah:

1. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan berkeadilan.

2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang tanggu dan mandiri.

3. Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan”.

Sedangkan manfaat UMKM sendiri adalah untuk Menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Menjadi tombak dalam kenaikan nilai produk domestik bruto. Peningkatan kualitas SDM, khususnya perempuan. Memajukan perekonomian masyarakat daerah.

2.2 Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini peneliti menggali informasi dari penelitian- penelitian sebelumnya sabagai bahan perbandingan, baik mengenai kekurangan atau kelebihan yang sudah ada.

(6)

13

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No

Nama Peneliti (Tahun)

Jurnal

Nomor, Volume

&

Halaman

Judul

Penelitian Hasil

1 Verni Juita (2016)

Jurnal Riset Akuntansi

Vol 9, No 1, Hal 120-137

Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Sektor Jasa Perdagangan Di Padang, Sumatera Barat

Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar UMKM yang diteliti telah memahami pentingnya informasi keuangan dan akuntansi untuk keberhasilan usaha mereka. Walaupun sebagian besar dari UMKM terpilih telah melakukan pencatatan dan pelaporan transaksi keuangan mereka, masih terdapat cukup banyak UMKM, khususnya usaha mikro dan kecil, yang belum atau tidak melakukan pencatatan dan pengelolaan informasi keuangannya secara periodik atau terpisah dengan keuangan pribadi/keluarga pemilik usaha.

2 Rintan Saragih, Dimita H.P Purba, Duma Megaria Elisabeth (2020)

Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Methodist

Vol 4, No 1, Hal 117-133

Tahapan Dalam Usulan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Pada Umkm Sebagai Salah Satu Daya Ungkit

Strategi Bisnis

Hasil dari penelitian ini adalah sebanyak 3 responden melakukan pencatatan keuangan secara sederhana dan manual tetapi belum ada pemisahan pencatatan antara bisnis dan rumah tangga. Sebanyak 7 responden telah melakukan pencatatan keuangan secara sederhana dan manual serta telah melakukan pemisahan pencatatan antara bisnis dan rumah tangga. Para responden

(7)

14

tersebut juga menyadari pentingnya pencatatan transaksi keuangan dan yang menjadi kendala selama ini adalah kemampuan SDM yang masih kurang terutama yang berkaitan dengan penerapan Sistem Informasi Akuntansi.

3 Arista Hakiki, Meita Rahmawati, Agil

Novriansa (2020)

Journal of Sriwijaya Community Services

Vol 1, No 1, Hal 55- 62

Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Kota Daro,

Kabupaten Ogan Ilir

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku UMKM di Desa Kota Daro tidak pernah melakukan pencatatan untuk setiap transaksi kegiatan usaha yang terjadi. Sebagian besar pelaku UMKM di Desa Kota Daro Kabupaten Ogan Ilir juga belum menggunakan SIA baik secara manual maupun komputerisasi untuk kegiatan usahanya.

Setelah diadakannya penelitian tersebut, dengan penggunaan SIA diharapkan akan membantu para pelaku UMKM di Desa Kota Daro dalam memantau kegiatan bisnis dan keuangannya sehingga mereka dapat melakukan perluasan usaha yang lebih baik.

(8)

15 4 Nurhikmah

Esti Prastika, Dhauhar Edi Purnomo (2019)

Jurnal Pekalongan Kota

Vol7, No 2, Hal 37- 66

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ( UMKM) Di Kota

Pekalongan

Hasil dari penelitian tersebut adalah praktik akuntansi dalam satu sistem informasi akuntansi pada UMKM di Pekalongan masih rendah, sehingga menyebabkan belum optimalnya pemanfaatan informasi akuntansi dalam pengembangan UMKM.

Mereka juga belum menyadari arti penting informasi akuntansi secara optimal pada UMKM selama ini bukanlah semata-mata merupakan kesalahan ataupun kekurangan para pelaku UMKM, tetapi juga dikarenakan belum optimalnya peran serta

pemerintah dan

masyarakat dalam

mendorong dan

memfasilitasi praktik akuntansi dalam lingkup sistem informasi di UMKM.

5 Koes Meilinia, A. Fenyta Dewi (2015)

Journal Of Artificial Intelligence In

Architecture

Vol 27, No 1, Hal 29-40

Analisis Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Kecil dan Menengah di Yogyakarta

Hasil dari penelitian ini adalah mayoritas UKM di Yogyakarta menggunakan SIA. Dari seratus kuesioner telah disebarkan, namun terdapat 6 kuesioner yang tidak digunakan karena perusahaan tersebut bukan merupakan UKM, melainkan usaha besar.

Total jumlah kuesioner yang diolahi adalah 94 kuesioner.

(9)

16 6 Sugiyanto,

Rachmat Kartolo (2019)

Jurnal Unpam

Vol 1, No 1, Hal 472-515

Sistem Informasi Akuntansi dan Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Terhadap UMKM

Hasil dari penelitian ini adalah Pelaku bisnis dan UMKM tersebut tidak

hanya memahami

operasional bisnisnya, akan tetapi pemahaman siklus akuntansi, seperti mengindentifikasi

transaksi, pencatatan hasil transaksi dari penyajian dalam Jurnal, buku besar hingga membuat laporan keuangan sesuai E-TAP SAK atau norma laporan

keuangan. UMKM

tersebut juga mampu menjalin kerjasama

dengan intansi

pemerintahaan maupun dengan pembisnis lainnya.

7 Maya Intan Reksawati (2012)

Jurnal Perbanas Surabaya

Vol 7, No 2, Hal 87- 102

Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Pada UMKM di Pasuruan Raya Jawa Timur

Hasil dari penelitian ini adalah dari 54 responden yang terkumpul, sudah sebagian besar pemilik

UMKM yang

menerapkan prisip SIA pada usahanya. Para pemilik UMKM tersebut sudah menginputkan dan mencatat saldo hasil usahanya pada komputer.

Dan hanya 30% UMKM saja yang belum menerapkan SIA pada usahanya. Karena persaingan yang semakin ketat, disarankan agar

UMKM-UMKM yang

30% nya belum

menggunakan komputer dalam kegiatan yang terkait dengan sistem informasi akuntansi

supaya segera

menggunakan komputer,

(10)

17

agar dalam proses pembukuannya bisa lebih efektif dan efisien.

8 Abdulah Mubarok, Wardokhi, Ngatimin (2020)

Jurnal Unpam

Vol 3, No 1, Hal 442-447

Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Produk Pada

UMKM di

Tangerang Selatan

Hasil dari penelitian ini adalah masih kurang nya penerapan Sistem Informasi Akuntansi yang memadai pada pelaku UMKM jenis usaha Furniture yang telah terdaftar di wilayah kota Tangerang Selatan, yaitu sebanyak 7% UMK yang telah menggunakan koputerisasi atau Ms.

Excel, itupun belum di

dukung dengan

pengetahuan rumus – rumus yang memadai, karena belum ada nya pelatihan akuntansi, dan juga sebanyak 93%

Pelaku UMKM jenis usaha furniture tersebut masih menggunakan pencatatan buku manual.

9 Rika Henda Safitri, Bunga Aulia, Riska Tharika (2019)

Jurnal REKSA:

Rekayasa Keuangan, Syariah, dan Audit

Vol 6, No 2, Hal 123-137

Peran Sistem Informasi Akuntansi Pada UMKM di Wilayah Sumsel (Studi Kasus Travel PO BHW)

Hasil dari penelitian ini adalah Travel PO BHW tersebut telah menerapkan prinsip SIA dalam usahanya karena dalam pembuatan laporan penjualan tiket nya itu

sudah sacara

komputerisasi. Pada sistem ini, input penjualan akan langsung diproses oleh komputer dan menghasilkan output berupa laporan komisi loket dan laporan penjualan tiket pada periode tertentu dengan cepat dan akurat. Laporan penjualan ini menjadi informasi yang sangat

(11)

18

berguna bagi manajemen/

pemilik PO BHW Travel guna pengambilan keputusan.

10 Nailul Awalia, Ni Nyoman Yuliati, Agus Khazin Fauzi (2018)

Jurnal Aplikasi Akuntansi

Vol 2, No 2, Hal 59- 75

Penerapan Informasi Akuntansi Pada UMKM di Kecamatan Sekarbela Kota Mataram

Hasil dari penelitian ini adalah UMKM usaha makanan di Kecamatan Sekarbela telah menerapkan informasi akuntansi namun tidak diterapkan secara baik masih bersifat sederhana.

Hal tersebut diketahui dari catatan yang mereka buat secara sederhana hanya sebatas yang mereka ketahui. Catatan akuntansi yang dibuat yaitu catatan kas, piutang, persediaan barang dagang, peralatan, hutang, modal usaha, penjualan dan pembelian. Hasil

analisis data

menunjukkan bahwa catatan akuntansi yang paling banyak dibuat oleh responden adalah catatan kas.

Persamaan penelitan ini dengan penelitian terdahulu adalah sama sama meneliti tentang Sistem Informasi Akuntansi pada UMKM. Sedangkan perbedaanya adalah ada pada sampel lokasi. Sampel lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para pemilik UMKM yang berada di Pekon Rejosari, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Lampung.

2.3 Kerangka Pikir

Setiap pengusaha pasti selalu memiliki satu tujuan, yaitu untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang dihasilkan akan digunakan di masa depan untuk menjamin kelangsungan usahanya. Untuk memperlancar

(12)

19

semua aktivitas tersebut maka para pemilik usaha agar mencapai tujuan usahanya maka dibutuhkan suatu sistem informasi akuntansi.

Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui seberapa banyak pemilik UMKM yang berada di Pekon Rejosari, Pringsewu yang sudah menerapkan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dalam usahannya. Untuk lebih jelasnya bisa digambarkan dalam gambar dibawah ini.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

To limit the scope of the study, this research only focuses on aspect multisensory learning and assessment rubric for the young learner English which is suitable for