• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui bagaimana karakter anak dan remaja sebelum dan sesudah mengenal media sosial, 2) Untuk mengetahui dampak penggunaan media sosial terhadap karakter anak dan remaja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui bagaimana karakter anak dan remaja sebelum dan sesudah mengenal media sosial, 2) Untuk mengetahui dampak penggunaan media sosial terhadap karakter anak dan remaja"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN TEORI

Pengertian Media Sosial

Untuk memudahkan dalam memahami apa itu media sosial, kita bisa simak beberapa pakarnya. Blog, jejaring sosial, dan wiki adalah bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia.6. Setelah memahami pentingnya media sosial dan fitur-fiturnya, tentunya kita juga harus mengetahui apa saja fungsinya.

Sebagai media komunikasi antara pengusaha dengan tokoh masyarakat dan pengguna media sosial lainnya. Pada tahun 2002 ditemukan Friendster, sebuah situs jejaring sosial yang sedang booming saat itu, dan keberadaan media sosial menjadi sangat fenomenal. Pesatnya perkembangan media sosial saat ini disebabkan oleh setiap orang merasa bisa ‘memiliki’ medianya sendiri.

Pengguna jejaring sosial dapat dengan leluasa mengedit, menambah, dan mengubah (teks, gambar, video, grafik, dan berbagai jenis konten lainnya).

Karakter Anak dan Remaja

Orang yang berkarakter adalah orang yang mempunyai kualitas moral (tertentu).19 Menurut Berkowitz, dalam Damond sebagaimana dikutip Al Musanna, karakter adalah ciri atau tanda yang melekat pada suatu benda atau orang. Dari segi pendidikan karakter, menurut Thomas Licona, pendidikan adalah membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan karakter, yang hasilnya terlihat dalam perbuatan nyata seseorang, yaitu budi pekerti yang baik, jujur, tanggung jawab, menghargai hak orang lain, keras kepala, dan keras kepala. bekerja. pekerjaan, dll. 21 Terkait dengan pengertian pendidikan karakter, Raharjo mengatakan, seperti dikutip Nurchaili, pendidikan karakter adalah suatu proses pendidikan yang menyeluruh yang menghubungkan dimensi moral dengan lingkungan sosial dalam kehidupan peserta didik sebagai landasan terbentuknya karakter. Generasi berkualitas yang mampu adalah hidup mandiri dan mempunyai prinsip kebenaran yang mampu melakukan hal tersebut. 17 Sri Judiani, Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Melalui Observasi Implementasi Kurikulum, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Volume 16 Edisi Khusus III, Oktober 2010, Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional.

18 Donni Koesoema A, Pendidikan Karakter di Era Keblinger, Mengembangkan Visi Guru sebagai Pelaku Perubahan dan Pendidikan Karakter (Jakarta: Grasindo, 2009), 80. 20 Al Musanna, Revitalisasi Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Karakter Melalui Evaluasi Responsif , Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Volume 16, Edisi Khusus III, Oktober 2010, Kementerian Pendidikan Nasional di Balitbang. Pendidikan karakter merupakan proses pembentukan tingkah laku atau watak seseorang agar dapat membedakan hal yang baik dan buruk serta mengetahui cara menerapkannya dalam kehidupan.

22 Nurchaili, Membangun Karakter Siswa Melalui Keteladanan Guru, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Volume 16 Edisi Khusus III, Oktober 2010, Litbang Kementerian Pendidikan Nasional. Abdul Aziz Kully, akhlak adalah sifat-sifat jiwa yang dilatih dengan keras sehingga memberikan kemudahan bagi orang yang melakukan suatu perbuatan tanpa perlu berpikir atau berpikir dua kali. Menurut Ibnu Maskawaih, akhlak adalah akhlak, yaitu keadaan pikiran yang mendorong (mengajak) melakukan suatu perbuatan tanpa terlebih dahulu memikirkan dan mempertimbangkannya.

Menurut Ibn Qayyim, akhlak ialah akhlak atau tabiat, iaitu seperti sifat batin dan budi pekerti yang dimiliki oleh semua manusia. Sedangkan menurut al-Ghazali, akhlak ialah sifat atau bentuk keadaan yang tertanam dalam jiwa, yang daripadanya timbul perbuatan dengan mudah dan mudah, tanpa perlu berfikir dan meneliti lagi. 23. Pendidikan karakter pada terasnya bertujuan membentuk bangsa yang berdaya tahan, berdaya saing, berakhlak mulia, berakhlak, bertolak ansur, bekerjasama.

Fungsi pendidikan karakter (1) mengembangkan potensi dasar untuk memiliki hati yang baik, pikiran yang baik, dan perilaku yang baik; (2) penguatan dan pembangunan perilaku nasional multikultural; (3) tumbuhnya peradaban kompetitif bangsa dalam pergaulan dunia.24. Dalam Islam, pentingnya pendidikan karakter terlihat dari penekanan pada pendidikan akhlak yang secara teoritis berpedoman pada Al-Qur’an dan secara praktis mengacu pada kepribadian Nabi Muhammad ﷺ.

Pengertian Anak dan Remaja

Akhlak tinggi masyarakat sesebuah negara akan membawanya kepada tamadun dan kemajuan serta keamanan. Sekiranya kualiti/akhlak masyarakat itu rendah, maka sesuatu bangsa itu tidak mampu untuk memajukan dirinya menjadi maju dan tamadun yang baik dan terhormat. Inilah sebabnya penyair Arab Syauqy mengarang satu perkataan yang indah berkaitan akhlak: “Sesungguhnya kejayaan sesuatu bangsa (bangsa) terletak pada akhlaknya selagi mereka mempunyai akhlak/akhlak yang baik, sekiranya mereka telah hilang akhlaknya, maka bangsa ini. (bangsa) akan jatuh." 27.

Anak juga merupakan keturunan sekunder, dimana kata “anak” mempunyai arti lawan kata dari orang tua, orang dewasa adalah anak dari orang tuanya, meskipun ia sudah dewasa. Menurut ilmu psikologi, anak merupakan suatu masa perkembangan yang dimulai dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, masa ini biasa disebut masa prasekolah, kemudian berkembang setara dengan masa sekolah dasar. Pada masa remaja, seseorang tidak bisa disebut dewasa, juga tidak bisa disebut anak-anak.

Jika mempelajari perkembangan remaja, masa remaja secara biologis dapat didefinisikan sebagai perubahan fisik yang ditandai dengan permulaan pubertas dan terhentinya pertumbuhan fisik; kognitif, sebagai perubahan kemampuan berpikir abstrak atau sosial, sebagai masa persiapan menuju masa dewasa. Perubahan besar pada masa pubertas dan biologis meliputi perubahan pada organ seksual, tinggi badan, berat badan dan massa otot, serta perubahan besar. Kemajuan kognitif meliputi peningkatan pengetahuan dan kemampuan berpikir abstrak serta bernalar dengan lebih efektif.29.

Dari pengertian di atas, maka kita sebagai orang tua dan pendidik hendaknya bisa memaksimalkan pendidikan anak sejak masa kanak-kanak hingga remaja, karena masa kanak-kanak merupakan masa dimana mereka banyak belajar tentang kehidupan, maka maksimalkanlah pendidikan dan pelatihan dari dalam rumah maupun di luar rumah, seperti sebagai di sekolah harus terus diawasi. .

Kerangka Konseptual

Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian

Lokasi dan Objek Penelitian

Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus Penelitian

Sumber Data

Data kuantitatif merupakan data berupa laporan yang diterima dari masyarakat atau dilihat langsung seperti perubahan akhlak anak dan remaja setelah memiliki gadget dan sebelum memilikinya. Merupakan data yang diperoleh dari observasi melalui wawancara santai dan pemberian atau penyebaran kuesioner kepada masyarakat khususnya orang tua anak, serta dengan kepala desa dan tokoh adat di tempat tersebut yang dapat memberikan data atau informasi yang berkaitan langsung dengan penulisan skripsi ini. Merupakan data yang diperoleh dari sumber lain dan tidak berhubungan langsung dengan masyarakat yang memuat informasi atau data dan fakta lapangan, dimana data tersebut digunakan untuk menunjang data primer.

Metode Pengumpulan Data

Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode ini untuk dapat mengamati dan mencatat apa yang terjadi di desa-desa terpencil yang terkena dampak media sosial dan apa dampaknya terhadap kehidupan masyarakat terutama anak-anak dan remaja. Menurut Arikunt, wawancara adalah suatu dialog yang dilakukan oleh pewawancara guna memperoleh informasi dari suatu sumber.30 Dengan demikian, wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan wawancara yang bebas dan santai dengan pendekatan komunikasi dakwah, dimana setiap pertanyaan dijalin satu sama lain. dengan pesan keagamaan. dan dengan penyampaian yang lembut agar dapat diterima oleh masyarakat luas.

Instrumen Penelitian

Oleh karena itu, apabila penelitian dilakukan melalui observasi dan wawancara untuk memperoleh informasi mengenai dampak penggunaan media sosial terhadap pembentukan karakter anak dan remaja, maka instrumen penelitiannya dapat berupa kamera yang dapat digunakan untuk dokumentasi, seperti sebagai rekaman video. atau suara dan juga untuk fotografi.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Induktif; adalah menarik kesimpulan umum berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari fakta khusus. Metode berpikir induktif merupakan metode yang digunakan untuk berpikir dengan bergerak dari hal yang khusus ke hal yang umum. Terkadang ketika mengambil kesimpulan yang campur aduk, yang diutamakan adalah deduktif lalu induktif, atau sebaliknya, namun tentu saja semua tergantung fakta di lapangan.

HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Hasil Dan Pembahasan

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Tokoh anak-anak dan remaja sebelum dan sesudah pembelajaran media sosial di Desa Baruka Kecamatan Bungin Kabupaten Enrekang. Ciri-ciri remaja sebelum dikenalkan dengan media sosial adalah solidaritas dan kepekaan terhadap sosial masyarakat. Ciri-ciri anak-anak dan remaja sebelum mengenal media sosial adalah jika berkumpul maka akan tercipta ide-ide yang bagus dan juga memiliki visi yang baik, seperti cita-cita menjadi dokter, polisi, tentara, dll.

Remaja yang dahulu mengenal media sosial mempunyai sifat yang baik, sopan, namun sekarang sudah tidak lagi mendengarkan nasehat orang tuanya” 45. Dari pengakuan tersebut dapat kita pahami bahwa setelah mengenal media sosial, karakter anak sudah berubah dari sebelumnya. orang yang dulunya beragama dengan orang yang sudah tidak beragama lagi. Mengenai sifat anak-anak dan remaja di Desa Baruka setelah akrab dengan media sosial, Sulihin S pun memberikan jawabannya.

Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Karakter Anak dan Remaja di Desa Baruka Kecamatan Bungin Kabupaten Enrekang. Misalnya saja belajar bahasa Inggris menggunakan media sosial yang dapat digunakan untuk melakukan panggilan telepon atau video call dari fasilitas yang disediakan di situs jejaring sosial tersebut. Dampak negatif dari keberadaan media sosial secara umum adalah masyarakat menjadi kecanduan terhadap teknologi terkini.

Inilah perubahan yang terjadi akibat pengaruh media sosial dimana masyarakat menjadi makhluk yang anti sosial. Perkembangan teknologi media sosial telah menjamur dan mengakar dalam kehidupan sehari-hari serta mengubah gaya hidup bahkan pola pikir. Ada tanggapan dari kalangan remaja sendiri yang menjelaskan bahwa media sosial memang memberikan dampak terhadap karakter anak dan remaja, seperti yang dijelaskan oleh Aisyah Kusmayadi bahwa:.

Ciri-ciri anak dan remaja sebelum mengenal media sosial yaitu; mempunyai rasa solidaritas dan kepekaan terhadap sosial kemasyarakatan, sebelum mereka mengenal media sosial, jika berkumpul dengan teman-temannya pasti akan menghasilkan ide-ide yang bagus dan juga mempunyai visi yang bagus, seperti bercita-cita menjadi dokter, polisi, tentara dan lain sebagainya. Karakter anak sebelum belajar media sosial juga adalah religius, dalam hal ini mereka rajin sholat dan mengaji, jadi sesibuk apapun anak bermain dengan teman-temannya di malam hari saat waktu mengaji. , mereka akan segera pulang dan berangkat bersama-sama menuju masjid tempat diadakannya pengajian. Setelah mengenal media sosial, anak-anak dan remaja semakin malas mengaji dan jarang salat sendiri. meniru tindakan atau adegan yang ditampilkan secara bebas di media sosial tanpa filter, seperti video dance dengan pertunjukan yang melanggar syariat Islam, yaitu dengan mengekspos aurat perempuan, menggunakan kata-kata yang tidak baik seperti kata-kata kotor, kata-kata kotor dan anjing.

Jika anak sudah kecanduan media sosial, sebaiknya orang tua memberikan edukasi agar anak lebih terkontrol dan membatasi waktu bermain media sosial.

Gambar

Tabel 4.1  Jumlah penduduk  Jumlah Penduduk  Jumlah
Tabel 4.2  Status Pekerjaan  Status Pekerjaan
Tabel 4.3  Tingkat Pendidikan  Tingkat

Referensi

Dokumen terkait

Table 2 Material Expert Validation No validation aspect Number of Ratings Maximum Amount Overall Presentation 1 Material Presentation 13 16 82,1% 2 Content Presentation