257 Ari Mulionta Ointing Pengoruh Penge\uaron Pemerintoh""
PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH DAN FORE'GN DIRECT INVESTMENT(FDI}
TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOM! INDONESIA PERIODE 1990-2013
THE INFLUENCE OF aOVERNMENT EXPENDITURE AND FORE'GN Di,RECT INVESTMENT (FD') ON iNDONESIA ECONOMIC GROWTH
E$-2073
Ari
Mulionta
Ginting*)Naskah
diterima
16 September 20L4, direvisi 1 Oktober 2014, disetujui 20 Oktober 2014Abstroct
Economic growth is
a
necessary condition for devetopment and better public welfore. Accordingto
the economic theory, economic growth is influenced by vorious foctor, such os government expenditure and FDI' This research opplying quolitative and quantitive methods to know economic growth development and the influence of government expenditure and FDIto
economic growth. Reseorch findings, quolitatively, reveolsthot
the economic growth development can be grouped in to g phose, namely "new order regime" phase, "crisis ond recovery" phase, ond "SBY'nomics,' phose. Meonwhile, the quontitive anolysis indicates thot government expenditure has positive and significont lmpact on economic growth, so it is the right time for government to increase the government expenditure to publlc sector rother thon other spendings.Simultoneously, FDt voriobet hos positive ond significont influence on economic growth, the government, therefore, should make o poticy which cdn stimulote the increase of FDI into lndonesia.
Keywords:1overnment Expenditure, Foreign Direct tnvestment, FDI, Economic Growth, lndonesia Abstrak
pertumbuhan ekonomi merupakan syarat utama pembangunan dan pencapaian tujuan ke masyarakat yang lebih sejahtera. Menurut teori ekonomi, pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oteh berbagai faktor, di antaranya pengeluaran pemerintah dan FDl. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan ekonomi di Indonesia serta mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah
dan
FDI yang masukke
Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitianini
menyimpulkan bahwa perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dibagi menjadi 3 fase utama, yaitu fase "orde baru", fase ,,krisis dan pemulihan" serta fase "SBY-nomics". Hasil analisa kuantitatif menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sehingga sudah waktunya pemerintah mendorong pengeluaran pemerintah ke belanja sektor publik. Secara simultan, variabel FDI memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi, sehingga pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang dapat menstimulus masuknya FDI ke lndonesia-Kata kunci: Pengeluaran Pemerintah, Foreign Direct tnvestment,FD| Pertumbuhan Ekonomi, Indonesia
I.
PENDAHULUAN A. Latar BelakangPembukaan Undang-Undang Dasar 1945
dalam alinea ke-4 telah menuliskan
tujuandidirikannya negara ini. Salah
satunyatujuannya adalah untuk
memajukankesejahteraan
umum bagi
masyarakat secaraadil dan merata.
Berdasarkanpengertian
ini maka sudahjelas tujuan
kehidupan bernegaradan berbangsa yaitu terciptanya
suatu masyarakat yangadil, makmur, dan
merata diseluruh pelosok Indonesia. Untuk
mencapaidan mewujudkannya diperlukan suatu
proses pembangunan secara berkesinambungan. Salah satu bidang yangpenting
dalam pembangunan adalah bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi258
merupakan
salah satu indikator yang
dapat digunakanuntuk melihat
hasil perkembanganpembangunan yang telah dilakukan
danmenentukan arah pembangunan
di
masa yangakan datang.
Pertumbuhanekonomi
yangpositif
mengindikasikanadanya
penigkatanperekonomian suatu negara dan
jikapertumbuhan ekonomi negatif
makamenunjukkan penurunan
perekonomian negara. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu negara maka semakin mudah bagi negara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Pertumbuhan ekonomi
dapatmenunjukkan sejauh mana
aktivitasperkonomian
akan
menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada periode tertentu, karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktor-faktorproduksi untuk
menghasilkanoutput,
maka prosesini
pada akhirnyaakan
menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi diharapkan pendapatan masyarakat sebagaipemilik faktor
produksijuga akan turut meningkat,
peningkatan pendapatan masyarakat tersebut pada akhirnyadapat meningkatkan taraf
kehidupanmasyarakat
itu sendiri. Untuk
meningkatkantaraf kehidupan masyarakat
dibutuhkanpeningkatan pertumbuhan ekonomi
yangpositif dan berkesinambungan.
Berbicara mengenai
pertumbuhan ekonomi, maka perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesiaterus
berlangsung bahkan pada saat krisis membayangi dunia pada tahun2008. Dana Moneter Internasional
(lMF) memperingatkan situasi yang kurang baik bagi perekonomiandunia,
krisis zona Euro masihmenekan pertumbuhan ekonomi
global.Bahkan Oliver Blanchard, kepala ekonom IMF
mengatakan perlambatan
pertumbuhan ekonomijustru dipimpin oleh
negara-negara maju. Laporan IMF mengatakan bahwa secara keseluruhan, output ekonomi
diperkirakan lamban di negara maju. Salah satu keprihatinanutama dikalangan pembuat kebijakan
diKojion Vol. 79 No. 3 September 2014 hol. 257 - 274
seluruh dunia
telah
menjadi krisis utang yangsedang berlangsung di zona
Eurodandampaknya terhadap pertumbuhan
global.'Demikian pula ketika terjadi
krisisekonomi yang melanda negara-negara
di
Asiapada tahun
1997-1998.Padasaat
tersebut hampir semua negaradi
Asia terkena dampakdari krisis ekonomi, tak tercuali
Indonesia.Dampak terparah adalah ketika pertumbuhan ekonomi pada
tahun 1998
mencapai negatif L3,L3%.Akan tetapi perlahan tetapi
pastipertumbuhan
ekonomi
Indonesia berangsur- angsur mengalami pemulihan.Pertumbuhan ekonomi yang mengalami tren meningkat dari tahun ke tahun dan cukup
tangguh
menghadapikrisis tidak lepas
darifaktor-faktor yang
menyumbang peningkatan pertumbuhan ekonomi.Pertumbuhan ekonomisuatu negara dipengaruhi oleh
akumulasimodal (investasi pada tanah,
peralatan,prasarana,
dan
sarana),sumber daya
alam, sumber daya manusia (human resources), baikjumlah maupun tingkat kualitas
penduduk, kemajuan teknologi, akses terhadap investasi,keinginan untuk melakukan inovasi
danmengembangkan diri serta
budayakerja.2Pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh penambahan barang-barang dan jasa-jasa yang
diproduksi dalam perekonomian.
Dengandemikian untuk menentukan
tingkatpertumbuhan ekonomi yang dicapai
suatu negaraperlu dihitung
pendapatan nasional.Dalam teori ekonomi makro, dari
sisipengeluaran, pendapatan nasional
adalahpenjumlahan dari berbagai variabel
di dalamnya adalah pengeluaran pemerintah dan investasi."Pengeluaran pemerientah menjadi salah
satu variabel penting yang
menentukan pertumbuhan ekonomi. John Due (1969) dalam Fajar Wardhani mengatakan bahwa pemerintahdapat mempengaruhi tingkat
pendapatanDomestik Bruto (PDB) nyata dengan perubahan
' "Menyambut Tahun Ketidakpasti an", Repubtiko,23 Oktober 2012.
'Michaef P, Todaro, Economic Development g.h edition, Englond:
Pearson Education, 2008, p. 37.
'sadono Sukirno, Makroekonomi Teori pengontor, Jakarta: Rajawali Press, 2012 hfm.169, hlm.42l-423.
Ari Mutionto Ginting Pengoruh Penge|uaron Pemerintoh""
berbagai faktor yang dapat dipakai
dalamproduksi melalui
program-programpengeluaran misalnya
pendidikan.4Distribusi barang dan jasa secara langsung maupun tidak langsungjuga dipengaruhi oleh
pengeluaranpemerintah.
Sebagaicontoh adalah hasil
daripengeluaran pemerintah untuk
membiayaifasilitas pendidikan, paling tidak
akanmenambah keterampilan sejumlah
orang sehingga menjadi tenagayang
berpenghasilanrelatif lebih baik dan memiliki
dayabeli
yanglebih tinggi. Demikian pula subsidi
yangdikeluarkan oleh pemerintah untuk
barang-barang dan jasa-jasa akan
mempermudahmasyarakat yang berdaya beli rendah
agardapat memperoleh barang dan jasa
yangdibutuhkan.
Adapun pengeluaran pemerintahdapat
mengubahatau memperbaiki pola
dantingkat
konsumsi masyarakatterhadap
barangdan jasa yang disediakan langsung
olehpemerintah maupun oleh mekanisme
pasar.Misalnya penambahan penyediaan barang yang
bersifat kolektif maupun barang lain
yangharganya disubsidi oleh pemerintah.
Pada saat bersamaan,
selainpengeluaran pemerintah diperlukan
untuk menstimuluspertumbuhan ekonomi,
investasijuga memegang peranan penting
dalammendorong pertumbuhan ekonomi.
Invstasimerupakan sumber daya penting
untuk meningkatkanmodal atau stok kapital,
karena stok kapital yang tersediadi
suatu negara ataudaerah akan menentukan
kaPasitasperekonomian dalam menghasilkan
barang-barang dan jasa-jasa. Investasi
memilikiperanan ganda dalam
meningkatkanpendapatan.
Fungsipertama adalah
investasidapat mendorong perekonomian melalui
sisi permintaan. Fungsikedua bahwa
pengeluaraninvestasi dapat meningkatkan
kapasitasproduksi, sehingga akan
mendorongmeningkatkan permintaan produksi.
Denganmeningkatnya produksi akan
menciptakan lapangan pekerjaanbaru. Melalui
peningkatanoFajar Wardhany, Pengaruh Foktor Tenoga Kerja don Pengeluaron Pemerintoh terhodop Peftumbuhon Ekonomi
di
KobupatenSotong.Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang, 2011, hlm. 11.
259
pendapatan para pekerja maka
akanmeningkatkan pula pengeluaran
konsumsirumah tangga, dan pada gilirannya
akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Investasidiharapkan juga meningkatkan peran
sertamasyarakat dan memperluas
kesempatan berusaha gunamemperkuat
sumber dana bagi pembiayaan pembangunandi
seluruh wilayah, sehinggaterjadi pemerataan
pembangunan.sBadan Koordinasi Penanaman Modal
dalamstatistik penanaman modal
membagipenanaman modal menjadi dua,
Yaitupenanaman modal asing (PMA) atau foreign direct investment
(FDl)dan
penanaman modal dalam negeri(PMDN).5Jika melihat perkembangan pengeluaran
pemerintah dan perkembangan
PDBdan
FDIyang masuk ke Indonesia dapat
diuraikansebagai berikut. Perkembangan
pengeluaranpemerintah dari tahun ke tahun
mengalamitren
yangpositif dan
meningkatdari tahun
ketahun. Gambar L. menunjukkan dari
tahun L990 besarnya pengeluaran pemerintah adalah sebesar USS14,5juta,
meningkat 155,75% padatahun 2Ot3 ' menjadi USS37,09
juta.Peningkatan pengeluaran
pemerintahberdasarkan Gambar.L memiliki tren
yangpositif senada terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
yang juga memiliki tren positif.
Secara analisa grafik membuktikan bahwa pengeluaran pemerintahmempengaruhi
tingkatpertumbuhan PDB. Akan tetapi
diperlukananalisa kuantitatif dengan
menggunakan regresi untuk membuktikan hal tersebut.tDedi
Latip, Analisa Pengaruh Penonomon Modol Asing Longsung (FD,) terhadop Pertumbuhan Ekonomi Regionol Provinsi Tohun 2000-2006.
Tesis. Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. 2009, hlm.14 sBadan
Koordinasi Penanaman Modal Reolisosi Penanaman Modol PMDN-PMA,2014 hlm.3-4
500,000,000,000
400,000,000,000
3o0,0oo,ooo,ooo
2q),000,000,000
100,000,000,000
0
-100,000,000,000
o F{ (\ (n sl ut ro F 6 0r o F{ N ol sf rn tc, F o ol o r{ N (Y) Ctr ('r Or Or Ol Cn Or Or Or Ol O O O O O O O O O O F{ d H Fi
or
ot
ot ot or oroi
or or oro o o o o o o o o o o o o o
F{ Fl F{ -l F{ rl d F{ F{ F{ .\l (\l N N (\ Fl 11 N N (A,l (\l N N a',1
-Pengeluaran
Pemerintah
sFDl sPDB
Sumber: World Bank (2014).
260
Senada dengan
pengeluaranpemerintah, FDlberdasarkan Gambar
1.memiliki pengaruh yang positif
terhadap pertumbuhan PDB. Perkembangan FDI yang masukke
Indonesiapada awal tahun
1990 hinggatahun
2013 memilikitren
yang positifdan
meningkathampir
setiaptahun,
kecuali pada krisis yangterjadi
melanda Amerika dan Eropa pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2009. Pada kurun waktu tersebut investasi yangmasuk ke
Indonesiamengalami
penurunan yang cukup signifikan, akantetapi
pada tahun berikutnya kembali meningkat. Secara analisa grafik cukup menjelaskan bahwa FDI memilikipengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi.Akan tetapi dibutuhkan analisa
kuantitatif untuk membuktikan hal tersebut.B.
Perumusan MasalahBerdasarkan
uraian diatas
maka yangmenjadi
permasalahanyang akan
dibahasdalam penelitian ini adalah
bagaimanaperkembangan pertumbuhan ekonomi
diIndonesia dan bagaimana
pengaruhpengeluaran pemerintah dan
penanamanmodal asing terhadap pertumbuhan ekonomi.
Kojion VoL 19 No. 3 September 2074 hal.257 - 274
Gambar 1. Perkembangan Pengeluaran Pemerintah, PDB dan FDI US
C.
Tujuan PenelitianBerdasarkan uraian dan paparan diatas, maka secara garis besar
tujuan
penelitian ini adalah mengetahui gambaran perkembanganpertumbuhan ekonomi dan
pengaruhpengeluaran pemerintah dan
penanamanmodal asing terhadap pertumbuhan ekonomi
periode tahun 1990 sampai dengan
20L3, sehingga berdasarkan penelitian ini didapatkanhasil pengaruh variabel
pengeluaranpemerintah dan penanaman modal
asingterhadap pertumbuhan ekonomi
lndonesia mulaidari
periode Orde Baru sampai denganpemerintahan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono.D. Kerangka Pemikiran 1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi
secara singkatdapat
didefinisikan sebagaproses
kenaikan output per kapita dalam jangka panjang, yang ditekankan pada tiga aspek yaitu proses, output per kapita, dan jangka panjang. Pertumbuhanekonomi adalah suatu
proses,bukan
suatu gambaranekonomi pada suatu waktu
yangAri Mutianto Ginting Pengoruh Penge|uoron Pemerintoh""
dinamis dari suatu perekonomian, yaitu melihat
bagaimana perekonomian berkembang
atauberubah dari waktu ke waktu'
Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang danjasa yang diproduksi dalam
masyarakatbertambah dan kemamkmuran
masyarakatmeningkat.T
Menurut
Sukirno pertumbuhan ekonomiadalah suatu ukuran kuantitatif
yangmenggambarkan perkembangan
suatuperekonomian dalam suatu tahun tertentu
apabila dibandingkan dengan
tahunsebelumnya dan dinyatakan dalam
bentukpersentase perubahan pendapatan
nasionalpada suatu tahun tertentu
dibandingkandengan tahun sebelumnya.sMenurut
BadanPusat Statistik
(BPS)pertumbuhan
ekonomimerupakan salah satu indikator makro
yangmenggambarkan pertumbuhan
produksibarang dan jasa di suatu wilayah perekonomian
dalam
selangwaktu tertentu.
Produksi diukur dalamnilaitambah
yang diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi di wilayah
bersangkutan yang secaratotal dikenal
sebagaiProduk
DomestikBruto
(PDB).Pertumbuhan PDB inilah
yangmenjadi indikator ukuran dari
tingkatpertumbuhan ekonomi.eMenurut
metode pengeluaran,nilai
PDBmerupakan nilai total pengeluaran dalam perekonomian
selamaperiode tertentu. Menurut metode
inipengukuran berdasarkan
jenis
pengeuaran dari berbagai sektoryaitu
konsumsi rumah tangga,konsumsi pemerintah, pengeluaran
investasi dan net ekspor.lo2.
Pengeluaran PemerintahPengeluaran pemerintah
(government expenditure) adalah bagiandari
kebijakan fiskalyaitu suatu tindakan pemerintah
untuk mengatur jalannya perekonomian dengan cara 'Sri Endang Rahayu, "Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomidi
Sumatera Utara", Jurnol Monojemen don Bisnis. Vol. 11 No.2, 2011, h1m.130.sSadono
Sukirno, op.cit, hlm. 50.
sBadan
Pusat statistik, Dotd Strotegis lndonesia 2012,h1m.20.
loPratama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Mokro:
Suotu Pengontor. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas lndonesia, 2O04, hlm. 2L-22.
261
menentukan besarnya penerimaan
dan pengeluaran pemerintah setiap tahunnya, yangtercermin
dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)untuk nasional dan
AnggaranPendapatan Belanja Daerah (APBD)
untukdaerah. Tujuan kebijakan fiskal ini adalah untuk menstabif
kan harga, tingkat
output,sertakesempatan kerja dan memacu
ataumendorong pertumbuhan ekonomi.ll
Sedangkanmenurut
Undang-UndangNo. t7 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara,pengeluaran pemerintah terdiri dari
belanjapegawai, belanja barang, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial dan belanja lain- lain.
3.
Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan EkonomiHukum Wagner yang
dikutip oleh
Fajar (2011) mengatakan bahwaterdapat
hubunganyang positif antara peningkatkan output
dari suatu negara dengan peningkatan pengeluaranpemerintah. Lebih lanjut Wagner
menamakanhukum aktivitas pemerintah yang
selalumenikat (law of
ever increasingstote octivityl.
Menurut Wagner ada lima hal
Yang menyebabkanpengeluaran pemerintah
selalumeningkat, yaitu tuntutan
peningkatanperlindungan keamanan dan
pertahanan,kenaikan tingkat pendapatan
masyarakat,urbanisasi yang mengiringi
pertumbuhanekonomi, perkembangan demokrasi
danketidakefesienan birokrasi yang
mengiringiperkembangan
pemerintahan.t'Pengeluaranpemerintah merupakan instrumen
untukmengukur
besarnyaperan pemerintah.
Selainitu pengeluaran pemerintah dapat
digunakan sebagaipenentu jumlah
pengeluaran aggregat maupunpenentu pertumbuhan
GNPriil
dalamjangka
pendek.Pengeluaranpemerintah
atas barang maupunjasa
dikelompokkanke
dalamdua
kelompokyaitu
konsumsipemerintah
daninvestasi pemerintah. Yang termasuk
dalamgolongan pertama (konsumsi
pemerintah)adalah pembelian atas barang dan jasa
yangllSadono
Sukirno , op.cit., hlm. 38.
l2Fajar,
op.cit., hlm. 11-12.
262
akan
dikonsumsikan,seperti
membayar gaji guru, pns, membeli alat-alat tulis, kertas untukdigunakan dan membeli bensin
untuk kendaraanpemerintah.
Sedangkan investasimeliputi pengeluaran untuk
membangun prasarana sepertijalan,
sekolah, rumah sakit dan irigasi.13Sodik (2OO7l melakukan
penelitiantentang pengeluaran pemerintah
dan pertumbuhan ekonomi terhadap 25 provinsi di Indonesia dengandata periode tahun
1993 sampai dengan 2003. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa selama periode tersebutpertumbuhan ekonomi dipengaruhi
oleh pengeluaran pemerintah, baik yang berasal dari investasi pemerintah maupun konsumsi yang dilakukanoleh
pemerintah.lasenada dengan penelitian sebelumnya, Rahayu (2011) meneliti pengaruh pengeluaranpemerintah
terhadap pertumbuhan ekonomi.Dengan menggunakandata di Provinsi Sumatera Utara,
Rahayu menemukanbahwa
pengeluaran pemerintah mempunyai pengaruhyang positif
terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara.ls 4. Penanaman Modal AsingPenanaman Modal Asing
(lnvestasiAsing)adalah
investasi yang dibuat
untukmendapatkan suatu kepentingan
yang berkelanjutan dalamsuatu
kegiatan ekonomiyang
dilakukanoleh investor
dengan tujuanmengefektifkan kegiatan
manajemen perusahaan. Investasi Asing adalah arus modal internasionaldimana
perusahaandari
suatunegara mendirikan atau
memperluas perusahaannyadi
negara lain. Oleh karena itu tidak hanyaterjadi
pemindahan sumber daya,tetapi juga terjadi pemberlakuan
kontrol terhadap perusahaan di luar negeri.Dengan
adanya
InvestasiAsing
yangmasuk ke dalam perekonomian
berartiperekonomian
tersebut
menerima tambahanmodal untuk memperbaiki teknologi
danKojion Vol. 79 No. 3 September 2074 hol. 257 - 274
menghasilkan output yang pada akhirnya akan
diperhitungkan ke dalam
" pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti InvestasiAsing memiliki dampakyang positif terhadap
pertumbuhan ekonomisuatu negara.Penanaman
modal
asingyang
seringdisebut
sebagai investasiyang dimiliki
dan dioperasikanoleh
para pengusaha luar negeri dinamakandengan
investasiasing
langsung (foreign direct investment/FDl). lnvestasi asing langsung(foreign direct
investment) diambil setelah ada jaminan bahwa investasiitu
amandari resiko dan
persainganmitra lokal
danmenguntungkan karena pasar
telah berkembangdan
memberikan respons yangpositif. Contohnya perusahaan
Astramengembangkan program
terpadu
hingga ke desa-desa diseluruh Indonesia dengan tujuan mengamankan investasi yang telah ditanamkan agar pelayanandalam
bidang penjualan dan ketersediaan suku cadang seperti spare port dapat dipenuhi. Pemilikan modal saham olehinvestor penduduk luar negeri.
Investasi langsung berkepentingan untuk mengendalikanmanajemen suatu perusahaan
dan memperoleh keutungan besar.Yang dimaksud investasi asing langsung
adalah dana-dana investasi
langsung yang digunakanuntuk
menjalankan kegiatan bisnisatau membeli fasilitas produksi
sepertimembeli lahan, mendirikan
pabrik-pabrik,membeli
mesin-mesin,membeli
bahan baku dan sebagainya. lstilah ini sengaja dimunculkanuntuk membedakannya dari
investasi portofolio dimana dana-dana investasinya tidaksecara
langsungdigunakan untuk
kegiatan bisnis yakni digunakan untuk membeli saham, obligasi, dan surat berharga lainnya.5.
FDI dan Pertumbuhan EkonomiLiteratur yang membahas
tentangperkembangan FDI sangat banyak.
Salahsatunya
berhubungandengan
pertumbuhan ekonomi. Dalam berbagai hipotesis disebutkan, FDI bukan hanya berperan dalam pemindahanteknologi pembentukan modal
dan mewujudkan peluang pekerjaan, akan tetapiItadono
Sukirno , op.cit., hlm 168-169.
.-Jamzani
Sodik, "pengeluaran pemerintah dan pertumbuhan Regional : Studi Kasus Data panel di Indonesia.,Jurnol Ekonomi pembongunon .Vol. 12 No. 1.2002 htm.33.
!5sri
Endang Raha Vu, op.cit., htm. 135-137.
Ari Mulionta Ginting Pengoruh Pengeluoron Pemerintoh""
juga berperan meningkatkan
pendapatan negarapenerima FDI dan
selanjutnya akanmembawa pertumbuhan ekonomi
negaratersebut. Studi tentang faktor
yangmempengaruhi pertumbuhan ekonomi, salah satunya
adalah FDl.
PeningkatanFDI
suatunegara ternyata tidak hanya
berperandalampemindahan
teknologi,
pembentukan modal,dan
mewujudkan peluang pekerjaan,akan tetapi juga berperan
meningkatkanpendapatan negara penerima FDI
danselanjutnya akan membawa
pertumbuhan ekonomi negara tersebut.Dalam penelitian Yang
dilakukanShakrani, et.al. (2003), memberikan kesimpulan bahwa salah satu
faktor
yang mempengaruhi masuknya FDI ke suatu negara adalah tingkatpertumbuhan negara tersebut.
Dalampenelitiannya pertumbuhan
ekonomi mempunyai hubungan yang positif dengan FDl.Artinya semakin baik tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu negara maka akan semakin baik (tingei)pula aliran
FDIke
negara tersebut.l6 Senada dengan penelitian diatas, llham (2007) menemukan bahwa berdasarkan studi empirik FDI memiliki pengaruhyang positif
terhadap pertumbuhan ekonomi.lTStudi yang dilakukan
oleh
Falak, et.al.(2OL2l menggunakan
data
dari negara-negaraseperti India,
Bangladesh,Sri
Langka, danPakistan dari tahun 1973 sampai dengan tahun
2010 menemukan hasil yang
mendukung penelitian sebelumnya. Dengan menggunakan metode Generalized Method of Moment(GMM) menemukan salah satunya adalah FDI memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan outputdari
sejumlah negaratersebut.
Peningkatanoutput dari
suatu negara pada akhirnya akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.lsYang membedakan penelitian ini
dengant"Saharudin
Shakrani, Rizaudin Sahlan, Zairy Zainol, "Pertumbuhan Pacuan Pelaburan Langsung Asing: Ujian Sebab-Menyebab di Malaysia", lurnol Ekonomi MoloysioVol.3T. No.4, 2003, hlm.96-98.
rTllham
Ozturk, "ForeiBn Direct Invesment- Growth Nexus: A Review of Recent Literature", lnternationol Journol of Applied Econometdcs ond Qu o ntitotive Stu d i e s, Vol. 4 No. 2, 2@7, p. 9t-92.
ttFalak Sher, Khalid Javed, "Foreign Direct Investment, Trade and Economic Growth : A Comparision of Selected South Asian Countries", lnternotionol lournol of Humonities and Sociol Sciences, Vol. 2 No.5, 2Ot2, p.217-218.
263
penelitian sebelumnya
yang
sudah dilakukanadalah objek penelitian
menggunakan dataIndonesia dengan periode penelitian
yang dimulaidari
pemerintahan Presiden Soeharto sampai dengan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Gambar 2.Kerangka Konsep Penelitian
Dari gambar kerangka konsep penelitian yang
disusun oleh penulis, terlihat jelas
bahwaterdapat hubungan antara
pertumbuhanekonomi, pengeluaran pemerintah,
dan investasi asing langsung, dimana baik belanja pemerintah maupun investasi asing langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomiyang pada akhirnya juga
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya kerangka pikir konseptual akan dibahas lebih mendalam pada bagian berikutnya.E.
Metodologi PenelitianStudi ini bertujuan untuk
menelitipengaruh pengeluaran pemerintah
dan investasi asing terhadap pertumbuhan ekonomi selamaperiode 1990 hingga
2O73. Dengan mengadopsipenelitian yang dilakukan
oleh Zhooyong Zang (2002), diharapkan penelitianini
dapat menjawab permasalahan dan tujuanyang
diharapkanseperti tertuang pada
bab sebelumnya.ttMetodologi yang
digunakandalam analisis adalah model
ekonometriberupa data runtut waktu (time
seriesl yang selanjutnya akan dibahas pada penelitiant'Zhaoyong
Zhang. (2002). Ptoductivity ond Economic Growth: An Empiricol Assesment of The Conuibution of FDI to Chineese Economy.
Journal of Economic Development.Vol.2T No.2, p.90-93.
264
ini.
Bagian ini juga akan membahas mengenai data yang digunakan, konsep-konsep, indikatorserta
kelemahandari data.
Disamping itu dibahas pula mengenai teknik pendugaan dan pengujianparameter yang
digunakan.Modelyang
digunakandalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:PDB,1= po +
plcr+
pzPMAt +e,dimana:
PDB
: Pertumbuhan EkonomiG
: pengeluaran pemerintahPMA :
investasiasing
(Penanaman Modal Asing)e
:residual1. Definisi Operasionalisasi Variabel
Definisi operasional untuk variabel yang
digunakan dalam meneliti
pengaruhpengeluaran pemerintah
dan
investasi asingterhadap pertumbuhan ekonomi
adalahsebagai berikut:
VariabelTerikat
Tingkat Penumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
merupakan peningkatan pendapatan domestikbruto
daritahun sekarang dibandingkan
pendapatandomestik bruto tahun
sebelumnya. Dalam penelitianini
pertumbuhan ekonomi dipediksi dengan pertumbuhannilai
Produk DomestikBruto (PDB). Pendapatan Domestik
Bruto merupakan keseluruhandari
barang dan jasayang
dihasilkanpenduduk di suatu
wilayah pada tahun tertentu. Dalam penelitian ini data PDB adalah PDB konstan dengan berdasarkantahun
dasar2005 yang
mencerminkan pDBsesungguhnya yang dihasilkan
olehperekonomian suatu wilayah
setelah dieliminasidari pengaruh harga. Data
pDB dalam satuan USSdan
diperolehdari
World Bank.Kojion Vol. 79 No. 3 September 2074 hol. 257 - 274
Variabel Bebas
Pengeluaron Pemerintah
Pengeluaran pemerintah adalah nilai riil
dari jumlah total realisasi
pengeluaranpemerintah selama satu tahun
anggaran,termasuk belanja pemerintah pusat
dan transfer ke daerah sesuai dengan APBN. Pada penelitian ini, data pengeluaran pemerintahandinyatakan dalam mata uang Rupiah
dan bersumber dari Nota Keuangan dan APBN.lnvestasi Asing (Penanaman Modal Asingl Untuk
data
investasi asing, digunakanpendekatan dengan menggunakan
data lnvestasiasing bersih (Net Foreign
Assetl,meliputi
berbagaiaspek
penanaman modal asingbaik
penanamanmodal
asing langsungmaupun tidak langsung.Data FDt
padapenelitian ini bersumber dari World
Bank dalam satuan USS.2. Jenis dan Sumber data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari publikasi Word Bank, Badan Pusat Statistik, dan Kementerian Keuangan selama periode 1990 sampai dengan 2OL3.
Data tersebut meliputi data
produkDomestik Bruto (PDB), Pengeluaran pemerintah (G), serta Penanaman ModalAsing (pMA).
3. Metode Estimasi Data
lime
SeriesPengolahan data dilakukan
dengan menggunakan analisis datatime
series., yaitudata yang menggambarkan
pergerakan peubah/variabeldari waktu ke waktu.
Data dianafisis dengan pendekatan regresi Ordinary Leost Square. Karena modelterdiri dari
lebihdari 2
variabel maka digunakan regresi linearjamak. Model akan
memilikisifat
ideal yangsesuai dengan teorema
Gauss-Markov.Menurut teorema
Gauss-Markov, estimator linear yang baik memiliki sifat BLUE (best lineor unbiased estimatorl.Ari Mulianto Ginting Pengoruh Pengeluoron Pemerintah.'.'
Uji Spesifikasi Model
Analisis regresi korelasi
memerlukandipenuhinya berbagai asumsi yang
telah dipaparkan di atas agar model dapat digunakan sebagaialat
prediksiyang baik.
Karena hal tersebut maka peneliti melakukan beberapa uji spesifikasi modeluntuk
mendeteksi beberapa masalah yang seringdijumpai
dalam analisis regresi dan korelasi.UjiSignifikansi
Parameter-parameter hasil
estimasi denganmetode
OLS kemudiandiuji
secarastatistik
untuk
menguji apakan hipotesa bisaditerima atau
tidak.
Uji hipotesa adalah suatu anggapan atau pendapat yang diterima secara kuantitatif untuk mengolah suatu fakta sebagaifakta untuk penelitian.
Pengujian dilakukan untuk menentukan baik atau buruknya model melaluiuji
kesesuaianmodel
(R2),uji
secara serempak (F test) maupunuji
secara parsial (ttest) untuk menentukan diterima
atau ditolaknya hipotesa nol.Uji Kesesuaian (n2|
Uji R2 digunakan untuk
mengukurkebaikan atau kesesuaian suatu
model persamaanregresi lebih dari dua
variabel.Koefisien determinasi majemuk R2 memberikan proporsi
atau
persentase variasitotal
dalam variabeltak
bebas Y dengan variabel bebas Xsecara
bersama-sama. BesaranR2
dihitung dengan menggunakan rumus:^, -Z(i,-Y)' l{r,-i)' -
ESS zs,s
Besaran R2 terletak antara 0 dan 1, jika R2
= 1 berarti bahwa
semua variasi dalam variabel terikat Y dapat dijelaskan oleh variabel- variabel bebas X yang digunakan dalam model regresi, sebesar LOO%. Jika R2 =0
berarti tidak ada variasi dalam variabel terikat y yang dapatdijelaskan oleh variabel-variabel bebas
X.Model dikatakan baik jika nilai R2 mendekati 1.
265
Uji Secara Serempak (Uii F)
Pengujian
ini
dilakukanuntuk
melihat apakah seluruh variabel bebas yang ada dalammodel
secara bersama-sama mempengaruhivariabel terikat. Hipotesa yang
digunakan dalam pengujian ini adalah:Ho:
9r=P2=...=P=0
(variabel-variabel bebas secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel terikat)
Hr :9r*p2*...* p*O
(variabel-variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat)
Sebelum melakukan uji ini
perluditetapkan
F tabel dan
daerahkritis
dengan mencarinilai F hitung
dengan menggunakan rumus:' Fhitung -
dimana:
Rt=
nilai R-square yang tidak diretriksi,yaitu
pengujianyang
dianggapmemiliki
heterokedastisitas danada serial korelasi
antaFerror term.R2=
nilai R-square yang telah diretriksi,yaitu
pengujianyang
dianggapmemiliki
homokedastisitas dantidak ada serial
korelasi antar- error term.q =
jumlah variabelyang diretriksin =
jumlah observasift = jumlah variabel
bebas +1 (intersep)Apabila F-hitung berada di
daerahterima Ho, berarti F-Stat terbukti
tidak berpengaruh. Dan apabila F-hitung berada didaerah terima Hr, maka F-stat
terbukti berpengaruh.(r- R:)/(n- k\
266
I.
HASII DAN PEMBAHASANA.
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhanekonomi menjadi
salahsatu indikator ekonomi makro
yangmenggambarkan pertumbuhan
produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang waktutertentu.
Produksi diukur dalam nilaitambah yang diciptakan oleh sektor-sektor di wilayah
bersangkutanyang
secaratotal
dikenal sebagai Produk Domestik Bruto(PDB).20 Pertumbuhan PDB dari tahun ke tahun
inilah yang menjadi ukuran dan
indikator pertumbuhan ekonomi suatu negara. Semakin tinggi pertumbuhan PDB daritahun
ke tahunmaka semakin tinggi pula
pertumbuhanekonomi suatu negara. Berdasarkan
hal tersebut maka menarikuntuk
menelaah dan mengajilebih lanjut
pertumbuhan ekonomi lndonesia.Perkembangan pertumbuhan ekonomi lndonesia
menurut
pandangan penulis dapat dibagi menjadi 3 (tiga) fase atau bagian. Bagian pertama adalahpada saat Orde
Baru mulai menunjukkan kejayaannya sekitar awal tahun 1990 sampai dengan sebelum krisis ekonomiterjadi.
Padafase ini
pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhanyang
sangat tinggi dan sefalu berada diatas 7To, dan pertumbuhanekonomi ini terus
berlangsungdan
kontinuhingga tahun L997 pertumbuhan
ekonomi mengalamipenurunan secara drastis.
Olehakrena itu tidak salah jika banyak
pihak mengatakan bahwa pada waktu pemerintahanOrde
Baru, Indonesia merupakan salah satu"Macan Asia" karena
prestasi pertumbuhanekonomi
Indonesiapada waktu itu
menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan Asia.Kemudian
pada
bagian kedua adalahbagian krisis dan pemulihan. Bagian
ini merupakan masa-masaterberat yang
harusdialami oleh
Indonesia sebagai bangsa dannegara.
Bagianini mulai dari tahun
199g sampai dengan tahun 2003. Sekitar tahun 1997- 1998, terjadi krisis yang melanda hampir semuaKojion Vol. 79 No. 3 September 2074 hol. 257 - 274
negara
di
Asia,termasuk
Indonesia. Bahkan Indonesiamenjadi salah satu negara
yangterparah terkena dampak krisis
ekonomi, Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 1998 mengalamitren
negatif. Pada tahun 1998pertumbuhan ekonomi lndonesia
sempat menyentuhangka
-L3,L3%. Namun perlahantetapi pasti pertumbuhan ekonomi
kembali pertumbuhanyang positif
padatahun
1999,wafaupun hanya mencapai angka
O,79yo.Kemudian terus mengalami peningkatan hingga tahun 2003 mengalami tren yang positif dengan
rata-rata
pertumbuhanekonomi
pada tahun2003
mencapai 4,78%.Hal ini
menunjukkanbahwa lndonesia setelah mengalai
krisis ekonomi secara perlahan menunjukkan adanya pemulihan dari krisis.Gambar 3. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1990-2013
{persentase)
Sumber: BPS (2014).
Sementara itu bagian ketiga adalah fase SBY-nomics.
Bagian ini ditandai
dengan dimulainya pemerintahan yang dipimpin oleh PresidenSusilo
Bambangyudhoyono
sejak tahun 2004 hinggatahun
2014. pertumbuhan ekonomi pada fase SBY-nomics mengalami tren pertumbuhan yangpositif dan kontinu.
pada tahun 2004 pertumbuhan ekonomi, Indonesia mencapai 5,O3yo, terus mengalami peningkatandan memiliki tren yang positif
hingga posisipada akhir 2013 pertumbuhan
ekonomimencapai 5,79%. Memang
pertumbuhanekonomi belum dapat kembali ke
posisipemerintahan Orde Baru, tetapi perkembangan
pertumbuhan ekonomi lndonesia
cukup menggembirkankarena lndonesia
menjadi salahsatu
negara dengan pertumbuhan yangpositif dan stabil di Asia.
Bahkan pada saat20 10 0 -10 -20
2oBadanPusatStatistik,
Doto Strotegis BpS, 2012, hlm.20-22.
Ari Mutionto Ginting Pengoruh Pengeluoron Pemerintah""
negara-negara
lain mengalami krisis
ekonomiyang metanda pada tahun 2008-2009,
danmengalami pertumbuhan yang
negatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkanpertumbuhan yang positif yaitu
4,630/o.Walaupun
pertumbuhan ekonomi
pada tahun2009 tersebut mengalami penurunan
akibat dampak dari krisis global yang melanda, namun perekonomian lndonesia masih dapat bertahan.Perkembangan
pertumbuhan ekonomi
secara grafik dapatdilihat
pada Gambar 3.Berdasarkan
data yang diperoleh
dariBPS pada
Tabel 1. pertumbuhan
ekonomi jikaditinjau dari
sisi pengeluaran maka pada tahun2013 Komponen
Pengeluaran Rumah Tangga memiliki kontribusi yang sangat besar terhadaplaju
pertumbuhan. Lajupertumbuhan
ekonomitahun
2OL3sebesar
54,8oAbersumber
daripertumbuhan Komponen
Pengeluaran Rumah Tangga. Sementaraitu
pengeluaran pemerintahmemberikan kontribusi 7,9yo dari total
pertumbuhan ekonomi tahun 2013. Hal
ini menunjukkanbahwa
konsumsi,baik
konsumsirumah
tanggamaupun
konsumsi yang berasaldari pemerintah
masihmenjadi
penopang daripertumbuhan ekonomi lndonesia
denganmemberikan total kontribusi
sumberpertumbuhan sebesar 62,6%. Sementara
itujenis
pengeluaran investasiatau
PembentukanModal Tetap Bruto memberikan
kontribusi24,9o/o terhadap pertumbuhan
ekonomi lndonesia.Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi
Menurut
Jenisuaran
lpersentaseJenis Pengeluaran Kontribusi terhadap Pertumbuhan
Ekonomi
1.
Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tanssa54,8 2.
Pengeluaran
KonsumsiPemerintah
7,8 3.
Pembentukan
ModalTetap Bruto
24,9
4. Perubahan lnventori 1,9
5.
Net
Ekspor Barang dan Jasa8,7
Total 100
Sumber: Badan Pusat Statistik (2014).
267
B.
AnalisaKuantitatif
Pada bagian berikutnya akan
dipaparkanpembahasan yang merupakan hasil pengolahan
data dengan menggunakan softwore
Eviews6.0. Pada tahap awal dilakukan
penentuanmodel
estimasiyang
sesuai dengandata
yang digunakan. Adapun data yang digunakan adalahdata PDB, pengeluaran pemerintah,
daninvestasi asing selama periode L990
sampaidengan 2013.Dari serangkaian
pengujianmengenai spesifikasi model,
diperolehkesimpulan bahwa bentuk umum
persamaandari model estimasi terbaik yang
dapat digunakan adalah sebagai berikut:PDB = 2,2976 + 0,4679*G + 0,05173*FDl
T
(1.8s1s66)(1,92330) Prob
t
0.08150.00029
F = 1881.565
R2 = 0.995503
(3,5183) 0.0000
prob F 0.000000
dimana:
PDB : produk domestik
6,'u1e=pertumbuhan ekonomiG
: belanja pemerintahFDI
: penanaman modalasingHasil
ujit
Dari hasil pengujian didapatkan nilai t statistik untuk masing-masing:
koefisienkonstanta (sebesar 2,2976), koefisien
G(sebesar
0,46791 dan koefisien FDI
(sebesar0,05173). Dengan probabilita masing
masingsebesar
0.0815; 0.0000dan
0.00029. Karena masing-masingnilai
probabilitasnyalebih
kecildari tingkat
signifikansi yang digunakan( a=5%\maka kedua variabel bebas, baik
belanjapemerintah maupun
penanamanmodal
asingmasing-masing berpengaruh positif
yangsignifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
di lndonesia.Melihat hasil uji t yang
menunjukkan adanya hubunganpositif
yang signifikan antara variabel bebas dengan variabelterikat,
penulismenyimpulkan bahwa pertumbuhan
ekonomi268
Indonesia
dengan
menggunakandata
1990 sampai dengan 2013 dipengaruhi secara positif oleh dua faktor,yaitu
belanja pemerintah dan investasi asing. Halini
berarti bahwa semakintinggi
belanja pemerintahdan
investasi asingmaka
pertumbuhanekonomi
Indonesia juga akan semakin tinggi.Hasil uji F
Untuk
uji
serempak(uji
F) didapatkannilai F
sebesar 1881.565 dengan probabilitas 0.000000.Ni1aiini
lebih kecil daripada 5o/otang berarti bahwa secara
bersama-sama kedua variabel independen, yaitu belanja pemerintah dan penanaman modal asing secara bersama-sama memiliki pengaruh yang
signifikanterhadap variabel terikat
(pertumbuhan ekonomi Indonesia).Berdasarkan
hasil uji F di
atas, makapenulis menyimpulkan bahwa secara bersama- sama antara belanja pemerintah dan investasi asing akan berpengaruh positif yang signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia.Jadijika dikaitkan dengan hasil uji
t
sebelumnya maka belanja pemerintah, baik berdiri sendiri maupun bersama-sama dengan investasi asingakan berpengaruh positif yang
signifikanterhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia.Begitu
pula
sebaliknya, investasi asing akan berpengaruhpositif
yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.HasilujiR2
Untuk nilai R2 = 0.995503
yangdidapatkan
dari
hasil pengujian memiliki artibahwa perubahan variabel
pertumbuhanekonomi lndonesia
99,6yo dipengaruhi oleh perubahandua variabel
independen, yaitubelanja pemerintah dan
penanaman modal asing.C. Pengaruh Pengeluaran
pemerintahterhadap Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan hasil estimasi
OLS,didapatkan hasil bahwa variabel pertumbuhan
pengeluaran pemerintah (G) yang
terjadisignifikan dan positif
mempengaruhiKojion Vol. 79 No.3 September 2014 hol.257 - 274
pertumbuhan ekonomi.
Artinya
setiap terjadikenaikan pertumbuhan
pengeluaranpemerintah pada 1 periode
sebelumnya sebesar1 persen maka akan
menyebabkanpeningkatan pertumbuhan ekonomi
padaperiode sekarang sebesar 0,4679%. Hasil ini memberikan
pengertian kepada kita
bahwa setiap pertumbuhan pengeluaran pemerintah dapat memicu atau mendorong pertumbuhan ekonomi.Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukanoleh
Shih-Ying Wu, Jenn-Honddan Eric 5. Lin (2010),
dengan menggunakan data paneldari
182 negara dari tahun 1950-
2004 yang memberikan hasil yang mendukung hukum Warner dan hipotesis yangmengatakan bahwa setiap dana
yangdikeluarkan
oleh pemerintah dalam
belanjaternyata dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi.2l Senada dengan hasil penelitian ini, Wadad Saaddan
Kamel Kalakech (2009) juga melakukanpenelitian terhadap
pengeluaranpemerintah di Libanon. penelitian
yangdilakukan oleh Wadad dan Kamel
dengan menggunakanmultivariat
kointegrasi analisismenemukan hasil bahwa
pengeluaran pemerintahterutama dalam hal
pendidikanmemberikan pengaruh yang positif
dansignifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi,sedangkan pengeluaran pemerintah
untukpertahanan keamanan dan kesehatan memiliki pengaruh yang negatif terhadap pertumbuhan ekonomidi Lebanon.22
Menurut pendekatan
Keynesianmengenai kebijakan ekonomi,
peningkatanpengeluaran pemerintah akan
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namunbagaimana dengan kebijakan
pengeluaranpemerintah
Indonesia?Hasil
analisa regresi memang menunjukkan bahwa stimulus fiskalyang
dikeluarkanoleh pemerintah
memang berpengaruh positif atau mendorong terjadinyazrshing-Yin,
Jenn-Hong Tang and Eric S.Lin, ,The
lmpact of Goverment Expenditure on Economic Growth: How Sensitive to The Level of Development?", Journol of policy Modeting, Vol.32/6,201O p. 110_
112.
22wadad
Saad, Kamel Kalakech, ,,The Noture of Goverment Expenditure ond fts lmpoct on Sustoinoble Economic GrowthMiddle Eostern Finonce ond Economics", Euro Journals publishing, ZWg, p. 23_24.
Ari Mulionto Ginting Pengaruh Pengeluaran Pemerintah""
pertumbuhan
ekonomi. Ekonom
UniversitasAtmajaya, Prasetyantoko
mengemukakan bahwa pengeluaran pemerintah akan menjadi andalan untuk memompa permintaan domestikyang pada akhirnya dapat
meningkatkanpertumbuhan ekonomi.23 Akan
tetapipengeluaran pemerintah harus
diarahkanmenjadi
pengeluaranyang dapat
memacupertumbuhan ekonomi yang lebih agresif. Akan
tetapi
kenyataannya pengeluaran pemerintahlebih banyak dikeluarkan untuk
belanja pegawaidan
subsidi,yang
notabene belanjatersebut tidak langsung dinikmati
olehmasyarakat secara luas. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan, dalam
APBN 20L3 dari Rp1.196 triliun
belanja pemerintahpusat, proporsi belanja
pegawaidan subsidi hampir mencapai 48,53%.
Dalam Anggaran PendaPatan
danBelanja Negara (APBN)
pengeluaran pemerintahdapat
diklasifikasikan menjadi 2(dua)
jenis
pengeluaran besar,yaitu
belanjapemerintah pusat dan transfer ke
daerah.Belanja pemerintah
pusat
sendiriterdiri
dari beberapaitem belanja antara lain
belanjapegawai, belanja barang, belanja
modal,pembiayaan bunga utang, belanja
hibah
dan bantuan sosialserta
subsidi energidan
non- energi. Dari proporsi belanja pemerintah pusat,belanja
pegawaidan subsidi menjadi
porsi terbesar. Halini
dapatdilihat
pada Gambar 4.Jika pada tahun 2007 belanja pegawai sejumlah
Rp90.425 miliar maka pada tahun
20L3 meningkat 257,64%menjadi
sebesar Rp232triliun. Sama halnya dengan
pengeluaran pemerintah dalam bentuk subsidi, pada tahun2OO7 jumlah subsidi yang
dikeluarkan pemerintah sebesar Rp150.215 miliar dan padatahun
2013 mengalami peningkatan 23L,74o/o pada tahun 2013 menjadi Rp348 triliun.Peningkatan belanja pegawai
dansubsidi yang dikeluarkan pemerintah
yang cukup signifikan menjadi beban tersendiri bagipemerintah, padahal yang
dibutuhkan masyarakat adalah belanja yang langsung dapat""A.Prasetyantok o, Ponzi Ekonomi, Jakarta: Kompas Penerbil 20L2.
259
dinikmati dampaknya. Menurut
Mardiasmo (2OO2lyang diperlukan
masyarakat adalah pengeluaran belanja berupa pelayanan publikberupa belanja administrasi umum,
belanjaoperasi dan pemeliharaan, serta
belanjamodal/pembangunan yang dialokasikan, karena belanja
tersebut
secara langsung digunakan untuk membiayai kegiatan yang hasil, manfaat,dan dampaknya secara langsung
olehmasyarakat (publik).
Gambar 4. Perkembangan Belanja Pemerintah
350 000 300 000 2s0 000 200 000 1s0 000 100 000 50 000 0
2007 2008 2009 2010 20Lr 20L2 2013
r
Belanja PegawaiI
Belanja Barangil Belanja Modal
Sumber: Kementerian Keuangan (2014).
Dari sisi belanja pemerintah
jenistransfer ke
daerahjuga memiliki tren
yanghampir sama dengan
pengeluaran belanjapemerintah pusat, yaitu
memiliki kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun.Berdasarkan
Gambar 5. total dana
yangditransfer pemerintah pusat pada tahun 2007 sejumlah Rp253
triliun dan jumlah ini
terus mengalami peningkatan hingga hampir .209%pada tahun 2014 menjadi Rp529 triliun. Jumlah ini jika dihitung dari
total
proporsi pengeluaranpemerintah mencapai 30%.
Denganpengeluaran terbesar adalah komponen dana alokasi khusus dan dana bagi hasil.
Pusat
!
lr I I
270
Gambar 5. Pengeluaran Pemerintah Jenis Transfer ke Daerah
Pengeluaran
pemerintah yang
sangatbesar ini sudah waktunya diarahkan
dan ditujukan langsung kepada pengeluaran yang dampaknyadapat dirasakan
langsung oleh masyarakatsecara luas, yaitu
pengeluaranpemerintah harus lebih diarahkan
kepada anggaran sektor publik. Karena dalam negara demokrasi, pemerintahmemiliki
kepentingan rakyat, uang yangdimiliki
pemerintah adalahuang rakyat dan anggaran
menunjukkanrencana pemerintah untuk
membelanjakan uang rakyat tersebut. Maka sudah seharusnyapengeluaran pemerintah ditujukan
kepada rakyat melalui anggaran.'oPemerintah seharusnya
memilikikomitmen untuk
mengubahstruktur
belanjatersebut.Seharusnya anggaran
belanja pemerintah harus dialokasikan kepada belanjapublik daripada belanja aparatur
dan subsidi.Halini
dikarenakanjika
alokasi untukbelanja publik lebih besar, maka hal
ini menunjukkanadanya komitmen
pemeritah untuk menyejahterakan rakyatnya.Lebih lanjutmengenai pengeluaran pemerintah
dalam bentuk subisdi,penelitian yang dilakukan olehAri
(2010) mendapatkan hasil bahwa ternyataztMardiasmo,
Akuntansi sektor publitg lokotta: penerbit Andi, zoo9, hlm 69-70.
Kojion Vol. 19 No. 3 September 2014 hol. 257 - 274
subsidi khususnya subsidi energi
itu
ternyatatidak
signifikan mempengaruhi pertumbuhanekonomi. Dan subsidi energi dalam
bentuk bahan bakar minyak selamaini lebih
banyakdirasakan oleh kelompok
masyarakat berpendapatan menengah atas.2sUntuk
itu sudah saatnya pemerintahlebih bijak
dalammelakukan belanjanya agar uang
yangdibelanjakan dapat lebih
memberikanmultiplier effect yang lebih
terhadap perekonomian.D. Pengaruh
FDI Ekonomiterhadap
PertumbuhanBerdasarkan hasil estimasi
OLS,didapatkan
hasil
bahwa variabel penanaman modal asing(FDl)
yangterjadi
signifikan dan positif mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.Artinya
setiapterjadi
kenaikan pertumbuhan FDI tTo maka akan menyebabkan peningkatanpertumbuhan ekonomi sebesar
O.O5L7%,ceteris paribus. Hasil ini
memberikanpengertian kepada kita bahwa
setiap pertumbuhan FDIyang
masukke
Indonesia dapat memicuatau
mendorong pertumbuhan ekonomi.Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukanoleh
tmam Mukhlis (2OL2lyang
menggunakandata tahun
2005 sampai dengan 2011, menemukan bahwa FDImemiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan Indonesia.26Lebih lanjut Dedi Latip
(2009)mengemukakan bahwa berdasarkan data panel dari tahun 2000 sampai dengan 200G terhadap
provinsi-provinsi yang ada di
Indonesia,ditemukan bahwa FDI berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.2TLebih lanjut
Fabienne (2OO7l mengungkapkan
bahwa adanyabukti empirik
hubunganantara
FDIdengan pertumbuhan ekonomi akan
tetapiterdapat variabel dependen lainnya
yangzsAri Mulianta cinting, ,,Analisa Kebijakan Subisidi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia,', dalam Hariyadi lEdl, peronon
Subsidi dalom Perekonomion tndonesid, Jakartai pusat pengkajian
P_engolahan Data dan Informasi. SETJEN DpR Rt, ZO1O, hlm. 20-21.
:6fmam
Mukhf is, "Aliran FDI dan pDB di Indonesia,,,.lu rno! Ekonomi don Studi PembongunonVol.4 No.2, 2012, hlm 195-198.
"Dedi Latip, op.cit., hlm. 7 6-8O.
600 000 500 000 400 000 300 000 200 000 100 000 0
2007 2008 2009 2010 20tL 20L2 20t3
n
Dana Bagi HasilmDanaAlokasi Umum