• Tidak ada hasil yang ditemukan

TULANG BAWANG

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "TULANG BAWANG "

Copied!
75
0
0

Teks penuh

Berdasarkan hasil penelitian ini, penanganan pembiayaan bermasalah di BPRS Metro Madani perlu disesuaikan kasus per kasus, dikategorikan dari kurang lancar, dipertanyakan dan memberatkan. Cara terbaik untuk mengatasi pembiayaan bermasalah di BPRS Metro Madani adalah secara preventif, dengan menganalisis dan memastikan tujuan pembiayaan sesuai dengan akad dan peruntukannya. Tentu Madani tidak bisa menghindari kekurangan dana yang menyebabkan pembiayaan bermasalah.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin mengetahui lebih jauh bagaimana cara mengatasi pembiayaan bermasalah pada PT. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka muncul pertanyaan penelitian Bagaimana cara mengatasi pembiayaan bermasalah pada PT. Sejalan dengan pertanyaan penelitian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana PT menangani pembiayaan bermasalah.

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan lembaga keuangan syariah, khususnya dalam menangani pembiayaan bermasalah. Dengan berpikir secara induktif, peneliti dapat membuktikan apakah pendekatan pembiayaan bermasalah di BPRS Metro Madani sudah efektif. Kinerja BPRS Metro Madani meliputi pemahaman sejarah pendirian, visi dan misi, mitra usaha, struktur organisasi, produk pembiayaan dan penanganan pembiayaan bermasalah.

Dalam upaya mencegah pembiayaan bermasalah di kemudian hari, pertimbangan bank untuk menyetujui permohonan pembiayaan dilakukan dengan mengacu pada formula 7P (personality, purpose, likelihood, payment, customer, profitabilitas, proteksi) dan 5C. formula (karakter, kapasitas, modal, asuransi, keseimbangan). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyelesaian masalah pembiayaan dapat dilakukan dengan metode preventif (pencegahan) dan kuratif (penyelesaian). Untuk mengatasi pendanaan bermasalah ini dan tidak berlarut-larut, maka perlu dilakukan restrukturisasi.

Berdasarkan wawancara lapangan dengan melihat tabel 1.2 dapat dijelaskan bahwa total nilai nasabah pembiayaan bermasalah pada BPRS Metro Madani KC. Pembiayaan bermasalah merupakan kendala terbesar dalam suatu lembaga keuangan karena dapat mempengaruhi pendapatan suatu lembaga keuangan.

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitin

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Metode Penelitian

Sistematika Pembahasan

LANDASAN TEORI

Pengertian Pembiayaan Bermasalah

Karena yang dimaksud dengan bermasalah atau macet menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya;. Karim menjelaskan bahwa “risiko pembiayaan adalah risiko yang diakibatkan oleh adanya counterparty dalam memenuhi kewajibannya. Pada bank syariah, risiko pembiayaan meliputi risiko produk dan risiko pembiayaan korporasi.13.

Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit (Pembiayaan)

Pembiayaan bermasalah merupakan salah satu jenis risiko yang pasti ada dan dihadapi oleh setiap bank karena setiap nasabah memiliki wanprestasi dalam mengembalikan pembiayaan kepada bank. Dalam hal ini, bank harus melakukan analisis yang cermat dan mendalam terhadap jenis usaha yang akan dilakukan oleh pemohon pembiayaan. Sebaliknya, dalam menyalurkan pembiayaan, bank harus mengetahui dengan jelas kemampuan permohonan pembiayaan untuk membayar utang pembiayaan dalam jumlah dan jangka waktu tertentu.

Profitabilitas diukur dengan periode, apakah akan tetap sama atau meningkat, apalagi dengan tambahan pembiayaan yang akan diterima. Tujuannya adalah bagaimana agar pembiayaan yang diberikan terjamin, sehingga pembiayaan yang diberikan benar-benar aman. Menilai karakter calon peminjam merupakan pertimbangan penting dalam memutuskan apakah akan memberikan pembiayaan.

Penilaian kemampuan permodalan calon debitur, diukur terhadap posisi bisnis secara keseluruhan. Bank harus cermat dalam mencermati perekonomian yang terjadi di masyarakat khususnya, melihat adanya keterkaitan dengan jenis usaha yang dilakukan calon debitur, hal ini dilakukan karena kondisi eksternal sangat berpengaruh terhadap proses pengelolaan bisnis jangka panjang calon debitur. Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembiayaan bermasalah adalah suatu keadaan dimana nasabah tidak lagi mampu untuk menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada bank sesuai dengan yang diperjanjikan.

Sebelum melakukan pembiayaan, bank menilai apakah nasabah layak menerima pembiayaan berdasarkan formula 7P dan 5C untuk mencegah pembiayaan bermasalah di kemudian hari.

Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pembiayaan Bermasalah

Sebab Terjadinya Pembiayaan Macet

Dalam hal ini, nasabah dengan sengaja tidak berniat membayar kewajibannya kepada bank sehingga pembiayaan yang diberikan tidak berfungsi. Makna dari kedua faktor tersebut adalah faktor internal disebabkan oleh ketidaktelitian pejabat dalam menganalisa keuangan nasabah, karena hanya menggunakan prinsip amanah yang sering disalahgunakan oleh nasabah yang nakal, sedangkan faktor eksternal disebabkan oleh faktor kesengajaan dan faktor ketidaksengajaan. Wangsawidjaja Z antara lain: pertama, tidak ada pengembalian pokok pembiayaan dan tidak ada kompensasi, ujrah atau bagi hasil sebagaimana yang disepakati dalam akad pembiayaan antara bank syariah dengan nasabah penerima fasilitas, kedua, kenaikan biaya yang dikeluarkan dari .

Pembayaran cicilan tepat waktu, tidak ada tunggakan sesuai dengan ketentuan kontrak dan disertai dengan dokumentasi lengkap dari perjanjian penagihan dan agunan yang kuat. Apabila terdapat tunggakan pembayaran cicilan pokok dan/atau marjin sampai dengan 90 hari, maka dokumentasi perjanjian penagihan sudah lengkap dan tidak disertai dengan agunan yang kuat serta pelanggaran ketentuan perjanjian penagihan. Apabila terdapat tunggakan pembayaran cicilan pokok dan/atau margin sampai dengan 90 hari sampai dengan 180 hari, dokumentasi perjanjian piutang tidak lengkap dan ikatan jaminan kuat, terdapat pelanggaran syarat pokok perjanjian piutang . , dan mencoba meregangkan piutang untuk menyembunyikan kesulitan keuangan.

Apabila terdapat tunggakan pembayaran cicilan pokok dan/atau margin yang telah melewati 180 hari sampai dengan 270 hari, dokumentasi perjanjian piutang tidak lengkap dan ikatan jaminan lemah serta terjadi pelanggaran prinsip syarat pokok piutang. perjanjian. Apabila terdapat tunggakan pembayaran cicilan pokok dan/atau margin yang telah melewati 270 hari, dan tidak terdapat dokumentasi perjanjian penagihan dan/atau pengikatan agunan. Dapat disimpulkan bahwa pelanggan yang termasuk dalam piutang 1 adalah pelanggan yang pembiayaannya stabil, tidak ada keterlambatan pembayaran kewajibannya.

Untuk mengambil langkah-langkah apa yang harus diambil dalam pembiayaan bermasalah, terlebih dahulu perlu dikaji penyebab terjadinya akumulasi.

Penanganan Pembiayaan Bermasalah

Salah satu upaya untuk mengatasi pembiayaan bermasalah di perbankan adalah melalui pola restrukturisasi setelah dilakukan analisis riwayat pembiayaan sebelumnya. Jika pendanaan mengalami masalah, baik internal maupun eksternal, mengganggu pola yang telah disiapkan sebelumnya, maka pendanaan ini berpotensi menjadi pendanaan bermasalah. Dasar hukum restrukturisasi diatur dalam Pasal 1(7) Peraturan Bank Indonesia No.13/9/PBI/2011 tentang Perubahan atas PBI No.10/18/PBI/2008 tentang Pembiayaan Restrukturisasi Bank Syariah dan Bank Syariah unit usaha bank. didefinisikan sebagai upaya bank untuk membantu nasabah memenuhi kewajibannya dalam bentuk restrukturisasi, restrukturisasi dan restrukturisasi, sebagai berikut:22.

Di mana klien dapat diselamatkan dengan kombinasi Penjadwalan Ulang dan Restrukturisasi, misalnya perpanjangan periode pembayaran bagi hasil yang ditangguhkan atau Rekondisi dengan Penjadwalan Ulang, misalnya perpanjangan periode penambahan modal. Dapat disimpulkan bahwa untuk menyelamatkan pembiayaan bermasalah, alternatif yang dapat dipilih untuk mengatasi pembiayaan bermasalah antara bank dengan nasabah adalah sesuai dengan permasalahannya. Apabila pembiayaan masih dapat diselesaikan melalui pola penyelesaian secara Islam dan penyelesaian pembiayaan bermasalah maka bank akan melakukannya.

21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, pasal 54 ayat (1) huruf d; Dalam hal bank syariah mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya, Bank Indonesia berwenang antara lain melakukan tindakan dalam rangka pengawasan lanjutan. Penghapusan hanya dapat dilakukan untuk nasabah yang pembiayaannya tergolong macet, namun berdasarkan analisis yang dilakukan bank masih memiliki sumber daya meskipun sangat terbatas untuk membayar. Sementara itu, hapus buku adalah hapus buku dan hapus buku untuk semua pembiayaan nasabah yang sudah benar-benar bermasalah.

Hapus buku hanya dilakukan untuk nasabah yang pembiayaannya menunggak dan berdasarkan analisis ekonomi yang dilakukan bank, nasabah yang bersangkutan jelas tidak memiliki sumber daya dan kemampuan untuk membayar.

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

  • Pengertian Dan Sejarah Bank Rakyat Syariah (BPRS)
  • Pendirian Bank Pembiayaan Rakyat (BPRS)

Bank Pembiayaan Metro Madani Sheria Popullore (BPRS) adalah lembaga keuangan yang menggunakan prinsip Syariah Islam dalam kegiatan operasionalnya. PT BPRS Metro Madani mulai beroperasi pada tanggal 20 September 2005, didirikan berdasarkan akta notaris persekutuan Hermazulia, SH di Bandar Lampung No. Saat ini BPRS Metro Madani memiliki 4 cabang, yang pertama di Unit II Jl. Lintas Timur Unit II Banjar Agung, Tulang Bawang sejak 14 Januari 2008, cabang kedua di Jl. Umum.

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani menyediakan layanan pembiayaan modal kerja, investasi dan konsumsi yang diatur secara syariah sehingga lebih menentramkan karena menghindari transaksi ribawi dan berdasarkan asas keadilan. Pembiayaan dengan akad jual beli, BPRS Metro Madani akan membeli barang halal apapun yang dibutuhkan nasabah dengan margin/keuntungan dan jangka waktu cicilan yang disepakati. BPRS Metro Madani membantu mitra mendapatkan kemudahan dalam penghimpunan dana, baik berupa modal usaha maupun untuk kebutuhan konsumer.

Penyediaan Dana/Pembiayaan oleh PT.BPRS Metro Madani memiliki jumlah yang bervariasi dari Rp 500 juta untuk kategori terkecil dan paling banyak digunakan dalam pembiayaan rahn dan terbesar adalah Rp 1,5 miliar. Pembiayaan dapat dikategorikan sebagai pembiayaan bermasalah apabila kualitas pembiayaan tersebut mulai dari buruk hingga macet. Agunan merupakan sumber pembayaran kedua, artinya pada saat debitur mengalami masalah pembiayaan, maka hasil penjualan agunan digunakan sebagai sumber pembayaran kedua.

Menurut Bpk. Pembiayaan Patlas bermasalah dapat diklasifikasikan dari pembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet, untuk pembiayaan kurang lancar dan diragukan ada cara untuk mengatasinya dan untuk kategori gagal bayar di BPRS Metro Madani tidak ada yang masuk dalam kategori tersebut karena pihak bank sendiri berharap tidak sampai masuk kategori stuck. Perbankan syariah menggunakan pola penyelesaian kredit bermasalah yaitu penanganan melalui penjadwalan ulang, rekondisi dan restrukturisasi sebelum diselesaikan oleh lembaga hukum. Namun, di antara klien pembiayaan bermasalah juga ada cara lain untuk mengatasi masalah keuangan dengan pendekatan persuasif (kekeluargaan), tidak hanya dengan memberikan atau menjadwal ulang SP.

BPRS Metro Madani sendiri memiliki beberapa penanganan pembiayaan bermasalah yaitu dengan melakukan penagihan sesuai SOP yang ada dengan memberikan SP 1, 2 dan 3, dengan cara persuasif (kekeluargaan), kemudian dilakukan penjadwalan ulang, yang terakhir dengan penjualan agunan namun tidak ada yang sampai pada penjualan. tahap penjaminan. Untuk menghindari pembiayaan bermasalah, pihak BPRS harus lebih selektif dalam memilih dan/atau memberikan pembiayaan kepada calon nasabah guna meminimalisir/meminimalkan faktor-faktor penyebab pembiayaan bermasalah.

Referensi

Dokumen terkait

This research was focused on assessing the types and meaning of figurative language in selected Justin Bieber’s song lyrics The results of the analysis of