STUDENT SUPPORTING FACTORS TO JOIN TEEN COUNSELING INFORMATION CENTER (PIK-R)IN SMAN 1 BONJOL
Basri, Harisnawati, Sri Rahayu
Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
This research analyzed the student supporting factors to join the Counseling Information center (PIK-R) in SMAN 1 Bonjol. The research background was that there many students joining into PIK-R compared to students joining into other extracurricular amount 111 students. The research questionedwhat were the student supporting factors to join into PIK-R in SMA 1 Bonjol. It aimed at describing the student supporting factor to join PIK-R center in SMA1 Bonjol. The research used phenomenology theory proposed by Alfred Schutz. The theory is to find out the cause and effect motive when people are acting. It used qualitative research with descriptive research type. The informants were 23 students. Types of data were primary and secondary data. Primary data were the data were directly conducted on the site through observation and interview, while secondary data were the data collected from the documents. Informants were selected through purposive samplingi.e. the informants were purposively elected by the researcher. The research method were observation, interview, and studying the document.
The data accuracy was tested through triangulation data. The collected data were analyzed by using interactive model proposed by Milles danHubermanconsisting data collection, data reduction and drawing the conclusion. The research shows that the student supporting factors to join the PIK-R in SMAN 1 Bonjolare 1) to avoid the promiscuity, 2) to achieve the achievement, 3) to get experience, 4) to have many friends, 5) to be influenced by the friends.
Keywords : Student, Extracurricular, PIK-R
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, karena dimanapun dan kapanpun di dunia ini terdapat pendidikan. Fungsi pendidikan menurut Undang- Undang No 20 Tahun 2003 yang salah satunya mengatakan untuk menjadikan manusia berakhlak mulia atau berperilaku baik. Menurut
Departemen agama RI (2001:93) akhlak merupakan komponen dasar Islam yang ketiga yang berisi ajaran tentang tata perilaku dan sopan santun atau dengan kata lain akhlak dapat disebut sebagai aspek ajaran islam yang mengatur perilaku manusia. Menurut Jalaluddin (2012:
259) perilaku ataupun sikap manusia terbentuk dari hasil belajar dan pengalaman seseorang dan bukan
sebagai pengaruh bawaan (faktor intern) seseorang, serta tergantung kepada objek tertentu. Sikap dapat diperoleh dalam berinteraksi dengan manusia lain baik dirumah, sekolah, tempat ibadat ataupun tempat lainnya melalui nasihat, teladan atau percakapan.
Untuk dapat mencapai tujuan Undang-Undang tersebut pemerintah mengluarkan Undang- Undang No 52 Tahun 2009 tentang PIK-Remaja sebagai salah satu cara untuk membentuk perilaku atau akhlak mulia pada diri manusia terutama pada remaja. Dimana dalam Undang-Undang tersebut mengatakan dalam pasal 48 ayat 1 pada huruf b menyebutkan bahwa peningkatan kualitas remaja melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga oleh BKKBN.
Kegiatan PIK-R adalah wadah informasi bagi remaja untuk mengetahui tentang kesehatan reproduksi remaja, pendewasaan usia perkawinan, serta keterampilan kecakapan hidup yang sesuai minat dan kebutuhan remaja. Menurut Badan Koordinasi Berencana
Nasional PIK-R adalah suatu wadah kegiatan PKBR yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja.
Perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja adalah suatu program untuk memfasilitasi terwujudnya tegar remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari resiko TRIAD KKR (Seksualitas, Napza, HIV, dan AIDS) menunda usia pernikahan, mempunyai perencanaan kehidupan berkeluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera serta menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya (BKKBN, 2009:13)
Dalam literatur lain menjelaskan bahwa PIK-R adalah salah satu wadah yang dikembangkan dalam program GenRe, yang dikelola dari oleh, dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang pendewasaan usia perkawinan, delapan fungsi keluarga, TRIAD KKR (seksualitas, HIV, dan AIDS serta Napza), keterampilan hidup (life skills), gender dan
keterampilan advokasi KIE (BKKBN, 2012: 7). Keterampilan hidup (life skills). Keterampilan hidup (life skills) adalah pendidikan non formal yang berkaitan dengan keterampilan fisik, keterampilan mental, keterampilan emosional, keterampilan spritual, keterampilan kejuruan, dan keterampilan menghadapi kesulitan (BKKBN, 2012: 12)
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa PIK-R merupakan suatu kegiatan yang dikelola, dari, oleh dan untuk remaja supaya memberikan pelayanan informasi dan konseling yang bermanfaat mengenai rencana kehidupan berkeluarga remaja dan memiliki kecakapan hidup (Life Skills) serta terhindar dari masalah penayakit HIV, NAPZA, dan seksualitas.
Kegiatan PIK-R sudah terealisasi di SMA Negeri 1 Bonjol.
Kegiatan PIK-R diadakan di SMAN 1 Bonjol pada tanggal 5 februari 2013 melalaui Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Lubuk Sikaping. Hal ini di latarbelakangi adanya kasus-kasus
siswa yang perilakunya tidak sesuai lagi dengan norma yang ada di dalam masyarakat dan masih minimnya pengetahuan siswa mengenai perkembangaan phisikologis yang ada dalam dirinya terutama masalah kesehatan reproduksi. Menurut informasi dari guru BK semenjak tahun 2010 adanya perilaku siswa yang tidak sehat, siswa melakukan hubungan intim atau pacaran tidak sehat di sekolah. Mereka melakukan hal tersebut di wc sekolah, di belakang sekolah. Sehingga dengan hal tersebut di bentuklah PIK-R di SMA Negeri 1 Bonjol sebagai guna untuk mengatasi permasalahan pada diri remaja khususnya pada perkebangan phisikologis dan juga sosiologisnya.
Perkembangan PIK-R di SMA Negeri 1 berjalan dengan baik, dimana adanya prestasi yang di raih melalui PIK-R di antaranya yaitu Juara 1 yel-yel tingkat provinsi sumatera barat Tahun 2014, Juara 1 poster/karikatur genre tingkat provinsi sumatera barat Tahun 2015,dan juara 1 festival film cerita pendek yaitu Galau Cinto Tadongkong tingkat Nasional.
Kegiatan PIK-R banyak di ikuti oleh siswa SMA Negeri 1 Bonjol. Diantara 16 kegiatan ekstrakurikuler yaitu Taekwondo, Silat, Voly Ball, Futsal, Paduan Suara, Tari/Musik, Seni Kaligrafi, KIR, Drama, Akutansi, Ecafe Learning, PIK-R, Pramuka, Keterampilan Elektronika, PKS, Randai kegiatan PIKR adalah kegaiatan paling banyak di ikuti oleh siswa yaitu kegiatan berjumlah 111 orang siswa. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik melakukan penelitian tentang “ Faktor Pendorong Siswa Mengikuti Kegiatan Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) Di SMA N 1 Bonjol”
METODE PENELITIAN
Penelitian ini di laksanakan pada bulan Juli Tahun 2017 yang bertempat di SMA Negeri 1 Bonjol Jl. Koto Kecil Kumpulan No. 85 Kec. Bonjol Kabupaten Pasaman.
Pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif, dengan tipe deskriptif.
Informan adalah orang-orang yang mengetahui situasi dan kondisi yang
terjadi dan bersedia meluangkan waktu agar kita sebagai peneliti bisa mendapat informasi yang valid dan faktual (Moleong, 2013:6). Teknik informan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu memilih berdasarkan seleksi peneliti, berdasarkan atas anggapan bahwa informan adalah orang yang benar- benar mengetahui atau memiliki keterkaitan dengan permasalahan atau objek penelitian. Para informan dicari berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti dan peneliti mengetahui identitas orang-orang yang pantas menjadi informan dan keberadaan diketahui oleh peneliti (Sugiyono 2011: 300).
Dalam peneilitian yang jadi informan peneliti yaitu siswa yang mengikuti kegiatan PIK-R di SMA Negeri Bonjol. Jumla informan pada penelitian ini yaitu 23 orang
Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diantaranya yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumen (Bungin, 2011: 118-124). Observasi yang dilakukan pada penelitian ini
yaitu mengamati kegiatan PIK-R di SMA Negeri 1 Bonjol, peneliti juga melakukan wawancara bersama siswa yang mengikuti kegiatan PIK- R di SMA Negeri 1 Bonjol. Selain itu peniliti juga melakukan studi dokumen dengan melihat absen siswa yang mengikuti kegiatan PIK- R dan melakuan dokumentasi dengan mengambil gambar siswa yang mengikuti kegiatan PIK-R. Unit anilisis dalam penelitian berupa kelompok yaitu kelompok siswa yang mengikuti kegiatan PIK-R.
Model analisis yang digunakan peneliti adalah metode interaktif dari Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil data penelitian di lapangan berdasarkan observasi dan wawancara peneliti memperoleh data mengenai faktor pendorong siswa mengikuti kegiatan Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) di SMA Negeri 1 Bonjol. Hasil penelitian ini juga digambarkan dalam teori fenomelogi yang di kemukakan oleh Alfred Schutz. Alfred Schutz
mengatakan bahwa tindakan manusia didasarkan kepada situasi sosial, dimana individual berada didalamnya Schutz sangat menekankan adanya interprestasi makna yang akan menumbuhkan motivasi-motivasi dalam pergaulan sosial. Menurutnya tindakan manusia manusia diberi makna atau arti pada tindakannya itu sebagai sesuatu yang mempunyai arti .Makna ini dipahami dengan sesuatu yang disebut dengan motivasi. Motivasi juga diartikan sebagai suatun kekuatan diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak atau berbuat.
Selanjutnya Schutz menekankan adanya stock of knowledge atau tumpukan pengalaman yang mempengaruhi manusia, sehingga interprestasi manusia tersebut terhadap sesuatu akan dipengaruhi oleh tumpukan pengalaman yang akan memotivasi segala tindakan sosial. Schutz membagi motif yang mempengaruhi tindakan manusia kedalam dua bagian yaitu motif sebab (Because Motive) Dan motif tujuan (In Order Motive) (Poloma,2004:4). Motif sebab (Because Motive) yaitu tindakan
manusia dipengaruhi oleh tindakan seseorang dipengaruhi oleh masa lampau sehingga tindakan shingga dengan pengalaman masa lampau tersebut menjadikan alasan seseorang untuk bertindak. Sedangkan motif tujuan (In Order Motive) yaitu motif yang timbul karena adanya nilai-nilai tertentuterhadap tindakan seseorang untuk jangkauan masa depan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah digambarkan melalaui teori fenomenologi yang dikemukan oleh Alfred Schutz bahwa dapat dipahami faktor pendorong siswa mengikuti kegiatan PIK-R di SMA Negeri 1 Bonjol disebabkan oleh dua faktor yaitu motif sebab (Because Motive) dan motif tujuan (In Order Motive). Untuk lebih jelasnya dapat di uraikan sebagai berikut.
Faktor Pendorong Siswa Mengikuti Kegiatan Pusat Informasi Konseling Remaja (Pik- R) Di Sma Negeri 1 Bonjol
1. Motif sebab (Because Motive) Ada dua faktor yang membuat siswa terdorong mengikuti kegiatan PIK-R di SMA Negeri 1 bonjol berdasarkan motif sebab yaitu:
1.1 Agar Terhindar Dari Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas merupakan pergaulan yang menyimpang dari nilai dan norma di tengah-tengah masyarakat. Pergaualan bebas yang sudah maraknya terjadi, dimana kalangan remaja sudah melakukan hubungan terlarangan, mengunakan narkoba dan juga pacaran tidak sehat.
Sebagai upaya untuk mengatasi tindakan tersebut pihak sekolah dan juga pemerintah mengadakan kegiatan PIK-R (Pusat Informasi Konseling Remaja) di sekolah seperti yang sudah diadakan di SMA Negeri 1 Bonjol. Di SMA Negeri 1 Bonjol Kegiatan PIK-R sudah berjalan cukup baik dan banyak di ikuti oleh siswa di SMA Negeri Bonjol.
Adapun alasan siswa mengikuti yang kegiatan ini salah satunya yaitu agar terhindar dari pergaulan bebas.
1.2 Mencari Pengalaman
Pengalaman pengalaman adalah keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh seseorang dari peristiwa- peristiwa yang dilakukannya atau dilihatnya dalam perjalanan hidupnya. Pengalaman juga sangat berharga bagi manusia, dan
pengalaman juga dapat diberikan kepada siapa saja untuk digunakan dan menjadi pedoman serta pembelajaran manusia. Pengalaman dapat diperoleh dilingkungkan masyarakat, diinstansi pemerintah dan juga di sekolah. Di lingkungan sekolah kita akan banyak memperoleh pengalaman. Dimana salah satunya kegiatan baru yang di adakan pemerintah di sekolah yaitu kegiatan PIK-R. Begitu halnya di SMA Negeri 1 Bonjol. Dimana kegiatan PIK-R merupakan salah tempat menimba pengalaman baru bagi siswa, karena jauh sebelumnya kegiatan PIK-R tidak ada di SMA Negeri Bonjol.
2. Motif Tujuan (In Order Motive)
Ada tiga faktor yang membuat siswa terdorong mengikuti kegiatan PIK-R berdasarkan motif tujuan (In Order Motive) yaitu:
2.1 Adanya Prestasi Yang Di Raih Prestasi merupakan segala sesuatu yang diperoleh melalui kerja keras baik yang dilakukan individu, kelompok ataupun sebuah organisasi.
Meningkatnya prestasi dalam sebuah organisasi akan membuat seseorang
ingin bergabung untuk sebuah kerjasama dalam organisasi tersebut.
Begitu juga halnya dengan organisasi PIK-R di SMA Negeri 1 Bonjol yang telah banyak meraih prestasi melalui kegiatab PIK-R baik tingkat Kabupaten, Provinsi, maupun tingkat Nasional. Sehingga dengan prestasi ini banyak siswa yang terdorong atau termotivasi mengikuti kegiatan PIK- R.
2.2 Mencari Banyak Teman
Dalam ilmu sosiolgi teman berarti sosial. Kata sosial diartikan sebagai lawan kata individu. Dalam hal ini kata sosial memiliki pengertian sebagai sekelompok orang (group), atau suatu kolektifitas, seperti masyarakat (society) warga atau komunitas. Diamana sosial juga merupakan adanya interaksi satu sama lain, baik antara individu maupun antar kelompok. Di dalam lingkungan masyarakat kita butuh orang lain untuk hidup kita. Begitu juga halnya di sekolah kita akan mengenali orang baru yang berada diluar lingkungan kita. Salah satu agar kita bisa mngenali orang lain dengan mudah. Kita harus aktif dalam organisasi seperti organisasi
PIK-R. Sebab salah satu alasan siswa di SMA Negeri 1 Bonjol mengikuti PIK-R yaitu ingin mencari banyak teman.
2.3 Pengaruh Teman
Manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki akal dan fikiran untuk berbuat dan bertindak atas kemauannya sendiri dan juga pengaruh manusia lain yang berdasarkan nilai dan norma yang dipatuhinya. Tindakan manusia dipengruhi oleh stimulus yang datang dari luar dirinya yang membuat mereka ingin bertindak. Begitu juga halnya Dimana alasan siswa di SMA Negeri 1 Bonjol dalam mengikuti kegiatan PIK-R karena adanya ajakan oleh teman atau pengaruh dari teman-teman sekelasnya dan juga teman yang telah mengikuti kegiatan PIK-R tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN. 2009. Panduan
Pengelolaan Pusat Informasi Dan Konseling Remaja. Jakarta
BKKBN. 2012. Pedoman
Pengelolaan Pusat Informasi Dan Konseling Remaja Dan Mahasiswa. Jakarta.
Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.
Jalaluddin. 2012. Phisikologi Agama.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Maleong, Lexi J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Poloman, Margaret M. 2000.
Sosiologi Kontemporer. Jakarta:
Raja Wali.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung:Alfabeta