• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Karakter dalam Pendidikan

N/A
N/A
Musleh Suaidi

Academic year: 2024

Membagikan "Nilai Karakter dalam Pendidikan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

DALAM PENDIDIKAN DAN NILAI KARAKTER Oleh : Ach Alfan Nuruttamam

ۗاؤؤ ٰۤمَلؤعٌرْوؤفَغ ٌزْيِزَع َ ٰاا ّنِا ۗاؤؤ ٰۤمَلؤعْلا ِهِداَبِع ْنِم َ ٰاا ىَشْخَي اَمّنِا َۗكِلٰذَك ٗهؤناَوْلَا ٌفِلَتْخؤم ِماَعْنَ ْلاَو ّبۤاَوّدلاَو ِساّنلا َنِمَو

ٌر ْوؤفَغ ٌزْيِزَع َ ٰاا ّنِا Arab-Latin: Wa minan-nāsi wad-dawābbi wal-an'āmi mukhtalifun alwānuhụ każālik, innamā yakhsyallāha min 'ibādihil-'ulamā`, innallāha 'azīzun gafụr

Artinya :

Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang- binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya).

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Pada ayat ini, Allah menambah penjelasan lagi tentang hal-hal yang menunjukkan kesempurnaan dan kekuasaan-Nya. Allah menciptakan binatang melata dan binatang ternak, yang bermacam-macam warnanya sekalipun berasal dari jenis yang satu.

Bahkan ada binatang yang satu, tetapi memiliki warna yang bermacam-macam.

Mahasuci Allah pencipta alam semesta dengan sebaik-baiknya. Sejalan dengan ini firman Allah:

مؤكِناَوْلَاَو ْمؤكِتَنِسْلَا ؤف َلِتْخاَو ِضْرَ ْلاَو ِت ٰو ٰمّسلا ؤقْلَخ ٖهِتٰيٰا ْنِمَو Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. (ar-Rum/30: 22)

Demikianlah Allah menunjukkan tanda-tanda kekuasaan-Nya seperti tersebut di atas untuk dapat diketahui secara mendalam. Hanya ulama yang benar- benar menyadari dan mengetahui tanda-tanda kekuasaan Allah, sehingga mereka benar-benar tunduk kepada kekuasaan-Nya dan takut kepada siksa-Nya.1

1Zainal Abidin and Fiddian khairuddin, “Penafsiran Ayat Ayat Amanah Dalam Al-Quran”, Jurnal Shahadah V (Oktober 2017)

(2)

Ibnu ‘Abbas berkata, “Yang dinamakan ulama ialah orang-orang yang mengetahui bahwa Allah itu Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Di dalam riwayat lain, Ibnu ‘Abbas berkata, “Ulama itu ialah orang yang tidak mempersekutukan Tuhan dengan sesuatu apa pun, yang menghalalkan yang telah dihalalkan Allah dan mengharamkan yang telah diharamkan-Nya, menjaga perintah-perintah-Nya, dan yakin bahwa dia akan bertemu dengan-Nya yang akan menghisab dan membalas semua amalan manusia.”

Ayat ini ditutup dengan suatu penegasan bahwa Allah Mahaperkasa menindak orang-orang yang kafir kepada-Nya. Dia tidak mengazab orang-orang yang beriman dan taat kepada-Nya, tetapi Maha Pengampun kepada mereka.

Dia kuasa mengazab orang-orang yang selalu berbuat maksiat dan bergelimang dosa, sebagaimana Dia kuasa memberi pahala kepada orang-orang yang taat kepada-Nya dan mengampuni dosa-dosa mereka, maka sepatutnya manusia itu takut kepada-Nya.2

Dan kami juga menciptakan manusia, hewan-hewan, unta, sapi dan kambing dengan warna yang berbeda-beda pula, ada yang merah, putih, hitam dan ada yang lainnya, seperti perbedaan warna buah-buahan dan gunung-gunung.

Sesungguhnya yang takut kepada Allah dan membentengi diri dari azab Allah dengan menaatiNya dan menjauhi laranganNya adalah para ulama, orang-orang yang mengetahuiNya, mengetahui sifat-sifatNya, SyariatNya dan KuasaNya atas segala sesuatu, yang di antaranya adalah perbedaan makhluk-makhluk ini sekalipun penciptanya adalah satu, dan mereka merenungkan nasihat-nasihat dan pelajaran-pelajaran yang ada padanya. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi MahaKuat yang tidak terkalahkan, juga Maha pengampun yang memberi pahala kepada orang-orang yang menaatiNya dan memaafkan mereka.3

Di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan hewan-hewan ternak ada yang beragam warnanya. Sesungguhnya yang takut kepada Allah di

2 Puji Purwanto,” Kewajiban Menyampaikan Ilmu Dalam Al-Quran Dan relevansinya Dengan Etika Pendidik Dalam Pendidikan Islam” IAIN Ponorogo, Jnuary 2017

3 Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter, (Jakarta : Prenadamia Group 2014)

(3)

antara hamba-hambaNya hanyalah orang-orang yang alim. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun

Dan termasuk di antaranya juga adalah manusia, binatang melata dan binatang-binatang ternak berkaki empat, padanya terdapat perbedaan warna, perbedaan bulu, bunyi (suara), dan bentuk, sebagaimana dapat dilihat dengan pandangan mata dan dapat disaksikan oleh orang-orang yang memperhatikannya.

Semuanya berasal dari asal dan materi yang sama. Maka perbedaannya merupakan dalil (bukti) rasional atas masyi’ah (kehendak) Allah yang telah memberikan keistimewaan pada masing-masing dengan warna dan sifatnya, (dan menunjukkan kepada) Kuasa Allah di mana Dia telah menciptakannya seperti itu, dan menunjukkan kepada hikmah dan rahmatNya di mana perbedaan dan keragaman itu mempunyai banyak maslahat dan berbagai manfaat, untuk mengenal jalan-jalan, mengenal manusia satu sama lainnya sebagaimana telah dimaklumi.4

Dan hal itu juga merupakan dalil (bukti) yang menunjukkan kemahaluasan ilmu Allah, dan sesungguhnya Dia pasti akan membangkitkan orang-orang yang ada di dalam kubur. Namun, orang yang lalai melihat hal-hal di atas dengan penglihatan kelalaian yang tidak bisa menimbulkan kesadaran baginya.

Sesungguhnya yang dapat mengambil pelajaran darinya hanyalah orang yang takut kepada Allah dan berusaha mengetahui dengan pikiran-pikirannya yang focus apa yang menjadi hikmah dari makhluk-makhluk tersebut. Maka dari itu Allah berfirman, “SEsungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba- hambaNya, hanyalah ulama.” Maka setiap orang yang lebih mengenal Allah, ia akan menjadi lebih takut kepadaNYa, dan takutnya kepada Allah menjadikannya menahan diri dari perbuatan maksiat dan selalu bersiap untuk perjumpaan dengan Tuhan yang ditakutinya. Ini merupakan satu dalil yang menunjukkan tingginya keutamaan ilmu, sebab ilmu mengajak takut kepada Allah, dan orang-orang yang takut kepadaNYa adalah orang-orang yang dianugerahi karamah, sebagaimana FirmanNYa, "Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang

4 Suyadi, “Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter”,(Bandung : Remaja Rosda Karya, 2013) hlm.8

(4)

demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya." (Al- Bayyinah:8)

“Sesungguhnya Allah Mahaperkasa,” yakni, Maha sempurna keperkasaanNYa;

dan di antara keperkasaanNya adalah Dia menciptakan makhluk-makhluk yang berbeda-beda itu.5

Surat Fatir ayat 28: Allah menjelaskan bahwa perbedaan warna bukanlah hanya pada buah-buahan dan pegunungan, akan tetapi juga terjadi kepada manusia, Dialah yang maha suci yang menciptakan Adam dan istrinya Hawa, kemudian dari keduanya Allah ciptakan anak keturunannya berkulit merah, putih, kuning, hitam dan Allah ciptakan juga hewan melata dan binatang ternak, Allah jadikan bergolong-golongan dan beraneka ragam dalam warna kulit. Maka lihatlah kebanyakan manusia yang lali dari ciptaan-Nya. Sesungguhnya yang takut di antara mereka adalah ulama yang tahu bahwasanya makhluk-makhluk Allah tidak diciptakan dengan tujuan sia-sia. Karena mereka semua memiliki tanggung jawab atas apa yang mereka perbuat, yang dimaksud bukanlah ulama syariah saja;

Akan tetapi setiap ulama yang teranggap dan pemikir dari ulama alam.

pengobatan, dan selainnya yang mereka mengetahui dan berilmu. Ketahuilah bahwa Allah maha kuat, gagah yang tidak ada yang dapat melemahkan-nya sesuatu apapun, maha pengampun bagi yang bertaubat dari hamba-Nya.6

5 M. Quraish Shihab, “Tafsir Al-Misbah”, (Jakarta : Lentera Hati, 2002) hlm. 298

6 Dharma Kesuma, “Pendidikan karakter”, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2012).. hlm, 16

(5)

Tentang Penulis

Ach Alfan Nuruttamam lahir di pamekasan, 26 April 2003, penulis merupakan mahasiswa IAIN Madura program studi Tadris Bahasa Inggris, penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDIT Al-Azhar (2016), sedangkan Sekolah Menengah Pertama di Pondok Pesantren Membaul Ulum Bata-Bata (2019), dan Sekolah Menengah juga di Pondok Pesantren Membaul Ulum Bata- Bata pada (2022). Penulis memiliki hobi menulis cerita. Penulis aktif dalam media sosial baik instragram maupun tiktok karena penulis termasuk orang yang suka melihat atau menonton suatu berita dan kasus disana. Dalam kegiatan sehari-hari penulis banyak menghabiskan waktu dengan gadget nya untuk menulis cerita, terkadang juga untuk mengusir rasa bosan, dan yang paling terpenting penggunaan media sosial digunakan untuk mengerjakan tugas. Cita-cita penulis sendiri sering berubah-ubah, hingga terakhir penulis menetapkan diri untuk menjadi seorang guru.

(6)

DAFTAR REVERENSI

M. Quraish Shihab, 2002 “Tafsir Al-Misbah”, Jakarta : Lentera Hati,

Suyadi, 2013 “Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter”,Bandung : Remaja Rosda Karya,

Dharma Kesuma, 2012 “Pendidikan karakter”, Bandung : Remaja Rosda Karya, Puji Purwanto, Jnuary 2017” Kewajiban Menyampaikan Ilmu Dalam Al-Quran

Dan relevansinya Dengan Etika Pendidik Dalam Pendidikan Islam” IAIN Ponorogo,

Muhammad Yaumi, 2014 Pendidikan Karakter, Jakarta : Prenadamia Group Zainal Abidin and Fiddian khairuddin, Oktober 2017 “Penafsiran Ayat Ayat

Amanah Dalam Al-Quran”, Jurnal Shahadah

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter pada peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter

Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut di antaranya (1) nilai karakter religius yang digambarkan melalui sikap yang sesuai dengan agama yang dianut, (2) nilai karakter

Penelitian ini membahas Nilai-nilai Pendidikan Karakter Anak dalam Kumpulan Cerpen Bobo Edisi 39 Teman dalam Kegelapan dengan menggunakan teori sastra anak dalam

Penelitian ini membahas Nilai-nilai Pendidikan Karakter Anak dalam Kumpulan Cerpen Bobo Edisi 39 Teman dalam Kegelapan dengan menggunakan teori sastra anak dalam

Pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki dan

Dari penelitian yang dilaksanakan diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: Nilai-nilai pendidikan karakter yang telah ditanamkan dalam ekstrakurikuler Tapak Suci

Data yang dihasilkan dalam penelitian ini meliputi data tentang nilai-nilai karakter yang perlu ditanamkan dalam implementasi pendidikan karakter dalam

Penelitian tersebut lebih banyak membahas tentang pendidikan seni tari berkaitan dengan kajian agama Hindu, sedangkan penelitian yang berjudul “Nilai-nilai Pendidikan