Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) is one of the traditional medicinal plants used to treat certain diseases or used as an antibacterial. The aim of this study was to determine the chemical compounds present in the crude extract of climbing wuluh leaves and fruits and to observe the antimicrobial activity of crude extract of climbing wuluh leaves and fruits. The results showed that the belimbing wuluh contains secondary metabolite compounds, namely flavonoids, tannins, saponins, alkaloids and triterpenoids.
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang digunakan untuk mengobati penyakit tertentu atau sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa kimia pada ekstrak kasar daun dan buah belimbing wuluh serta mengetahui aktivitas antimikroba ekstrak kasar daun dan buah belimbing wuluh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belimbing wuluh mengandung metabolit sekunder yaitu flavonoid, tanin, saponin, alkaloid dan triterpenoid.
Melakukan penelitian di Laboratorium Kimia Bahan Alam dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara dengan judul: Uji Bioaktivitas Antimikroba Ekstrak Kasar Daun dan Buah Belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi Linn) Terhadap Bakteri Eschereriaichia coli. Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan judul “Uji Bioaktivitas Antimikroba Ekstrak Kasar Daun dan Buah Belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi Linn) Terhadap Bakteri Escherichia coli”. Serta rekan-rekan di Fakultas Biologi Universitas Medan Area yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa disertasi ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan, namun penulis berharap disertasi ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
Menurut Wijayakusuma & Dalimarta (2006) daun belimbing mengandung tanin, belerang, asam format, flavonoid dan triterpenoid. Biasanya zat antibakteri alami tanin, belerang, asam format, alkaloid, flavonoid, saponin dan triterpenoid merupakan kandungan bintang yang dapat dianggap sebagai antibakteri (Arisandi dkk, 2006). Hasil uji skrining fitokimia awal terhadap ekstrak metanol kental buah belimbing positif mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin dan minyak atsiri, kemungkinan kandungan utamanya adalah flavonoid.
Hasil penelitian Khairul (2010) menyatakan bahwa ekstrak yang mengandung senyawa tanin daun bintang mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli pada konsentrasi 400 mg/ml. Dari uraian di atas diketahui bahwa tumbuhan merupakan senyawa tumbuhan alami yang mempunyai manfaat bagi manusia karena mengandung senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai obat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah senyawa kimia apa saja yang terkandung dalam ekstrak kasar buah belimbing dan daunnya serta bagaimana cara mengetahui aktivitas antimikroba dari ekstrak kasar buah belimbing dan daunnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa kimia apa saja yang terkandung dalam ekstrak kasar daun dan buah belimbing laut serta mengetahui aktivitas antimikroba dari ekstrak kasar daun dan buah belimbing laut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai kandungan senyawa metabolit sekunder dan aktivitas biologis antimikroba ekstrak kasar daun dan buah belimbing wuluh.
TINJAUAN PUSTAKA
- Deskripsi Tanaman Belimbing Wuluh
- Komposisi Senyawa Metabolit Sekunder Belimbing Wuluh
- Proses Ekstraksi
- Pengujian Aktivitas Antimikroba
- Bakteri
- Escherichia coli
- Antibiotik
Belimbing mempunyai rasa yang asam dan sering digunakan sebagai bumbu masakan dan campuran obat-obatan herbal. Tiap buahnya terdapat 6-7 biji belimbing, bentuk pipih dengan ukuran sekitar 6 mm, tekstur lembut dan warna coklat (Arland, 2006). Belimbing wuluh merupakan tanaman tropis dan lebih sensitif terhadap dingin dibandingkan Belimbing, terutama saat masih muda.
Belimbing tumbuh baik pada tanah yang subur, daerah yang tidak ternaungi dan cukup lembab, serta pH tanah agak asam pada ketinggian 0-1200 meter diatas permukaan laut. Belimbing wuluh mengandung bahan kimia yaitu: saponin, tanin, glukosida, kalium oksalat, belerang, asam format, peroksida (IPTEK, 2007). Tanin, belerang, asam format, peroksida, alkaloid, kumarin, pektin, minyak atsiri, flavonoid dan saponin banyak ditemukan pada daun belimbing (Muhlisah, 2001; Sudarsosno dkk., 2002).
Tanin, flavonoid dan saponin pada daun bintang mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus (Dalimarta, 2008; Ummah, 2010). Zat aktif yang terkandung dalam daun bintang adalah fenol (fraksi N-heksana) dan flavonoid (fraksi etil asetat). Nilai ekuivalen fraksi N-heksana dan etil asetat daun bintang adalah 312,5 μg/ml atau setara dengan 1,33 μg/ml ciprofloxacin (Erista, 2014).
Penelitian Chandra (2011) menjelaskan bahwa ekstrak metanol daun belimbing wuluh pada konsentrasi 400 µg/cakram menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis dengan diameter zona hambat 7,0 mm dan menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan zona hambat. diameter 7,0mm. 6,5 mm. Penelitian Karon (2011) menjelaskan bahwa ekstrak etanol daun belimbing wuluh pada konsentrasi 200 µg/cakram menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus cereus dengan diameter zona hambat 12 mm dan menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan zona hambat. diameter 12mm. 11mm. Penelitian Zakaria (2007) menjelaskan bahwa ekstrak air daun bintang bintang pada konsentrasi 2 mg/cakram dapat menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus cereus dengan diameter zona hambat 13 mm dan ekstrak kloroform daun bintang bintang pada konsentrasi 0,5 mg/. cakram hingga konsentrasi 2 mg/cakram dapat menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus cereus dengan diameter 12 mm-16 mm, dan ekstrak air atau ekstrak kloroform daun bintang hingga 2 mg/cakram tidak dapat menghambat bakteri Escherichia coli .
Berdasarkan hasil penelitian Riwayati (2012), ekstrak etanol star wort mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Bacillus sp pada konsentrasi 1 mg/sumur dan tidak efektif terhadap bakteri Escherichia coli sampai konsentrasi 10 mg. /Bagus. Pembagian bakteri menurut derajat pewarnaannya dibedakan menjadi dua bagian, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Antibiotik yang aktif bekerja melawan banyak jenis mikroba, yaitu melawan bakteri gram positif dan gram negatif.
Antibiotik yang aktif hanya bekerja melawan jenis mikroba tertentu, bakteri gram positif atau gram negatif. Ciprofloxacin adalah antibiotik spektrum luas yang aktif melawan bakteri gram positif dan gram negatif.
BAHAN DAN METODE
- Waktu dan Tempat Penelitian
- Bahan dan Alat Penelitian
- Metode Penelitian
- Prosedur Kerja
- Penyediaan Ekstrak
- Uji Fitokimia
- Pembuatan Suspensi Uji
- Uji Antimikroba
- Analisis Data
- Hasil
- Pembahasan
Uji fitokimia kualitatif dan uji antimikroba kuantitatif ekstrak kasar daun dan buah belimbing wuluh terhadap mikroorganisme Escherichia coli. Penelitian ini meliputi pemberian ekstrak daun dan buah belimbing wuluh, pengujian fitokimia, pembuatan suspensi uji dan pengujian antimikroba. Daun dan buah belimbing segar dipotong kecil-kecil kemudian dikeringkan dengan cara dijemur.
Daun dan buah adas bintang yang sudah kering dihaluskan, dihaluskan dan diayak dengan ayakan, lalu ditimbang 100 gram. Ekstrak kemudian disaring dan dipanaskan sehingga diperoleh ekstrak kasar etil asetat dan n-heksana daun dan buah belimbing, dan kedua ekstrak tersebut disaring fitokimianya. Menurut Harborne (1996), uji fitokimia yang terdiri dari flavonoid, alkaloid, triterpenoid, tanin dan saponin dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa metabolik sekunder dari ekstrak daun belimbing wuluh dan ekstrak buahnya.
Sebanyak 0,5 gram sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 10 mL akuades, kemudian dikocok kuat-kuat selama 30 detik dan dengan penambahan 2 tetes HCl 2 N selama 10 menit, terbentuk busa yang bertahan. Suspensi ujinya dengan cara memetik koloni murni Escherichia coli yang dikultur murni pada media nutrisi agar (NA). Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah diameter zona hambat setiap konsentrasi ekstrak kasar daun dan buah belimbing wuluh terhadap mikroorganisme Escherichia coli.
Data yang diukur adalah diameter zona hambat yang dimulai dari titik pusat hingga zona terluar yang merupakan tempat tidak tumbuhnya mikroba. Aktivitas antibakteri dan sitotoksik ekstrak metanol daun dan bagian buah Averrhoa bilimbi (Oxalidaceae). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Maya (Coleus atropurpureus L. Benth) Terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa In-Vitro.
Uji aktivitas antibakteri ekstrak diklorometana dan etil asetat daun mimba (Azadiraenta indica) terhadap bakteri Staphilococcus aureus dan Escherichia coli Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah. Ekstraksi dan pengujian aktivitas antibakteri senyawa tanin pada daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) (studi variasi pelarut) (disertasi).
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran