• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Kualitas Briket Dari Campuran Cangkang Biji Arak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Uji Kualitas Briket Dari Campuran Cangkang Biji Arak"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Bahan Bakar
  • Biomassa
  • Jarak Pagar
  • Kelapa Sawit
  • Briket
  • Jenis Bahan Perekat
  • Sifat Fisis Bahan Briket

Bahan bakar merupakan bahan yang digunakan dalam proses pembakaran sehari-hari, penggunaan bahan bakar sangat diperlukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahan bakar kini sudah menjadi kebutuhan sekunder masyarakat, sementara persediaan bahan bakar di Indonesia semakin langka. Bahan bakar gas sering digunakan di tempat-tempat yang banyak menghasilkan gas yang digunakan secara ekonomis pada sepeda motor, yaitu gas alam, gas dapur kokas, gas bertekanan tinggi dan gas hasil pekerjaan gas.

Bahan bakar cair diperoleh dari minyak bumi, yang pada kelompok ini meliputi bensin dan bahan bakar minyak, kemudian minyak tanah dan bahan bakar padat. Bahan bakar padat adalah bahan bakar yang berwujud padat dan biasanya merupakan sumber panas atau bahan bakar cair yang diperoleh dari dalam bumi, yang dalam kelompok ini adalah bahan bakar bensin dan minyak tanah. Bahan bakar cair merupakan bahan bakar yang strukturnya tidak padat, berbeda dengan bahan bakar padat seperti bensin, premium, minyak tanah, dan solar.

Bahan bakar cair ini sering digunakan manusia sebagai bahan bakar transportasi dan masih banyak kegunaan lainnya. Bahan bakar gas merupakan bahan bakar yang sering digunakan di tempat-tempat yang banyak menghasilkan gas. Yang ekonomis untuk digunakan adalah gas alam, gas coke oven, gas bertekanan tinggi dan gas dari pembangkit listrik tenaga gas. Masyarakat lebih mengenal bahan bakar gas liquid petroleum gas (LPG) karena jenis ini sudah menjadi kebutuhan bahan bakar rumah tangga, misalnya untuk memasak.

Udara di sekitar proses pembakaran biomassa lebih bersih dibandingkan kualitas udara di sekitar proses pembakaran bahan bakar fosil, sehingga masyarakat mendapatkan manfaat lebih besar dengan menghemat biaya kesehatan dan perawatan. Kelapa sawit merupakan tanaman industri yang menghasilkan minyak goreng, minyak industri bahkan biodiesel. Kelapa sawit bisa mencapai ketinggian 2,4 meter. Jumlah perekat yang dibutuhkan untuk jenis ini jauh lebih sedikit dibandingkan perekat hidrokarbon.

Percobaan ini menggunakan bahan perekat dengan sifat perekat sejenis tepung tapioka (pati). Nilai kalor adalah angka yang menunjukkan banyaknya panas atau kalori yang dihasilkan dari pembakaran sejumlah bahan bakar dengan udara. Nilai kalor adalah panas yang dihasilkan oleh pembakaran sempurna satu kilogram atau satu satuan berat bahan bakar padat atau cair atau satu meter kubik atau satu satuan volume bahan bakar gas, dalam kondisi standar. Nilai kalor atas atau "nilai kalor kotor" atau "nilai kalor lebih tinggi" (HHV) adalah panas yang dihasilkan oleh pembakaran sempurna satu satuan berat bahan bakar padat atau cair, atau satu satuan volume bahan bakar gas, pada tekanan konstan, suhu 25 oC, jika air yang semula cair setelah pembakaran mengembun menjadi cair kembali.

Parameter mutu briket sebagai bahan bakar yang paling penting karena menentukan mutu briket adalah nilai kalor. Semakin tinggi nilai kalor bahan bakar briket maka kualitasnya semakin baik. Briket bungkil jarak dengan lem tapioka menghasilkan nilai kalor antara 3849 -4538 cal/g, sedangkan briket dengan perekat singkong menghasilkan nilai kalori 3821-4658 cal/g. Nilai kalor merupakan sifat bahan bakar yang menunjukkan kandungan energi bahan bakar tersebut. Berdasarkan data dan perhitungan di atas maka diperoleh nilai kalor yang dapat dimanfaatkan oleh masing-masing bahan bakar biomassa. Dengan mengukur perubahan suhu (T) dimana T1 adalah Tawal yaitu suhu air pada keadaan normal (sebelum pemanasan) sedangkan T2 adalah perubahan suhu yang diukur pada saat air dipanaskan, dimana pengukurannya dilakukan dengan selang waktu 60 detik ( 1 menit). Perpindahan panas dapat dilihat sebagai perpindahan energi dari suatu daerah ke daerah lain.

Tabel 2.1. Produksi Biomassa di Indonesia
Tabel 2.1. Produksi Biomassa di Indonesia

METODE PENELITIAN

  • Tempat Dan Waktu
  • Alat Dan Bahan
  • Prosedur Penelitian
  • Diagram Alir Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan dan pengujian briket campuran cangkang biji jarak dan tandan kosong kelapa sawit adalah sebagai berikut. Sedangkan bahan yang digunakan dalam pembuatan briket dari campuran cangkang biji jarak dan tandan kosong kelapa sawit adalah sebagai berikut. Campurkan 5 gram lem dengan kulit biji jarak dan tandan kosong kelapa sawit, lalu aduk hingga adonan merata.

Pengeringan briket kulit biji jarak pagar dengan tandan kosong kelapa sawit yang dibentuk dalam oven bersuhu 500 C selama 24 jam dengan tandan kosong kelapa sawit dan sejenis lem tepung tapioka dapat disimpulkan sebagai berikut. Kadar abu tertinggi dari seluruh sampel briket sebesar 18,74% terdapat pada sampel 3 dengan komposisi jarak 70% (jatropha curcas l) 30%.

Dari seluruh komposisi briket cetak, kadar air tertinggi terdapat pada komposisi 60% risin 40% blank batch dengan nilai sebesar 6,0094% dan kadar air terendah terdapat pada komposisi 40% risin 60%. Nilai densitas tertinggi terdapat pada komposisi 70% biji jarak 30% tandan kosong dengan nilai 0,7281 gr/cm3 dan nilai terendah 0,6240 gr/cm3 dengan komposisi 30% biji jarak 70% tumpukan kosong. Perbedaan konsentrasi lem antara briket arang buah sawit kosong dengan briket arang tempurung kelapa pada waktu perebusan air.

Contoh analisis kandungan abu pada briket yang dicampur dengan sekam kacang kastor dan tandan kosong minyak sawit. Untuk mengira kandungan abu sampel 1, 2, 3 dan 4 briket yang dicampur dengan minyak kastor dan tandan kosong minyak sawit, pengiraan yang sama seperti contoh analisis kandungan abu di atas digunakan. Contoh analisis aras air pada briket yang dicampur dengan kulit kacang kastor dan tandan kosong minyak sawit.

Untuk mengira kandungan air sampel 1, 2, 3 dan briket yang dicampur dengan minyak kastor dan tandan kosong kelapa sawit, pengiraan yang sama seperti contoh analisis kandungan air di atas digunakan. Untuk mengira kandungan air sampel 1, 2, 3 dan 4 briket yang dicampur dengan minyak kastor dan tandan kosong kelapa sawit, pengiraan yang sama seperti contoh analisis kandungan air di atas digunakan.

Gambar 3.1. Diagram Alir
Gambar 3.1. Diagram Alir

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengujian Briket Berbahan Baku Biji Jarak dan Tandan

Pembahasan karakterisasi Briket

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel 1.1. Hasil penellitian terdahulu
Tabel 2.1. Produksi Biomassa di Indonesia
Gambar 2.1 Buah Jarak Pagar
Tabel 2.3. Nilai energi panas (calorific value) dari beberapa produk samping sawit    (berdasarkan berat kering)
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh campuran arang jerami terhadap karakteristik briket gambut plus yang meliputi nilai kalor, kadar air, kadar abu,

Semakin besar persentase campuran pelepah terhadap cangkang sawit, maka akan meningkatkan nilai kerapatan, keteguhan tekan, kadar air, zat terbang, dan kadar abu, tetapi

briket dengan campuran pelepah lebih mempunyai kadar air dan kadar abu yang tinggi dan kadar karbon terikat yang rendah, sehingga nilai kalor yang dihasilkan akan

Berdasarkan Gambar 3 pengujian 1 pembakaran briket arang ampas tebu dengan variasi komposisi campuran biji buah kepuh yang menghasilkan temperatur tertinggi adalah

nilai kalor, kepadatan, kadar air dan kadar abu dari briket yang dihasilkan.. Mendapatkan besar tekanan pengepresan yang menghasilkan kualitas briket terbaik. Sebagai upaya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan bungkil biji kapuk dan sekam padi yang memiliki kadar air, kadar abu, kadar karbon, dan nilai kalor sesuai

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakterisitik biobriket dari campuran eceng gondok dan cangkang buah aren, yang meliputi kadar air, kerapatan, kadar

Pemanfaatan Limbah Cangkang Kelapa Sawit Menjadi Briket Arang Sebagai Bahan Bakar Alternatif.. Pengaruh Perekat Pembuatan Briket Limbah Kayu Sengon Terhadap Kerapatan, Kadar Air Dan