UNIVERSITAS NASIONAL PASIM Jl. Dakota No. 8A Sukaraja, Cicendo. Bandung Telp. (022) 6020409, 6017486, 6020451 Fax. (022) 6020344
Mata Kuliah : Teori Perkembangan Manusia Kelas : Reguler Pagi
Sifat : Take Home
Dosen : Dr. Rahayu Ginintasasi, S.Psi., M.Si.
Tahun Ajaran : 2023/2024
Nama : Riska Hikmah Alwiyah NIM : 03052011036
Tanggal : Jumat, 17 November 2023
1. Jelaskan menurut saudara, apa pentingnya mempelajari Teori Perkembangan Manusia dalam kebutuhan akademis dan dalam kehidupan sehari-hari saudara!
Jawab : - Akademis
Menurut saya penting karena dengan pemahaman Teori Perkembangan Manusia ini, para pengajar dapat lebih mengoptimalkan pengajaran dan pembelajaran di dalam kelas, serta menciptakan lingkungan yang kondusif dan sesuai dengan tahap perkembangan dan kebutuhan para siswanya. Seperti dalam teori Jean Piaget mengenai perkembangan kognitif dimana anak- anak melewati empat tahap perkembangan yang teratur dan saling terhubung, hal ini dapat memberikan wawasan untuk para pengajar bagaimana cara anak-anak berpikir dan belajar di setiap tahapnya.
- Kehidupan sehari-hari
Menurut saya, dalam kehidupan sehari-hari penting untuk mempelajari Teori Perkembangan Manusia karena dapat memahami dan menghargai proses perkembangan yang terjadi pada diri sendiri, keluarga, dan orang lain. Dengan begitu empati yang ada pada diri sendiri lebih berkembang, hal ini membantu dalam memahami pola perilaku pada orang lain.
Seperti dalam teori Albert Bandura mengenai pembelajaran sosial dimana pemahaman akan teori ini dapat membantu dalam memahami mengapa seseorang cenderung meniru perilaku yang positif dan negatif.
Sumber :
Crain, W. (2010). TEORI PERKEMBANGAN: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.
Hanafi, I., & Sumitro, E. A. (2019). PERKEMBANGAN KOGNITIF MENURUT "JEAN PIAGET" DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN. Jurnal Pendidikan Dasar.
Mimin. (2023, February 23). Benefits & Objectives of Studying Developmental Psychology Theory. Retrieved from FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA:
https://psikologi.uma.ac.id/manfaat-tujuan-mempelajari-teori-psikologi- perkembangan/
2. Dalam sejarah dan pembahasan teori-teori awal kita mengetahui terdapat dua pendapat yang memiliki hubungan dan kontradiktif. Gagasan Locke yaitu environmental dan Rosseau Naturalisme, silahkan saudara jelaskan:
a. Definisi Jawab :
Locke Environmental
Locke merupakan salah satu dari dua pelopor besar dalam bidang psikologi anak. Locke adalah bapak enviromentalisme dan teori belajar dengan pengikut seperti Pavlov dan Skinner.
Menurut pandanagan enviromentalisme, anak-anak menjadi dewasa lantaran pengasuhan dan pendidikan yang mereka terima. John Locke menyatakan bahwa anak-anak bukanlah baik dan buruk secara bawaan-sebaliknya mereka sama sekali tidak memiliki bawaan apapun. Jiwa anak-anak, kata Locke, merupakan sebuah tabula rasa, seperti kertas kosong, sehingga apapun pikiran yang muncul darinya hampir sepenuhnya muncul dari pembelajaran dan pengalaman mereka. Lingkungan dapat membentuk jiwa anak-anak melalui; proses asiosiasi (dua gagasan selalu muncul bersama-sama), repetisi (melakukan sesuatu berkali-kali), imitasi (peniruan), dan reward and punishment (penghargaan dan hukuman).
Rosseau Naturalisme
Rosseau sebagai bapak naturalisme dengan pengikut seperti Gessel, Montessori, Wenner, dan Piaget. Teori naturalisme memandang anak berkembang dengan cara-caranya sendiri melihat, berpikir, dan merasa. Alam seperti guru yang mendorong anak mengembangkan kemampuan berbeda-beda ditingkat pertumbuhan yang berbeda. Teori ini dikemukakan Jean Jecques Rousseau (1712-1778) dalam bukunya yang berjudul Emile.
Belajar dari alam anak-anak mungkin berubah mungkin tidak, tetapi anak tetap saja sebagai pribadi yang utuh dan kuat.
b. Persamaan dan Perbedaan Jawab :
Persamaan
Pertama, pengalaman lingkungan memiliki pengaruh yang kuat terhadap perkembangan anak. Locke berpendapat bahwa anak berevolusi dari seorang "tabula rasa"
yang belum memiliki pengetahuan atau pemahaman, dan bahwa pengalaman yang diperoleh dari lingkungannya akan membentuk perkembangan mental dan sosial anak tersebut. Rousseau juga meyakini bahwa lingkungan berperan penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak, menganggap manusia sebagai makhluk alami yang baik yang akan berkembang dengan baik jika lingkungan yang mendukung diberikan.
Kedua, baik Locke maupun Rousseau mengakui bahwa interaksi dengan lingkungan fisik dan sosial akan mempengaruhi perkembangan kognitif anak. Menurut Locke, anak akan memperoleh pengetahuan melalui inderanya, seperti melalui pengamatan, pengalaman fisik, dan persepsi sensorik. Rousseau juga menyatakan bahwa anak perlu berinteraksi dengan alam dan belajar dari pengalaman langsung, karena ini akan memperkaya pemahaman dan pengetahuan mereka tentang dunia.
Selain itu, kedua teori tersebut juga mengakui peran penting para orang tua dan pengasuh dalam membantu perkembangan anak. Locke menyebut mereka sebagai "pengarang moral" dan menekankan perlunya memberikan panduan, batasan, dan bimbingan yang tepat untuk anak. Rousseau juga mengusulkan pendekatan yang serupa, di mana orang tua dan pengasuh perlu menjadi model yang baik dan memberikan lingkungan yang alami dan bebas dari keterbatasan sosial.
Perbedaan
Menurut teori environmental Locke, anak lahir sebagai tabula rasa atau "kertas putih"
yang sepenuhnya kosong dan belum memiliki pengetahuan atau kecenderungan apapun. Dalam pandangan ini, perkembangan dan kepribadian anak sepenuhnya dipengaruhi oleh pengalaman dan lingkungan yang ada di sekitarnya. Dalam konteks ini, Locke memandang bahwa orang tua, guru, dan lingkungan sosial memainkan peran penting dalam membentuk perilaku dan kepribadian anak. Menurut Locke, anak-anak belajar melalui pengamatan, pengalaman, dan pembentukan asosiasi antara stimulus dan respons.
Di sisi lain, teori naturalisme Rosseau menekankan pada pandangan bahwa anak-anak lahir dengan naluri dan kecenderungan alami yang sudah ada sejak lahir. Rosseau percaya bahwa anak-anak memiliki dorongan bawaan yang kuat untuk bereksplorasi dan belajar dari lingkungan mereka sendiri secara alami, tanpa campur tangan atau pengaruh terlalu banyak dari orang dewasa. Rosseau memandang bahwa perkembangan anak seharusnya tidak terkekang oleh aturan atau tuntutan masyarakat, melainkan membiarkan anak-anak mengikuti dorongan alamiah mereka sendiri. Menurut Rosseau, lingkungan yang terlalu terorganisasi dan terstruktur dapat menghalangi perkembangan dan kreativitas anak.
c. Berikan pendapat saudara mengenai mana yang lebih saudara pilih Jawab :
Saya lebih memilih teori dari Environmental Jhon Locke karena pada teori ini anak dianggap sebagai tabula rasa atau kertas putih yang belum terisi pengalaman/pengetahuan apapun. Jadi perkembangan anak dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman yang diperolehnya dari lingkungan sekitar. Sehingga anak lebih memiliki potensi untuk menjadi manusia yang rasional berdasarkan proses belajar dan pengalaman. Juga teori ini memberikan penekanan pada orang tua untuk bertanggung jawab dalam perkembangan anak seperti sekolah yang bagus, lingkungan yang positif, dan kegiatan produktif lainnya yang membawa manfaat.
Sedangkan teori dari Naturalisme Rosseau cenderung mengabaikan peran pengaruh lingkungan dalam perkembangan anak, sehingga anak menjadi terlalu bebas dan kurang dapat pengarahan, hal ini dapat berdampak negatif pada interaksi sosial karena kurangnya kesempatan untuk mengembangkan potensi anak secara maximal melalui pendidikan formal yang memberikan struktur dan bimbingan yang dibutuhkan anak.
Sumber :
AgentJellyfish13287. (2020, July 12). Pandangan Preformationism John Locke dan J.J.
Rosseau. Retrieved from Course Hero:
https://www.coursehero.com/file/75438231/Pandangan-Preformationism-John-Locke- dan-JJ-Rosseaudoc/
Frizzy, W. (2012, July 23). Teori Enviromental (John Locke).
Sang Pembelajar. (2022). Teori-Teori Perkembangan. Retrieved from DESBUD.ID:
https://www.desbud.id/2022/03/teori-teori-
perkembangan.html#:~:text=Teori%20Naturalisme%20Teori%20naturalisme%20me
mandang%20anak%20berkembang%20dengan,Jecques%20Rousseau%20%281712- 1778%29%20dalam%20bukunya%20yang%20berjudul%20Emile.
3. Jelaskan teori attachment (kelekatan) dari Bowlby dan berikan contohnya!
Jawab :
Teori attachment (kelekatan) adalah teori yang menjelaskan bagaimana ikatan emosional yang kuat terbentuk antara bayi dan figur yang paling dekat, biasanya ibu. Pertama kali dikemukakan oleh seorang psikolog dari Inggris pada tahun 1958 bernama John Bowlby.
Kemudian formulasi yang lebih lengkap dikemukakan oleh Mary Ainsworth pada tahun 1969.
Menurut teori attachment (kelekatan) ini, bayi dilahirkan dengan kecenderungan alami untuk membentuk ikatan dengan figure perawatnya. Bowlby berpendapat bahwa ikatan ini sangat penting untuk perkembangan dan kesejahteraan emosional bayi. Ikatan ini melibatkan adanya rasa nyaman dan kepercayaan bahwa bayi akan terlindungi dan mendapatkan perhatian ketika dia merasa tidak aman dan terancam.
Teori attachment (kelekatan) terdapat fase-fase yang membentuk ikatan kemelekatan.
Fase 1 (lahir sampai 3 bulan) bayi menujukan beragam jenis respons kepada orang-orang disekitarnya, namun respons ini tidak pernah dipilihnya. Fase 2 (3 bulan sampai 6 bulan) bayi mulai mempersempit respon mereka kepada orang-orang yang dikenal saja. Fase 3 (6 bulan sampai 3 tahun) kemelekatan bayi terhadap pengasuh utama lebih nyata dan jelas, bayi cenderung mengungkapkan kecemasan dan kesedihan saat dipisahkan dari ibu atau pengasuh utamanya.
Dalam teori attachment (kelekatan) Bowlby ini terdapat pola-pola kemelekatan menurut Mary Ainsworth, yaitu bayi-bayi yang tetap merasa aman (Securily-attached infants);
bayi-bayi yang tidak merasa aman dan ingin menghindar (Insecure-avoidant infants); dan bayi- bayi yang tidak merasa aman namun bersikap ambivalen (Insecure-ambivalent infants).
Contoh : Jika seorang bayi merasa lapar, takut, atau tidak nyaman, biasanya mereka akan mencari kedekatan fisik dan emosional dengan orang tua mereka.
Jika orang tua memberikan perawatan yang responsif dan konsisten, bayi akan merasa aman dan nyaman dan ikatan mereka dengan orang tua akan semakin kuat. Misalnya : Saat bayi menangis karena merasa lapar pada pukul 2 pagi, orang tua dengan cepat bangun dan memberi makan. Mereka mengulangi pola ini setiap kali bayi menunjukkan tanda-tanda lapar.
Orang tua juga menghabiskan waktu yang cukup dengan bayi, bermain, menyanyikan lagu, dan berbicara dengan bayi sehingga bayi merasa diperhatikan dan aman.
Namun, jika perawatan orang tua tidak konsisten atau tidak responsif, bayi mungkin mengalami kecemasan atau ketidakamanan dalam hubungan mereka. Misalnya : Saat bayi menangis karena merasa lapar pada pukul 2 pagi dan orang tua tidak bangun atau merespons dengan cepat. Atau mereka mungkin tidak memberi makanan yang cukup atau tidak merespons dengan konsisten ketika bayi menunjukkan tanda-tanda lapar.
Sehingga saya percaya, bahwa melalui pengasuhan yang mendukung dan responsif, orang tua dapat membantu anak merasa aman, terlindungi, dan dihargai. Anak merasa nyaman untuk mengeskplorasi dunia di sekitarnya dengan keyakinan bahwa anak dapat kembali kepada orang tua mereka jika ada masalah dan kesulitan. Dan saya yakin bahwa pendekatan kemelekatan berdasarkan teori Bowlby ini dapat menjadi landasan yang baik dalam membentuk ikatan emosional yang sehat antara orang tua dan anak.
Sumber :
Crain, W. (2010). TEORI PERKEMBANGAN: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.
Universitas Psikologi. (2020). Teori Psikologi Perkembangan Attachment (Kelekatan) Menurut Para Ahli. Retrieved from UNIVERSITAS PSIKOLOGI:
https://www.universitaspsikologi.com/2018/05/teori-psikologi-perkembangan- attacment-kelekatan.html
4. Jelaskan teori evolusi dari Darwin dan bagaimana pendapat anda tentang teori tersebut?
Jawab :
Teori evolusi adalah konsep ilmiah yang menjelaskan bagaimana kehidupan dibumi berkembang dari bentuk dasar yang sederhana menjadi bentuk yang lebih kompleks seiring berjalannya waktu. Teori evolusi dikembangkan oleh Charles Darwin melalui karyanya yang terkenal, “The Origin of Species” yang diterbitkan pada tahun 1859.
Dalam karyanya Darwin merangkum hasil penelitiannya, pengamatannya, dan penalarannya selama perjalanannya bersama kapal HMS Beagle pada tahun 1830-an. Darwin mengamati perbedaan-perbedaan di antara organisme di berbagai wilayah dan mencatat bahwa adaptasi hewan dan tumbuhan tersebut dengan lingkungan tempat tinggal mereka sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka.
Teori seleksi alam Darwin adalah konsep kunci dalam evolusi. Disebut juga sebagai
"survival of the fittest" atau "yang unggul yang bisa bertahan hidup", teori ini berarti individu dengan sifat yang paling sesuai atau adaptif akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk
bertahan hidup dan berkembang biak. Sedangkan individu dengan sifat yang kurang adaptif akan cenderung tereliminasi dari populasi. Dengan kata lain, mekanisme seleksi alam bertanggung jawab atas perubahan genetik dalam populasi dari generasi ke generasi.
Darwin juga mengemukakan konsep nenek moyang bersama dalam teorinya. Dia menyatakan bahwa semua bentuk kehidupan saat ini berasal dari satu atau beberapa nenek moyang yang sama. Ini berarti bahwa semua organisme hidup di bumi terkait dan memiliki akar yang sama dalam pohon kehidupan.
Darwin juga menjelaskan dalam bukunya mengenai seleksi buatan, yaitu proses di mana manusia memilih dan mengubah sifat-sifat pilihan dalam populasi organisme. Contohnya adalah seleksi tanaman dan pembiakan hewan yang telah dilakukan oleh manusia selama berabad-abad.
Menurut pendapat saya, Darwin merupakan pemikir yang sangat hebat di zaman yang seperti dulu dia sudah mampu mencetuskan teori di saat orang-orang bingung atas teori tentang asal-usul makhluk hidup. Berdasarkan teori Darwin, maka kata “evolusi” lebih tepat digunakan dalam menjelaskan keberagaman makhluk hidup daripada kata “revolusi” karena menurut teori Darwin, terdapat keterkaitan antara generasi sebelumnya dan generasi setelahnya melalui proses reproduksi. Teori evolusi Darwin ini juga membantu dalam menerangkan pemikiran mengenai evolusi yang terjadi di dunia saat ini dan kiblat berkembangnya berbagai disiplin ilmu berdasarkan bukti empiris. Dan ada sedikit kritik seperti kurangnya pemahaman mengenai asal-usul kehidupan itu sendiri, sehingga ada beberapa kelompok agama tertentu yang mungkin memiliki pandangan berbeda terhadap teori ini.
Sumber :
Crain, W. (2010). TEORI PERKEMBANGAN: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.
Farabi, I. (2021, October 5). Charles Darwin: Pelopor Teori Evolusi oleh Seleksi Alam.
Retrieved from Zenius: https://www.zenius.net/blog/charles-darwin-teori-evolusi- seleksi-alam
5. Berikan analisa saudara menggunakan teori perkembangan Moral Kohlberg dari kisah kedua tokoh berikut ini :
a. Mahatma Gandhi (gunakan refrensi pada lembar setelah soal) Jawab :
Tingkat Tahap Deskripsi
Tingkat I : Moralitas
Prakonvensional
Tahap 1 : Kepatuhan dan Orientasi
Hukum
Dalam kasus Mahatma Gandhi, ia tumbuh dalam lingkungan yang kuat dalam
menjunjung tinggi tradisi agama Hindu, seperti pantang makan daging hewan dan menjauhi alkohol serta seks bebas. Dalam hal ini, ia menaati serta menghormati aturan dan norma yang ada dalam agama Hindu.
Tahap 2 :
Individualisme dan Pertukaran
Ketika ia memutuskan untuk mengembangkan karier sebagai pengacara di Afrika Selatan, ia menyaksikan perlakuan diskriminasi yang dialami olehnya sebagai orang keturunan India oleh orang-orang Eropa. Pengalaman ini membuatnya memiliki tekad dan komitmen yang kuat untuk memperbaiki situasi dan permasalahan di depan matanya. Mahatma Gandhi kemudian mengembangkan gagasan bagaimana melawan bentuk imperialisme Eropa serta membebaskan warga kulit berwarna dari bentuk diskriminasi dan kolonisasi.
Tingkat II : Moralitas Konvensional
Tahap 3 : Hubungan- hubungan Antar- Pribadi
Mahatma Gandhi menunjukkan keterikatannya terhadap hubungan personal melalui perannya sebagai pemimpin politik dan spiritual yang berinteraksi langsung dengan masyarakat. Ia mendirikan ashram dan membawa orang-orang dari berbagai latar belakang untuk
berpartisipasi dalam gerakan satyagraha yang meyakini kekuatan hubungan antarpribadi
yang bertujuan memperbaiki situasi dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
Tahap 4 :
Memelihara Tatanan Sosial
Mahatma Gandhi menunjukkan komitmennya terhadap memelihara tatanan sosial dalam perjuangannya untuk mengakhiri diskriminasi kasta Hindu terbawah. Dia mengambil sumpah
"puasa hingga mati" sebagai bentuk tekanan terhadap pemimpin agama Hindu untuk menghapus sistem kasta.
Tingkat III : Moralitas Pasca- Konvensional
Tahap 5 : Kontrak Sosial dan Hak-hak Individual
Perjuangannya melawan imperialisme dan diskriminasi di Afrika Selatan. Dia berjuang untuk membebaskan warga India yang kulitnya berwarna di negara tersebut dari bentuk
penindasan dan kolonisasi yang dilakukan oleh orang Eropa. Gandhi mengembangkan gagasan bagaimana melawan bentuk imperialisme Eropa dan memerdekakan warga keturunan India dari bentuk diskriminasi. Dia juga membangun basis kekuatan massa dengan mempersatukan warga keturunan India dalam gerakan kongres di Natal.
Tahap 6 : Prinsip- prinsip Universal
Ia menerapkan prinsip satyagraha, yaitu bentuk perlawanan damai tanpa kekerasan, dalam melawan diskriminasi dan kolonialisme.
Mahatma Gandhi secara konsisten
mengutamakan nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan keberanian dalam tindakan dan
perjuangannya. Ia memperjuangkan hak-hak asasi manusia, kesetaraan, dan perdamaian melalui aksi boikot, protes, dan puasa.
Sumber : Referensi yang sudah disediakan.
b. Dr. Marthin Luther King Jr. (silahkan saudara cari refrensi secara mandiri) Jawab :
Tingkat Tahap Deskripsi
Tingkat I : Moralitas
Prakonvensional
Tahap 1 : Kepatuhan dan Orientasi
Hukum
Bisa dikatakan bahwa dalam protesannya terhadap segregasi dan prasangka, Dr. Martin Luther King Jr. tidak hanya mengikuti undang- undang yang ada, tetapi juga berjuang untuk mengubahnya. Sebagai contoh, dia memimpin boikot bus Montgomery untuk memprotes segregasi rasial yang diatur oleh undang- undang Jim Crow.
Tahap 2 :
Individualisme dan Pertukaran
Dr. Martin Luther King Jr. memimpin gerakan hak-hak sipil dengan tujuan memperoleh keadilan dan persamaan hak bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk orang-orang kulit hitam di Amerika Serikat.
Tingkat II : Moralitas Konvensional
Tahap 3 : Hubungan- hubungan Antar- Pribadi
Dr. Martin Luther King Jr. menjalin hubungan dan kemitraan dengan kelompok hak-hak sipil dan organisasi seperti NAACP dan Liga Urban Nasional untuk mencapai reformasi hak-hak sipil.
Tahap 4 :
Memelihara Tatanan Sosial
Dr. Martin Luther King Jr. menggunakan metode protes damai untuk mencapai perubahan sosial. Dia mempromosikan pemeliharaan tatanan sosial yang adil dan setara bagi semua orang, tanpa melanggar hukum atau menggunakan kekerasan.
Tingkat III : Moralitas Pasca- Konvensional
Tahap 5 : Kontrak Sosial dan Hak-hak Individual
Dr. Martin Luther King Jr. menantang norma- norma masyarakat dan hukum yang mempromosikan ketidaksetaraan dan berjuang untuk implementasi legislasi hak-hak sipil guna memastikan hak-hak dan peluang yang sama untuk semua orang.
Tahap 6 : Prinsip- prinsip Universal
Keyakinannya pada universalitas prinsip- prinsip seperti keadilan, kesetaraan, dan martabat manusia. Dr. Martin Luther King Jr.
memperjuangkan prinsip-prinsip ini tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi juga secara global, mempromosikan perlawanan non- kekerasan dan keadilan sosial sebagai nilai-nilai dasar bagi kemanusiaan.
Sumber : Referensi yang dicari secara mandiri.
Mahatma Gandhi
Mahatma Gandhi yang memiliki nama asli Mohandas Karamchand Gandhi lahir pada tanggal 2 Oktober 1869, di Porbandar, India. Gandhi adalah putra politisi senior, Kamarchand Gandhi, yang berasal dari kasta pedagang. Gandhi tumbuh di keluarga yang serba berkecukupan dengan lingkungan tradisi agama Hindu yang sangat kuat.
Sebagai seorang putra dari keluarga yang mengikuti tradisi agama yang kuat, Gandhi tumbuh dengan menjunjung tinggi banyak nilai keluhuran dari agama Hindu, seperti empati kepada segala makhluk hidup, pantang makan daging hewan, dan menjauhi alkohol serta seks bebas. Di sisi lain, Gandhi juga menentang beberapa tradisi Hindu yang menurutnya konservatif, seperti sistem kasta Hindu India yang mengklasifikasi derajat manusia dan juga kecenderungan lingkungan sekitarnya untuk membatasi pergaulan dengan agama lain. Gandhi muda telah berani untuk menalar konsep moral dalam dirinya sendiri, mendobrak nilai-nilai kolot yang menurutnya tidak mengacu pada dharma, menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama, serta bersahabat dengan kawan-kawan dari agama lain seperti Islam dan Sikh.
Di bulan Mei 1883, Mahatma Gandhi (13 tahun) menikah dengan Kasturbai Makhanji (14 tahun) dalam pernikahan yang dijodohkan oleh orang tuanya. Tidak lama setelah pernikahannya, dia melanjutkan sekolah ke Samaldas College di Bhavnagar, Gujarat. Gandhi kemudian meneruskan studinya di University College London jurusan Ilmu Hukum.
Di tahun 1891, Gandhi terpaksa pulang ke India karena mendengar kabar bahwa ibunya meninggal dunia. Setelah masa berkabung, Gandhi pun mencoba untuk memulai kariernya sebagai ahli hukum di tanah kelahirannya, tetapi gagal total dikarenakan pembawaannya pemalu dan tidak percaya diri untuk berbicara di depan umum.
Cerita transformasi Gandhi muda yang pemalu menjadi sosok legendaris dan berpengaruh di dunia dimulai pada tahun 1893 ketika dia memutuskan untuk mengembangkan kariernya sebagai pengacara di Afrika Selatan. Suatu hari di dalam sebuah kereta di Pietermaritzburg, Gandhi mendapat perlakuan diskriminasi dari orang Eropa, yaitu diusir secara paksa dengan diseret dan dilempar keluar kereta.
Gandhi juga pernah dipukul kusir kereta kuda hanya karena dirinya menolak turun untuk memberikan kursi penumpang pada orang kulit putih yang menjadi prioritas.
Pengalaman buruk ini menjadikan Gandhi memiliki sikap, prinsip, tekad, dan komitmen yang luar biasa gigih untuk memperbaiki situasi dan permasalahan di depan matanya.
Selama di Afrika Selatan, ia mengembangkan gagasan bagaimana melawan bentuk imperialisme dari Eropa serta membebaskan warga kulit berwarna dari bentuk diskriminasi dan
kolonisasi untuk dapat membangun negara yang mandiri. Gandhi mengasah keterampilan berargumen dan memahami bagaimana cara kerja imperialisme Barat.
Ia juga mulai membangun basis kekuatan massa dengan berkontribusi besar bagi terselenggaranya kongres untuk warga keturunan India di sebuah kota bernama Natal, untuk menyatukan suara politik dan memupuk rasa persatuan antarsesama warga turunan India. Hal ini membuat Gandhi diserang pada tahun 1897 oleh para demonstran kulit putih. Walaupun gerakan kongres ini bisa dibilang kurang berhasil, tetapi gerakan ini cukup mendapat perhatian di Afrika Selatan.
Bentuk kekerasan demi kekerasan yang dialami Gandhi, tidak lantas menyulut emosinya untuk melakukan pemberontakan dengan jalan kekerasan. Pada tahun 1906 di Johannesburg, Gandhi menerapkan sebuah prinsip perlawanan melawan diskriminasi dan kolonialisme bernama Satyagraha, yaitu bentuk protes nonkooperatif tanpa kekerasan.
Pengaruh Gandhi pada masyarakat turunan India semakin terbukti ketika Perang Boer Kedua meletus yang merupakan konflik militer antar-Kerajaan Inggris dengan Republik Afrika Selatan. Pada masa konflik tersebut, Gandhi memimpin gerakan relawan untuk membentuk kesatuan medis dan sopir ambulans yang beranggotakan warga turunan India. Kontribusi Gandhi dan para relawan lainnya akhirnya berhasil mencuri hati Pemerintah Inggris terhadap warga keturunan India.
Setelah perjuangannya di Afrika Selatan, Gandhi pulang ke tanah kelahirannya untuk membawa misi perubahan bagi rakyat India. Gandhi memulai perjuangan dengan cara sederhana, yaitu mendirikan ashram (seperti pesantren untuk agama Hindu) dengan mengajarkan konsep satyagraha dan ahimsa yang pada intinya merupakan gerakan perlawanan dengan cara damai tanpa kekerasan.
Usaha perjuangan ini berhasil mengumpulkan lebih dari 250 orang untuk bergabung dengan Gandhi untuk mempraktikkan sikap nonkekerasan dan toleransi terhadap semua agama. Kelompok spiritual Gandhi ini mulai terkenal ke beberapa daerah di India hingga suatu ketika di tahun 1917. Seorang petani dari wilayah pelosok datang dan minta bantuan Gandhi yang seorang ahli hukum dan spiritual untuk membantu petani berjuang melawan tuan tanah Inggris yang memungut biaya sewa tanah secara tidak adil.
Kejadian ini menyadarkan Gandhi bahwa sudah saatnya dia berjuang di lapangan untuk membela rakyat India. Di tahun 1920, Gandhi mempengaruhi Indian National Congress untuk mengadopsi strategi satyagraha sebagai gerakan resmi demi mencapai kemerdekaan.
Selama setahun setelahnya, Gandhi terus menyerukan pembangkangan sipil secara luas, memboikot barang komoditas produksi Inggris. Bahkan, menghasut orang-orang untuk
tidak mengenakan baju buatan Pabrik Inggris dengan membuat baju dengan cara menenun sendiri.
Pada 12 Maret 1930, Gandhi melakukan sebuah long march yang diikuti oleh puluhan ribu orang pendukungnya sepanjang 240 mil ke pesisir laut Kota Dandi untuk melakukan aksi boikot terhadap produksi pajak garam yang sangat tinggi. Tindakan sederhana Gandhi memicu ratusan ribu orang untuk mulai memanen garam dan mendistribusikannya sebagai komoditas mandiri di luar pemerintah Inggris.
Aksi boikot produksi garam itu membuat pabrik garam dan perdagangan Inggris kacau balau. Dalam waktu satu bulan, Inggris menahan Gandhi dan memenjarakan 60.000 orang yang tidak melawan sama sekali. Pada 20 Mei, dua ribu orang penganut prinsip ajaran Gandhi untuk tidak melakukan kekerasan nekat mendekati pintu tambang garam Dharsana untuk mengambil garam hak panen mereka.
Aksi damai tersebut berakhir dengan pemukulan oleh serdadu Inggris terhadap ribuan penduduk sipil secara sepihak tanpa ada bentuk perlawanan. Kejadian ini menjadi sorotan dunia internasional yang mengecam kebiadaban Pemerintahan Inggris. Karena tekanan dunia internasional yang semakin memuncak, pada Maret 1931, Inggris melepas semua tahanan politik, mengakui hak boikot pakaian rakyat India, serta mencabut larangan atas produksi garam buatan sendiri.
Gandhi meneruskan perjuangan internal untuk menghapus diskriminasi kasta Hindu terbawah (dalit) yang selama ribuan tahun dianggap sebagai golongan najis, gelandangan, dan fakir dalam budaya Hindu India. Pada 20 September, Gandhi memulai lagi sumpah “puasa hingga mati” sebagai bentuk desakan agar para petinggi agama Hindu dapat membentuk kesepakatan untuk menghapus sistem kasta.
Sikap keras kepala Gandhi ini membuat seluruh negeri bahkan dunia terkejut. Pengaruh Gandhi yang sangat besar membuat para pemimpin Hindu mulai menerima orang-orang dalit yang sebelumnya mereka anggap najis di kuil-kuil mereka. Hanya karena pengaruh seorang Gandhi, budaya konservatif Hinduisme selama ribuan tahun di India mengalami reformasi besar.
Setelah Perang Dunia 2 berakhir, publik India semakin yakin dalam waktu dekat Inggris akan angkat kaki dari India. Pada kesempatan itu, para pejuang pembebasan India yang beragama Islam, termasuk Ali Jinnah menuntut agar India dibagi berdasarkan mayoritas agama, di mana daerah yang diduduki mayoritas beragama Islam menjadi negara Pakistan Barat dan Pakistan Timur (sekarang Bangladesh). Hal ini sebetulnya tidak disetujui oleh Gandhi, namun dia mengalah demi mencegah terjadinya perang saudara.
Sayangnya, bentrokan antarkelompok Hindu dan Islam sudah terlanjur merebak di beberapa daerah. Gandhi memutuskan untuk melakukan perjalanan di berbagai wilayah India dari mulai yang termiskin, tempat kebanyakan kerusuhan dan pembantaian brutal terjadi.
Desa demi desa Gandhi kunjungi untuk menyuarakan misi perdamaian dalam setiap kelompok bentrokan. Secara keseluruhan, Gandhi sudah mengunjungi 49 desa dan cukup berhasil menjadi juru damai antarumat Islam dan Hindu di berbagai daerah.
Pemerintah Inggris yang baru memutuskan untuk memberi kemerdekaan kepada India pada 15 Agustus 1947. Pada hari yang sama, negara India dengan Pakistan Barat serta Pakistan Timur (Bangladesh) memerdekakan dirinya. Dalam proses pengungsian antarwilayah tersebut, bentrokan antarwarga Islam dan Hindu kembali terjadi. Hari-hari awal kemerdekaan India dan Pakistan diwarnai dengan berbagai bentrokan dan kekacauan. Lagi-lagi, Gandhi yang keras kepala memutuskan sumpah untuk berpuasa sampai mati hingga kekerasan sepenuhnya berhenti antar umat beragama. Ia memutuskan pindah ke rumah seorang beragama Islam yang paling miskin di Calcutta dengan tingkat bentrokan paling buruk, untuk berpuasa hingga mati di sana.
Dalam waktu kurang dari seminggu, bentrokan antarribuan umat Hindu dan Islam berhenti, bahkan beberapa di antara mereka mulai berpawai dan berdoa bersama. Ketika Gandhi hampir meninggal, Calcutta terdiam dan setiap orang berdoa bagi perdamaian.
Kekerasan telah berhenti karena tak seorang pun menginginkannya menderita karena apa yang mereka lakukan. Gandhi telah membuat sebuah mukjizat lagi dan kemudian menghentikan puasanya.
Aksi perdamaian yang diperjuangkan Gandhi tidak didukung oleh semua pihak dari sisi umat Islam maupun Hindu. Sebagian umat Islam di India masih banyak yang memandang sinis kepada Gandhi karena bentuk aksi puasanya itu, sementara itu banyak umat Hindu fanatik membencinya karena membela dan melindungi umat Islam.
Puncak sentimen masyarakat ini terjadi pada 30 Januari 1948, ketika Gandhi berjalan melintasi taman menuju upacara doa. Gandhi ditembak di depan umum pada jarak dekat oleh penganut Hindu ekstremis karena Gandhi dinilai terlalu membela umat Islam di India maupun Pakistan pada saat itu. Gandhi wafat pada hari itu juga. Selama hidupnya, Gandhi melakukan sumpah puasa untuk menghentikan bentrokan sipil sebanyak 17 kali dan dipenjara sebanyak 12 kali selama hidupnya.
Dr. Martin Luther King, Jr
Pendeta Martin Luther King, Jr., adalah legenda hak-hak sipil. Pada pertengahan 1950- an, King memimpin gerakan untuk mengakhiri segregasi dan melawan prasangka di Amerika Serikat melalui sarana protes damai. Pidato-pidatonya, beberapa yang paling ikonik di abad ke-20 memiliki efek mendalam pada kesadaran nasional. Melalui kepemimpinannya, gerakan hak-hak sipil membuka pintu bagi pendidikan dan pekerjaan yang telah lama tertutup bagi Amerika Hitam.
Pada tahun 1983, Presiden Ronald Reagan menandatangani RUU yang menciptakan hari libur federal untuk menghormati King atas komitmennya terhadap persamaan hak dan keadilan bagi semua. Diamati untuk pertama kalinya pada tanggal 20 Januari 1986, itu disebut Hari Martin Luther King Jr. Pada bulan Januari 2000, Hari Martin Luther King Jr. secara resmi diamati di seluruh 50 negara bagian AS.
Kehidupan awal
Meskipun nama King dikenal di seluruh dunia, banyak yang mungkin tidak menyadari bahwa ia lahir Michael King, Jr. di Atlanta, Georgia pada 15 Januari 1929. Ayahnya, Michael King, adalah seorang pendeta di Gereja Baptis Ebenezer di Atlanta. Selama perjalanan ke Jerman, King, Sr. sangat terkesan dengan sejarah pemimpin Reformasi Protesan Martin Luther sehingga dia tidak hanya mengubah namanya sendiri, tetapi juga Michael yang berusia lima tahun.
Kecemerlangannya dicatat sejak awal, ketika ia diterima di Morehouse College, sebuah sekolah historis kulit hitam di Atlanta, pada usia 15 tahun. Pada musim panas sebelum tahun terakhir kuliahnya, King tahu bahwa dia ditakdirkan untuk melanjutkan profesi keluarga dalam pekerjaan pastoral dan memutuskan untuk memasuki pelayanan. Dia menerima gelar Sarjana dari Morehouse pada usia 19, dan kemudian mendaftar di Crozer Theological Seminary di Chester, Pennsylvania, lulus dengan gelar Bachelor of Divinity pada tahun 1951. Ia meraih gelar doktor dalam teologi sistematik dari Universitas Boston pada 1955.
King menikahi Coretta Scott pada 18 Juni 1953, di halaman rumah orang tuanya di kampung halamannya di Heiberger, Alabama. Mereka menjadi orang tua dari empat anak:
Yolanda King (1955–2007), Martin Luther King III (lahir 1957), Dexter Scott King (lahir 1961), dan Bernice King (lahir 1963).
Menjadi pemimpin hak-hak sipil
Pada tahun 1954, ketika ia berusia 25 tahun, Dr. King menjadi pendeta di Gereja Baptis Dexter Avenue di Montgomery, Alabama. Pada bulan Maret 1955, Claudette Colvin, seorang siswi kulit hitam berusia 15 tahun di Montgomery, menolak untuk menyerahkan kursi busnya
kepada seorang pria kulit putih, yang merupakan pelanggaran terhadap undang-undang Jim Crow, undang-undang setempat di Amerika Serikat bagian selatan yang memberlakukan segregasi rasial.
King berada di komite dari komunitas Afrika-Amerika Birmingham yang menyelidiki kasus ini. Bab lokal dari Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Kulit Berwarna (NAACP) secara singkat mempertimbangkan untuk menggunakan kasus Colvin untuk menantang undang-undang segregasi, tetapi memutuskan bahwa karena dia masih sangat muda dan telah hamil kasusnya akan menarik terlalu banyak perhatian negatif.
Sembilan bulan kemudian pada 1 Desember 1955, kejadian serupa terjadi ketika seorang penjahit bernama Rosa Parks ditangkap karena menolak menyerahkan kursinya di bus kota. Kedua insiden tersebut menyebabkan boikot bus Montgomery, yang didesak dan direncanakan oleh Presiden NAACP Bab Alabama, E.D. Nixon, dan dipimpin oleh King.
Boikot berlangsung selama 385 hari.
Peran King yang menonjol dan blak-blakan dalam boikot menyebabkan banyak ancaman terhadap hidupnya, dan rumahnya dibom. Dia ditangkap selama kampanye, yang diakhiri dengan putusan Pengadilan Distrik Amerika Serikat di Browder v. Gayle (di mana Colvin adalah penggugat) yang mengakhiri segregasi rasial di semua bus umum Montgomery.
Peran King dalam boikot bus mengubahnya menjadi tokoh nasional dan juru bicara gerakan hak-hak sipil yang paling terkenal.
Berjuang untuk perubahan melalui protes tanpa kekerasan
Sejak hari-hari awal boikot Montgomery, King sering menyebut Mahatma Gandhi dari India sebagai "cahaya penuntun teknik perubahan sosial tanpa kekerasan kami."
Pada tahun 1957, King, Ralph Abernathy, Fred Shuttlesworth, Joseph Lowery, dan aktivis hak-hak sipil lainnya mendirikan Konferensi Kepemimpinan Kristen Selatan untuk memanfaatkan kekuatan pengorganisasian gereja-gereja kulit hitam untuk melakukan protes tanpa kekerasan untuk akhirnya mencapai reformasi hak-hak sipil. Kelompok ini adalah bagian dari apa yang disebut "Lima Besar" organisasi hak-hak sipil, yang meliputi NAACP, Liga Urban Nasional, Komite Koordinasi Non-kekerasan Mahasiswa, dan Kongres Kesetaraan Rasial.
Melalui hubungannya dengan kelompok hak-hak sipil Lima Besar, dukungan luar biasa dari Black America dan dengan dukungan simpatisan individu terkemuka, keterampilan dan efektivitas King tumbuh secara eksponensial. Dia mengorganisir dan memimpin pawai untuk hak orang kulit hitam untuk memilih, desegregasi, hak-hak buruh, dan hak-hak sipil dasar lainnya.
Pada tanggal 28 Agustus 1963, The March on Washington for Jobs and Freedom menjadi puncak pengaruh nasional dan internasional King. Di hadapan kerumunan 250.000 orang, ia menyampaikan pidato legendaris "I Have A Dream" di tangga Lincoln Memorial.
Pidato itu, bersama dengan banyak pidato lain yang disampaikan King, memiliki pengaruh abadi pada retorika dunia.
Pada tahun 1964, King dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian untuk hak-hak sipil dan aktivisme keadilan sosialnya. Sebagian besar protes yang diorganisir King berhasil diberlakukan menjadi undang-undang dengan disahkannya Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964 dan Undang-Undang Hak Suara 1965.
Keadilan ekonomi dan Perang Vietnam
Penentangan King terhadap Perang Vietnam menjadi bagian penting dari persona publiknya. Pada tanggal 4 April 1967 tepat satu tahun sebelum kematiannya ia memberikan pidato yang disebut "Beyond Vietnam" di New York City, di mana ia mengusulkan penghentian pemboman Vietnam. King juga menyarankan agar Amerika Serikat mengumumkan gencatan senjata dengan tujuan mencapai pembicaraan damai, dan bahwa AS menetapkan tanggal untuk penarikan.
Pada akhirnya, King terdorong untuk fokus pada keadilan sosial dan ekonomi di Amerika Serikat. Dia telah melakukan perjalanan ke Memphis, Tennessee pada awal April 1968 untuk membantu mengatur pemogokan pekerja sanitasi, dan pada malam 3 April, dia menyampaikan pidato legendaris "I've Been to the Mountaintop", di mana dia membandingkan pemogokan dengan perjuangan panjang untuk kebebasan manusia dan pertempuran untuk keadilan ekonomi, menggunakan Perumpamaan Perjanjian Baru tentang Orang Samaria yang Baik Hati untuk menekankan perlunya orang terlibat.
Pembunuhan
Tetapi King tidak akan hidup untuk mewujudkan visi itu. Keesokan harinya, 4 April 1968, King ditembak mati di balkon Motel Lorraine di Memphis oleh James Earl Ray, seorang penjahat kecil yang melarikan diri tahun sebelumnya dari penjara dengan keamanan maksimum. Ray didakwa dan dihukum karena pembunuhan dan dijatuhi hukuman 99 tahun penjara pada 10 Maret 1969. Tapi Ray berubah pikiran setelah tiga hari di penjara, mengklaim dia tidak bersalah dan telah dijebak. Dia menghabiskan sisa hidupnya berjuang tidak berhasil untuk persidangan, meskipun dukungan utama dari beberapa anggota keluarga Raja dan Pendeta Jesse Jackson.
Gejolak yang mengalir dari pembunuhan King membuat banyak orang kulit hitam Amerika bertanya-tanya apakah mimpi yang dia bicarakan dengan fasih telah mati bersamanya.
Namun, hari ini, orang-orang muda di seluruh dunia masih belajar tentang kehidupan dan warisan King dan visinya tentang kesetaraan dan keadilan untuk semua terus beresonansi.
Sumber :
NATIONAL GEOGRAPHIC STAFF. (2023, January 12). HISTORY & CULTUR: Who was Martin Luther King, Jr.? Retrieved from NATIONAL GEOGRAPHIC:
https://www.nationalgeographic.com/culture/article/martin-luther-king-jr