Ujian Tengah Semester Semester Gasal Tahun 2023
Nama : Riris Cahya Utami NIM : 23080304153
Prodi / Jurusan : Pendidikan Akuntansi / FEB
Mata Kuliah / Kode soal : Pendidikan Pancasila / 224566 Kelas : Pendidikan Akuntansi 2023i
Hari, Tanggal : Kamis, 19 Oktober 2023
Jawaban
1.) - Landasan Historis adalah fakta-fakta sejarah yang dijadikan dasar bagi pengembangan pendidikan Pancasila, baik menyangkut formulasi tujuan, pengembangan materi, rancangan model pembelajaran, dan evaluasinya.
- Landasan kultural adalah pengembangan pendidikan Pancasila didasarkan atas nilai-nilai yang diagungkan, dan karenanya disepakati dalam kehidupan nasional. Pancasila merupakan salah satu pencerminan budaya bangsa, sehingga harus diwariskan ke generasi penerus.
- Landasan Yuridis menyangkut aturan perundang-undangan yang mendasari pelaksanaan Pendidikan Pancasila. Pancasila secara yuridis konstitusional telah secara formal menjadi dasar negara sejak dituangkannya rumusan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945.
- Landasan filosofis adalah penggunaan hasil-hasil pemikiran filsafat Pancasila untuk mengembangkan Pendidikan Pancasila. Secara praktis nilai-nilai tersebut berupa pandangan hidup (filsafat hidup) berbangsa.
Untuk Pendidikan Pancasila di Peguruan Tinggi Menggunakan Landasan Yuridis yaitu : a. UUD 1945
b. Ketetapan MPRS/MPR
c. Undang undang sistem pendidikan nasional d. Peraturan pemerintah tentang pendidikan tinggi e. Surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan
f. Surat keputusan dirjen Dikti Depdikbud Depdiknas f. UU no 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi
2.) Kedudukan Pancasila dalam sistem ketatanegaraan dan peraturan perundang - undangan di Indonesia adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum. Sebagaimana dinyatakan pada Pasal 2 UU 12/2011 bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum.
Pancasila adalah dasar ideologi negara Indonesia. Kedudukannya dalam sistem ketatanegaraan dan peraturan perundang-undangan Indonesia sangat penting.
Jadi, Pancasila memiliki kedudukan yang sangat kuat dalam sistem ketatanegaraan dan peraturan perundang-undangan Indonesia, dan nilainya memengaruhi seluruh spektrum kebijakan dan kehidupan masyarakat di Indonesia.
3.) Pancasila memiliki dua peran penting dalam kehidupan Indonesia, yaitu sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Pancasila memainkan peran sentral dalam membentuk identitas bangsa Indonesia dan menentukan arah pembangunan negara. Sebagai pandangan hidup, Pancasila membimbing individu untuk hidup dengan nilai-nilai luhur.
Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi pijakan utama dalam menjalankan pemerintahan dan mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan menghargai, memahami, dan mengamalkan Pancasila, Indonesia berusaha untuk mencapai cita-cita sebagai negara yang adil, makmur, dan berdaulat.
4.) Konsep Pancasila sebagai staat fundamental norm dalam rangka pengembangan sistem hukum nasional menjadi norma tertinggi suatu negara yang ditetapkan terlebih dahulu dan menjadi rujukan bagi norma hukum di bawahnya. Hal ini menjadi dasar dalam kedudukan Pancasila sebagai dasar negara yang bersifat tetap, kuat, dan tidak dapat diubah oleh siapa pun, termasuk oleh MPR-DPR hasil pemilihan umum. Mengubah Pancasila berarti membubarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Pancasila sebagai kaidah negara yang fundamental berarti menjadi hukum dasar tertulis yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), hukum tidak tertulis (konversi/hukium adat), dan semua hukum atau peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam negara Republik Indonesia harus bersumber dan berada di bawah pokok kaidah negara yang fundamental tersebut.
5.) Pancasila memiliki peranan penting sebagai filter (penyaring) nilai-nilai baru dalam era Globalisasi ini. Rakyat Indonesia perlu untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perkembangan zaman, tetapi Pancasila diperlukan untuk mempertahankan nilai budaya asli.
Pancasila dapat digunakan untuk memilah mana saja nilai yang dapat diserap untuk kemudian disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, Pancasila tidak kaku dan menutup jalan bagi adanya perubahan. Pancasila justru memberi kesempatan bagi nilai-nilai baru untuk tumbuh dalam negara dengan tetap berada di bawah kepribadian bangsa.
