PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Penelitian Relevan
Peneliti juga melakukan wawancara dengan anggota sanggar tari tradisional Janger Eko Budoyo yang ikut serta dalam pembibitan sapi. Penghasilan yang dimiliki Tn. Subiono yang diperoleh sebelum bergabung dengan sanggar tari tradisional Janger Eko Budoyo, hanya mengandalkannya saja.
LANDASAN TEORI
Pengertian Pemberdayaan
Menurut Karl Marx, pemberdayaan masyarakat adalah proses perjuangan kaum lemah untuk memperoleh nilai lebih sebagai hak normatifnya. 7Fikri Nazarullail, Hardika Hardika, dan Ellyn Sugeng Desyanty, "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Ekowisata 'Lepen Adventure," 2, no.
Konsep Pemberdayaan
Oleh karena itu, untuk memahami konsep pemberdayaan secara utuh perlu diketahui konsep kelompok lemah dan ketidakberdayaan yang dialaminya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 12, Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya untuk mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, dan pendayagunaan sumber daya. merancang kebijakan, program, kegiatan dan pembinaan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa.
Teori-teori Pemberdayaan
Tahap Tahap Pemberdayaan Masyarakat
Peneliti melakukan wawancara dengan pengelola sanggar tari tradisional Janger Eko Budoyo yaitu Bapak. Mukholil. Tn. Subiono adalah anggota sanggar tari tradisional Janger Eko Budoyo dan Bpk. Subiono adalah anggota sanggar Janger Eko Budoyo yang beternak sapi milik sanggar tersebut. Peneliti juga melakukan wawancara dengan masyarakat umum yang memerah susu sapi dari penghasilan sanggar tari tradisional Janger Eko Budoyo.
4 Sa'in, masyarakat umum beternak sapi sanggar tari Janger Eko Budoyo, wawancara, 1 Juli 2020. Pembagian hasil beternak sapi milik sanggar, Bp. Sriman menerima 1 bagian sapi, dimana sapi tersebut masih milik Pak. Pengasuh Sriman, dari hasil ternak sapi milik sanggar Janger Eko Budoyo.
Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat
Tujuan Pemberdayaan
Mendukung, memberikan bimbingan dan dukungan kepada masyarakat agar dapat melaksanakan tugas-tugas kehidupannya dan mendukungnya agar tidak terjerumus dalam situasi yang tidak menguntungkan. Berkaitan dengan hal tersebut, pengalaman menunjukkan bahwa penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan dan tidak seimbang berdampak negatif terhadap produktivitas dan pendapatan petani dalam hal kerusakan lingkungan lainnya yang mengancam keberlanjutan pembangunan pertanian itu sendiri.
Kesenian
- Pengertian Kesenian
- Manfaat Kesenian dalam Ekonomi Islam
- Kesenian Janger
- Sejarah Kesenian Janger
21Agus Mursidi, “Peran Sinden Dalam Sanggar Seni Janger Bongkoran Desa Bongkoran Kecamatan Srono”, Bahan Tambahan Makalah 2019, 38. Kesenian Janger adalah kesenian yang menggambarkan lakon atau cerita yang biasanya diambil dari cerita wayang, legenda dan cerita rakyat lainnya . Janger adalah seni teater atau pertunjukan rakyat khas Banyuwangi yang berasal dari campuran budaya Bali dan budaya Jawa, selain itu Janger adalah kesenian rakyat yang mirip dengan Ketoprak dan Ludruk.
Kesenian Janger merupakan kesenian yang komprehensif terdiri dari tari, drama, suara, komedi dan seni lukis atau ragam hias yang terus bergerak menuju masyarakat multikultural. Kesenian Janger merupakan salah satu pertunjukan rakyat yang sangat digemari dan dapat mengundang banyak penonton karena penampilannya sebagai teater rakyat yang tidak hanya sebagai sarana hiburan, tetapi juga memberikan contoh yang dapat dijadikan cerminan kehidupan sehari-hari. . kehidupan.
Ekonomi Mayarakat
- Pengertian Ekonomi Masyarakat
- Dampak Ekonomi Usaha
Maka Pak Mukholil memutuskan untuk mempertahankan pemberdayaan sapi tersebut dengan menawarkan program sanggar sapi dayung kepada anggota sanggar Janger Eko Budoyo dan masyarakat sekitar sanggar. Hasil wawancara dengan Bpk. Suradi, Bpk. Suradi adalah bendahara sanggar tari tradisional Janger Eko Budoyo dan anggota kedua yang dititipi mengurus sapi-sapi sanggar. Pak Subiono mengatakan hal yang diperolehnya dengan menjadi anggota sanggar tari tradisional Janger Eko Budoyo adalah mendapatkan pengalaman dan menambah penghasilan.
Dampak yang dirasakan dengan adanya sanggar tari tradisional Janger Eko Budoyo dari segi ekonomi dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan dapat memiliki sapi sendiri. Bagi masyarakat umum dan anggota yang diberikan kesempatan untuk beternak sapi milik sanggar tari tradisional Janger Eko Budoyo agar lebih produktif dalam beternak dengan menggunakan tenaga sapi tersebut untuk menambah pendapatan masyarakat.
METODE PENELITIAN
Sumber Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa sumber data yaitu: sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber pertama dimana data itu dibuat dan sumber dimana data tersebut dapat diperoleh langsung dari lapangan atau dari sumbernya.3 Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling untuk menentukan sumber data primer. Dalam penelitian ini, sumber data utama adalah kepala sanggar Janger Eko Budoyo, Bapak. Mukholil karena merupakan informan yang tepat untuk mendalami sejarah dan pemerintahan sanggar Janger Eko Budoyo dan 6 orang anggota sanggar yang ikut dalam perawatan sapi sanggar tersebut. mencari informasi tentang prosedur pementasan dan pendapatan dari pertunjukan janger serta 7 orang beternak sapi yang tidak terlibat dalam keanggotaan sanggar tari tradisional janger eko budoyo untuk mencari informasi tentang pemberdayaan dari sanggar janger eko budoyo dengan memberikan sapi kepada masyarakat umum.
Sumber data sekunder adalah sumber yang darinya diperoleh data dalam bentuk yang sudah jadi, yang dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya dalam bentuk publikasi 5 Sumber data sekunder ini menghasilkan data sekunder. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu buku-buku pemberdayaan, kesenian dan ekonomi kerakyatan.
Teknik Pengumpulan Data
Sumber sekunder terdiri dari berbagai jenis, mulai dari surat pribadi, catatan harian, risalah rapat asosiasi hingga dokumen resmi dari berbagai instansi pemerintah. Tujuannya adalah untuk menemukan permasalahan secara terbuka, sedangkan yang diwawancarai adalah kepala sanggar Janger Eko Budoyo yaitu Bpk. Mukholil karena dia adalah informan yang tepat untuk menggali sejarah dan pemerintahan Sanggar Janger Eko Budoyo dan kelima anggotanya. mencari informasi tentang tata cara pementasan dan pendapatan dari pementasan janger serta tujuh orang yang diberikan ternak sapi untuk mencari informasi tentang pemberdayaan Sanggar Janger Eko Budoyo dengan memberikan ternak kepada masyarakat umum. Metode dokumentasi adalah metode untuk mencari data tentang hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, agenda, dll. 10 Metode ini digunakan sebagai bahan informasi.
Teknik Analisis Data
Setelah tiga kali pentas pada tahun 1997, Sanggar Tari Tradisional Janger Eko Budoyo berhasil membeli 1 ekor sapi dengan harga Rp 9.000.000. Saat ini sanggar Janger Eko Budoyo sudah memiliki 23 ekor sapi, dimana sapi-sapi tersebut dipelihara oleh 7 orang anggota sanggar dan 7 orang masyarakat umum yang bukan anggota sanggar Janger Eko Budoyo. Berkat sistem dayung sapi ini, Sanggar Janger Eko Budoyo mampu melaksanakan ibadah kurban yang dimaksud oleh para anggota sanggar setiap tahunnya.
Niat Bpk. Subiono akan bergabung dengan sanggar tari tradisional Janger Eko Budoyo yaitu untuk ikut serta dalam pelestarian kesenian tradisional dan sebagai tempat menyalurkan hobi yang disukainya. Pendapatan setiap bulan sebelum dan sesudah adanya sanggar tari tradisional Janger Eko Budoyo menurut Bpk. Jono, tidak bisa dirasakan dalam periode bulanan dan bisa merasakan hasil beternak sapi milik sanggar dalam periode tahunan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sejarah Berdirinya Sanggar Tari Tradisional Janger
Tari Janger dilengkapi dengan tata suara panggung, layar atau tirai, gamelan, tari dan drama. Pertunjukan janger dimulai dari pukul 21.00 s/d 03.00, di panggung janger tarian pertama yang ditampilkan adalah tarian lilin kedua, tarian betis ketiga, tarian legong. Nama Janger Eko Budoyo diambil dari bahasa Jawa yang artinya Eko adalah satu, dan Budoyo adalah Budaya, jadi Janger Eko Budoyo, yaitu Suatu budaya yang digunakan sebagai tempat untuk mengungkapkan bakat, kreatifitas dalam seni tari janger dan diharapkan menjadi salah satu sanggar tari janger yang terkenal dan bermanfaat bagi masyarakat.
Janger Eko Budoyo pertama kali didirikan oleh Bapak Supomo pada tahun 1970-an, namun ditutup pada tahun 1990 dan mulai aktif kembali pada tahun 1995 dengan total 27 anggota lintas kelompok yang berbeda. Dengan berkembangnya jaman Janger Eko Budoyo telah mengalami kemajuan yang dapat dilihat dari pementasan Janger Eko Budoyo di luar daerah bahkan ada seniman yang tertarik untuk ikut mendirikan kesenian tradisional janger dengan tujuan pelestarian. dari seni berburu tradisional.
Visi dan Misi Sanggar Tari Tradisional Janger Eko
Struktur Organisasi Sanggar Tari Tradisional Janger
Pemberdayaan Seni Tradisional Janger Dan Dampaknya
Pak Sai'in adalah seorang petani. Ia adalah masyarakat umum yang bukan anggota sanggar tari tradisional Janger Eko Budoyo. Pak Sai'in adalah orang pertama yang ditugasi memelihara sapi dari sanggar tari tradisional Janger Eko Budoyo, namun tidak menjadi anggota sanggar tersebut. Dampak yang dirasakan Pak Sai'in dengan adanya sanggar tari tradisional Janger Eko Budoyo dari segi ekonomi adalah pendapatan keluarga yang awalnya hanya bergantung pada hasil bumi bisa meningkat dan kini bisa mendapatkan tambahan pendapatan dari beternak sapi tersebut. Pak Sriman, Pak Sriman adalah seorang pekerja di pabrik beras di dekat rumahnya, Pak Supan adalah seseorang yang membantu memelihara sapi dari sanggar tari tradisional Janger Eko Budoyo.
Tata cara atau syarat yang harus kita miliki agar dapat memelihara sapi milik sanggar adalah kita harus dapat memelihara sapi tersebut dan menyepakati pembagian keuntungan yang ditentukan oleh anggota Janger Eko Sanggar tari Budoyo. Adapun pendapatan masyarakat dari adanya sanggar seni tari Janger Eko Budoyo, baik ketua, anggota maupun masyarakat umum yang memelihara sapi dari pertunjukan tersebut, umumnya setiap bulannya menambah pendapatan bagi ketua dan anggota sanggar tari tersebut, namun untuk.
Analisis Pemberdayaan Seni Tradisional Janger Dan
PENUTUP
Saran
Bagi ketua sanggar tari tradisional Janger, Eko Budoyo, dalam pengelolaan dan pengembangan kesenian Janger harus berinovasi dan mampu menjaga keaslian budaya Janger tanpa merubah atau menghilangkan unsur-unsur adat tersebut. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Keahlian Produktif di PKBM Rawasari Jakarta Timur.” Perspektif Ilmu Pendidikan Vol. Dampak pemberdayaan masyarakat melalui program biogas dalam mencapai kemandirian energi.” JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol.
Bahan Makalah Tambahan: Peran Sinden dalam Sanggar Seni Janger Bongkoran Kelurahan Bongkoran Kecamatan Srono, “Bahan Makalah Tambahan 2019. Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Kesenian Tradisional di Paduan Suara Tahlil Kelurahan Tambak Aji Kota Semarang.” Dimas: Jurnal Pemikiran Keagamaan untuk Pemberdayaan Vol. Dari Damarwulan ke Jinggoan: Dinamika Seni Janger di Banyuwangi 1930-1970.” Istoria: Jurnal Pedagogik dan Sejarah Vol.