• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ulumul Qur’an (Studi Dasar Ilmu Al-Qur’an)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Ulumul Qur’an (Studi Dasar Ilmu Al-Qur’an)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

Kajian Dasar Ilmu Al-Qur'an ini telah kami selesaikan dengan sebaik-baiknya sehingga bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkan informasi dan pengetahuan tentang langkah-langkah dasar yang harus dipelajari siswa sebagai dasar untuk dapat memahami Al-Qur'an. -Qur'an dengan baik. Buku ini merupakan hasil upaya penyederhanaan dari beberapa buku referensi dan buku referensi yang membahas pembahasan dasar Ilmu dan Tafsir Al-Qur'an. Maka dari itu kami membuat buku ajar ini, dengan harapan pembaca dapat memahami informasi tersebut dan juga mendapatkan ilmu dan referensi tentang kajian dasar ilmu al-Qur'an dan dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam arti luas.

-Nama lain dari Al-Quran 6. Cara Wahyu turun kepada Nabi saw 28 C. Jenis-jenis Wahyu yang turun ke 33. Ulama juga cuba mencipta ilmu untuk lebih memahami tentang kandungannya. daripada ayat-ayat Al-Quran. . Dalam ulumul al-Quran, pelbagai perkara berkaitan ilmu dan tafsir al-Quran dihuraikan secara terperinci.

Seperti metode dan bentuk tafsir Al-Qur'an, wahyu, makkiyah dan madaniyah, munasabah atau . hubungan antara satu ayat dengan yang lain, dengan sejarah bagaimana wahyu diterima oleh Nabi Muhammad, dengan proses kodifikasi. Sedangkan ilmu Tafsir merupakan ilmu yang sangat penting dalam mempelajari ilmu-ilmu Al-Qur'an karena bidang ilmu ini memuat apa saja syarat dan adab yang harus dimiliki seorang mufassir dalam menafsirkan firman-firman sehingga dapat menafsirkan apa yang ada di dalam Quran. Al-Qur'an menurut bahasa dan istilah, nama lain Al-Qur'an, ulumul Qur'an, pengembangan ulumul Qur'an.

Al-Qur'an, nama lain dari Al-Qur'an, Ulumul Qur'an dan perkembangannya.

را

إِﻧﱠﺎ

زﱠﻟْﻧَ

ﺎ اﻟ

إِﻧﱠ وَ

ﺎﻓِ

ونَ

بَ ﺗَﺎﺑْﯾَ ﺗِ

ﺎﻧً

ﻓِ ﻧَﺎﻲ

ﺗَﺎب ِ

Menurut Andi Rosa, Al-Qur'an hanyalah qodim dalam pengertian doktrin dan universal, tetapi tetap menilai qodim dalam lafaznya. Dengan cara ini, Al-Qur'an dikatakan sebagai pena nafsi di Baitul Izzah (al-sama' al-duniya), dan semuanya mengandungi makna muhkamat, iaitu rujukan atau tempat kembali. ayat-ayat itu. dari mutasyabihat, sedangkan Al-Qur'an diturunkan ke bumi dan diterima oleh nabi Muhammad saw sebagai nabi terakhir, sebuah lafdzi kalam nafsi adalah sarat kalam nafsi, karena tidak mengandung ayat-ayat mutasyabihat, tetapi juga. ayat atau makna yang muhkamat (5).

ﻛﻼ

اﻟ

ﺑو

اﻟﻣ

ﺑﺳ

Al-Qur'an adalah kalam atau kalam Allah SWT, bukan kalam Malaikat Jibril (dia hanya pesuruh wahyu dari Allah), bukan kalam Nabi Muhammad. dia hanyalah penerima wahyu al-Quran dari Tuhan), dan bukan perkataan orang biasa, mereka hanya wajib mengamalkannya. Kitab suci yang diberikan kepada nabi-nabi terdahulu tidak dinamakan Al-Qur'an tetapi mempunyai nama yang berbeza; Zabur adalah nama kitab yang diberikan kepada nabi Daud, Taurat diberikan kepada nabi Musa dan Injil adalah kitab yang diberikan kepada nabi Isa a.s. Al-Quran adalah mukjizat, maka sepanjang sejarah umat manusia dari awal turunnya hingga kini dan akan datang tidak ada seorang pun yang dapat menandingi al-Quran, secara individu atau kolektif, walaupun mereka pakar dalam sastera linguistik dan sesingkat-singkatnya. sebagai surat atau ayat.

Diriwayatkan secara mutawatir bermaksud Al-Quran itu diterima dan diriwayatkan oleh ramai orang yang secara logiknya tidak boleh berdusta terhadap mereka, riwayat itu dilakukan berturut-turut dari semasa ke semasa sehingga sampai kepada kita. Adapun bacaan-bacaan yang lain tidaklah dikira sebagai ibadah melainkan disertai dengan niat yang baik seperti menuntut ilmu.8 Maka pahala yang diperoleh pembaca selain Al-Quran ialah pahala menuntut ilmu, bukannya isi kandungan bacaannya. sebagaimana dalam Al-Qur'an. Selain itu, Al-Qur'an juga disebut Al-Furqân, Adz-Dzikr dan At-Tanzîl.

Berikut ayat-ayat Al-Qur'an yang menyebutkan nama-nama tersebut dan sedikit penjelasan tentang wajh al-tasmiyyah.

نﱠھَ

ذَااﻟْ

ﻟِﻠﱠ يﺗِ

ﻣُ اﻟْ

ﻧِﯾنَ

اﻟﱠذِ

ﺎتِ

ﻓِﯾﮫِ

ﻘِ ﺗﱠﯾ

رَ ﺎكَ

يﻧَ

لَ زﱠاﻟْ

ﻗَﺎنَ

ﻌَﺎﻣِﻟَ

ﯾنَ

رً ﯾا

Maksudnya: "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Qur'an) dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Q.S. Al-Hijr 15:9). Disebut Adz-Dzikr kerana di dalam kitab suci ini terdapat pengajaran dan nasihat serta kisah-kisah umat terdahulu.

ﺳْ ﺗﺄَﻟُ

بّ ِ اﻌَﺎﻟْ

ا رﱡ ﻟ

ﯾنُ

Ada nama-nama lain seperti An-Nûr, Mau'izhah, Syifâ', Hudan, Rahmah dan sebagainya, menurut sebagian ulama, itu bukanlah nama-nama Al-Qur'an, melainkan ciri-cirinya. Menurut as-Suyûthi, mengutip Abu al-'Ali 'Uzaizah bin Abdillah Syaidzalah, salah satu fuqah Syafi'i, penulis kitab Al-Burhân fi Musykilât Al-Qur'an, Allah SWT menyebut Al-Qur'an. dengan 55 nama (10). Istilah "Ulumul Qur'an" berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata yaitu "ulum" dan "Al-Qur'an".

Sedangkan “Al-Qur’an” sebagaimana didefinisikan oleh ulama ushul, ulama fiqh dan ahli bahasa adalah “firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Jadi secara bahasa ulumul Qur’an adalah ilmu yang pembahasannya dalam kaitannya dengan Al-Qur’an. Adapun istilah “Ulumul Qur’an” secara istilah, para ulama mendefinisikannya dengan beberapa definisi yang berbeda-beda, antara lain:

اﻟﻌ

أﺳ

واﻟ

ذﻟ

ﻣﺑﺎ

وﺟ

وﻣ

ﻋﻠ

وﺗ

وﻧﺎ

Sejarah perkembangan ulumul Qur'an terbagi dalam beberapa tahapan yang setiap tahapan menjadi dasar perkembangan ke tahapan berikutnya, hingga ulumul Qur'an menjadi ilmu khusus yang juga secara khusus dipelajari dan dibahas. Proses pertama munculnya ‘ulumul Qur’an pada tahap ini berupa penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an langsung dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabatnya, atau berupa riwayat pertanyaan dari teman-teman tentang arti sebuah ayat Al Quran, menghafal dan mempelajari hukum yang terkandung di dalamnya.

ﺳﻣ

ﯾﻘ

أﻻ

Di antara riwayat yang menyebutkan semangat para sahabat dalam menghafal dan mempelajari Al-Qur'an adalah riwayat berikut:

ﻋن

اﻟﻧﺑ

ﷲﺻ

اﻷ

ﻗﺎ

ﻓﻌ

Osman dikaitkan dengan Osman dan ini dianggap sebagai awal dari pengetahuan Rasmil Qur'an. Para sahabat selalu melanjutkan usahanya dalam menyampaikan makna Al-Qur'an dan tafsir ayat-ayat yang berbeda di antara mereka, sesuai dengan perbedaan kemampuan mereka dalam memahami dan karena perbedaan berapa lama mereka hidup bersama Nabi, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian. Assalamu'alaikum, dilanjutkan oleh santrinya yaitu para Tabiin. Banyak riwayat tafsir Al-Qur'an yang diambil dari Abdullah bin Abbasi, Abdullah bin Mas'ud dan Ubayy bin Ka'abi dan apa yang diriwayatkan oleh mereka bukan berarti sempurna tafsir Al-Qur'an tetapi terbatas maknanya. dari beberapa ayat yang penafsirannya berbeda masih belum jelas dan penjelasannya masih global.

Oleh itu, sebahagian ulama menuliskan tafsiran al-Quran yang diriwayatkan daripada Rasulullah saw, daripada sahabat atau tabi'in. Mereka kemudian diikuti oleh ulama yang menyusun tafsiran al-Quran yang lebih lengkap berdasarkan susunan ayat-ayat tersebut. Alamuddin Askhawi (meninggal 643 H) menulis tentang ilmu Qira'at (cara membaca Al-Quran) dan Aqsamul Qur'an.

Dahulu, ilmu-ilmu Al-Qur'an dengan berbagai pembahasannya ditulis secara khusus dan tersebar, masing-masing dengan judul kitabnya sendiri-sendiri. Kemudian dimulailah masa pengumpulan dan penulisan ilmu-ilmu tersebut dalam suatu pembahasan khusus yang lengkap, yang kemudian dikenal dengan 'Ulumul Qur'an. Ali bin Ibrahim Said (330 H), dikenal dengan nama al Hufi, dianggap sebagai orang pertama yang mencatat 'Ulumul Qur'an, ilmu-ilmu Al-Qur'an.

Badruddin az-Zarkasyi (wafat 794 H) menulis kitab lengkap berjudul Al-Burhan fii ulumilQur'an. Ulumul Qur'an Zaman Modern/Kontemporer Sebagaimana pada masa sebelumnya, perkembangan ulumul Qur'an pada zaman kontemporer ini juga berlanjut seputar penulisan metode atau cabang ilmu Al-Qur'an yang spesifik dan terpisah, sebagaimana beberapa orang kembali membaginya. , menyusun atau menyatukan cabang-cabang `ulumul Qur'an dalam satu kitab tersendiri dengan naskah yang lebih sederhana dan sistematis dibandingkan dengan kitab-kitab klasik sebelumnya. Kitab At-Tashwirul Fanni fiil Qur'an dan Masyaahidul Qiyaamah fil Qur'an karya Sayyid Qutb.

Terjemahan al-Quran oleh Syaikh Muhammad Musthafa Al-Maraghi, salah satu pembahasannya ditulis oleh Muhibuddin al-Khatib. Syaikh Thahir Al-jazaairy menyusun buku berjudul At-Tibyan fii 'Uluumil Qur'an. Uluumul Qur'an, dan perkataan ini kini telah menjadi istilah atau nama khusus untuk ilmu-ilmu ini (16).

ﻗر

Selain nama "Al-Quran" ada juga nama-nama lain tentang Alquran, sebutkan dan jelaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “Implementasi Bimbingan Konseling Islam Bagi Santri Putri Dalam Menghafal Al-Qur`an Di Pondok Pesantren Tahfidz Manbaul Qur`an Karangrejo” disusun

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan strategi guru Al- Qur‟an Hadits melalui progam bengkel Al-Qur‟an dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik