Penqaruh Ownership StructureTerhadap Nilai Perusahaan Dengan ..., Hendrik Wijaya dan Umi Murtini
Pengaruh Ownership Structure Terhadap
Nilai
Perusahaan DenganFirm
Size Sebagai PemoderasiHendrik Wijaya
Universitas Kristen Duta WacanaUmi Murtini
Universitas Kristen Duta Wacana
ABSTRACT
The objective of this research is to examine the effect of ownership sttacture on
firm
value.It
is also aimed to examine the moderatingeffict
offirm
size on the relationship between ownership structure andfirm
value. Using allpublic
listed companies on Indonesia Stock Exchange in 2000-2006 as the sample, the result shows thatfirm
sizefail
to demonstrate its moderating effect on the relationship between ownership structureandfirm
value.Keywords: Ownership structure,
firm
value,firm
size,PENDAHULUAN
Corporate governance
timbul
dikarenakan perusahaan dipandang sebagai sekumpulan kontrak antara manajer perusahaan dengan pemegang saham. Penunjukkan manajer oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan dalam kenyataawrya seringkali menghadapi masalah dikarenakantujuan
perusahaan berbenturan dengantujuan pribadi
manajer.Manajer bertindak
menguntungkandirinya sendiri dan
mengorbankan kepentingan pemegang saham.Hal ini terjadi karena
adanya perbedaaninformasi
(asymmetric information) yangdimiliki
oleh keduanya. Pemegang saham dapat membatasi divergensi kepentingannya dengan memberikan tingkat insentif yang layak kepada manajer dan harus bersedia mengeluarkan biaya pengawasan atau monitoring cost yang sering disebut dengan agency cost (biaya keagenan).Menurut Jensen dan Meckling(1976) dalam Karina 2007, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional adalah dua mekanisme Corporate Governance utama yang membantu mengendalikan masalah keagenan (agency
conflict).
Crutchleydan
Hansen (1989), Bathalaet al.
(1994) dalamKarina 2007,
menyimpulkan bahwa kepemilikan manajerialyang tinggi dapat
digunakanuntuk
mengurangi masalah keagenan.Nilai
perusahaan akan meningkat
jika,
pemlllWowner dapat mengontrol perilaku manqgement untuktidak
melakukan konsumsi yang berlebihandari
sumber daya perusahaan, dalam investasi yang buruk atau kelalaian investasi.Peningkatan proporsi saham yang dimiliki manajer akan
menurunkankecenderungan manajer untuk melakukan tindakan mengkonsumsi
perquisites (keuntungan) yang berlebihan. Dengan demikian akan menyatukan kepentingan antaraJumal Riset Manajenen & Bisnis. Volume 4, No l, Juni 2009
manajer dengan pemegang saham sehingga akan membuat
nilai
perusahaan menjadi lebih besar.Hal
tersebut berdampak padatotal
asset yangjuga
semakin banyak dikarenakan keputusan perusahaanuntuk
melakukan ekspansiyang
akan berdampak pada ukuran perusahan (firm size) yang semakin besar.Penyatuan kepentingan
di
dalam menentukan tujuan perusahaanini
berkaitan dengan keputusan-keputusanyang akan diambil di dalam upaya
optimalisasinilai
perusahaan.optimalisasi nilai perusahaan yang merupakan tujuan
perusahaanmempengaruhi pertumbuhat
asset
perusahaan dan berdampak padanilai
perusahaan (Fama dan French, 1998 dalam Wahyudi dan Pawestri 2006).Nilai
perusahaan secara langsung mempengaruhitotal
asset dan secaratidak
langsung mempengaruhifirm
sizesuatu perusahaan. Berdasar latar belakang
di
atas maka penelitianini
bertujuan menguji pengaruh Ownership Structure terhadap nilai perusahaan denganfirm
size sebagai variabel pemoderasi.TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Teori
Keagenan (Agency Theory)Struktur kepemilikan merupakan prosentase yang
dimiliki
oleh insider shareholder dan prosentase sahamyang dimiliki
oleh outside shareholder. Menurut Richardson, 1998:DuCharme
et al.,
2000 bahwa masalah keagenan munculjika
antar plhakprincipal
danagent memlliki kepentingan yang berbeda.
Jensen dan Meckling (1976) mengemukakan
konflik
keagenan muncul akibat adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian perusahaan. Masalah keagenan potensialterjadi bila
proporsi kepemilikan manajer atas saham perusahaankurang dan rco
% sehingga manajer cenderung bertindak untuk mengejar kepentingandirinya
sendiri, danbukan
memaksimumkannilai
perusahaandalam
pengambilan keputusan pendanaan.Kondisi
ini
terjadi karena adanya pemisahan antara fungsi pengambil keputusan dan fungsi penanggung risiko.Corporate Governance (CG)
Corporate Governance
timbul
karena kepentingan perusahaanuntuk
memastikan kepadapihak
penyandang dana Qtrincipallinvestor) bahwa danayang di
tanamkan di gunakan secara tepat dan efisien. Selainitu
dengan Corporate Governance, perusahaan memberikan kepastian bahwa manajemen (agent) bertindak yang terbaik demi kepentingan perusahaan.Forum for Corporate
Governancein Indonesia/Fccl (2001b)
dalam Setyapurnamadan Norpratiwi 2003,
mendefinisikanCorporate
Governance sebagai seperangkat peraturanyang
mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan,pihak kreditur,
pemerintah,karyawan serta para
pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, sehingga menciptakannilai
tambahbagi
semuapihak yang
berkepentingan (stakeholder).Nilai tambah yang dimaksud adalah Corporate
Governance memberikan perlindunganefektif
terhadap investor dalam memperoleh kembali investasinya denganPenqaruh Ownership Structure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan ..., Hendrik Wiiaya dan Umi Murtini
wajar dan
bemilai tinggi.
Penerapan Corporale Govemance memberikan empat manfaat (FCGI, 2001) dalam Setyapurnama dan Norpratiwi 2003, yaitu:(l)
meningkatkan kinerja perusahaanmelalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih
baik,meningkatkan efisiensi
perusahaan,serta lebih meningkatkan pelayanan
kepada stakeholders,(2)
mempermudahdi
perolehnya dana pembiayaan yanglebih
murah dan tidakrigit
(karena faktor kepercayaan) yang pada akhirnya akan meningkatkan corporatevalue, (3)
mengembalikan kepercayaaninvestor untuk
menanamkanmodalnya
di lndonesia, dan (4) pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan shareholders's values dan dividen.Masalah keagenan secara langsung berhubungan dengan struktur kepemilikan.
Menurut Jensen dan
Meckling
(1976) dalamKarina
2007, kepemilikan manajerial dankepemilikan
institusional adalahdua
mekanismeCorporate
Governance utama yang membantu mengendalikan masalah keagenan (agency conflict). Strukur kepemilikan yang tersebartidak
akan memberikan insentif kepadapemilik untuk
memonitor pengelolaan manajemen.Hal ini
disebabkanpemilik
akan menanggungsendiri biaya
pengawasan(monitoring cost),
sehingga semuapemilik akan menikmati manfaat.
Institutionql ownerships mempunyai peranan dalam menyediakan mekanismeyang
dapat dipercaya terhadap penyajianinformasi
kepada investor. Perananitu terjadi
disebabkan karena investor institusi merupakan investor yang sophisticated, dan mempunyai daya pengendali yang lebih baik di banding insider ownerships.Kepemilikan Institusional (Institutional Ownership)
Masalah dan biaya
keagenandapat diminimalisir
dengan meningkatkan monitoring terhadap perusahaan. Monitoring tersebut tidak hanya terbatas dilakukan oleh pihak dari dalam perusahaan, namun juga dapat dilakukan dari pihak eksternal perusahaan (terutama institutional ownership). Kepemilikan institusional adalah kepimilikan saham perusahaan oleh lembaga, organisasi, institusi, dan yang lain-lain.Kepemilikan institusional
umumnyabertindak
sebagaipihak yang
memonitorperusahaan. Holderness dan Sheeman (1985), Barclay dan Holderness (1991) dalam Faizal (2004), memberikan
bukti
empiris bahwa terdapat peningkatan turnover manajemen dangains
akibat pembelian saham olehpihak luar.
Beberapa metode yang digunakan oleh institutional ownership dalam mempengaruhi pengambilan keputusan manajerial, mulaidari
diskusiinformal
dengan manajemen sampai dengan pengendalian seluruh kegiatan operasional dan pengambilan keputusan perusahaan yang bertujuan mempertahankan atau meningkatkan kinerja perusahaan.Kepemilikan Manajerial
(Managerial Ownership)Untuk
mengatasi masalah keagenandan
mengurangibiaya
keagenan adalah melalui struktur kepemilikan manajerial. Kepemilikan manajerial merupakan prosentase saham yangdimiliki
oleh manajerialownersh" (MO).
Menurut Jensen danMeckling
Q976) dalam Masdupi (2005), istilah struktur kepemilikan digunakan untuk menunjukkan bahwa variabel-variabel yang penting dalam struktur modal perusahaantidak
hanya ditentukan oleh jumlah hutang dan ekuitas, tetapi juga prosentase kepemilikan saham oleh manajerial ownership dan institutional ownership. Jensen danMeckling
(1916) dalam Fuad (2005)Jurnal Riset Manajemen & Bisnis. Volume 4, No 1, Juni 2009
menyimpulkan bahwa proporsi kepemilikan saham
yang dikontrol oleh
manajer dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan perusahaan.Kepemilikan manajerial akan mensejajarkan kepentingan manajemen dan pemegang saham, sehingga manajer akan merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dengan
benar dan akan
merasakankerugian
sebagai konsekuensidari
pengambilan keputusan yang salah. Demset dan Lehn ( I 985) dalam F aizal (2004) menyimpulkan bahwa konsentrasi kepemilikan digunakan perusahaan untuk menghilangkan masalah keagenan.Crutchley
dan
Hansen(1989),
bathala,Moon dan Rao (1994)
dalamFaizal
(2004), menyimpulkan bahwa level kepemilikan manajerial yanglebih tinggi
dapatdi
gunakan untuk mengurangi masalah keagenan.Corporate Governance,
Firm
Size danNilai
Perusahaan(Firm
Value)Nilai
perusahaan yangdi
bentuk melalui indikatornilai
pasar saham, sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Pengeluaran investasi memberikan sinyalpositif
tentang pertumbuhan perusahaandi
masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikatornilai
perusahaan (signaling theory). Kepentingan antara manajer danpemilik akan saling
melengkapijika manajer memiliki bagian
saham (managerial ownership)dari
perusahaan sehinggadi dalam
mengambil keputusan, manajer akan bertindak hati-hati agar matajerjuga
tidak mengalami kerugian dan mendapatkan return yang besar sehingga dapat membuat nilai perusahaan semakin meningkat.Ukuran (sZe) perusahaan bisa diukur dengan menggunakan total aktiva, penjualan, atau modal
dari
perusahaan tersebut. Ukuran (slze) perusahaan dapat digunakan untukmewakiili
karakteristik keuangan perusahaan(Indriani :
2005 dalamDiniati
dan Suhairi 2006). Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran aktiva dari perusahaan tersebut. Perusahaan yangmemiliki
total aktiva besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahapini
arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yangrelatif
lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaanrelatif
lebih stabil danlebih
mampu menghasilkanlaba
dibanding perusahaan dengantotal
assetyang
kecil (Indriani, 2005 dalam Daniati dan Suhairi, 2006).Ukuran
perusahaanmerupakan variabel penting yang menjelaskan
luas pengungkapan dalam laporan tahunan, sedangkan untukjenis
industri ditemukan bahwa perusahaan manufaktur berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan di bandingkan denganjenis industri lain. Miswanto
(1999)Daniati dan
Suhairi, 2006, bahwa dalam penelitiannya mengenai pengaruh ukuran perusahaan pada risiko bisnis menemukan bahwa besar kecilnya perusahaan mempengaruhi risiko bisnis. Dari penelitiannya di peroleh bukti empiris bahwa perusahaankecil memiliki risiko
dan return yang lebihtinggi di
banding perusahaan besar.Ekspansi yang dilakukan perusahaan akan meningkatkan
nilai
perusahaan tetapi apakah dengan peningkatanitu Firm Size melalui proksi total
aset perusahaan akan meningkat juga? Peningkatan total assetdi
artikan oleh pihak luar tentang nilai perusahaan akan semakin meningkatdi
masa yang akan datanghal
tersebut akandi
respon secarapositif oleh pasar
khususnyainvestor. Tetapi
peningkatannilai
perusahaan dengan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional selalu akan meningkatkan total assetPengaruh Ownership StructureTerhadap Nilai Perusahaan Dengan ..., Hendrik Wijaya dan Umi Murtini
suatu perusahaan. Jika perusahaan melakukan ekspansi maka dapat di nyatakan akan terjadi peningkatan total asset, tetapi sebaliknya
jika
tidak melakukan ekspansi maka total asset perusahaan akan sama seperti sebelumnya tetapi terdapat peningkatan dari segi keuntungan (return).Penelitian
Terdahulu
Ang et al (1999)
dalamFaizal (2004)
mengarahkan penelitiannya pada perusahaan- perusahaan kecil dengan ukuran absolut danrelatifdari
biaya keagenan. Memberikan bukti terhadap hubungan antara struktur kepemilikan dengan biaya keagenan yang diukur dari pemanfaatan aktiva dan beban operasi.Faizal (2004) menganalisis pengaruh struktur kepemilikan dengan biaya keagenan yang
diukur
dengan assetutilization
dan operating expense. Hasilnya, bahwa terdapat pengaruhstruktur
kepemilikan dengan qgencytheory
@ssetutilization
dan operating expenses). Penelitian Husnan (2000) dalam Hastuti (2005) menyatakan, bahwa perusahaanyang
kepemilikannyalebih
menyebar memberikanimbalan yang lebih
besar kepada manajemendibanding
dengan perusahaanyang
kepemilikannyalebih
terkonsentrasi.Penelitian
yang
dilakukanoleh
Hastuti (2005)tidak
terdapat hubungan antara struktur kepemilikan dengan kinerja keuangan sebuah perusahaan.Wahyudi dan Pawestri (2006) menyatakan, bahwa kepemilikan manajerial secara langsung dan secara
tidak
langsung mempengaruhinilai
perusahaan dengan keputusan keuangan sebagai variabel intervening, dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh di dalam keputusan keuangandan nilai
perusahaan. Penelitianini
bertentangan dengan penelitian yang dilakukanoleh
Crutchley (1999) dalam Wahyudi dan Pawestri (2006), memberikan bukti bahwa ada keterkaitan antara keputusan leverage, dividend payout ratio, insider ownership, dan institutional ownership yang ditentukan secara simultan meskipuntidak
menyeluruh.Kim (2008)
menyatakan kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial (insider ownership) akan semakin mempengaruhinilai
perusahaan setelah di tambahkan variabelkontrol
kepemilikan sahampublik
dan ukuran perusahaandi
regresi secara terpisah.Desain Penelitian dan Hipotesis
Desain penelitian untuk penelitian
ini
dibuat seperti berikutini
:WA I ownership I
I txtr
IWrr"rrr*
II ownership
II rxzl
IGambar 2.1
Jurnal Riset Manajenen & Bisnis. Volume 4, No l, Juni 2009
Berdasar landasan
teori
yang telah diuraikandi
atas dan beberapa penelitian terdahulu, maka disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:H,
z Struktur kepemilikan (Managerial Ownership dan Institutional Ownership) berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan Firm Size sebagai variabel pemoderasi.METODA PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah data sekunderyang di
peroleh dari Indones ian Capital Market Directory, berupa :a. Data
prosentasesaham kepemilikan managerial (Managerial
Ownership) perusahaan yang listing di BEI tahun 2000-2006.b. Data
prosentasesaham kepemilikan institusional (Institutional
Ownership) perusahaan yang listing di BEI tahun 2000-2006.c. Firm
Size di ukur dengan logaritma natural total asetd.
Jumlah saham yang beredare.
Closing Pricef. Nilai
bukug.
Total ekuitas Metoda Pemilihan SampelMetode pengambilan sampel yang digunakan adalah judgement sampling. Mengacu Jensen dan Meckling (1916) dalam Wahyudi dan Pawestri (2006), bahwa industri-industri dengan regulasi yang
tinggi
sepertipublic utilities
atau bank akan mempunyai debt equity ratioyang tinggi yang
ekuivalen dengan tingginyarisiko yang
melekat padaindustri
yang bersangkutandari
pada non regulatedfirms. Kriteria
lainnya adalah laporan keuanganperusahaan sampel
tidak
menunjukkan adanya saldototal
ekuitas yang negatif dan atau mengalami kerugian selama tahun 2006. Karena saldo ekuitas dan laba yang negatif sebagai penyebut menjadi tidak bermakna(lmam
Subekti, 2000). Berdasarkan kriteria pemilihan sampeldi
atas, jumlah perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitianini
sebanyak 23 perusahaan.Definisi Operasional
Variabel
a.
Variabel dependen dari penelitian ini menggunakan Market to Book Value Of Equity Ratio(MYE/BVE)
sebagaiNilai
Perusahaan. Nilai perusahaan di ukur dengan rasioMVE/BVE
dengan rumus Sebagaiberikut:
Rasio
MVE/BVE :
Jumlahi_a.f1T leredar_x9losing Price ...(r)
Nilai buku total
ekuitasPengaruh Ownership StructureTerhadap Nilai Perusahaan Dengan ..., HendrikltVljqyq
lq! urn[4lrtlt
b.
Variabel lndependenVariabel independen yang digunakan dalam penelitian
ini
sebagai berikut :1
Struktur Kepemilikan Manajerial2.
Kepemilikan manajerialdi
ukur sesuai dengan proporsi kepemilikan saham yangdimiliki
oleh manajerial (Iturriaga dan Sanz, 1998).3.
StrukturKepemilikan lnstitusional4.
Kepemilikan institusionaldi
ukur sesuai dengan proporsi kepemilikan saham yangdimiliki
oleh pemilik institusi.5.
Ukuran Perusahaan (Firm Size)6. Ukuran
perusahaan merupakanvariabel
pemoderasidan
datanya berupa logaritma natural dari total aset.Firm Size: Ln Total Asset
Metoda Analisis DataRegresi dengan variabel pemoderasi yang digunakan dalam analisis:
Y,
= a+b,Io, +bzMot +b3FZt +b4(Iot.FZt)+br(IuK),-FZ,) +9...ot Di
mana:Yt :
Nilai perusahaan InterceptlO, :
Institutional Ownership tahunt
MO, :
Managerial OwnershiP tahunt
FZ, :
Firm Sizeb1,b2,b3 --
SlopelParameterIOt..FZt :
Perkalian antara nilai kepemilikan institusional, danfirm Size.MOt.FZt :
perkalian antara nilai kepemilkan manajerial, dan Firm Size9; : Error
Term Pemilihan ModelDalam panel data terdapat beberapa model yang dapat digunakan untuk menganalisis data yait;u Pooled Least Square, Fixed Effect, dan Random Effect. Model Pooled Least Square adalah model yang memberikan
nilai
intersep untuk setiap perusahaan. Model Fixed Effect adalah modelyang
memberikannilai
intersepuntuk
setiap perusahaan sehingga dapat dilihat karakteristik dari setiap perusahaan, sedangkan model Random Effect adalah model yang digunakan apabila data yang akandi
analisisdi
ambil secara acak (random).Untuk memilih
model yang terbaik maka dapat dilakukanFormal
Test dengan menggunakan restrictedF
Test.(R2un
-
R2n)l m
- l_(R2ua)l(n-k) ' """\'/
Keterangan:
m :
Jumlah retriksin :
Jumlah observasi..(2')
Jurnal Riset Manajemen & Bisnis. Volume 4, No I, Juni 2009
k :
Jumlah parameter dalam unrestricted regression R2un :
R square dalam unrestricted regressionR2n
:
R square dalamrestricted regression Kriteria pengujian:H0
: Model restricted tidak berbeda dengan model unrestrictedHa
: Model restricted berbeda dengan model unrestricted.Modelfixed effecl lebih baik digunakan dalam penelitian ini, apabila:
a.
F hitung> F
tabel maka keputusannyaHo
ditolak. Berarti model unrestricted (fixed effect) lebih baik dari model restricted (pooled least square).b.
F hitung< F
tabel maka keputusannyaHo
diterima. Berarti model restricted (pooled least square) lebih baik dari model unrestricted (fixedffict)
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambaran DataGambaran data yang digunakan dalam penelitian
ini
dapatdilihat
dalam tabelI
di bawah ini:Tabel
I
Hasil Analisis Statistik
Deskriptif
IO MO FZ
M\'E
Mean 0.62083 r 0.078727 2.97973 12.10810
Maximum 0.930200 0.77s300 6.91239 17.16525 Minimum 0.000200 0.000100 0.31765 6.939802
Jaroue-Bera 7.263479 1955.466 8.26432 33.07142
Hasil Tidak Normal
Iidak
Normal Iidak Normal Iidak NormalDari 23
perusahaanyang diteliti
dengan periode pengamatandari
tahun2000
sampai dengan tahun 2006, makajumlah
observasi keseluruhan ada16l
observasi.Dari
tabel di atas terlihat bahwa rata-rata sebagian besar sahamdimiliki
oleh institusi, yaitu 62,0830 .Institusi memiliki saham paling sedrkit
0,2%o.Manajer
rata-ratamemiliki
saham sebesar7,87oh.MVE (Market to Book Value Of Equity ratio)
sebagaiproksi
nilai perusahaan rerata sebesar 12,1081.Dilihat
dari hasil jerque bera, maka semus data tidak trdistribusi normal.Pemilihan Model Penelitian
Pemilihan
model
penelitian bertujuanuntuk memilih model terbaik yang
akan digunakan untuk menganalisis data penelitianini.
Model yang akandi
bandingkan adalah model Pooled Least Square dengan modelFixed Effect. Model
RandomEffect
secara otomatis tidak dapat digunakan, karena datayang akan digunakandi
dalam penelitianini
tidak diambil secara acak (random). Untuk membandingkan kedua model tersebut, makaPengaruh Ownership StructureTerhadap Nilai Perusahaan Denqan ..., Hendrik Wiiava dan Umi Murtini
data
akan di
regresikan dengan menggunakan keduamodel
tersebut, kemudian akan dilakukanFormal
Test.Dari
hasrlFormal
Tesr diketahui bahwa model Fixed Effect(FE)
yang akan digunakan dalam penelitian ini.
Hasil Olah Data dan Analisis
Setelah dilakukan
uji
asumsi klasik, maka diketahui bahwa dalam regresi tersebut terdapat autokorelasi, maka regresi yang akan digunakan adalah Weighted Leas Square (WLS).Hasil pengolaha regresi dengan WLS dapat dilihat dalam tabel 2 di bawah ini:
Tabel2
Pengaruh
Kepemilikan Institusi
terhadapNilai
PerusahaanMVE :
s +plIO +
F2FZ+ p3IOFZ + eVariable
Coefficient t-Statisticto
-4.892136 -1.217515FZ -0.039248 -0.207986
IOFZ 0.433087
l.34t5l
IBerdasarkan
tabel 2 di atas,
menunjukkanbahwa tidak
terdapat variabel independentyang
signif,rkan.Berarti
kepemilikan institusaitidak
berpengaruh terhadapnilai
perusahaan dan ukuran perusahaan memperlemah hubungan kepemilikan institusi dengan nilai perusahaan. Hasil penelitian tidak mendukung penelitian yang dilakukan olehAng
etal
(1999) dalamFaizal (2004) yang memberikanbukti
terhadap hubungan antara struktur kepemilikan dengan biaya keagenan yangdi ukur
dari pemanfaatan aktiva dan beban operasi.Jika tingkat kepemilikan
institusionaltinggi
maka, danayang
tersedia pada perusahaancukup tinggi untuk
operasional perusahaan didalam meningkatkan kinerja perusahaan, sebaliknyajika tingkat
kepemilikan institusional rendah maka, dana yang tersediajuga
terbatas,hal ini yang banyak
menyebabkanpihak
perusahaan akan menggunakan kebijakan hutang untuk mendanai operasional perusahaan yang dilakukan oleh para manajerial. Dalam hal penggunaan hutang oleh perusahaandi
dalam pendanaan sejalan dengan teori Jensen (1986) dalam Karina 2007,menyatakan bahwa dengan adanya hutang akan mengendalikan penggtnaanfree cashflow secara berlebihan oleh manajemen, dan dengan demikian akan dapat menghindari investasi yang sia-sia. Pengawasan yang rendah terhadap manajer oleh pemegang saham mengakibatkan aset perusahaan digunakan oleh manajer untuk kepentingan dirinya sendiri.Hasil penelitian
ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukanoleh
Hastuti (2005)tidak
terdapat hubungan antara struktur kepemilikan dengankinerja
keuangan sebuah perusahaan. PenelitianWahyudi
dan Pawestri, (2006) menyatakan, bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh di dalam keputusan keuangan dan nilai perusahaan.Penelitian
ini
dilakukan pada tahun 2000-2006, bahwa pada periode tahun tersebutkondisi
perekonomianIndonesia sendiri
sedang mengalami ketidakstabilan kondisi ekonomi setelah krisis moneter. Sehingga banyak perusahaan yang sebelum krisis masihbaik kondisi
keuangannya menjadi terpuruk setelah terkenakrisis
keuangan dan padaJurnal Riset Manajemen & Bisnis. Volume 4, No l, Juni 2009
periode tahun penelitian ini baru akan mengalami
peningkatankondisi
ekonomi perusahaan. Selainitu juga
dipengaruhi oleh kejadian ekonomi makro seperti keanikanBBM, PEMILU 2004, maupun isu-isu
mengenai seranganteroris
sehingga dapat mengurangi kepercayaaninvetor atau institusi
asingyang
menanamkan modalnya di perusahaan Indonesia.Selain
itu
sampel penelitianini
kebanyakan merupakan perusahaan menengah ke bawah,hal ini
menyebabkan banyak institusi yang kurang berminat untuk menanamkan sahaminstitusi di
perusahaan tersebut. Pembahasanini di
dukung oleh penelitian yangdilakukan oleh Miswanto (1999)
menemukanbahwa besar kecilnya
perusahaan mempengaruhirisiko
bisnis. Penelitiannya menemukanbukti
empiris bahwa perusahaan kecil memilikirisiko
dan return yang lebih tinggi di banding perusahaan besar.Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap
nilai
perusahaan dapatdilihat
dalam tabel 3 di bawah ini:Tabel 3
Pengaruh Kepemilikan
Manajerial
terhadapNilai
PerusahaanMVE :
a +plMO
+ F2FZ+ p3MOFZ + eDenendent
Variable: MVE?
Variable Coefficient t-Statistic MO?
ll.t7
622t.t87209
FZ? 0.112576
**
2.011304IIJ4OFZ? 0.901984 t.231121
Ket :
*x a:5
Yo, df: l6l,
t-tabel:
1,65Berdasarkan tabel
3 di
atas,terlihat
ukuran perusahaan berpengaruh langsung terhadapnilai
perusahaan, tetapi ukuran perusahaanini
tidak menjadi variabel pemoderasi (karenatidak
signifikan). Kepemilikan Manajerial(MO), dan
variabel moderasiMOFZ tidak
berpengaruh terhadapnilai
perusahaan(MVE).
Tetapi variabel independen ukuran perusahaan(FZ)
berpengaruh dan signifikan.terhadapnilai
perusahaan(MVE). Hal ini
menjelaskanbahwa kepemilikan manajerial (MO) tidak
berpengaruh terhadapnilai
perusahaan setelah ditambah variabel moderasi lOFZ,berarti variabel moderasi IOFZ tidak
terbukti
berpengaruh meningkatkannilai
perusahaan,justru
membuat hubungan antara kepemilikan manajerial dannilai
perusahaan menjadi lemah. Sedangkannilai
perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.Penelitian
ini tidak
mendukung penelitian Wahyudi dan Pawestri (2006) bahwakepemilikan manajerial secara langsung dan atau melalui keputusan
pendanaan berpengaruh terhadapnilai
perusahaan. Serta penelitian Iturriaga dan Sanz (1998) yang menyatakanbahwa
hubunganstruktur kepemilikan manajerial dan nilai
perusahaan merupakan hubungan non-monotonlk. Hubungan non-monotonifttimbul
karena adanyainsentif yang di miliki
manajerdan
mereka berusahauntuk
melakukan pensejajaran kepentingan dengan outsider ownership dengan cara meningkatkan kepemilikan saham merekajika nilai
perusahaan meningkatjuga
mencerminkan bahwa perusahaanrelatif
lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba di banding perusahaan dengan total assetPenoaruh Ownership StructureTerhadao Nilai Perusahaan Denqan .... Hendrik Wiiava dan Umi Murtini
yang kecil (lndriani, 2005) dalam Daniati dan Suhairi (2006). Persamaan regresi 2
ini nilai FZ
nya terbukti signifikan sebesar5
Yo tetapi variabel moderasi}IOFZ di
persamaanini
membuktikan bahwa variabel moderasi IldOFZ memberikan pengaruh yanglebih
lemah terhadapnilai
perusahaan(MVE)
pada persamaa2.
sehinggapada persamaan2 ini
dapat disimpulkanbahwa nilai
moderasiMOFZ tidak terbukti
berpengaruh terhadap nilai perusahaan justru malah memperlemah nilai perusahaan.Dari pembahasan
di
atas dapat disimpulkan bahwa Struktur Kepemilikan(IO
danMO)
dengan di tambahkannya variabel pemoderasiFirm
Size tidak ternukti mempengaruhinilai
perusahaan. Berarti variabel pemoderasiFirm
Size terbukti memperlemah pengaruh antaraIO
danMO
terhadapnilai
perusahaan. AkibatnyaIO
danMO
bukan merupakanfaktor penentu seorang investor di dalam memilih
perusahaanyang akan
di investasikannya.Jika
di
lihat dari karakteristik investor di lndonesia sendiri bahwa banyak investordi
Indonesia merupakan investor yang bersifat jangka pendek yang hanya melihat peluang investasidi
bursa saham hanya dari capitalgain
suatu saham perusahaan tertentu untuk kepentingan jangka pendek investoritu
sendiri untuk memperoleh keuntungan dari selisih dari harga saham suatu perusahaan.SIMPULAN DAN
SARANBerdasarkan
hasil analisis maka Struktur kepemilikan (Managerial Ownership
danInstitutional
Ownership)tidak
berpengaruh terhadapnilai
perusahaan denganfirm
sizesebagai variabel pemoderasinya tidak terdukung.
Untuk lebih
sempurnanya penelitian berikutnya maka disarankan kepada peneliti untuk:a.
Menggunakan periode tahun yang lebih pendek, misal hanya 5 periode tahun, agar dapat melihat pengaruhnya lebih jelas atau menggunakan data LQ45.b.
Dilakukan pemisahan perusahaan antara perusahaat yang besar dan yang kecil, agar pengaruhnya lebih terlihatc.
Memasukkanvariabel
pemoderasiatau variabel kontrol yang lain
seperti pertumbuhan (growth), utang, profitabilitas, risiko, dan pajak.DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Syukri, 2001, Hubungan Antara Kepemilikan Manajerial, Srtuktur Modal dan Kebijakan
Dividen:
SuatuAnalisis
Simultan,Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, BPFE, Universitas Gadjah MadaAritonang,
Eko
Ronald, 2007,Skripsi
Unpublish, Pengaruh Kepemilikan lnstitusional, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Utang, UniversitasKristen
DutaWacana, Yogyakarta.
Jumal Riset Manajemen & Bisnis. Volume 4, No 1, Juni 2009
Awat, Napa. J, 1995, Metode Statistik dan Ekonometi, Liberty, Yogyakarta.
Bernhart, SW and Rosenstein S, 1998, Board composition Managerial Ownership and Firm Performance: An empirical Analisys, Financial Review.Yol33.
p.l-16
Daniati, Ninna dan Suhairi, 2006, Pengaruh Kandungan lnformasi Komponen Arus Kas, Laba
Kotor,
Dan Size Perusahaan terhadap Expected Return Saham,
(Jniversitas Andalas.Faizal, 2004,
Analisis
Agency Cosr, Struktur Kepemilikan dan Mekanisme Corporate Governance, Desember, Simpos ium Nasional Akuntansi, l9l
-208.Ghozali, lmam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate
Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,Semarang.Ghozali, lmam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate
Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.Hastuti, Theresia
Dwi,
2005, Hubungan Antara Good Corporate Governance dan StrukturKepemilikan
DenganKinerja
Keuangan; Studi
Kasus Pada Perusahaan Yang ListingDi
BEJ, September, Simposium Nasional Akuntansi,238-246.Jensen, MC and Meckling,
WH,
1976, Theoryof
The Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure, Journal of Financial and Economics,Vol
3, p. 305 - 360Jogiyanto, 2003, Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 3, BPFE, Yogyakarta.
Karina, Ant,
2007,
Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan terhadap Agency Costs.Kim, Fui, 2008, Skripsi Unpublish, Pengaruh Institutional dan Insider Ownership Terhadap
Nilai
Perusah aan", U n iv ers it as Kr i s t en Du ta W a c an a, Y o gy akarta.Naimah, Zahroh dan Siddharta Utama, 2006, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan, dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Koefisien Respon Laba dan Kefisien Respon
nilai Buku
Ekuitas: Studi
Pada Perusahaan manufakturdi
BursaEfek
Jakarta, Simpo s ium N as ional Akuntas i.Putri,
Imanda Firmantyasdan
MohammadNasir, 2006, Analisis
Persamaan Simultan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan lnstitusional, Risiko, Kebijakan Hutang, dan Kebijakan Dividen Dalam Perspektif Teori Keagenan, Agustus, Simposium Nasional Akuntansi, Universitas Diponegoro, Semarang.Siallagan, Hamongan dan Mas'ud Machfoedz, 2006, Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba, dan
Nilai
Perusahaan, Simposium Nasional Akuntansi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.Setyapumama,
Yudi
Santara danA.M. Vianey Norpratiwi,
2003, Pengaruh Corporate Governance terhadap Peringkat Obligasi dan YieldObligasl
Taswan,
2003, Analisis
PengaruhInsider
Ownership, Kebijakan Hutangdan
Dividen TerhadapNilai
Perusahaan serta Faktor-Faktoryang
Mempengaruhinya, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, BPFE, Universitas Gadjah MadaWahidahwati, 2002, Pengaruh Kepemilikan Manajemen dan Kepemilikan lnstitusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah Perspektif Theory Agency, Jurnal Riset Akuntqnsi Indonesia,
IAI
Kompertemen Akuntasi Pendidikpengaruh OraaersrlD SfruclureTerhadap Nilai Perusahaan Dengan ..., Hendrik Wijaya dan Umi Murtini
Wardhani, Ratna,
2006,
MekanismeCorporate
GovernanceDalam
Perusahaan YangMengalami
Permasalahan Keuangan,Agustus,
SimposiumNasional
Akuntansi, Universitas Indonesia, J akarta.weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham, 1994, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan