• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNDANG.UNDANG REPUBLIK INDONESIA APARATUR SIPIL NEGARA

N/A
N/A
Desi Wulandari

Academic year: 2023

Membagikan "UNDANG.UNDANG REPUBLIK INDONESIA APARATUR SIPIL NEGARA"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan. atau diserahi tugas umum lainnya dan diberi penghasilan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan tertentu, dan diangkat menjadi pegawai ASN secara tetap. secara permanen oleh pejabat pengembangan pegawai negeri sipil untuk menduduki jabatan pemerintahan. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang berwenang menetapkan pengangkatan, mutasi, dan pemberhentian pegawai ASN serta pembinaan manajemen ASN pada instansi pemerintah.

Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang. mempunyai kewenangan untuk melakukan proses pengangkatan, mutasi, dan pemberhentian pegawai ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ketentuan mengenai ruang lingkup tugas/jabatan dan mekanisme kerja PPPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b diatur dalam Peraturan Pemerintah. Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas pelaksanaan tugas umum pemerintahan. dan pembangunan nasional melalui implementasi. kebijakan dan layanan publik yang profesional dan gratis. dari campur tangan politik, serta bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

21 Jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a bertugas memberikan pelayanan dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan/atau keterampilan tertentu. 3) Jabatan eksekutif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b bertugas memberikan pelayanan dan melaksanakan pekerjaan rutin dan sederhana. Ketentuan mengenai jaminan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2l ayat (6) diatur dalam Peraturan Pemerintah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur sistemnya. 21 Pegawai ASN yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan pelanggaran disiplin dan dikenakan sanksi disiplin. 3) Instansi pemerintah wajib melakukan penindakan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban pegawai ASN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2l dan Pasal 24 diatur dalam peraturan negara.

BAB VII KELEMBAGAAN

Negara Kesatuan Republik Indonesia dan wakil-wakil Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedudukan tetap di luar wilayah Indonesia.

BAB VIII MANAJEMEN ASN

BAB IX

Ketua dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi; menteri dan jabatan setingkat menteri; kepala perwakilan Republik Indonesia di luar negeri. negara yang kedudukannya adalah duta besar. kekuasaan yang luar biasa dan penuh, dihentikan sementara. Daerah, Gubernur dan Wakil Gubernur,. Bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota harus menyatakan pengunduran dirinya secara tertulis. sebagai pegawai ASN sejak diangkat menjadi calon. 21 Dalam hal tidak terdapat lowongan jabatan ASN sebagaimana dimaksud pada ayat

27 - Pasal 61

ORGANISASI

21 Digitalisasi Manajemen ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menawarkan berbagai layanan digital yang mendukung Manajemen ASN dan terintegrasi di tingkat nasional.

BAB XII

BAB XIII LARANGAN

BAB XIV

Kebijakan dan manajemen ASN yang diatur dalam undang-undang ini dilaksanakan dengan mempertimbangkan kondisi khusus daerah tertentu dan warga negara berkebutuhan khusus. Peraturan pelaksanaan undang-undang ini harus ditetapkan paling lambat 6 (enam) bulan setelah diundangkannya undang-undang ini. Ketentuan manajemen ASN dalam Undang-Undang ini telah dilaksanakan paling lambat 1 (satu) tahun setelah diundangkannya Undang-Undang ini. 1) Lembaga-lembaga ketatanegaraan yang ada pada saat itu.

21 Badan Kepegawaian Negara yang telah ada pada saat berlakunya undang-undang ini tetap menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2) huruf c. 3) Komisi Kepegawaian Negara yang telah ada pada saat berlakunya undang-undang ini tetap menjalankan tugas dan fungsinya sampai dengan ditetapkannya peraturan daerah dalam pelaksanaan undang-undang ini. Dengan berlakunya undang-undang ini, PNS pusat dan PNS daerah disebut Pegau, yaitu ASN.

31 - Pasal 73

UMUM

  • digitalisasi Manajemen ASN termasuk didalamnya transformasi komponen Manajemen ASN

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah menyatakan tujuan nasionalnya, yaitu terbentuknya pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan turut serta dalam penyelenggaraan perdamaian dunia. memesan. berdasarkan kebebasan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Tujuan yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan sumber motivasi dan aspirasi politik, serta tekad bangsa Indonesia untuk tetap merdeka dan mewujudkan tujuan negara. Untuk melaksanakan amanah pembentukan pemerintahan negara Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diperlukan birokrasi pemerintahan yang berfungsi dengan baik.

Pemerintah telah mencanangkan rencana aksi untuk memastikan pemerintah selalu hadir dengan membangun pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan kredibel. Untuk itu diperlukan ASN sebagai mesin birokrasi utama, profesional, netral dan tanpa campur tangan politik, tanpa praktik. korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas serta mampu menjalankan peran mempererat persatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Menghadapi dunia yang berubah dengan cepat disertai kemajuan teknologi masyarakat yang pesat, maka tuntutan untuk pelayanan publik semakin meningkat, diantaranya... tuntutan untuk menyelesaikan permasalahan tenaga honorer, serta adanya peluang dan tantangan perekonomian global yang dihadapi bangsa Indonesia untuk dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia, maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. melakukan perubahan terhadap pokok-pokok pengaturan dalam Undang-undang yang bersangkutan.

Berbagai poin peraturan dalam undang-undang ini diharapkan menjadi landasan percepatan transformasi Manajemen ASN untuk mewujudkan birokrasi Indonesia yang profesional dan berkelas dunia. Selain fakta sosiologis dan kondisi empiris tersebut, secara yuridis UU No. 5 Tahun 2Ol4 bagi Aparatur Sipil Negara juga harus disesuaikan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi yang berimplikasi pada muatan undang-undang. Putusan Mahkamah Konstitusi antara lain: Putusan Mahkamah Konstitusi nomor 4tlPUU-XlIl2O14 tentang pengunduran diri pegawai negeri sipil. berpartisipasi dalam perselisihan politik;

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 8/PUU-Xllll2OlS tentang Pegawai Negeri Sipil yang berhenti menjalankan fungsi pejabat negara dan tidak mempunyai lowongan; serta putusan Mahkamah Konstitusi nomor 87 IPUU-)<\II I Tahun 2018 tentang pemberhentian tidak hormat pegawai negeri sipil karena melakukan tindak pidana.

PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Yang dimaksud dengan “asas profesionalisme” adalah penyelenggaraan Manajemen ASN mengutamakan keahlian berdasarkan kode etik dan perilaku ASN serta ketentuan peraturan perundang-undangan. Yang dimaksud dengan “asas proporsionalitas” adalah penyelenggaraan Manajemen ASN mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban Pegawai ASN. Yang dimaksud dengan oase integrasi adalah penyelenggaraan manajemen ASN didasarkan pada sistem manajemen terpadu nasional.

Yang dimaksud dengan “asas pendelegasian” adalah sebagian kewenangan pengurusan ASN dapat dialihkan kepada instansi pemerintah. Yang dimaksud dengan “asas efektivitas dan efisiensi” adalah pelaksanaan Manajemen ASN harus ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengelolaan sumber daya yang optimal. Yang dimaksud dengan “asas persatuan dan kesatuan” adalah pegawai ASN berperan sebagai perekat dan pemersatu bangsa.

Huruf I

Pembayaran jaminan juga dapat dibayarkan kepada ahli waris sesuai dengan ketentuan hukum. Yang dimaksud dengan 'prinsip meritokrasi' adalah prinsip pengelolaan sumber daya manusia berdasarkan kualifikasi, kompetensi, potensi dan kinerja, serta integritas dan moralitas, yang dilaksanakan secara adil dan merata. Mobilitas talenta antar instansi pemerintah meliputi mobilitas ASN untuk posisi ASN di lembaga eksekutif.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

meet sesuai kondisi  Peserta didik mengisi absensi yang telah disiapkan guru di GC, guru mengeceknya sebagai sikap disiplin  Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam

tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai PNS, PPPK, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara