• Tidak ada hasil yang ditemukan

undang-undang simbur cahaya bangkahulu

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "undang-undang simbur cahaya bangkahulu"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat, kekuatan dan kesihatan-Nya sehingga buku Simbur Cahaya Bangkahulu: Sejarah, Kearifan Tempatan, dan Sumber Undang-undang Negara dapat disempurnakan. Penulis berterima kasih atas penyempurnaan buku Undang Undang Simbur Cahaya Bangkahulu: Sejarah, Kearifan Tempatan, dan Sumber Undang-undang Negara ini.

Aturan Dusun dan Berladang

Jika ada yang menggadaikan kebun atau sawah tanpa persetujuan, ia tidak boleh dibayar balik buat sementara waktu. Jika orang asing tinggal di ladang atau kebun dan kembali ke kediamannya, semua tanamannya akan kembali kepada pemilik tanah itu.

Adat Perhukuman

Penyelesaian Masalah Sosial dengan Adat

Diharapkan hukum adat daerah Bengkulu dapat bekerja menjaga kemasyarakatan dan ketertiban demi ketentraman, kerukunan dan keharmonisan di Bengkulu. Namun masyarakat belum memahami penyelesaian sengketa dengan pemberdayaan hukum adat dikarenakan sosialisasi adat yang masih terbatas, sehingga pengetahuan masyarakat khususnya di Bengkulu lebih banyak pada adat penyelesaian kasus perbuatan asusila atau perbuatan tercela. Misalnya. jika tertangkap basah maka didenda sesuai adat, ada yang menikah (kecuali dilarang syarakat). , kemudian diadakan upacara Setepung Setawar dan desa dimandikan. Upaya penegakan hukum melalui sistem peradilan yang ada, meskipun jumlah perkara yang ditangani mengalami peningkatan, namun peningkatan tersebut belum sebanding dengan peningkatan kasus pelanggaran dan kejahatan dengan cara dan sarana baru seperti penipuan, kekerasan, perkelahian, pembakaran, pertikaian untuk tanah. , masalah gaji atau upah, mediasi dan sebagainya meningkat pesat, belum lagi di luar jangkauan hukum umum seperti narkoba, korupsi, terorisme, ekonomi atau perbankan, pencucian uang, dll.

Upaya pelestarian kamtibmas selain tugas preventif dan represif yang dilakukan oleh kepolisian, hingga diproses, hingga pengadilan memutuskan untuk menerapkan sanksi hukum adat, hukum adat dapat diterapkan secara tegas terhadap berbagai kasus pelanggaran dan kejahatan, antara lain: yang diatur dalam KUHP dan penyelesaian sengketa perdata. Jika hukum adat di Bengkulu selama ini masih mengambang, namun geliatnya terbukti dengan adanya dua keputusan penting musyawarah adat Rajo Penghulu, masyarakat kini mulai mengetahui seberapa efektif hukum adat dalam menyelesaikan sengketa, sehingga untuk melayani kepentingan masyarakat, tidak ada kata terlambat untuk penerapan hukum adat ini. Tepatnya dalam common law ruang lingkup penyelesaian perkara juga tidak diterapkan dan dikenakan hanya pada pelaku dan pihak yang terlibat, tetapi dapat juga dikenakan pada saksi jika tujuan akhirnya adalah untuk menyelesaikan sengketa atau perkara atau untuk mencapai perdamaian dan keseimbangan dalam masyarakat. .

Seperti yang dikemukakan Supomo, dasar pemikiran di pengadilan umum adalah bahwa kasus harus diselesaikan dan diadili dengan sebaik-baiknya sehingga perdamaian akan kembali dalam kesatuan. Perlu diketahui bahwa kedudukan putusan hukum adat cukup kuat, apabila suatu perkara telah diputus dalam musyawarah adat dan hukum telah dijalankan, maka perkara tersebut tidak dapat lagi dituntut di pengadilan umum atau dituntut kembali menurut hukum. KUHP, karena perkaranya tidak diterima karena melanggar asas ne bus in idem. Bagian isi atau nilai UUSC yang dijadikan peraturan daerah di Bengkulu Dasar hukum adat seperti Pasal 18 B ayat 2 UUD 1945, Pasal.

Bagian Isi atau Nilai UUSC yang Dijadikan Perda di Bengkulu Landasan hukum adat seperti pasal 18 B ayat 2 UUD 1945, pasal

Bengkulu: Jika seseorang mengutuk atau menghina istri atau memfitnah seseorang, hukumannya adalah dua sampai 12 real, denda dibagi menjadi dua, setengah untuk penuduh dan setengah untuk sandah atau proatin; Bengkulu: Jika seseorang berkelahi sampai cacat sepihak, yang berarti kehilangan mata, telinga, lengan atau kaki yang kaku, membuang sifat namanya, didenda 12 reais, dan orang yang cacat menerima setengah tarif per jam dari 50 real. Palembang: Jika seseorang berkelahi sampai cucunya lumpuh, berarti kehilangan mata, telinga, kaki, tangan, membuang akhlaknya, raja menghukumnya dan membayar denda setengah sadar sebesar 20 ringgit bagi yang cacat;

Palembang: Jika seseorang membunuh secara tidak sengaja, dia mesti membayar pengebumian kepada keluarga si mati dan membayar kos kematian empat ringgit dan sedekah kepada anggota yang dibunuh, (denda besar bangun 40 ringgit hingga 440 ringgit);. Palembang: Jika orang berbuat jahat kepada Kambing, atau haiwan lain yang menyanyikan nama wanita sejagat, mereka akan didenda 12 ringgit dan tukang cuci tanah seekor kerbau serta perlu menggantikan harga haiwan itu dengan harga yang sesuai;. Bengkulu: Jika orang mati ditemui di tengah jalan di sebuah dusun atau parit, tanpa diketahui siapa pelakunya, maka dusun dan puak memilikinya.

Dalam kasus lain, contoh putusan hukum adat yang mengikat adalah kasus percobaan perkosaan yang terjadi di Kendari. Judex Facti tidak menghormati hukum adat yang masih hidup dan berlaku serta masih berlaku di daerah terkutuk, maka pemidanaan adat sebanding dengan kesalahan terpidana, maka menurut pasal 5 ayat (3) b undang-undang no. . . Hal ini membuktikan bahwa putusan hukum adat masih berlaku menurut putusan Mahkamah Agung, sehingga pengadilan negeri dan pengadilan tinggi harus memahami hukum adat di daerahnya masing-masing.

ميِكَح ٌزيِزَع

Menurut putusan Mahkamah Agung disebutkan; membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara dan putusan Pengadilan Negeri Kendari, menyatakan tuntutan jaksa tidak dapat diterima dan memerintahkan negara untuk membayar biaya perkara. Dalam perjalanan sejarah hukum, terdapat perbandingan sanksi hukum yang berat dan tegas terhadap pelaku kejahatan, misalnya pencurian menurut hukum Kerajaan Majapahit, mulai dari hukuman potong tangan atau kaki sampai hukuman mati dan di bawah hukum Islam, memotong tangan. Hukum pidana Kerajaan Majapahit menyatakan bahwa pencurian dan mereka yang menyuruh dan melakukan pencurian semuanya dihukum, mulai dari potong tangan, kaki, bahkan hukuman mati (Pasal 52-72 UU Majapahit), jika pencuri melakukan tidak memohon kepada raja untuk tetap hidup, ia dihukum membayar uang tebusan, melepaskan delapan tali (1 tali = 4000) dan membayar denda empat laksa (1 laksa = 10.000) dan membayar kerugian korbannya dengan mengembalikan harga barang curian dua kali lipat.

Sedangkan dalam hukum Islam, sanksi pencurian diatur dalam Al Quran Surat Al-Maideh ayat 38, yaitu:

اهدي تعطقل تقرس دمحم تنب ةمطاف نأا ول :هللا مياو

Abegg, Een beknopt overzicht van de Instelling van Interne Administratie en Wetten, Douane en Instellingen in de afdeling Benkoelen Ommelanden. Een overzicht van de effecten van Britse invloed op de inheemse overheersing in Zuidwest-Sumatra BKL, vol. Elite Pribumi Bengkulu Pada Abad XIX”, Tesis (Yogyakarta: Programma Studi Sejarah, Jurasan Ilmu-Ilmu Humaniora, Programma Pascasarjana Universitas Gajah Mada, 1995).

Motivasi Elit Politik dan Elit Agama dalam Gerakan Sosial (Studi Sejarah Bengkulu Abad ke-19). Tsaqofah dan Tanggal: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam 1.2 (2016). Sistem Pemerintahan Tradisional Negara Sungai Bengkulu Sejarah Singkat. Tsaqofah dan Tanggal: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam 2.1 (2017). Eksistensi Hukum Adat dalam Kontroversi Hukum Positif Kajian Perspektif Tata Usaha Negara, Jurnal IUS Vol.

Yamin, Kodifikasi Naskah Hukum Palembang: Tinjauan Filologis dan Penelitian Hukum Normatif, Skripsi, Universitas Indonesia, Jakarta.

ISI UNDANG-UNDANG SIMBUR CAHAYA BANGKAHULU

Ketika orang yang berladang atau berkebun kembali ke dusunnya, semua tanaman kembali kepada pemilik tanah. Jika orang berkelahi di depan pemilik rumah, maka pemilik rumah mengadu, orang yang memulai perkelahian dikenakan denda dua real kepada pemilik rumah. Jika orang berkelahi di dalam rumah, pemilik rumah mengeluh bahwa orang yang memulai perkelahian didenda empat real kepada pemilik rumah.

Jika orang berkelahi dan membawa senjata atau menarik senjata, mereka didenda dari enam hingga dua belas real. Jika orang berkelahi, maka musuh terluka, ia dikenakan uang pengobatan untuk yang terluka dari dua hingga enam real. Jika laki-laki berkelahi, sampai mereka cacat secara sepihak, yaitu kehilangan mata, telinga, kakao, tangan, atau kaki, mereka membuang karakter namanya, dikenakan denda dua belas real, dan membayar biaya sebesar setengah jam, yang. itu lima puluh nyata bagi mereka yang cacat (hal. 4 b. III) .

Jika seseorang memasuki rumah tuannya pada siang hari, mencuri dengan ganas, merampas namanya: dia didenda 12 real; barang yang hilang mesti diganti. Jika ada yang mencuri di dalam bilik, jika siang, dia akan didenda dua belas real, jika malam, dia akan didenda dua puluh real;. Jika seseorang mencuri dan kemudian mencuri harta orang di tengah jalan, enggan merampas namanya, dia akan didenda enam hingga dua belas real, barang yang hilang mesti diganti.

Jika seseorang dengan sengaja mencederakan seseorang, dia akan didenda daripada dua hingga lapan real bagi yang cedera dan denda ke atas proatin daripada tiga hingga dua belas real. Jika seorang penduduk kampung pergi bersama raja, dia berlari: jika dia mendarat, dia melompat atas namanya: jika dia melompat dalam perahu, dia didenda dua belas real.

PROFIL PENULIS

Perjuangan Hukum di Indonesia dalam penelitian akademik internasional jurnal internasional dan jurnal nasional lainnya seperti Nuansa, Ijtihad, Jurnal Internasional Kajian Pesantren, Millah, Inferensi, Jurnal Kajian Islam dan Sosial Insan Cendikia, Jurnal Penelitian dan Pengabdian Manhaj dan yang lain. S1 dari FKIP Universitas Bengkulu tahun 2000 dan MA dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Program Studi Hukum Islam tahun 2007. Karya yang dipublikasikan antara lain Perspektif Syariat Islam pada Program Shalat berjamaah dengan Penghargaan di Bengkulu, Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat tahun 2016, Entry and Development Islam Provinsi Bengkulu, Pers IAIN Bengkulu dan Perpustakaan Mahasiswa Tahun 2017.

Program Studi Sarjana Sejarah dan Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Magister Konsentrasi Sejarah dan Kebudayaan Islam di almamater yang sama lulus pada tahun 2011. Sebagai dosen tetap Program Studi Sejarah Peradaban Islam dan ketua Konsorsium Pengelolaan Jurnal KPJI (Ilmiah) IAIN Bengkulu aktif di berbagai organisasi antara lain PMII, Lakpesdam PWNU, MSI (Masyarakat Sejarawan Indonesia), FKPT Bengkulu (Pencegahan Terorisme) Forum Koordinasi), ISIH (International Society for Intellectual History), WHA (Asosiasi Sejarah Dunia), ADIA (Asosiasi Dosente Ilmu Adab), APSII (Asosiasi Program Studi Sejarah Islam di Indonesia), Konsorsium Rumah Jurnal PTKIN se-Indonesia. Publikasi yang dipublikasikan antara lain Sejarah Islam Abad XX Bengkulu M (Pelacakan Tokoh Agama, Masjid dan Lembaga [organisasi] Islam) dalam Tsaqofah & Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam Tahun 2016.

Peta Potensi Teroris Radikal di Bengkulu (Pola Kecenderungan Persepsi Pelajar SMA di 4 Daerah) Tahun 2016. Nabi Adam as dalam Historiografi Bengkulu (Kajian Naskah Ulu atau Ka_Ga_Dari Asal Usul MuloJabarail Menmpo Adam) 2017. Tracing Muslim Genkulu Year Intellectual Sanad Pathways in Indonesian Journal of Islamic History and Culture 2020.

Referensi

Dokumen terkait

УДК 004.855 : 004.891.3 ГРНТИ28.23.25: 28.23.35 Amirgaliyev Y.N.1,3, Shamiluulu Sh.2, Aldabergen A.2 1Institute of Information Technologies, 2Department of Computer Science,